NovelToon NovelToon
SEVEN R : Anak Genius

SEVEN R : Anak Genius

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Pa'tam

Apa jadinya bila seorang gadis yang baru lulus SMA harus menjadi seorang ibu pada anak kembar 7 yang tidak sengaja ia temukan. mampukah gadis itu merawat anak kembar 7 itu sendirian? Atau malah di titipkan kepanti asuhan? temukan jawaban nya di novel ini. kalau penasaran baca yuk.

Cerita ini hanya lah fiktif semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meminta bantuan Daddy

.

.

.

Si kembar telah sampai gedung tinggi yang bertuliskan J. H company. Gedung megah tempat perusahaan Darmendra berada.

Saat Agus memarkirkan mobilnya ditempat parkir khusus si kembar dengan sigap turun dari mobil. belum sempat Agus membukakan pintu untuk mereka, tapi si kembar sudah keduluan turun.

"Paman mau masuk atau tunggu disini?" tanya Ram, anak yang paling ramah diantara saudara saudaranya yang lain.

"Saya disini saja Tuan kecil," jawab Agus, Lalu Ram memberikan uang seratus ribu satu lembar.

"Kalau Paman mau makan atau beli minuman pergi kekantin saja ya, mungkin kami akan pulang bersama Daddy nanti." Ram.

"Oh ya Paman, apa uang tadi tidak cukup?" tanya Ren.

"Cukup Tuan kecil, lebih malah." jawab Agus.

"Uang yang sisa itu Paman ambil saja, itung-itung bonus buat Paman." Rasya.

"Tapi Tuan kecil, uang itu masih banyak sisanya." ujar Agus takut takut.

"Tidak apa-apa Paman, uang kami masih banyak kok. biar kami kecil tapi kami sudah bisa mencari uang sendiri," Rakha menyela.

Ya diam diam si kembar menciptakan alat untuk mendeteksi perusahaan yang terkena korupsi dan penyelewengan uang. Mereka melakukan itu tanpa sepengetahuan Mommy dan Daddy mereka. banyak para pengusaha memesan alat itu tapi tidak tahu siapa penciptanya.

Si kembar datang kemeja resepsionis, dan menyapa kedua resepsionis itu dengan ramah.

"Selamat siang kakak cantik," sapa Ram.

"Ehh, Se.. selamat siang," jawab resepsionis itu dengan ramah juga.

"Ada yang bisa saya bantu adik adik?" tanya resepsionis yang satunya lagi.

"Apakah Daddy sibuk? kami ingin bertemu dengan Daddy." Roy.

"Mohon maaf adik adik, Daddy nya siapa ya?"

"Daddy Darmendra."

Keduanya pun terkejut, setahu mereka bos mereka tidak punya anak. tapi ini malah ada anak kembar mengaku anak dari bos mereka.

"Tapi tidak bisa dipungkiri sih, wajah mereka memang sangat mirip dengan bos." pikir mereka.

"Mari saya antar keruangan bos." ucap resepsionis itu.

"Tidak usah kakak cantik, katakan saja Daddy di lantai berapa?" Rasya.

resepsionis itu pun memberitahukan lantai tertinggi di gedung ini, lantai tempat ruangan bos mereka.

"Terimakasih kakak cantik, dan selamat bekerja." Ram, si kembar pun berjalan menuju lift khusus petinggi perusahaan. tanpa di temani oleh karyawan di perusahaan ini.

Si kembar menekan angka 30 yang mereka perkirakan lantai tertinggi digedung tersebut.

Ting... pintu lift terbuka dan mereka telah sampai di lantai 30 tersebut.

"Ehh... kalian mau cari siapa?" tanya sekretaris yang berada satu lantai dengan ruangan CEO.

"Kami mau ketemu Daddy, apa Daddy kami ada, kakak cantik?" Ram.

Dipanggil kakak cantik tentu saja wajah sekretaris itu bersemu merah. "Apa benar mereka anak nya Tuan Darmendra? tapi wajah mereka benar benar mirip." batin sekretaris itu.

"Apakah Daddy ada, kakak cantik?" Ram mengulangi pertanyaannya.

"Tuan sedang ada rapat, adik kecil."

"Boleh antarkan kami menemui Daddy?" Roy.

"Tapi Tuan tidak bisa diganggu."

"Tidak apa-apa, Daddy tidak akan marah kok."

Dengan perasaan takut takut, sekretaris itu mengantarkan si kembar keruang rapat. tiba diruang rapat, sekretaris itu pun mengetuk pintu ruangan itu.

Tok...

Tok...

Tok...

Tak lama pintu pun terbuka, Robert sang asisten pribadi yang membukakan pintu. si kembar langsung masuk dan menghampiri Daddy mereka. Ternyata klien Daddy mereka dari negara Jepang. si kembar menyapa klien Daddy nya dalam bahasa negara itu.

Langsung translate aja ya.

"Selamat siang Tuan Akira Atsushi." sapa si kembar.

Darmendra melongo melihat interaksi si kembar dengan klien nya itu. begitu juga dengan Robert, mulutnya sampai lupa untuk tertutup.

"Selamat siang, kalian sedang apa disini?" tanya Akira.

"Kami bertemu dengan Daddy kami," jawab si kembar.

"Tidak menyangka akan bertemu kalian disini, sungguh suatu kehormatan bagi saya."

"Tuan terlalu merendah, seharusnya kami yang merasa tersanjung bisa bertemu dengan Anda disini Tuan Akira." Ren.

