NovelToon NovelToon
Sedingin Hati Suami Tentaraku

Sedingin Hati Suami Tentaraku

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Kehidupan Tentara
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Hasna_Ramarta

Halwa mencintai Cakar Buana, seorang duda sekaligus prajurit TNI_AD yang ditinggal mati oleh istrinya. Cakar sangat terpukul dan sedih saat kehilangan sang istri.

Halwa berusaha mengejar Cakar Buana, dengan menitip salam lewat ibu maupun adiknya. Cakar muak dengan sikap cari perhatian Halwa, yang dianggapnya mengejar-ngejar dirinya.

Cakar yang masih mencintai almarhumah sang istri yang sama-sama anggota TNI, tidak pernah menganggap Halwa, Halwa tetap dianggapnya perempuan caper dan terlalu percaya diri.

Dua tahun berlalu, rasanya Halwa menyerah. Dia lelah mengejar cinta dan hati sang suami yang dingin. Ketika Halwa tidak lagi memberi perhatian untuknya, Cakar merasa ada yang berbeda.

Apakah yang beda itu?
Yuk kepoin cerita ini hanya di Noveltoon/ Mangatoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Seragam Persit Bekas

Enam bulan kemudian

"Besok ada rapat Persit di kantor. Kamu harus hadir dan jangan bekerja," berita Cakar sembari membaringkan tubuhnya di sofa ruang tamu.

   "Oh ya? Jam berapa, Mas?"

   "Pagi. Kita berangkat bersama ke kantor," ucap Cakar.

   "Bajunya pakai apa Mas?" tanya Halwa ragu.

   "Baju Persit dong, masa iya pakai baju biasa?" tukasnya.

   "Oh." Halwa hanya ber oh saja saat jawaban Cakar hanya sebatas begitu saja tanpa memberitahunya kalau baju Persit itu seperti apa, yang mana dan apakah bajunya sudah siap.

   Halwa tahu kalau seragam Ibu Persit itu berwarna hijau toska. Dia merasa tidak perlu bertanya lagi di mana baju Persit itu pada Cakar, pastinya Cakar sudah menyiapkan dari sebelumnya dan membelinya di koperasi.

   "Ya sudah, Mas. Aku ke atas dulu," ijin Halwa seraya meninggalkan Cakar yang sedang bersandar di ruang tamu sembari memainkan Hp nya.

   Cakar menoleh dan menatap kepergian Halwa dengan heran. Apakah Halwa tidak mau bertanya di mana baju Persit yang harus dia pakai.

   "Ya ampun, bagaimana si Halwa bisa menghadiri acara Persit besok? Bajunya saja dia belum punya. Kenapa juga aku lupa tidak membelinya di koperasi?" Cakar baru sadar bahwa Halwa belum ada baju Persit. Terlebih akhir-akhir ini ia sibuk di kantor, karena kedatangan siswa Secata yang hampir 1000 orang.

   "Aduh, bagaimana ini? Harus pinjam dulu ke mana dan ke siapa? Ibu. Pinjam ke Ibu saja. Pasti seragam Persit milik Ibu masih ada dan disimpannya." Cakar awalnya kalang kabut memikirkan seragam Persit untuk Halwa, akan tetapi ia ingat ada ibunya yang mantan ibu Persit juga.

   "Baiklah, aku akan ke rumah Ibu dan meminjam baju bekas Persitnya." Dengan tergesa Cakar bangkit dan keluar, lalu segera menyalakan motornya untuk ke rumah ibunya.

   Cakar menjalankan motornya dengan cepat. Rumah ibunya lumayan jauh dari rumah Cakar, lima belas menit kemudian Cakar baru sampai di rumah Bu Fajarani.

   "Kakak, tumben datang ke rumah?" Baru saja menghentikan motornya di depan halaman rumah kedua orang tuanya, Cakar sudah disambut sang adik. Aisyah kebetulan baru juga pulang dengan seragam Guru yang masih melekat di badannya.

