NovelToon NovelToon
Sumpah 100 Hari

Sumpah 100 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: RatihShinbe

Lihat saja, aku bersumpah, aku akan membuatnya memohon untuk menikah dengan ku kurang dari 100 hari ini.

Luna mengucapkan sumpah di depan sahabatnya, Vera yang hanya menganga menatap ke arahnya, merasa sumpahnya itu konyol dan takkan pernah terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatihShinbe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Devan datang, dia menatap Luna yang sedang mundur dari pintu toilet.

"Ada apa?" tanya Devan.

"Hhaaa, kebetulan, Pak Abel butuh bantuan! " Luna tersenyum bodoh.

Devan masuk, kemudian terdengar kegaduhan.

"Jangan seperti itu, sakiiit! " Abel berteriak.

"Kau diam, nanti burung mu terjepit! " seru Devan.

Luna menutup telinga dan matanya. Sheila, istri Devan tersenyum mendengar kegaduhan mereka dari ambang pintu. Dia tertawa terbahak-bahak setelah melihat Luna menutup mata dan telinganya.

"Aku sebaiknya pergi" ucap Luna.

"Tidak usah mereka sudah selesai" Sheila menunjuk pada mereka yang keluar.

Sheila tak berhenti tertawa.

"Sudah aman? " tanya Sheila.

"Sudaah... " jawab Devan.

"Jangan sampai burung Abel terjepit sebelum dipakai menikah" Sheila semakin tertawa.

Abel terdiam tak bisa menjawab lelucon suami istri yang menurutnya gila itu.

"Mana Luna? " tanya Abel.

"Keluar dia malu mendengar ucapan ucapan kalian" tunjuk Sheila pada mereka.

"Apa apaan dia, seperti tidak pernah menikah saja" ucap Devan.

Abel diam tak berkomentar.

#

Di rumah Abel.

"Terpaksa kau harus menginap" tunjuk Devan pada Luna.

"Kenapa aku? " Luna tak mau.

"Lalu siapa? Arul, dia mana tahu keperluan Abel, yang dia tahu hanya arah jalan" Devan menunjuk ke luar.

Luna memasang wajah enggan.

"Tapi.... "

"Bel, kalau dia tak mau pecat saja" ucap Devan.

"Pak.... ! " Luna merengek.

"Tidak perlu, aku tidak perlu ditemani" ucap Abel.

Devan mengangkat kedua alisnya, Sheila juga menoleh dengan memiringkan tubuh nya dari dapur.

"Waah, Abel marah" Devan menakuti Luna.

"Terimakasih Pak Abel" Luna malah berterimakasih.

Devan menyeringai.

"Kau serius? " tanya Devan.

"Hmm serius" jawab Abel mengangguk.

"Ya sudah terserah, kalau ada apa-apa bisa kan hubungi aku? aku dalam daftar nomor berapa di kontak mu?" tanya Devan.

"Tidak ada" jawab Abel menyembunyikan ponselnya.

"Apa? Tidak terdaftar dalam nomor darurat? Wahh, kau mau memutuskan pertemanan seperti ini? " Devan membesarkan masalah.

"Aku mau istirahat, pulanglah, kalian sudah sangat mengganggu" ucap Abel.

"Wahhh, dia ini benar-benar ya! " Shiela ikut kesal.

"Sudahlah, lagipula Luna tinggal di sebelah, akan mudah baginya menggangu Luna sekarang" ucap Devan seraya menaruh semua yang dia bawa di dekat kamarnya.

"Bye Luna" Shiela melambaikan tangannya pada Luna yang sedang merapikan sofa untuk Abel duduk.

"Bye Bu Shiela" jawab Luna.

Mereka ditinggalkan berdua. Abel menatap Luna yang masih merapikan sofa.

"Sudah begitu terlihat nyaman, sekarang rapikan ranjangnya" Abel tetap memerintah seperti biasanya.

'Ini yang ada di pikirannya kenapa memaksaku untuk tinggal dia sebelah, supaya mudah memerintah lagi, huutf aku rindu Vera' ucap hati Luna sembari pergi ke kamar Abel.

#

Luna berbaring setelah kembali ke apartemennya.

Merasa lega karena Abel mengizinkannya untuk tak menginap. Tapi, dia merasa kasihan padanya. Terutama dia terluka karena menyelamatkan dirinya.

Luna tak bisa tidur, takut Abel membutuhkan pertolongannya. Dia mondar mandir dari kamar ke pintu keluar.

Hendak pergi ke sana tapi merasa malas, lagipula dengan alasan apa?

"Nanti dia pikir aku merasa bersalah dan memanfaatkan rasa bersalah ku itu" Luna berspekulasi.

"Tidak Luna, biarkan saja" Luna kembali ke kamarnya.

Dia mencoba berbaring kemudian memejamkan matanya.

Beberapa menit kemudian dia terbangun dan berdiri. Mengambil cardigannya dan keluar.

Dia berdiri di depan pintu rumah Abel hendak menekan passcodenya. Seperti ragu, dan hendak mengurungkan niatnya.

Kemudian terdengar suara barang terjatuh. Luna langsung menekan passcode dan masuk.

