NovelToon NovelToon
Artis Cantik Vs Supir Tampan

Artis Cantik Vs Supir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: saksi pena

Azalea Margarita seorang artis cantik papan atas yang begitu membenci Adiknya sendiri karena sakit lumpuh, Azalea tidak pernah tersenyum sekalipun terhadap Adiknya, bahkan Azalea lebih memilih tinggal di hotel milik Ayah nya karena begitu tidak ingin melihat Adik nya yang lumpuh.

Sifat dan karakter Azalea yang begitu keras, hingga begitu sulit untuk bisa jatuh cinta terhadap laki-laki manapun, hingga akhirnya Azalea di jadikan bahan taruhan oleh Fauzan Harkas sesama artis pemeran utama, dan CEO muda yang royal gemar berpesta demi mencari ke senangan ya itu Ronald Jensen.

Apey pemuda dari desa mencoba mencari ke beruntungan mengadu nasib ke kota, dengan bekal ilmu bela diri dan ke ahlian bisa menyetir, Apey mencoba adu nasib mencari rejeki ke kota demi bisa membahagiakan ke dua orang tuanya, yang ingin mempunyai ladang atau sawah sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saksi pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meluncur ke tempat syuting.

Ririn setelah di luar kafe langsung menelpon Apey, memberitahukan semuanya berikut berkas yang sudah di lihat di baca olehnya, Apey mendengar ke terangan dari Ririn merasa bingung tidak tahu apa maksud Ririn, karena Apey memang tidak mengetahui apa apa mengenai ke tiga syarat Azalea yang di ajukan terhadap Ronald.

"Maksud Mbak Ririn bagaimana?" tanya Apey di telpon merasa bingung.

"Jadi Apey, sebelum kamu membawa Azalea dari hotel pulang kerumah, Azalea sudah ketemuan dengan Ronald, dan saat saya tanya Azalea, ternyata Azalea mengajukan tiga syarat terhadap Ronald, dan syarat yang ke tiga, ya itu ingin menyingkirkan kamu dari rumah," papar Ririn menjelaskan.

"Oh, yang termasuk kemarin Non Azalea mengusir saya dari rumah?" tanya kembali Apey.

"Iya itu, sekarang Azalea ketemuan lagi di kafe sama Ronald, sedangkan kamu tahu sendiri om Wiguna akan mencari tahu siapa si Ronald itu," jawab Ririn.

"Kalau Pak Boss Wiguna kan takutnya Ronald itu menghasut Non Azalea, kalau soal ketemuan pribadi, saya tidak mau ikut campur," balas Apey.

"Iya kalau misalkan si Ronald menghasut bagaimana?" tanya Ririn.

"Memangnya iya, Ronald bakal sampai menghasut Non Azalea?" tanya balik Apey.

"Gak tahu juga sih, itu baru kecurigaan om Wiguna, tapi takutnya terjadi jika Azalea sering ketemuan seperti ini," jawab Ririn.

"Mau jadian kali Mbak hehe hehe," celetuk Apey.

"Memangnya kamu setuju Azalea sama Ronald?" tanya Ririn.

"Sayakan cuka supir Mbak, masa saya harus ikut setuju atau tidaknya," jawab Apey.

"Iya juga sih, sekarang saya boleh gak main ke situ? saya gabut gak ada teman?" tanya Ririn.

"Ke sekolah Randika, kamu di situ kan?" tanya balik Ririn.

"Iya di sekolah Randika," jawab Apey.

"Ya udah, saya kesitu sekarang, kamu jangan kemana mana!" Ririn langsung menutup telponnya.

Ririn langsung melangkah ke jalan besar hendak mencari ojek mengambil mobilnya di rumah Azalea, sedangkan di dalam kafe Ronald sudah mulai mengutarakan keinginannya.

"Aku benar benar ingin dekat sama kamu, aku sanggup melakukan semua ini karena aku ingin serius," ungkap Ronald.

"Apa lo sanggup untuk syarat yang ke tiga?" tanya Azalea.

