Selena wanita yang begitu mencintai Jhonatan Alberto. Dia bahkan melakukan apa saja demi Jonathan agar mencintai, hingga suatu hari dia merencanakan untuk menjebak Jhonatan dan berhasil mengandung benihnya. Bukannya Jhonatan mencintainya justru membencinya sekalipun ada anak di dalam perutnya.
"Aku tidak akan mengakui anak itu kalau perlu gugurkan saja karena anak itu hanyalah kesalahan dan aku sudah memiliki anak dengan Julia. Jadi aku hanya mengakui anak ku dengan Julia." Jhonatan Alberto.
Bagaikan di tikam dengan pisau, begitu sakit dan menyiksa. Selena pun menggunakan segala cara untuk menyakiti Julia hingga Jhonatan mengetahuinya dan demi menghukunya, Jhonatan memaksa Selena menggugurkan kandungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
Seperti di televisi orang menikah menggunakan gaun dan berjas hitam. "Apa mommy main nikah-nikahan?"
Kenzo menatap figura tersebut, dia menaruh curiga pada ibunya. "Apa Mommy pernah menikah dengan Uncle?"
"Sayang Mommy ..."
"Jawab saja iya atau tidak Mom, aku anak kecil dan tidak mengerti urusan dewasa. Kami tidak akan memaksa untuk mengerti Mom."
Selena menekan kedua lututnya di lantai. Dia meraih dan menggenggam kedua tangan anaknya. "Sayang, Uncle Jho memang ayah kalian."
Keysa tersenyum, wajahnya berbinar. Ia tidak perlu lagi untuk bingung mencari ayahnya. "Aku senang Mom, akhirnya aku memiliki ayah sungguhan."
Sedangkan Kenzo dia terlihat kecewa. Dia hanya diam dan tak ingin mengatakan apa pun. Selena merasa sedih, putranya pasti kecewa. Putranya seakan memiliki pikiran dewasa beda dengan Keysa.
"Ya sudah kalian tiduran di sini, mommy mau ..." Dia melihat Jhonatan yang berdiri di ambang pintu. Sepertinya pria itu sudah mendengarkan obrolannya tadi.
"Daddy!" teriak Keysa.
Jhonatan tersenyum, ia meraih tubuh kecil Keysa dan menggendongnya.
"Uncle Jho, aku tidak perlu lagi memanggil Uncle. Aku mau memanggil mu Daddy."
Jhonatan menatap lekat wajah Selena. Dia tau wanita itu menghindari tatapannya. Mungkin dia masih belum mengizinkannya. "Sayang kamu main dulu dengan Kakak, Daddy mau berbicara berdua dengan Mommy."
"Kenzo."
Kenzo mendongak, dia pun mengajak Keysa keluar. Kini tinggalah Selena dan Jhonatan berdua.
"Aku tau kau pasti kecewa. Maafkan aku, aku masih menyimpan semua kenangan kita."
Selena menatap foto miliknya. Dia langsung melempar figura tersebut ke lantai. "Kau mengacaukan semuanya Jhonatan." Ia benci pada dirinya sendiri yang masih luluh pada Jhonatan. Ia benci perasaannya.
Jhonatan mengambil figura tersebut, Selena merampasnya dan menyobeknya.
"Selena!" bentak Jhonatan. Dia tidak terima foto pernikahannya di robek. Dia sudah lama mengalah. "Kau boleh mengusik ku tapi jangan pernah menyentuh barang ku."
Selena memalingkan wajahnya.
"Kau egois Selena," ucapnya dengan nada lirih. Dia mengambil dua potong foto pernikahannya dan menaruhnya di atas nakas.
Selena langsung menoleh, ia melihat Jhonatan begitu marah dan kecewa. Seketika hatinya melunak.
Jhonatan memejamkan kedua matanya. Ia harus meredakan amarahnya. "Maafkan aku, aku tidak bisa memiliki mu, tapi tolong biarkan aku memiliki kenangan kita."
"Buat apa? Semuanya telah berlalu."
Jhonatan meraih tangan Selena. "Semuanya memang berlalu tentang kita, tapi kenangan tidak akan berlalu."
"Selena aku menyuruh mu pergi, membiarkan mu pergi bukan berarti aku melepaskan semua kenangan kita. Aku hanya ingin kau bahagia tanpa terbelenggu dengan kenangan kita. Aku ingin kau bahagia karena aku tau kau tidak bahagia dengan ku."
"Selama ini aku tidak bahagia. Tapi aku berusaha kuat karena kau dan si kembar ingin aku lindungi."
"Katanya kau akan menikah dengan Jayden, aku akan menyimpan kenangan kita."
"Siapa yang menikah dengan Jayden? Aku belum menyetujuinya."
Jhonatan tersenyum, itu artinya Selena belum mencintai Jayden. Dia mengusap lembut tangan Selena. "Baiklah, kau tidak perlu menikah dengan Jayden."
Jhonatan menarik tangan Selena hingga duduk di pangkuannya. Selena memberontak, dia tidak ingin duduk di pangkuan Jhonatan.
"Lepaskan aku!"
"Tidak! Aku belum menyetujuinya." Jhonatan terkekeh.
Selena langsung memukul kepala Jhonatan dan bergegas pergi menemui kedua anaknya.