Benar saja, Abel sedang berusaha untuk mengambil makanan di lemari es.

'Kebiasaan makan di malam harinya belum hilang' ucap hati Luna.

Abel tersenyum bodoh.

Luna datang menarik lengannya untuk menghindari pecahan kacanya. Abel duduk di kursi, masih di dapur.

Dengan hati-hati, Luna membersihkan pecahan piringnya.

"Hati-hati nanti kena tangan mu" ucap Abel.

Luna menoleh, Abel mengalihkan pandangannya.

'Apa ini? Menyuruh ku hati-hati dia sendiri malah mengorbankan tangannya untuk ku'

Luna terdiam saat membuang pecahan piring, baru tersadar bahwa Abel sudah berkorban untuknya agar dia tak terluka, dan masih memintanya untuk berhati-hati.

"Masih lama kah? Aku benar-benar lapar" ucap Abel.

Luna berdiri dan mencuci tangannya. Dia duduk di hadapan Abel dan menjulurkan piring berisi kue ke hadapannya.

Abel menunjukkan kedua tangannya yang diperban, Luna memajukan mulutnya, enggan menyuapinya. Tapi dia harus karena terpaksa.

Suapan demi suapan masuk ke mulut Abel. Dia mengunyah dengan lambat, Luna menunggu.

"Pak"

"Hmm? " jawab Abel masih mengunyah.

"Yang sakit kan tangan, bukan lidah dan tenggorokan nya, lama banget ngunyahnya" Luna kesal.

Abel menjilat bibirnya, kemudian menelan.

"Kue ini sangat enak, jadi aku menikmatinya" jawab Abel.

Luna menatap kue nya.

"Cobalah! " ucap Abel.

Luna mengambil satu sendok dan hendak melahapnya, Abel menganga karena Luna akan memakai garpu yang sama.

"Tidak boleh! " seru Abel.

Luna terkejut dan tak jadi memakannya.

Wajah Abel memerah, dia berpaling takut Luna sadar melihat wajahnya.

"Kok? Tadi Pak Abel bilang.... "

"Aku sudah kenyang, buang. Ambilkan minum dan kembali ke rumahmu " Abel berdiri buru-buru.

Luna terheran, masih ada sedikit kue di piringnya, dia menatapnya.

"Sudah ku katakan buang! " ucap Abel.

Luna menghela.

"Iya Pak! " Luna membuangnya meski penasaran dengan rasanya.

Abel menunggunya untuk minum, Luna langsung membantunya minum. Dia semakin merasa kasihan, melihat Abel kesulitan, bahkan untuk sekedar minum.

"Sudah sana pulang" Abel meninggalkannya.

Luna menaruh gelas dan mematikan lampu dapur.

"Selamat malam Pak! " ucap Luna.

Langkah Abel terhenti, sudah lama dia tak mendengar ucapan selamat malam darinya.

#

Sekitar 3 tahun yang lalu.

Abel memintanya untuk menjadi sekretaris karena merasa Luna mampu melakukan itu.

Dia melihat kompetensi Luna yang sebenarnya melebihi derajat sekolah terakhirnya, SMA.

"Ambil kuliah lagi dan jadilah sekretaris ku" ucap Abel saat Luna menyiapkan makan malam.

Luna terpaku menatap Abel yang sedang membuka berkasnya. Dia mendekat dan duduk di lantai di hadapannya. Abel terkejut, Luna selalu seperti itu, duduk di hadapannya dan mendongak.

"Terimakasih Pak Abel yang tampan" ucap Luna dengan senyum manisnya.

Abel tersenyum merasa Luna seperti anak kecil yang hendak diberi es krim.

Setelah dia diberi kesempatan itu, semenjak itu, Luna meminta pindah ke apartemen Vera agar bisa lebih dekat pulang dari kuliahnya.

Abel merasa sudah memberikan jalan bagi Luna untuk menjauh darinya. Entah karena terbiasa atau apa, tapi Abel jelas merasa kehilangan atas kepindahan Luna ke apartemen Vera.

Dan semenjak itu pula, Luna selalu marah-marah tak jelas seolah terpengaruh oleh Vera dan hal lainnya. Abel merasa fokusnya hilang, merasa Luna mulai hendak menjauh darinya.

#

Abel menoleh menatap punggung Luna yang keluar dari rumahnya.

"Ingin rasanya memintamu menginap, tapi aku takut kamu menolak lagi" gumam Abel.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>

1
tuteng supratman
semangat bikinnya
Ini cinta
nah loh
Aul soobin
semngt yaa
Shinbe: /Good/
total 1 replies
Ini cinta
lanjut
Ini cinta
hmmm begitu awalnya....
Ini cinta
🤦‍♀️pingsan terooos
Ini cinta
🤣🤣🤣
Ini cinta
/Facepalm/
Suka Baca
/Smile/
Ini cinta
selamatkan Luna!
Ini cinta
ada aja lucunya
Ini cinta
lanjut
Ini cinta
ini kek romcom yang pernah aku lihat
Ini cinta
Hadir thor, semangat banget bikin banyak novel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!