"Ok, kapan mau pertemukan aku sama si Apey Apey itu?" tanya Ronald.

"Sekarang juga bisa," jawab Azalea.

"Ayo, dimana aku harus menemuinya?" tanya kembali Ronald.

"Ikut gue!" Azalea langsung berdiri melangkah pergi.

Ronald langsung menaruh uang tiga ratus ribu di atas meja, dan langsung mengikuti Azalea sambil membawa koper yang berisi berkas.

Dalam hati kecil Azalea entah kenapa tidak menginginkan Ririn dekat dengan Apey, selain Azalea ingin menyingkirkan Apey dari rumahnya, namun entah kenapa Azalea tidak mau melihat Ririn dekat dengan Apey.

Azalea tidak menyadari kebenciannya terhadap Randika, kini sedikit demi sedikit teralihkan dengan Ririn agar tidak dekat dengan Apey, Azalea bagaikan orang tidak punya kejelasan.

Ingin menyingkirkan Apey dari rumahnya namun tidak menginginkan Ririn untuk mendekati Apey, bahkan Ronald yang sudah menyanggupi ke dua syarat yang di ajukannya, namun Azalea tidak menanggapinya dengan serius sama sekali.

Apey di sekolah Randika sudah berbaur dengan para orang tua siswa siswi yang menunggu di sekolah, meskipun siswa siswi berkebutuhan khusus bukan berarti mereka tidak mempunya masa depan yang baik dan cita cita yang baik.

Lapangan olah raga tempat kesenian dan tempat yang lainnya bagi siswa siswi yang mempunyai bakat masing masing, hingga keceriaan siswa siswi di sekolah selalu terpancar penuh semangat mengejar masa depannya.

Mobil Ririn datang memasuki pelataran parkiran sekolah, waktu Ririn yang kini kosong sebagai asisten Azalea, tidak menyia nyiakannya berniat untuk mendekati Apey, Ririn tidak melihat pekerjaan Apey namun melihat kepribadian Apey yang membuat Ririn merasa tertarik.

Ririn keluar dari mobil langsung melangkah menuju ruangan tunggu bagi para orang tua siswa, namun baru beberapa langkah melihat ke arah depan sekolah, Ririn melihat Apey sedang ikut membersihkan halaman sekolah, membuat Ririn senyum buru buru menghampiri.

"Hay Apey," sapa Ririn senyum.

"Mbak Ririn, beneran ternyata datang kesini," sapa Apey memegang gagang sapu.

"Kamu di suruh bersih bersih, apa kamu sendiri yang mau?" tanya Ririn.

"Dari pada diem di sana, mendingan bantu bersih bersih," jawab Apey senyum.

Ririn tiap kali melihat Apey senyum di depannya, selalu membuat Ririn serasa ingin memujinya, namun Ririn menahannya karena bukan siapa siapa Apey.

"Em Apey, nanti di acara ulang tahun anak om Hermawan datang bareng saya ya?" ajak Ririn.

"Kalau saya sih ayo ayo saja, tapi apa pantas saya datang ke acara anak orang gedongan?" tanya Apey minder.

"Iih, kan gak bakal ada yang tahu ini, lagian datang cuma ucapin selamat doang, habis itu paling ngobrol ngobrol santai doang sampai acaranya selesai," jawab Ririn.

"Gitu ya Mbak, ayo lah kalau Mbak Ririn tidak malu bawa saya, kali kali sambil jalan jalan hehe hehe," ucap Apey tawa kecil.

"Gitu dong, sebentar ada yang telpon," ucap Ririn terdengar dering ponselnya berbunyi.

Ririn langsung mengambil ponsel di saku celana levis kodoknya, terlihat Azalea yang menelpon.

Apey memperhatikan penampilan Ririn yang berbeda hari itu, namun Apey tidak mengetahui jika penampilan Ririn ingin terlihat untuknya.

"Iya Lea ada apa?" tanya Ririn di telpon.

"Mobil gue mogok," jawab Azalea.

