NovelToon NovelToon
One Step Closer

One Step Closer

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Gangster
Popularitas:60.9k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Dia wanita,,,
namun,,,, selalu di anggap pria,,,,

"Dia pria,,,,
namun,,, mereka yang menyebutnya pria terkejut setelah mengetahui bahwa dia adalah wanita.

Berpenampilan layaknya pria, menyembunyikan rambut panjang di balik topi yang selalu dia kenakan, sekaligus menjadi pemilik dari beberapa cafe yang tersebar di beberapa kota.

Pandai beladiri, namun juga pandai mambuat hidangan Dessert yang akan membuat setiap lidah yang mencobanya tidak akan pernah mengatakan 'Tidak'.

Hanya sebatas itu saja yang orang-orang ketahui dari sosoknya. Dia yang terlihat memiliki kehidupan damai ternyata menyimpan rahasia besar dan selalu di tutup rapat dari seseorang yang sangat dia sayangi.

Memainkan senjata, menantang maut, membunuh, bukan hal yang mengejutkan baginya. Dia hanya memiliki satu kalimat yang selalu ia simpan dalam benaknya 'Membunuh atau Dibunuh'

Dan ketika orang yang dia sayangi tahu kebenarannya? Apa yang akan terjadi?



Ikuti kisahnya,,,,,!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Fakta OSC 34.

/ / Catatan: beberapa bagian ada keterkaitan dengan cerita sebelumnya yang berjudul 'SILVER BULLET'. Kejadian dan nama yang di sebutkan tim Carlo merupakan tokoh yang berada di karya sebelumnya... / / /

..... Happy Reading.....

.

.

.

"Kau mengenal ayahku?" sambut Carlo bertanya.

Claira menoleh dengan gerakan cepat, bibirnya mulai bergetar hingga tanpa sadar menunjukkan sisi rapuh yang dia miliki untuk pertama kalinya. Badannya berbalik, melangkah mendekat kearah Carlo yang memberikan tatapan bertanya sekaligus bingung.

"Tuan Ricardo adalah ayahmu?" tanya Claira memastikan.

"Ya, Harrison Ricardo adalah ayahku jika itu nama yang kamu maksud," jawab Carlo.

"Keadaan kami sedikit rumit untuk di jelaskan, jadi adikku tidak akan mengenal nama itu karena dia_,,,"

"Tidak mengingat apapun masa lalunya?" potong cepat Claira.

"Bagaimana kamu bisa tahu?" sambut Carlo dengan kedua mata melebar.

Claira melangkah mundur, tubuhnya tiba-tiba terhuyung seolah kekuatan pada kedua kakinya menghilang sampai Charles bergerak cepat menopang tubuh ibunya sebelum terjatuh.

'Mustahil,,,, jadi,,,, mereka,,,,,,dan,,,,,' batin Claira mengarahkan pandangan pada Cyrene.

'Jadi, dugaanku benar soal dia juga di jadikan sebagai subjek eksperimen? Namun dia bahkan tidak mencapai di tahap satu,'

'Permainan apa lagi sekarang? Apakah anda sedang menghukum saya karena gagal menemukan mereka dengan cara seperti ini, Tuan?' ratap Claira dalam hati.

Claira berteriak dalam benaknya, menolak untuk percaya tentang apa yang baru saja ia dengar.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Carlo bertanya dengan nada cemas.

"Ma,,,"

Suara cemas Charles menggema, namun tidak memberikan reaksi apapun pada Claira. Pandangannya masih tertuju pada Carlo dan Cyrene secara bergantian.

"Katakan sesuatu, Ma!" harap Charles.

"Mama kenapa? Jangan membuatku khawatir," sambungnya.

Claira kembali menarik napas dalam-dalam, menghembuskan dengan perlahan sebelum kembali mengarahkan pandangan pada Cyrene.

"Siapa saja yang tahu tentang rahasiamu?" tanya Claira tanpa basa-basi.

"Apa maksudmu?" sambut Cyrene tak mengerti.

"Rahasia yang kamu tutupi, tentang apa yang Alastor lakukan terhadapmu," ucap Claira.

Bagaikan petir yang menyambar tubuh mereka, Carlo segera melangkah maju, meraih lengan Claira dan memutar tubuhnya.

Kilatan amarah tampak jelas di kedua mata Carlo yang kini memberikan tatapan tajam pada Claira.

"Apa maksudmu?" tanya Carlo.

Claira menoleh, membalas tatapan Carlo yang segera melepaskan tangannya saat merasakan betapa dingin tatapan Claira sekarang. Seolah ia tengah berhadapan dengan dua orang yang jauh berbeda.

"Kau tahu jelas apa yang aku maksudkan. Jika tidak, kau tidak akan semarah ini," sahu Claira.