Darmendra masih terus menyimak pembicaraan mereka, Darmendra juga tau bahasa negara itu.

"Tuan mengenal anak anak saya?" tanya Darmendra menyela, Tuan Akira tersenyum.

"Benar Tuan Darmendra, saya sangat mengenal anak anak ini. Tuan Darmendra sangat beruntung mempunyai anak seperti mereka yang sangat jenius. sebelum saya melakukan kerjasama dengan Tuan Darmendra, saya lebih dulu melakukan kerjasama dengan mereka." ucap Tuan Akira panjang lebar.

Darmendra tersenyum, senyuman yang jarang sekali di perlihatkan pada orang orang.

"Kalau begitu, saya akan terima kerjasama ini Tuan Darmendra, saya percaya dengan kerjasama ini akan lebih menguntungkan bagi kita kedepannya. Lalu Darmendra dan Tuan Akira pun berjabat tangan. tidak lupa juga dengan si kembar. Setelah itu Tuan Akira pun pamit undur diri bersama dengan asisten pribadinya.

"Kalian mau minta apa dari Daddy? karena kalian Daddy diterima kerjasama dengan Tuan Akira. sebelumnya Daddy sangat sulit untuk bekerjasama dengan Tuan Akira itu." Darmendra.

"Benarkah Daddy akan kabulkan permintaan kami?" Ram.

Darmendra mengangguk perlahan sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Ram.

"Kami mau minta Daddy belikan kami rumah." jawab si kembar serentak.

"Rumah?" tanya Darmendra, si kembar pun mengangguk.

"Kalau boleh Daddy tau, untuk apa kalian minta di belikan rumah?" tanya Darmendra lagi.

"Kita bicarakan diruangan Daddy saja ya." Ray.

Darmendra pun mengangguk, lalu berjalan menuju ruang kerjanya. Setelah masuk si kembar dan Darmendra pun duduk di sofa. Robert juga duduk di sofa ruang itu.

"Ceritakan pada Daddy, untuk apa kalian ingin dibelikan rumah?" Darmendra.

Si kembar pun menceritakan kejadian tadi saat mereka pulang sekolah. Darmendra tertegun mendengar cerita anak anaknya. Ia tidak menyangka anak anaknya ternyata punya jiwa sosial yang tinggi.

"Kami bisa menggunakan uang kami untuk membeli rumah itu, Dad. cuma kami minta tolong sama Daddy untuk mencarikan rumah yang layak untuk mereka tinggal." Rakha.

"Tidak, tidak biarkan Daddy yang beli rumah itu dengan uang Daddy, jangan gunakan uang kalian." Darmendra.

Robert hanya menjadi pendengar setia tanpa ingin menyela pembicaraan Tuan dan Tuan kecilnya itu. Namun ia begitu kagum dengan sifat si kembar yang lebih peduli dengan orang yang susah dan layak untuk dibantu. kalau anak anak lain mungkin hanya tau bermain saja.

"Robert!"

"Saya Tuan muda."

"Kamu carikan rumah yang diminta oleh si kembar."

"Siap Tuan muda, saya akan mencari rumah itu sekarang." Robert pun segera keluar dari ruangan itu.

Tak berapa lama Robert kembali masuk dengan membawa gambar contoh rumah yang si kembar mau.

"Ini contoh rumah nya Tuan muda." Robert pun menyerahkan iPad nya pada Darmendra.

Si kembar pun melihat poto rumah tersebut. si kembar menentukan pilihan pada poto yang nomor satu.

"Kami pilih yang nomor satu saja Om." kata si kembar kompak.

"Oke deal?" tanya Darmendra, si kembar pun mengangguk setuju.

.

.

.

1
Kamiem sag
Diva halim
kembar punya adik
Kamiem sag
utk kelas Exel mestinya berlaku syarat dan ketentuan othor boleh pelajari atau cari info supaya semakin bagus halunya dan kami para pembaca lebih puas
semangat terus thor ceritamu bagus moga sehat selalu
Kamiem sag
Maasyaa Alloh seven R
Kamiem sag
aku pingin cubit pipi sikembar
Pa'tam: hehehe. gemes ya
total 1 replies
Kamiem sag
😀😃😄😆👍👍💪
aku senang Diva marah
Kamiem sag
keren Diva mendidik si kembar
Kamiem sag
seven R ampun dah
Kamiem sag
astaga anak baik bisa seusil itu
Kamiem sag
seven R
Kamiem sag
thor aku lagi bayangin gimana muka Darmendra saat kejut lihat kehebatan anak anaknya
gak tau aja dia siapa mommynya
Kamiem sag
aku suka cerita ini
Kamiem sag
bahagianya seven R
Kamiem sag
MaasyaaAlloh Diva... besa rsekali hatimu
Kamiem sag
syukurnya Mona saat ditemukan gadis berhati mulia Diva
Kamiem sag
mau jawab apalah Diva kalo ditanya
Kamiem sag
MaasyaaAlloh Diva n 7R mulia sekali jiwamu
moga didunia nyata ini lahir orang orang seperti kalian
Kamiem sag
duhhhh semangatnya Darmendra
Kamiem sag
aku sih maunya seven R juga jago bela diri
tapi thor oenggunaan sapaan maunya kalau "aku" ya aku aja jangan berganti "saya"
Kamiem sag
thor apa Mona juga gak tau kalau anaknya kembar 7??
dlm mimpinya Darmendra kenapa mona cuma menyebut "anak kita"?? bukan "anak anak kita"??
Kamiem sag
sabuk hitam ya Div
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!