"Hah mogok? sejak kapan mobil lo mogok? bukannya mobil lo paling super duper perawatan tiap bulannya?" tanya Ririn kaget bercampur heran.

"Cepet jemput kesini," titah Azalea.

"Kan lo lagi sama Ronald," tolak Ririn.

"Ronald mau berangkat kerja," balas Azalea.

"Ampun Lea lo ada ada saja, ya udah gue kesitu kirim lokasinya," gerutu Ririn yang baru ngobrol sama Apey.

"Bawa si supir kesini," titah Azalea.

"Mau ngapain bawa Apey kesitu?" tanya Ririn heran.

"Nanti mobil gue siapa yang nunggu kalau belum bener?" tanya balik Azalea.

"Iya iya gue bawa Apey kesitu sekarang, cepet kirim lokasinya dimana," titah Ririn setengah jengkel.

"Ok, gue kirim sekarang, ingat jangan lama!" titah Azalea langsung mematikan panggilan telponnya.

Azalea langsung mengirim lokasi keberadaannya, setelah Ririn klik terlihat lokasinya cukup jauh, membuat Ririn merasa heran.

"Kenapa lokasinya jadi jauh, nih anak mau kemana sih!" gerutu Ririn dalam hatinya.

"Ada apa Mbak?" tanya Apey.

"Azalea telpon katanya mobilnya mogok, tapi kenapa lokasi mogoknya jauh begini, sedangkan dari kafe ke sini tidak jauh," jawab Ririn

"Memangnya Non Azalea mau kemana?" tanya Apey kaget mendengar mobilnya mogok.

"Waktu saya ke sini, dia masih di kafe, tapi kenapa tiba tiba bilang mogok ngirim lokasinya jauh begini," jawab Ririn dengan perasaan masih heran.

"Ya udah Mbak ayo kita susul kesana, kasihan takut kenapa napa," ajak Apey.

"Iya Apey," Ririn mengangguk lalu melangkah menuju mobil.

Apey menghampiri dulu salah satu guru yang sedang bersih bersih, Apey memberi tahukan ada keperluan mendadak yang mengharuskan Apey pergi.

"Iya Apey tidak apa apa, terima kasih sudah mau bantu bantu," ucap guru laki-laki.

"Iya Pak sama sama, permisi!" Apey mengangguk lalu melangkah pergi menuju mobil Ririn.

Keduanya langsung meluncur menuju lokasi yang Azalea kirimkan, dan memang jaraknya cukup jauh dari kafe tempat ketemuan Azalea dan Ronald.

Azalea hanya pura pura mobilnya mogok sengaja agar bisa mempertemukan Ronald dengan Apey, dengan harapan agar Ronald bisa menakut nakuti Apey.

Apey yang mengemudi susah payah mencari lokasi yang Azalea kirimkan, Apey dengan begitu sabarnya karena tidak berpikiran apa apa selain demi keselamatan Azalea.

Sesampai di lokasi terlihat mobil Azalea terparkir di sisi jalan, dan mobil Ronald lima meter terparkir di belakang mobil Azalea, mobil Ririn langsung menepi ke sisi jalan berhenti di depan mobil Azalea.

Apey langsung keluar dari mobil di susul Ririn langsung keluar dari mobil, menghampiri Azalea yang menunggu di dalam mobil, Azalea langsung keluar dari mobil matanya langsung menatap tajam Apey.

"Lo bisa benerin mobil?" tanya Azalea menatap tajam Apey.

"Coba saja dulu," jawab Apey hendak langsung masuk ke mobil Azalea.

"Eehh mau ngapain?" cegah Azalea menghalangi pintu mobil.

"Kalau tidak di stater dulu mana tahu penyakitnya apa?" tanya Apey.

"Tinggal buka tutup mesinnya apa susahnya?" tanya balik Azalea.

Ronald dari belakang menghampiri Apey dan langsung menggandeng pundak Apey membawa ke mobilnya, Apey langsung menepis lengan Ronald yang menggandeng pundaknya.

"Ada apa Bang?" tanya Apey menatap.