Pegangan Charles pada ibunya merenggang, merasakan betapa berbedanya sikap sang ibu yang sedang ia lihat saat ini. Tatapan dingin yang menusuk hingga membuat siapa saja enggan untuk mendekat seolah bisa terbunuh kapan saja jika berada di dekatnya.

'Aku tidak mengenali Mama yang seperti ini, apa yang sebenarnya terjadi? Siapa Alastor? Siapa Ricardo? Berapa banyak rahasia yang Mama sembunyikan dariku? Mengapa?' batin Charles.

"Apa yang kau tahu tentang Alastor?" tanya Cyrene.

"REN,,,!" bentak Carlo.

"Cukup dengan omong kosong ini! Dia hanya mengatakan hal yang dia tidak tahu dan bersikap seolah dia tahu segalanya," sambungnya.

"Sepertinya kau masih belum bisa menerima kenyataan itu jika melihat reaksimu," sambut Claira tersenyum hambar.

"Apa itu artinya kalian semua tahu tentang apa yang di tutupi Cyrene?" imbuhnya bertanya.

"CUKUP,,,!?!" hardik Carlo.

Kedua tangan Carlo terkepal di sisi tubuhnya, berusaha menahan diri untuk tidak menggunakan tangannya untuk membuat Claira diam.

"Cuci otak permanen dan peningkatan fisik, kau beruntung karena chip itu tidak di tanam di otakmu," Claira berbicara lagi.

Carlo kembali memandang Claira, kali ini dengan tatapan berbeda. Keterkejutan luar biasa yang ia rasakan kian membesar mendengar orang yang baru saja ia kenal dalam hitungan hari bahkan bisa mengetahui hal yang terjadi bertahun-tahun lalu dimana dirinya baru saja mengetahui fakta itu dalam hitungan bulan.

"Apa yang kau tahu tentang Alastor?"

Pertanyaan yang sama kembali terlontar dari Bernardo, cukup untuk membuat tatapan tajam Carlo berpindah padanya.

"Kita akan melihat, sejauh mana dia akan berbicara omong kosong," ucap Bernardo.

Satu tangan Bernardo merangkul bahu istrinya, memahami hal itu berat untuk di bicarakan, namun disaat yang sama mereka juga perlu mendapatkan jawaban tentang dari mana Claira tahu tentang rahasia mereka, terutama Cyrene.

"Alastor Gladwin, mantan anggota pelatihan kepolisian yang memilih membelot dengan menjual informasi negaranya sendiri dan berbelok arah dengan mendirikan kerajaannya di dunia bawah, memiliki satu orang disisinya dan selalu disebut anjing setia yang di kenal dengan psikopat gila, Das Barron,"

Carlo melangkah mundur, keterkejutan di wajahnya tampak sangat jelas. Pikirannya kini menjadi buntu setelah mengetahui wanita yang berada di depannya mengetahui hal lebih banyak dari yang ia kira.

"Lalu, apa yang kau tahu tentangku?" Cyrene kembali bertanya, tubuhnya mulai bergetar namun berusaha untuk tetap berdiri.

Claira kembali mengarahkan pandangan pada Cyrene, sorot hampa yang di perlihatkan Claira justru membuat Cyrene dan teman-temannya seolah tengah berhadapan dengan orang lain.

"Zero,,,, itu kode namamu, Alestia Ricardo. Jika kau adalah kakak," beralih menatap Carlo.

"Itu artinya kau adalah Leonard Ricardo,"

"Bukan_,,," bantah Carlo.

"Carlo Leonard Ricardo, Alestia Carla Ricardo, dan Nyonya Alfreda B Ricardo yang menjadi ibumu. Tuan Harrison Ricardo, seorang agen BND Jerman yang dinyatakan gugur saat bertugas dalam ledakan pesawat yang di tumpangi ditengah usahanya untuk menangkap pimpinan dari pasar gelap dalam bisnis ilegal," Claira kembali berbicara sebelum Carlo menyelesaikan kalimatnya.

"Meski pada akhirnya pimpinan dari pasar gelap itu tewas, namun hal itu juga yang membuat Tuan Ricardo gugur dalam tugasnya," sambungnya.

Hening....

Tak satupun dari mereka bisa mengeluarkan kata-kata untuk memutus keheningan yang berlangsung. Semua pandangan kini tertuju pada Claira dalam keheningan yang tidak mereka ketahui akan berapa lama sampai suara Carlo terdengar.

"Bagaimana kamu bisa tahu begitu banyak tentang ayahku?" tanya Carlo.

Suara Carlo melembut, kilatan amarah di kedua matanya meredup seiring dengan waktu yang terasa berjalan dengan lambat.

"Lebih tepatnya, apa yang tidak aku ketahui tentang tuan Ricardo," balas Claira.

"Apa maksudmu?"Carlo bertanya.

