Siera adalah gadis muda cantik yang selalu gagal dalam percintaan,namun dia selalu bermimpi ingin mempunyai kekasih yang romantis dan perhatian....
kisah cinta nya selalu berakhir tragis karna para mantan Siera yang membenci dan mengangapnya sebagai wanita ketinggalan jaman,perkara ia selalu berpegan tegu kepada lisan nya yang ingin menikah dulu baru melakukan hal intim....
soo bagaimana kisah cinta Siera selanjutny???
yuk mampir dan baca......
(dibawa umur di larang baca⚠️)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 35~~~MPBB
"Ugh...hoaammm,sudah pagi ternyata."Gumamku mencoba membuka mata yang masih terasa berat.
Namun saat aku hendak bergerak,aku merasakan sesuatu yang ganjal di bawa sana,iya itu adalah junior Edgar yang tertidur di dalam sana,dan sekarang semaking membesar dan memenuhi perut bawaku....
"Sayang,ayo sarapan dulu."Ajak Edgar dengan suara berat sambil kembali merangkul pinggangku dengan posesif.
"Katanya mau sarapan,sudah lepaskan aku,aku mau mandi buat sarapan."Ucapku mencoba melepaskan diri sari Edgar.
"Ugh...bukan makan makanan sayang,tapi aku ingin memakan mu."Bisik Edgar kembali bergerak membuatku tersentak kaget karna sensasi perih yang amat sakit di bawa sana.
"sssttssss...sakit,aku mohon hentikan."Ringis sambil meremas lengan kekar Edgar.
"Maafkan aku sayang,aku akan menyiapkan air hangat dan obat untuk mu."
Edgar pun perlahan menarik junior nya yang sudah terbangun keluar dari goa ku,lalu bangkit dari kasur,lalu berjalan menuju kamar mandi,1 menit kemudian ia kembali keluar lalu mengendong tubuh polos ku menuju kamar mandi,dan meletakan ku di dalam bathtub yang sudah terisi dengan air hangat dan terapi oil....
"Kamu tunggu disini,aku akan mengambilkan obat salep."Ujar Edgar membuatku mengerutkan kening.
"Obat salep? Memang nya kamu sudah membeli nya?"Tanyaku penasaran.
"Iya,aku membelinya untuk bersiap,karna aku tau kamu pasti membutuhkan nya."Jawab Edgar dengan wajah datar membuatku malu setenga mati.
"I-iya sudah,kamu ambil obatnya,a-aku mau beredam sejenak."Usir ku dengan gugup dan wajah yang memerah merona.
Edgar menatap selisi wajahku,dan tatapan nya berhenti di bibirku yang berwarna pink muda,tampa berkata apa-apa Edgar kembali meraih bibirku dan mencium nya dengan rakus,membuatku tersentak kaget dan hendak mendorong nya menjauh,namun dengan Cepat Edgar mengunci tanganku dan ikut masuk ke dalam bathtub dan permainan panas pun kembali terjadi....
(1 jam kemudian)
"Ish! Sudah cukup! Aku sudah telat untuk memecahkan kasus mu."Sentak ku mendorong Edgar yang dari tadi menempel terus kepadaku seperti magnet.
"Sayang,aku masih merindukan mu."Bisik Edgar dengan manja sambil membenamkan kepala nya di leherku.
"Jangan bercanda sayang,tubuhku sudah mau patah karna kamu,sudah aku keluar."Gerutuku dengan kesal mencoba bangkit dari dalam bathtub.
"Sayang kamu-"
"Ish!! Sakit sekali."Ringisku memotong ucapan Edgar,karna rasa perih nya semaking menjadi.
"Aku akan ambilkan obat mu."
Dengan cepat Edgar bangkit,dan keluar dari kamar mandi,lalu kembali masuk sambil membawa sesuatu di tangan nya....
"Sayang,ayo kita ke kasur,aku akan membantu mu mengolesnya."Tawar Edgar membuatku menatap nya dengan tajam.
Karna membuat kembali mengingat perkataan yang sama terus tergian di benak ku(Sayang,aku bantu kamu mandi)dan hasilnya dia malah menggempurku tampa ampun....
Greeppp
"Biarkan saja yang mengolesnya,kamu cepat mandi,karna sudah telat berkerja."Ujarku dengan kesal,lalu mengambil obat di tangan Edgar secepat kilat dan keluar dari kamar mandi.
Bukan nya marah,Edgar malah tersenyum sambil mengelengkan kepala,dia pasti tau apa yang aku pikirkan saat ini,tapi bodoh amat,karna seluruh tubuh dan area sensitive ku sudah mati rasa karna ulah nya....
"Cih! Dia rakus sekali,aku sampai tidak bisa mengerakan tubuhku."Desis ku dengan kesal karna aku bahkan kesulitan untuk bergerak mau pun berjalan.
1 jam kemudian aku dan Edgar sudah selesai bersiap,Edgar terlihat sangat segar dan tampan,sedangkan aku cemberut tak karuan menatap kesal pria yang sudah menjadi suamiku itu....
"Kamu kenapa sayang? Apakah masih sakit?"Tanya Edgar.
"Tentu saja sakit,kamu kenapa sih? Terus melakukan itu sampai pagi,apakah kamu tidak capek?"Tanyaku dengan wajah cemberut kesal.
Edgar yang sedang berdiri di sampingku sedikit membungkukan tubuh nya kemudian berbisik,"Karna kamu sangat nikmat sayang,kalau kamu mau,aku bisa melalukan nya lagi sampai malam."
Glupppp...aku menelan ludah dengan kasar,lalu secepat kilat berjalan tertati-tati menuju pintu kamar dan keluar,aku tidak mau berlama-lama di samping nya lagi,bisa-bisa aku di makan sampai habis sama dia....
"Hufff...perih sekali."Ringisku dengan suara pelang sambil melangka menuruni anak tanga,namun tiba-tiba tubuh terasa melayang.
"Hei!! Turunkan aku!"Jeritku sambil memukul pelang dada bidan Edgar.
"Diamlah sayang,kalau tidak aku akan memutar arah dan membawa mu kembali ke kamar."Ancam Edgar yang membuatku seketika diam dalam gendongan nya menuju meja makan.
"Wah!! Anak-anak Mama sudah bangun,ayo kita sarapan dulu."Sambut Ibu mertuaku dengan suasana bahagia menghiasi wajah nya yang mulai keriput.
"Pagi semuanya."Ucapku dengan wajah memerah merona,karna aku tau Ibu mertuaku pasti sudah tau aku di gempur habis-habisan oleh putranya itu.
Dan kami pun mulai sarapan,karna setelah ini,kami mempunyai urusan masing-masing,tapi ada sesuatu yang sedikit berbeda hari ini,karna Edgar terlihat sangat perhatian dengan tenang dia menyajikan sarapanku di hadapan kedua Mertuaku,membuatku semaking tidak percaya diri....
contohnya kayak gini :
"Yura," gumam Felix pelan.
kmu biasanya dialog kan
"Yura". Gumam Felix pelan
itu tanda bacanya koma kyk cntoh ku di atas ☝️
seharusnya tanda koma bukan titik
ini menurutku yg pas tanda bacanya