"Gua calon pacar Azalea," jawab Ronald menatap Apey yang lebih tinggi postur badannya.

"Terus apa hubungannya?" tanya kembali Apey.

"Bagaimana kalau lu berhenti kerja di rumah calon pacar gua, karena gua risih jika lu kerja di rumah calon pacar gua," jawab Ronald.

"Kok jadi Abang yang ngatur, kan yang gaji saya bukan Abang," timpal Apey jadi senyum konyol mendengarnya.

"Heh, lo pendatang di kota ini harus nurut sama gua," desak Ronald melotot.

"Saya hanya kerja jadi supir Bang, masa Abang bawa bawa pendatang atau pribumi, salah saya apa Bang?" tanya Apey.

"Ya karena lu tidak nurut sama gua," jawab Ronald melotot.

Ririn melihat Apey bersih tegang dengan Ronald, langsung menarik Azalea ke depan mobil.

"Lea, apa apaan ini?" tanya Ririn menatap curiga.

"Ya gue tidak tahu," jawab Azalea pura pura tidak tahu.

"Lo sekongkol sama Ronald ingin menyingkirkan Apey dari rumah lo iyakan?" tanya kembali Ririn.

"Kok lo jadi nuduh gue?" tanya balik Azalea.

"Itu buktinya Ronald tiba tiba marah sama Apey, kenapa sih lo sampai harus bawa bawa Ronald? lo ingin serius masalah ini jadi besar?" tanya Ririn menatap kecewa.

"Gue tidak tahu Rin," jawab Azalea menyembunyikan wajah bohongnya.

"Gue kira syarat ke tiga yang lo ajukan sama Ronald cuma main main, ternyata lo serius sampai meng adu dombakan Apey sama Ronald,"

"Gue akan bicara tegas sama Papa lo sebelum Apey berkelahi dengan Ronald, yang lo benci Adik lo kenapa lo bawa bawa bawa Apey yang hanya niat ingin bekerja,"

"Lo tidak berpikir bagaimana bahayanya Apey jika sampai berkelahi dengan Ronald, Apey di sini merantau tidak punya siapa siapa, jika ada apa apa bagaimana nasibnya, mau minta tolong sama siapa?" tanya Ririn setengah menegur dengan perasaan begitu kecewanya langsung pergi menghampiri Apey.

Ririn langsung menarik lengan Apey ke mobilnya, yang di desak Ronald agar berhenti bekerja di rumah Azalea, Ririn dengan perasaan kecewa langsung melajukan mobilnya tanpa pamit ke Azalea.

"Kamu harus berhenti bekerja Apey, kamu jangan layani si Ronald itu, kamu harus menjaga keselamatan kamu," bujuk Ririn di dalam mobil.

"Iya Mbak saya pusing, Non Azalea sudah sangat keterlaluan sampai berani berbohong seperti itu, apa benar saya harus pergi ke tempat lain Mbak?" tanya Apey dengan perasaan kecewa.

"Iya Apey, kamu tidak akan tenang jika kerja terus seperti ini terus, meskipun kamu tidak tega terhadap Randika, tapi mau gimana lagi," jawab Ririn.

"Iya Mbak, saya hanya ingin bekerja dengan tenang, Mbak Ririn mau carikan pekerjaan buat saya? tidak apa apa gaji kecil juga?" tanya Apey.

"Iya tentu Apey, saya akan carikan kerjaan buat kamu, dulu saya juga pernah katakan mengenai hal ini terhadap Azalea, sekarang kamu harus tegas jangan merasa tidak enak terhadap siapapun demi bisa bekerja dengan tenang,"

"Untuk sementara saya akan bawa dulu kamu ke om Hermawan, karena saya tidak punya kenalan orang orang bisnis, tapi nanti saya akan coba bicarakan sama Papa saya, lumayan walaupun bekerja di perusahaan kecil kali saja ada lowongan," jawab Ririn.

"Om Hermawan yang sutradara itu Mbak?" tanya Apey.