   "Tumben, tumben. Kamu juga tumben, sore begini baru pulang ke rumah? Apa kamu pacaran dulu sama pacarmu si Irsan itu?" sengor Cakar balik menuding sang adik.

   Aisyah mendelik kesal dengan tudingan Cakar. "Enak saja aku pulang pacaran, aku itu baru pulang dari rumah anak didik aku untuk les privat. Bukan pacaran atau selingkuh kayak Kakak," ucap Aisyah sembari menjulurkan bibirnya ke depan, mengejek Cakar.

   "Enak saja. Kakak tidak selingkuh, kamu itu jangan menuduh tidak benar. Nanti kedengaran Bapak, bisa mati Kakak."

   "Alah, biarin tahu rasa," ledek Aisyah lagi sembari memasuki rumah, tidak lupa mengucap salam.

   "Assalamualaikum." Cakar dan Aisyah mengucap salam bersamaan.

   "Waalaikumsalam. Wah, kalian. Tumben datang samaan. Ais , kenapa pulangnya sama kakakmu, apa kalian janjian?" heran Bu Fajarani menatap kedua anaknya yang masuk ke dalam rumah secara bersamaan.

   "Tidak, Bu. Ais dan Kak Cakar hanya bertemu di depan rumah. Saat Ais baru pulang, Kak Cakar tiba-tiba muncul. Entah mau apa tuh, tumben amat. Harusnya kalau mau datang ke rumah ibu, sekalian bawa Halwa. Bukankah jam segini bini Kakak sudah pulang dari salon?" terang Aisyah sembari duduk di sofa ruang tamu.

   "Cakar baru datang Bu, dan ketemu Ais di depan. Cakar ada perlu sama Ibu," ungkap Cakar menatap Bu Fajarani.

   "Perlu apa?" Bu Fajarani menatap penasaran, tidak biasanya anak laki-laki pertamanya mengungkapkan hal yang tidak biasa. Apa yang diperlukan Cakar, apakah uang? Bukankah selama ini Cakar belum pernah mempunyai keluhan masalah uang?

   Aisyah ikut menatap ke arah Cakar sangat ingin tahu. "Sejak kapan Kakak kekurangan uang?" selidik Aisyah curiga.

   "Apa sih Ais, kamu itu terlalu kepo dan curigaan? Kakak itu datang kemari bukan mau pinjam uang," dengusnya kesal.

   "Huhh, sombong banget," balas Ais. Cakar mendelik kesal dengan sikap Aisyah.

   "Seorang Guru tapi bibirnya itu bikin kesal aku saja," ucap Cakar memperlihatkan kekesalannya jika ia sudah menyebut dirinya aku pada Aisyah atau ibunya sekalipun.

   "Aduh, sudah, dong. Ais, kamu pergilah ke kamarmu. Dan kamu Cakar, jangan mudah emosian sama adikmu ini, dia juga tidak serius mengataimu. Sekarang katakan apa yang kamu perlu dari ibu?" Bu Fajarani menengahi.

   Akhirnya Cakar menceritakan maksud kedatangannya, dengan Aisyah yang tetap di ruang tamu dan ingin tahu apa yang diperlukan sang kakak.

   "Apa? Kamu butuh seragam Persit bekas ibu untuk Halwa buat acara Persit besok?" kaget Bu Fajarani dengan suara yang kencang. Aisyah yang masih berdiri di ruang tamu ikut terkejut dan panik melihat sang ibu terkejut.

   "Bu, jangan keras-keras, nanti didengar Bapak. Cakar bisa mati kena omel," protes Cakar dengan suara pelan.

   "Ya ampun Kakak. Kakak baru sibuk cariin baju Persit buat Halwa di hari mepet gini, minjam pula sama Ibu?" Aisyah geleng kepala merasa kelakuan kakaknya konyol.

