NovelToon NovelToon
Dendam Sang Putri

Dendam Sang Putri

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Transmigrasi ke Dalam Novel / Raja Tentara/Dewa Perang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

“Bang*sat! Aku tak sudi seperti ini!” Teriakan seorang wanita menggema dalam sebuah rungan sunyi yang lembab.


Kedua bola matanya nampak mengeluarkan darah, bau amis menyengat sebagai bumbu pelengkap bertapa mengerikannya tempat tersebut.


Sang Bintang Fajar kini nampak berlumuran darah, dialah Iris. Seorang Putri dari keluarga Kaisar yang saat ini menjabat.


Dia menikah atas dasar cinta, namun cintanya tak semanis dongeng. Kini ‘cinta’ itu telah merampas segala yang dia miliki di dunia ini. Seluruh tubuhnya di pemuhi luka, tanpa mata, dengan lidah terpotong dan anak yang baru dia lahirkan, kini akan di bunuh.


Bagaimana jadinya bila Iris kembali ke masa dia masih bersama keluarganya? Simak kisah lengkapnya sekarang juga!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Bunga nampak bermekaran, setelah waktu yang lama di tempuh oleh keluarga Latvan. Pada akhirnya sebuah pesta megah di adakan, selian sebagai tanda bertambahnya usia bagi sang Kepala Keluarga, pesta itu di adakan karena keberhasilan Duke Latvan dalam memberantas monster.

“Tuan Duke, apa tidak bisakah saya melihat wajah anda?” Pinta Iris saat mereka dalam perjalanan menuju ke arah pesta di adakan.

“Tuan Putri, apa wajah sangat berpengaruh bagi anda?” Tanya Black gugup, melihat adanya perubahan besar pada diri Iris, dari mulai cara memperlakukan Black dan berbicara, Black merasa sangat senang dengan banyaknya perubahan tersebut. Hingga sekarang, dia mulai merasa bila Iris menjadikan dirinya sebagai sosok Istimewa.

“Apa maksud anda? Bagi saya wajah tentulah sangat berpengaruh, bagaimana saya bisa melihat senyuman seseorang bila wajahnya tidak terlihat? Bagaimana saya bisa menghibur seseorang bila wajahnya bahkan tidak nampak sedih?” Ucao Iris, Iris memang belum tertarik pada Black secara hati. Lebih tepatnya, Iris masih belum dapat mempercayakan hatinya untuk kembali jatuh cinta.

“Saya akan membukanya, apa anda bersedia membantu saya? Ehem, dan bila wajah saya cukup baik di mata anda. Bisakah Tuan Putri memberikan sedikit pujian pada saya?” Tanya Black, Iris mulai berpikir kala itu.

“Black, saya merasa setiap kata-kata anda sudah sangat terpikirkan hingga tak ada celah untuk saya membantah. Apa anda sudah mempersiapkan segalanya terlebih dahulu?” Tanya Iris, Iris amat trauma dengan segala tindakan manis dari seorang pria. Iris akan teringat saat-saat di mana Andrew dulu mendekatinya, meski jelas sangat berbeda. Namun kelembutan dan sikap hati-hati yang di tunjukan oleh Black membuat Iris sedikit terbebani.

“Anda selalu tepat saat menebak tindakan saya, saya selalu merasa malu bila anda telah mengetahuinya. Saya memang telah belajar dan mempersiapkan segala kata yang akan saya katakan saat berhadapan dengan anda Tuan Putri, karena saat saya tidak mempersiapkannya dengan baik saya akan melakukan hal bodoh. Saya akan mengatakan kata yang takutnya akan saya sesali, saya juga tak ingin membuat anda terluka dengan kata-kata saya. Selain itu, saya yang selalu di medan perang jarang bercengkrama dengan orang lain, dan yang terpenting, sesungguhnya bibir saya ingin tertutup saat berhadapan dengan anda karena bahagia. Namun, setelah saya tahu bila anda akan memperhatikan saya saat berbicara, saya akhirnya berusaha merangkai kata sebelum akhirnya berhadapan dengan anda.” Akui Black panjang lebar, Iris tersenyum.

“Black, aku tidak ingin membuat mu merasa terbebani karena memperlihatkan wajah di hadapan ku, sungguh.” Ucap Iris akhirnya tanpa menggunakan bahasa formal.

“Saya tidak akan merasa terbebani Yang Mulia, saya akan senang bila orang pertama yang melihat saya adalah anda.” Tambah lagi Black, Iris menelan salivanya dan mengulurkan tangannya.

Perlahan Iris menyentuh topeng yang terasa begitu halus itu, dia menariknya perlahan dan perlahan pula dia melihat sebuah mata terang yang indah bersamaan dengan kulit putih yang menawan. Bulu mata Black nampak lentik alami dengan rahang yang tegas dan alis yang seperti ulat bulu itu. Senyuman menawan terukir di bibir Black membuat dada Iris kian berdebar setelahnya.

Hatinya yang sudah dia persiapkan untuk tidak lagi jatuh cinta kini mulai retak, Iris terhanyut bersama tatapan tenang dari Black. Iris meneteskan air matanya dan menunduk, perlahan isak mulai terdengar dan membuat Black panik akan hal itu.

“Yang Mulia, anda tidak apa-apa?” Tanya Black menyerahkan sapu tanan pada Iris.