"Iya, Azalea turun ke dunia acting dari SMA, dan salah satunya sutradara om Hermawan yang menawari filmnya di bintangi Azalea, saya kenal om Hermawan pun dari Azalea," jawab Ririn.

"Baik Mbak, apapun pekerjaannya saya siap yang penting halal, ini kunci mobil Pak Boss Wiguna, tolong sampaikan permintaan maaf saya," pinta Apey menyodorkan kunci mobil.

"Iya Apey nanti saya sampaikan, pakaian kamu juga masih di rumah om Wiguna kan?" tanya Ririn.

"Iya Mbak, tolong sekalian ambilkan hehe hehe, maaf sudah merepotkan Mbak Ririn," jawab Apey tawa kecil merasa tidak enak.

"Tidak apa apa, nanti saya urus semuanya, sekarang kita ke tempat syuting om Hermawan, sambil nanti saya cari pekerjaan, kamu bisa bantu bantu Kru dulu di tempat syuting biar ada kegiatan dan agar tidak banyak pikiran," terang Ririn.

"Siap Mbak Ririn, terima kasih sudah baik sama saya," ucap Apey senyum sedikit merasa lega.

"Iya Apey sama sama," Ririn membalas senyum Apey yang selalu menggetarkan hatinya tiap melihat Apey senyum.

Pagi menjelang siang itu mobil Ririn meluncur menuju tempat syuting Pak Hermawan, Ririn tidak memikirkan bagaimana resiko nanti di tempat syuting, yang terpenting bagi Ririn bisa mengeluarkan Apey dari permasalahan Azalea yang kini benar sudah melibatkan Ronald untuk mengusir Apey dari rumah Azalea.

1
Heri Wibowo
awalnya figuran lama lama bisa jadi artis beneran
Heri Wibowo
lanjut Thor
Was pray
udah, tinggalin aja keluarga wiguna, pengorbanan apey di keluarga wiguna tetap tiada arti buat keluarga wiguna, karena bagaimanapun posisi azalea tetap lebih kuat dibanding apey di keluarga wiguna, berikan alasan kl azalea mau kembali je rumah asal apey keluar dari rumah pak wiguna biar pak wiguna bisa menerima pengunduran diri apey dari tanggung jawab yg diberikan oak wiguna kepadanya
Slamet Basuki
baik
Deva Silvia Putri
up banyak ,gimana mau kasih vote kalau baca aja gk puas ,dikit bner
Heri Wibowo
Kalau kamu tidak suka sama apey ya biarin aja sama Ririn
Heri Wibowo
Wah lama-lama nurut juga sama apey
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
Mungkin memang ada artis yang bersikap baik di depan kamera tetapi di kehidupan aslinya berperilaku sebaliknya
Was pray
orang yg jadi partner hidup di dunia nyata azalea harus bermental baja dan bermuka tembok, kalau tidak bisa setres dan berakhir bunuh diri
Was pray
azalea bagus actingnya dalam dunia perfilman tapi gagal memerankan sebagai anak dan seorang kakak di dunia nyata
Was pray
serba repot jadi apey, dia udah deal berjanji sama Azalia , bahwa dia mau tinggal di rumah kembali asalkan apey mau pergi dari rumah pak wiguna, dan itu lsudah jadi kesepakatan nereka berdua,j apey melanggar verarti apey gak bisa dipang omongannya, ya mending apey. cari kerjaan lain yg ditawayrkan sama ririn
Heri Wibowo
enggak tahu aja mereka kalau azalea di jadikan bahan taruhan ronal sama fauzan.
Heri Wibowo
kan pekerjaanmu pakai perjanjian kontrak mana bisa main pergi begitu saja apey.
Heri Wibowo
ternyata kepalamu lebih keras dari batu Azalea
Heri Wibowo
memang Azalea harus dikerasin sedikit biar tahu diri
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
kan lebih baik hilang 150 juta daripada kehilangan miliaran Ronald
Heri Wibowo
wajah cantik tapi hati buruk ya percuma saja
Heri Wibowo
sebenarnya kenapa ya Azalea begitu membenci adiknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!