Jhonatan tersenyum, dia pun bergegas menyusul Selena. Dia duduk di samping Selena.
"Mommy, Daddy kan sudah menikah kenapa tidak tinggal bersama?" tanya Keysa. Menurut yang dia lihat ayah dan ibu temannya mengantar dan menjemput temannya bersama. "Kenapa tidak menjemput kakak dan Kekey bersama?"
"Emm sayang ..."
"Mulai saat ini kami akan menjemput mu bersama."
"Benarkah, Kekey sangat senang."
...
Jhonatan membukakan pintu mobil untuk si kembar dan Selena. Mereka sampai pada sore hari.
"Kenapa melamun? Sudah jangan di pikirkan."
"Kenzo."
Jhonatan tau apa yang Selena rasakan. Mungkin karena khawatir. Kenzo hanya diam saja tidak seperti biasanya. "Biar aku yang bicara dengan Kenzo nanti."
Selena mengangguk, Jhonatan pun mengekori Selena hingga masuk ke dalam.
"Tunggu! Kau ini mau apa? Sana pergi."
"Mommy biarkan saja. Dia ingin menemui Kenzo dan keysa."
"Tapi dia sudah ..."
"Mom." Selena menekan nada bicaranya dan mommy Helena pun terdiam.
....
Jhonatan duduk di samping Kenzo yang sedang memikirkan sesuatu. "Kenzo ada sesuatu yang ingin kamu tanyakan?"
Kenzo melirik Jhonatan. Dia ingin menanyakan sesuatu. "Apa Daddy dan mommy sudah berpisah?"
"Iya, Daddy dan mommy sudah berpisah. Semuanya berawal dari kesalahan Daddy. Daddy tidak ingin di panggil ayah oleh kalian karena Daddy malu. Daddy melakukan kesalahan terbesar."
"Kenzo jangan kecewa pada Mommy. Mommy melakukan semuanya karena tidak ingin Kenzo dan Keysa kecewa. Tapi percayalah, Daddy sangat mencintai Kenzo dan Keysa. Kenzo mau menerima Daddy kan?"
Kenzo mengangguk, ia belum paham apa yang terjadi. Namun ia menurut saja. "Iya Dad."
...
"Selena kau kenapa?" tanya mommy Helena. Dia merasa Selena sedang mengalami pikiran yang berat. Wajahnya terlihat lesu dan tidak bersemangat.
"Mommy, si kembar sudah tau bahwa Jhonatan ayahnya."
"Hah! Bagaimana bisa mereka tau?" tanya mommy Helena.
Selena menceritakan semuanya dan mungkin karena kecerobohannya.
"Mungkin sudah waktunya Selena. Serapat apa pun kamu menutupinya pada akhirnya mereka tau dengan sendirinya. Cobalah berbicara dengan Kenzo. Aku yakin dia pasti mengerti. Kenzo sekalipun anak kecil pikirannya dewasa."
Selena berdiri, ia menghampiri Jhonatan. "Bagaimana?" tanya Selena. Ia tidak berani menemui Kenzo karena ia sudah membohongi Kenzo.
"Iya bagaimana Jhonatan?" tanya mommy Helena. Sejak tadi ia menunggu dengan hati khawatir. Dia juga termasuk membohongi cucunya.
Jhonatan tersenyum, ia meraih tangan Selena. "Tenang saja, Kenzo tidak akan marah."
Mommy Helena merasa Jhonatan mengambil kesempatan dalam kesempitan. "Jangan pegang-pegang, enak saja. Aku belum merestui mu."
"Berarti Mommy pasti merestui ku."
"Tidak, huh!" Mommy Helena memutar bola matanya. Dia menarik lengan Selena agar menjauh dari Jhonatan.
Selang beberapa saat, Jayden pun datang. Dia membawa buah tangan untuk si kembar dan kedua calon mertuanya. "Dimana si kembar?"
"Dia berada di dalam dan sudah tidur," ucap Jhonatan. Bermain dengan si kembar membuatnya ia juga kelelahan. Ia pun menyandarkan lehernya ke kepala sofa.
Jayden pun duduk, dia menatap kedua wanita yang masih terdiam. Seperti ada sesuatu yang terjadi. "Selena nanti malam aku ingin mengajak mu makan malam."
Jhonatan melirik Selena, ia tidak akan mencegahnya. Lagi pula ia tidak memiliki hak, ia hanya bekas suami Selena. Jika pun dibuang, tempatnya pasti di tong sampah.
"Aku akan bertanya dengan si kembar." Dia saja tidak jadi dengan Jhonatan waktu makan malam karena ia menolaknya dan si kembar pun menurut.
Jhonatan pun berlalu pergi, dia menuju ke mobilnya. Jayden menyusulnya dan menghentikan langkahnya.
"Jhonatan."
Jhonatan menoleh, nanti malam ia akan kesini lagi untuk menemani si kembar.
sekrang siapa yg gila krn cinta
nasib cerita novel sanggup kejar smpai 5thn meski d anggap gitu2 jak..klau reality lama sdh d tinggal jenis2 mcm Selena🤭🤭
hanya kadang ada salah penyebutan nama saja yg kadang tertukar dengan ceeita di karya lain author sendiri
tapi selebihnya
hanya kadang ada salah penyebutan nama saja yg kadang tertukar dengan ceeita di karya lain author sendiri
tapi selebihnya