"Apa yang kau ketahui tentang berita ayahmu?" Claira balas bertanya.

Kerutan di dahi Carlo terbentuk perlahan, memandangi wajah Claira dengan banyak pertanyaan dalam benaknya namun tak satupun yang bisa ia keluarkan.

"Sama seperti yang kamu katakan," jawab Carlo pada akhirnya.

Kepala Carlo tertunduk, mengingat kembali bagaimana berita tentang sang ayah yang meniggalkan dirinya ketika ia masih remaja. Sementara Dexter mendekat seraya mendaratkan tangannya di bahu Carlo, berharap untuk menghentikan perbincangan yang terasa berat.

"Kecelakaan pesawat saat menjalankan tugas," lanjutnya.

"Dan itu adalah kecelakaan disengaja," Claira menimpali.

Wajah Carlo terangkat dalam gerakan cepat, hal yang tidak pernah ia dengar justru ia dengar dari orang yang baru ia kenal dalam hitungan hari.

"Apa maksudmu?" tanya Carlo.

"Tuan Ricardo tewas di bunuh dengan menjadikan kecelakaan sebagai penyebab kematian. Tapi, bukti yang kutemukan menunjukan kecelakaan itu telah di rencanakan untuk membunuh tuan Ricardo,"

'DEG,,,,!!!'

Bagai terhantam sesuatu pada kepalanya, pandangan Carlo menggelap sesaat, satu tangannya menyingkirkan tangan Dexter yang berada di bahunya sementara kakinya melangkah mendekati Claira.

"Omong kosong!" Carlo menggeram kesal.

"Cukup sudah untuk omong kosong ini! Kau hanya orang asing yang secara kebetulan menyelamatkan kami, kau tidak bisa mengharapkan kami percaya dengan semua yang kau katakan,"

"Alasan konyol apa yang membuatmu yakin mengenali ayahku sedekat itu? Ayahku juga bukan orang yang akan melakukan kesalahan fatal_,,,"

"Aku menghormati tuan Ricardo lebih dari nyawaku sendiri dan bersumpah setia padanya," potong Claira.

"Karena aku mendampingi Tuan Ricardo di setiap misi yang Tuan jalani," sambungnya.

"Konyol!" Carlo tertawa hambar.

"Kau pikir itu masuk akal jika kau menjadi pendamping ayahku? Dan jika di hitung dengan benar, saat itu kau bahkan masih remaja, atau bahkan masih belum remaja," sambungnya.

"Apakah kau mengharapkan aku percaya dengan semua yang kau katakan?" Carlo menambahkan.

"Oh,,, kau meragukan kemampuanku?" sindir Claira dengan tatapan tajam.

Claira mengikis jarak antara dirinya dengan Carlo, berhenti ketika jarak mereka hanya beberapa senti, lalu mendongakkan kepala.

"Kalau begitu, apakah kau ingin mencobanya? Mari kita lihat, sampai di menit keberapa kau mampu bertahan melawanku!"

. . . . .

. . . . .

To be continued...

1
👑Queen of tears👑
wow fantasi 😍😍
semangat outhor 🤗💚
👑Queen of tears👑
☕ untuk akhir kisah indah ini🥰
👑Queen of tears👑
ehhh udah kelar aja 🧐🧐
blm lahir calon adik iparku/Slight/
👑Queen of tears👑
aku gak liat/Casual/
👑Queen of tears👑
calon adik ipar ku brrti/Awkward//Awkward//Joyful/
👑Queen of tears👑
zigot yang berbahaya ini🤣🤣
👑Queen of tears👑
kan sesuai tebakan ku,,latih tanding itu ngidem😭😭😭🤣🤣
👑Queen of tears👑
apa apa apa /Doubt//Doubt//Doubt/
ada zigot berenang cepat terdeteksi 🧐🤣🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
carlo lah sosoknya yang konon dicinta'i itu🧐
🏃🏃🏃
👑Queen of tears👑
eeeyaaaa/Awkward//Awkward/🥰
👑Queen of tears👑
hmm wanita emang seperti ini /Grimace/
👑Queen of tears👑
kejaaarrrr,,mode ngambek /Hey//Hey/
klw ngambeknya jumpa hari berikutnya,, alamat puasa luu carlo 🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
jangan yang,,,lebih baik jangan,, dri pd ncezz nnti🤤🤤🤣🤣🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
modusss/Smug/
👑Queen of tears👑
tumbang ke2nya/Facepalm/
Zhu Yun💫
🌹🌹 dulu buat 3C 🥰
Zhu Yun💫
Jangan bilang Charles mau minta nikah 🤭
Zhu Yun💫
udah bagi aja jadi 2 biar adil 😆😆😆😆
Zhu Yun💫
Karena paman tua sangat spesial 🤭
Zhu Yun💫
Suami idaman banget ini sih si Carlo 😚
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!