NovelToon NovelToon
Sincere Love My Husband

Sincere Love My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

"Jangan harap aku akan tunduk kepada siapapun! Apalagi seorang wanita sepertimu!" Alaska Dirgantara.

"Sekeras apapun hatimu menolakku, aku tidak peduli! Akan aku pastikan hati sekeras batu itu luluh dengan caraku!" ucap Arumi Nadya Karima.

Alaska Dirgantara, merupakan pewaris tunggal Dirgantara. Pria keras dan kasar yang terpaksa harus menerima perjodohan dengan wanita pilihan Papa Farhan---ayah kandungnya, sebagai syarat untuk mendapatkan aset keluarganya.

***
Terbangun dari koma selama tiga bulan, Arumi Nadya Karima dikagetkan dengan status barunya yang tiba-tiba sudah menjadi istri dari pria kejam yang bahkan tidak dikenalinya sama sekali. Dan lebih parahnya lagi, ia hanya dijadikan alat untuk mempermudah jalannya mendapatkan aset Dirgantara dari ayah mertuanya.

Akankah Arumi mampu menjalini hari-harinya berganti status seorang istri dari pria keras dan kejam? Atau memilih pergi dari suaminya? Yuk ikuti kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25 : Cukup Berat

..."Apapun yang kamu miliki tidak akan selamanya menjadi milikmu. Dan sesuatu yang kamu inginkan, belum tentu kau dapatkan. Hanya saja semua perlu waktu, tidak bisa untuk terburu-buru."...

...~~~...

"Kamu nunggu ya?" Papa Farhan malah meledeknya karena terlalu serius.

Alaska menatap sebal. "Jangan bercanda deh Pa! Alaska sudah capek," ucapnya dengan memalingkan mukanya ke sembarang arah.

"Syarat satu lagi, Papa ingin segera memiliki cucu dari kamu dan Arumi," ucap Papa Farhan terseyum membayangkan keinginannya itu.

Alaska terbelalak kaget dengan apa yang barusan papanya bilang. "Apa? Papa tidak salah bicara?" tanyanya agar tidak keliru.

"Itu bener, Papa ingin mendapatkan cucu darimu," jawab Papa Farhan sekali lagi, sehingga membuat Alaska meyakini bahwa apa yang didengarnya itu tidaklah salah.

"Kenapa harus itu Pa syaratnya? Emang tidak ada yang lain?" tanya Alaska dengan wajah melemas.

"Kenapa kamu menolak? Apa kamu tidak ingin memberikan Papa seorang cucu?" tanya Papa Farhan penuh selidik.

"Bukan begitu Pa, tapi itu terlalu cepat untuk Alaska. Lagian aku sama Arumi masih terlalu muda untuk memiliki seorang anak," ucap Alaska asal.

Ia sengaja mencari alasan agar Papa Farhan bisa berubah pikiran, karena Alaska tidak menginginkan seorang anak di dalam pernikahannya dengan Arumi. Bahkan untuk menyentuhnya pun ia engan.

"Masih muda bagaimana? Kamu sudah cukup umur, Alaska! Sudah sepantasnya kamu memiliki seorang anak, lagian kamu sudah semakin dekat dengan Arumi. Untuk apa kamu menundanya lagi?" lontar Papa Farhan, karena ia sangat tahu betul bahwa putranya itu sedang mencari-cari cara agar dirinya bisa berubah pikiran.

Deg!

Apa yang dilontarkan oleh Papa Farhan begitu menyindirnya. Alaska kebingungan karena ia tidak sama sekali mencintai Arumi, sedangkan ia harus tetep bersama istrinya itu karena rencananya belum selesai.

"Ya, tapi Arumi pasti belum siap Pa. Lagian Alaska baru bersamanya belum lama ini. Jadi, aku harus membicarakannya dulu dengan Arumi. Apalagi dia baru merima Alaska, masa sudah memintanya cucu? Tidaklah terlalu terburu-buru untuk itu, Pa?" tanya Alaska berusaha keras mempengaruhi Papa Farhan.

"Papa tidak mau tahu, pokoknya Papa mau cucu! Enggak ada yang lain!" tegas Papa Farhan sontak membuat Alaska tertegun.

"Tapi Papa enggak lihat Arumi gimana? Kan Alaska enggak tahu apa yang dirasakannya," ucap Alaska. Entah kesekian kalinya dia memberikan alasan.

"Tidak ada tapi-tapian lagi! Papa ingin punya cucu segera! Dalam waktu sebulan jika kalian tidak memberikan kabar kehamilan Arumi kepada keluarga kita, maka aset serta fasilitas yang kamu dapatkan akan Papa sita, dan kamu tidak akan mendapatkan apapun!" jelas Papa Farhan, keputusannya sudah tidak bisa lagi untuk diganggu gugat.

"Aahkk! Papa enggak salah mau menyita fasilitas Alaska juga? Jangan becanda deh," cetus Alaska kesal dengan ulah papanya itu.