“Panggil nama ku Black!” Pinta Iris, Black terdiam dan menunduk di hadapan Iris. Dia memperhatikan tangisan Iris yang nampak amat menyakitkan.

“Saya akan kembali mengenakannya bila anda tidak berkenan. Jangan menangis lagi Yang Mulia.” Mohon Black, dia menyentuh topeng yang berada di tangan Iris.

‘Iris sangat aneh, apa wajah ku ingin mengerikan ya? Ah, apa aku sudah terlalu sering membunuh monster. Sehingga kini wajah ku sampai menyerupai monster saking seringnya memenggal kepala mereka? Tapi, masa iya?’ Gumam Black dalam hati, di kehidupan sebelumnya Black memang di karuniai wajah yang rupawan.

Bahkan tak terhitung jumlahnya para wanita yang menjadi tentara karena hanya ingin melihat dan mendekati Black saja, namun sepertinya nasib Black kali ini kurang baik. Meski Black masih kurang yakin bila dirinya tampan, namun agaknya wajah yang dimilikinya kali ini bukan tipe yang di sukai oleh Tuan Putri. 

Grep!

Syuuut

Topeng di tangan Iris di ambil paksa oleh Iris dan Iris melemparkannya ke luar jendela kereta kuda, Black tertegun dan mulai panik karena bingung.

Dia tak pernah melakukan PDKT pada wanita, karena selama ini banyak wanita yang mendekatinya bukan Black yang berusha.

“Apa ini wajah asli anda?” Tanya Iris, Glek! Sudah payah Black menelan salivanya. Dia akhirnya nyengir kuda seperti sosoknya di kehidupan sebelumnya yang sangat tengil.

“Iya Yang Mulia, ini wajah asli saya ini murni wajah saya murni 24 karat no tipu-tipu!” Ucap Black mengangkat dua jarinya membentuk huruf v besar.

“Feet, anda keterlaluan Black!” Ucap lagi Iris, Black bingung melihat tawa di sela tangis sang Putri.

“Yang ketelaluan itu Tuan Putri, bagaimanapun sejak awal saya sangat gugup. Namun Yang Mulia malah menangis tak kala melihat wajah saya, apa semengerikan itu? Hingga Yang Mulia menangis?” Tanya Black, Iris terkekeh dan mengusap air matanya.

“Maaf Black, saya tidak berniat untuk menyakiti mu. Bila aku berniat, pasti aku sudah membawa belati saat berangkat tadi.” Kekeh sang Putri, Black akhirnya tersenyum. Keduanya terdiam dalam sunyi, masih dalam posisi di mana Black menunduk di hadapan Iris.

“Ehem! Begini Yang Mulia, apa anda tidak berniat mengatakan apapun mengenai wajah saya?” Tanya Black, Iris nampak bingung dan menggeleng. Black menghela nafas berat dan kembali duduk di hadapan Iris. 

“Setidaknya anda berkata seperti rumor yang beredar, atau sebagai seseorang yang penting anda juga boleh memuji saya Yang Mulia.” Gerutu Black, Iris kini faham maksud pria itu.

“Anda sangat rupawan Black, saya bahkan sampai kehilangan kata-kata karena terpesona.” Ucap Iris jujur, meski dia juga harus mengakui kelemahannya sendiri.

“Anda berbohong, mana ada orang yang terpesona justru menangis akhirnya.” Gerutu lagi Black seperti anak kecil, Iris tersenyum tulus dan duduk di samping Black.

“Saya serius, tapi anda bahkan tidak mengabulkan keinginan kecil saya.” Gumam Iris, Black kini sadar ucapan Iris sebelumnya.

“Terima kasih banya Iris, aku jadi percaya diri berkat pujiannya.” Iris mengangguk dan keduanya akhirnya sampai di depan sebuah Monsion tempat diselenggarakannya pesta tersebut. 

Black keluar dari kereta kuda, bersamaan dengan itu Putri Iris juga keluar dan akhirnya Black dan Iris saling bergandengan tangan. Semua mata tertuju pada Iris dan Black saat itu, selain karena banyaknya rumor yang beredar kini bisik-bisik para bangsawan kian semakin keras saja.

1
Ani
apakah jika Alice memakan buah dewa tersebut. Alice bisa hamil.. semoga saja
Ani
semoga rencana Black and Aslan yang berhasil
Ani
setidaknya Ailish selamat dari pembunuhan
Ani
gitu toh ceritanya, begitu besar harga yang harus dibayar ya.... semoga setelah ini hanya kebahagiaan lah yang menghampiri mereka...
Shai'er
buah dewa 🤔🤔🤔
Shai'er
seperti itu🥺🥺🥺
Shai'er
😒😒😒😒😒
Shai'er
😱😱😱😱😱😱
Shai'er
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Shai'er
inikah yang dirumorkan pasangan cinta sejati 🤧🤧🤧
Shai'er
😱😱😱😱😱
Shai'er
tidak ada yang gratis, semu ada bayarannya 🤧🤧🤧
Shai'er
sahhhhhhhh🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Shai'er
sahhhhhhhh🥳🥳🥳
Shai'er
💪💪💪💪💪
Shai'er
waspada
Shai'er
loh.... bukannya udah bebas 🤔
Shai'er
lha...
Shai'er
🤣🤣🤣🤣🤣
Shai'er
gas lagi 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!