   "Cakar, Cakar. Kamu ini apa-apaan? Kenapa tidak kamu siapkan dari seminggu lalu? Biasanya acara Persit sudah digembar-gemborkan dari seminggu yang lalu, tapi kamu malah menyiapkan bajunya mendadak begini. Kamu seperti tidak menghargai istrimu saja," kesal Bu Fajarani membuat Cakar menunduk resah.

   "Cakar bukan tidak mempersiapkan atau tidak menghargai Halwa, Bu. Cakar akhir-akhir ini sibuk di kantor. Belum lagi kedatangan siswa yang membludak, belum lagi ulang tahun Komandan yang sebulan lagi. Ini itu kegiatan semakin numpuk. Bahkan lepas pulang kerja saja, sekarang Cakar tidak pernah lagi mengecek kafe karena saking sibuknya di kantor," urai Cakar memberikan alasan kenapa ia sampai lupa tidak mempersiapkan seragam Persit untuk Halwa.

   "Kamu tetap salah. Harusnya istri kamu sebagai istri tentara, harus jadi prioritas utama buat kamu terutama dalam hal yang berkaitan dengan urusan kantor. Bapakmu dulu saja, sangat memprioritaskan ibu, terutama dalam hal berkaitan dengan kantor. Bapakmu tidak mau ibu terlihat tidak bagus di depan teman-teman kantornya. Tapi kamu ini beda banget dengan bapakmu," omel Bu Fajarani sangat kesal dengan Cakar yang tidak memperhatikan kebutuhan Halwa.

   "Maafkan Cakar, Bu. Cakar hanya lupa saking sibuknya. Sekarang Ibu jangan marahi dulu Cakar. Kalau seragam bekas Persit Ibu masih ada, Cakar mohon berikan sama Cakar biar besok Halwa bisa pakai." Cakar minta maaf dengan raut menyesal.

   "Kamu ini, kelakuan seperti anak kecil. Kamu jangan sepelekan istrimu. Mentang-mentang dia bukan dari kalangan berseragam, lantas kamu memilah-milah kasih sayang." Bu Fajarani masih mengomel dengan tatap yang kesal.

   "Aku tidak memilah-milah kasih sayang, Bu. Hanya, aku memang belum bisa mencintai Halwa sepenuh hati aku. Lagipula, Ibu juga yang menjodohkan aku dengan dia," tukas Cakar membalas dengan sedikit rasa dongkol karena merasa disudutkan.

   "Kamu belum bisa mencintai Halwa, tapi urusan ranjang minta sama dia. Hargai dia sebelum kamu menyesal," peringat Bu Fajarani tidak suka dengan pembelaan Cakar. Bu Fajarani berdiri dan berlalu dari ruang tamu. Cakar sedikit lega, dengan begitu ibunya akan segera mencari dan memberikan seragam Persit bekasnya dulu untuknya.

   "Kakak ini, kok seperti itu sih Kak. Jangan mentang-mentang Halwa bukan ...."

   "Apa, kamu mau ikut ceramahin aku sama seperti Ibu?" potong Cakar membuat Aisyah cemberut dan berlalu seraya menghentak lantai.

   Tidak berapa lama Bu Fajarani muncul dengan kantong kresek di tangannya.

   "Nah, seragam Persitnya. Sayangnya kalau di badan Halwa sepertinya longgar, kamu perbaiki saja supaya tidak terlalu longgar di badannya," ujar Bu Fajarani menyodorkan kantong itu. Cakar segera meraihnya dengan muka sumringah.

   "Baik, Bu. Terimakasih, ya. Kalau begitu Cakar pulang dulu." Tanpa menunggu ceramah dari ibunya lagi, Cakar segera meraih kantong itu lalu berpamitan. Bu Fajarani hanya melongok dengan tingkah putranya yang dinilainya nyeleneh itu.

   "Assalamualaikum, Bu." Cakar pergi tidak lupa mengucap salam. Bu Fajarani membalas dengan tatap yang kesal.