"Tentu saja benar. Semua fasilitas yang Papa berikan kepadamu serta jabatan ini akan Papa alihkan kepada Arumi. Itu jika sampai kamu tidak kunjung memberikan cucu kepada Papa dalam satu bulan kedepan," kata Papa Farhan menambah perkataannya.

"Hah! Papa mana bisa begitu? Enggak ya! Alaska enggak mau semua diberikan kepada Arumi. Itu milik Alaska, dia enggak berhak nyentuh satupun milikku!" tegas Alaska kembali ke sikap aslinya yang terlalu egois.

Papa Farhan menatap heren Alaska. "Kenapa kamu tidak ingin memberikan semua milikmu kepada Arumi? Bukannya kamu sudah mencintainya?" tanyanya untuk menghilangkan rasa kejanggalannya.

Deg!

Alaska terdiam membisu, dia tidak menyadari apa yang dilontarkannya membuat Papa Farhan curiga. Kini Alaska begitu kebingungan untuk menjelaskannya.

"Sialan ini mulut! Pake keceplosan segala si? Aku harus cari cara buat ngalihin pembicaraan," gumamnya di dalam hati. Alaska sungguh menggerutuki dirinya yang tidak bisa mengontrol emosi.

"Eh enggak gitu Pa, tadi Alaska cuma kaget sama perkataan Papa saja. Mau sebanyak apapun yang Alaska punya, aku ikhlas memberikan semuanya kepada Arumi. Meskipun begitu, istriku menginginkan gunung emas pun akan aku sanggupi," ucap Alaska seolah-olah dirinya sangat mencintai Arumi.

"Benarkah itu? Apa kamu yakin akan memberikannya?" tanya Papa Farhan menanggapi perkataan putranya dengan serius.

"Ya tentu saja, Pa. Walaupun begitu, Alaska meski memberikan ginjal dan juga hati ini untuk Arumi, maka Alaska mampu," lanjut Alaska sangat lebay sekali.

Sontak hal itu membuat Papa Farhan tertawa terbahak-bahak dengan setiap perkataan putranya. Entah apa yang merasuki Alaska, seketika membuatnya jadi pujangga seperti itu. Si kutub es bisa berbicara begitu, sungguh aneh sekali.

"Haha, haha ... kamu ini bisa aja Alaska. Sejak kapan kamu jago gombal seperti itu? Aneh sekali," ucap Papa Farhan seketika membuat tubuh Alaska membeku.

"Is, sangat menyebalkan sekali! Kalau bukan untuk bersandiwara didepan Papa, enggak bakalan mau aku berkata lebay seperti itu," batin Alaska seakan tidak menerima apa yang Papa Farhan katakan.

"Ya mungkin karena efek saking Alaska mencintai istriku," ucap Alaska kembali datar.

"Ya sudah tidak apa. Asal kamu ingat saja apa yang Papa minta. Dalam waktu satu bulan, kamu harus sudah memberikan kabar baik kepada keluarga Dirgantara segara!" Papa Farhan menegaskan kembali ucapannya tadi yang sempat tertunda.

"Ya, Alaska coba usahakan," jawab Alaska antara kesal dan harus terseyum seakan senang.

"Bagus! Ini baru anak Papa. Semakin cepat semakin baik," lanjut Papa Farhan hanya ditanggapi senyuman tipis saja dari Alaska.

"Alaska balik ke ruangan dulu, Pa." Segera mungkin Alaska keluar dari ruangan Papa Farhan.

Langkah kakinya itu cukup lebar dan cepat, karena dia tidak ingin lagi mendengarkan apa yang papanya katakan. Sungguh itu sangat membuatnya emosi.

***

Kini pria tampan itu sudah berada di dalam ruangannya. Nampak Alaska duduk di kursi kebesarannya, ia memikirkan banyak hal yang entah kenapa tidak bisa dia biarkan begitu saja.

"Mana mungkin aku menghamili gadis kampung itu? Ini cukup berat untukku. Aaahkk! Aku harus bagaimana?" Alaska berteriak begitu kencang. Itu sangat aman karena ruangannya kedap suara.

Semenjak Alaska kembali dari ruangan Papa Farhan, wajahnya begitu kusut. Ucapan papanya terngiang-giang di kepala Alaska. Hal itu membuatnya tidak bisa tenang, bahkan sampai sekarang.

"Sialan! Papa pasti merencanakan semua ini dengan sengaja. Aku tidak boleh membiarkan semua ini terjadi. Bagaimanapun aku harus menyusun rencana baru! Dan untuk Arumi, siap-siap saja, aku tidak akan pernah membuatmu merasa tenang di deketku! Tunggu sampai aku pulang nanti," gumam Alaska dengan sorot mata tajam dan tangan yang dikepal begitu kuat.

Kejadian tadi sungguh membuatnya sangat kesal, apalagi Arumi terus dilibatkan oleh Papa Farhan sehingga Alaska ingin membuat istrinya itu semakin menderita. Apa yang dirasakannya sekarang hanya kebencian dan emosi yang begitu memuncak.

Berbeda dengan Papa Farhan. Di ruangannya, ia tersenyum penuh kemenangan. Entah apa yang dipikirkannya, sungguh membuat penasaran.

1
Erni Zahra76
lanjut thor
Seuntai Kata: Oke siap, kak erni. Di tunggu ya update terbarunya. 🙂
total 1 replies
Erni Zahra76
rasa cinta yg kuat hnya salah paham yg membuat mereka hrs berpisah... semangat thor up nya
Erni Zahra76: ashiiaap
Seuntai Kata: Betul itu Kak Erni, meraka terpisah bukan karena saling menginginkan perpisahan, tapi karena perkataan yang Alaska katakan sebelumnya. 🙂 Oke, siap Kak. Ditunggu ya upnua besok. 😊
total 2 replies
muthia
kasian
Seuntai Kata: Iya, Kak Mutia. Kasian banget Alaska😔.
total 1 replies
muthia
😭😭😭😭😭😭😭😭
Seuntai Kata: Hiks! Dek Author juga ikut nangis, kak. 🤧😩
total 1 replies
muthia
sweet
Seuntai Kata: Iya dong, Kak Mutia. Ikut baper gak ni? 😃😍
total 1 replies
muthia
Arumi buat Alaska
Seuntai Kata: Wah betul sekali ni Kak Mutia, karen. 🙂👍👍👍
total 1 replies
muthia
ayo Alaska
muthia: siaaaaap
Seuntai Kata: Semangati terus Kak, jangan dibiarkan istrinya direbut ya! 😃
total 2 replies
Erni Zahra76
Seuntai Kata: Bagus ni, Kak Erni selalu terdepan. The best deh. Jadi, makin semangat. Ditunggu terus ya kak. 😊🙂
total 1 replies
Erni Zahra76
aq dukung yg sah aj thor hehee
muthia: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Seuntai Kata: Haha, bener tuh Kak Mutia. Yang halal lebih pasti ya 😁😅
total 4 replies
Abd Kadir Taha
sabar mas...masih banyak wanita yang lebih baik dari arumi.
Seuntai Kata: Betul banget, kesetiaan itu mahal. Satu berbanding seribu yang bisa begitu. Jadi, jangan sia"kan yang setia, oke bang!
Abd Kadir Taha: yang baik banyak,tapi belum tentu setia pada pasangannya
total 3 replies
Erni Zahra76
benarkn thor arumi yg jd tambatan ibrahim hehee
Seuntai Kata: Hehe, iya betul kak 🤣. Gimana tuh ya yang akan terjadi nanti? 🤔
total 1 replies
Nana Geulise
paling2 ibrahim mau halalin arumi istrinya alaska/Smile/
Seuntai Kata: Kira-kira bener enggak ya? Hayo tebak dulu dong. 🙂
total 1 replies
Erni Zahra76
huuhh author bikin greget aj ihhh
Seuntai Kata: Hehe, gereget gak tuh? Ditahan dulu ya Kak gegeregetnya sampe besok 😅. Biar kebawa mimpi.
total 1 replies
Erni Zahra76
waahh spertinya cinta pertama ibrahim arumi nh secara sm2 sklh d mesir... jgn biarkan cinta segitiga itu ada yaa thor
Seuntai Kata: Hayo siapa ya? Bisa iya bisa endak. Bisa jadi", oke siap Kak, kita lihat aja nanti ya. 😉😄
total 1 replies
Abd Kadir Taha
ntar sakit neng main hujan"nan
Seuntai Kata: Enggak papa Aa, biar bikin romantis.
total 1 replies
Erni Zahra76
seru lanjut thor
Seuntai Kata: Oke, siap. Ditunggu ya, kak! Nah gitu dong kak. Jadi, kan seneng ada yang komentar. Makasih banyak ya, kak?😊
total 1 replies
Abd Kadir Taha
lanjut kak
Seuntai Kata: Oke siap, kak. Ditunggu ya besok.
total 1 replies
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
keren
Seuntai Kata: Iya kak, sudah pasti semangat. Makasih ya kak sudah mau baca ceritaku ini. Maklum sudah lama hiatus. Jadi, perlu banyak belajar.
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira: macama ayo smangat up ceritanya meskipun sehari hanya 1 bab
total 3 replies
Rika Rahim
Alhamdulillah smga aj Alaska cpet bucin
Seuntai Kata: Aamiin, ditunggu aja ya Kak. Kita lihat kedepannya gimana. /Smile/
total 1 replies
Abd Kadir Taha
aku juga mau dicium mbak.../Grin/
Seuntai Kata: Ciyus ni gak ada yang marah?/Joyful/
Abd Kadir Taha: aman mbak nggak ada yang marah
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!