   "Waalaikumsalam."

1
Julia Juliawati
sayang sayang pala lu orang🤣🤣🤣
Julia Juliawati
maaf" sambel si ceker ayam mah🤣🤣
Julia Juliawati
klo aq jd si halwa ngelawan gedek banget sm suami kalakuan juga jurig🤣🤣
Nasir: Wkwkwkwkkw...
total 1 replies
Julia Juliawati
ini teh rujak bebek hewan ato rujak beubeuk buah"an?
Nasir: Rujak bebek, Teh. Kalo ditulisnya emang bebek, tapi dibacanya eu..... hehehe....
total 1 replies
Julia Juliawati
dasar adik geblek make nanya anak spa? klo kedengaran sm halwa apa g sakit hati dia
Nasir: Wkwkwkkw
total 1 replies
Julia Juliawati
km gedek krn g ngerasa di. posisi halwa sm klo km ada di posisi dia di sakiti sm suami km pastilah sm sakit hati
Julia Juliawati
Luar biasa
Nasir: Mksh byk Kak...
total 1 replies
Julia Juliawati
dasar muna roh kau cakar ayam🤣🤣
Nasir: Wkwkwkwkk kirain munafik tahunya munaroh.....
total 1 replies
Wisnu Artini
Luar biasa
Nasir: Mksh byk Kak..
total 1 replies
Eri Erisyah
kurangin Thor marah" ny sicakar ayam
Nasir: Hehehe iya Kak....
total 1 replies
Eri Erisyah
ganti Thor jangan cakar, Cakra lebih baik thor
Nasir: Ok nanti dipertimbangkan.
total 1 replies
Eri Erisyah
kenapa ga Cakra ajj sih Thor...bc ny JD agak gimn gitu
Nasir: Iya ya.... waduh, tapi itu memang udah dr episode awal smp akhir namanya Cakar. Gmn dong Kak? Mohon maaf ketidak nyamanannya ya.
total 1 replies
pupu
baru kali ini aku baca novel gak bosenin yg cerita nya gitu2 aja. dan lumayan nambah sedikit wawasan tentang tni. terimakasih author aku puas dan senang ehehe
Nasir: Trmksh byk Kak...
total 1 replies
Novi idrus
seperti'y penulis novel ini, ISTRI tentara
Nasir: Bukan Kakak cantik. Hanya pernah dekat saja. Hehhehe
total 1 replies
Novi idrus
Masi kecil, Jagan main nikah2 dari kecil smpeh besakr pisah karna sibuk TPI blm cerai
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
cak spill makan gudeg nya dimana mau juga aku cobain hehe
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢: oiya kah kak aku malah baru tau wkwk orang jogja rumahan gini ni kak malah gatau 🤣🤦
Nasir: Cakar mah ngarang Kak... ada juga gudeg Mbak Mul... tapi di Pasar Klewer...
total 2 replies
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
dasar ikan nilam gua sumpahin lu mencret 30 hari 🥊😤
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢: jahatan mana kak sama ikan nilam yg sengaja banget bikin hati isteri sah sakit karena liat suami nya nganter ikan pasar 🤣 nilam berani nya sama istri sah spek ibu peri gitu coba ketemu yg spek rambo habis tu nilam 😂🤣
Nasir: Wkkkkkkkkkkkk.... jahat bgt Kak...
total 2 replies
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
idih ga semua orang patokannya dr situnya, orang nikah itu yg di liat karakter dan watak sehari2nya, cara dia menyelesaikan masalah dll yg lebih ke esensi, kalo cuma pendidikan doang tp wataknya ga baik trus suaminya kenyang noh di suruh liatin nilai2 akademiknya doang 😒
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
Wardi lu tau info gini drmana sih wkwk kayak emak2 kompleks aja 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
heleh emang lu yakin si selai hamil anak lu siapa tau hamil anak orang lain 🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!