NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Dewa Naga

Reinkarnasi Dewa Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: UdahPernah

Kisah seorang penguasa yang memilih bereinkarnasi demi menyempurnakan seluruh jalan kultivasinya, agar dapat mencapai ketinggian yang benar-benar baru.

Enam ratus tahun kemudian, dia dilahirkan dalam situasi yang rumit.

Ibunya meninggal ketika dia masih kecil, dan pembunuhnya ternyata adalah ayahnya sendiri!

Dia sangat ingin membalas dendam, namun sayangnya, ayahnya bukan hanya seorang pemimpin klan paling berkuasa, tapi dia juga merupakan orang terkuat di seluruh Dinasti!

Ketika mantan Penguasa Sembilan Langit, Long Shangdi, membangkitkan kembali ingatannya, akankah dia mampu membalas dendam untuk ibunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UdahPernah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CH 34 : Ling Yun

Xue Yuan adalah generasi terbaik Keluarga Xue. Bagaimana mungkin orang seperti dia bisa menganggap serius menantu yang remeh seperti Long Tian?

Dia bahkan berani meremehkan penjahat manja seperti Qin Huang, apalagi Long Tian.

"Xue Yuan, menurutmu siapa yang sedang kau bicarakan?" Qin Huang melotot dengan kejam.

"Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?" Xue Yuan menatapnya dengan dingin. "Siapa di Kota Luojin yang tidak tahu bahwa kau hanyalah seorang berandalan? Siapa yang tidak tahu bahwa Long Tian hanyalah menantu yang diolok-olok semua orang?"

"Kau…." Mata Qin Huang menjadi merah.

Tapi Xue Yuan hanya tertawa. "Kompetisi Gerbang Langit berikutnya akan diselenggarakan hanya dalam dua minggu kedepan. Tuan Muda Huang, jika Anda benar-benar mampu, mengapa tidak ikut bersenang-senang, dan tunjukkan kepadaku apa yang Anda miliki?"

Deklarasi ini memicu keributan.

"Dengan partisipasi seseorang seperti Xue Yuan, tidak mungkin orang seperti kita bisa menonjol!"

"Jangan putus asa. Kita hanya harus menampilkan yang terbaik."

Para pemuda yang mengantri untuk menempa senjata semuanya mengobrol satu sama lain, sosok Xue Yuan menjadi fokus pembicaraan mereka. 

Dari sini, terlihat jelas betapa mulianya status Xue Yuan di kalangan generasi muda Kota Luojin.

Wajah Qin Huang pucat, dan ekspresinya berubah-ubah. Namun, sebelum dia bisa mengatakan apa pun, Xue Yuan lebih dulu berkata. "Jangan buang-buang nafas lagi. Jika Anda punya nyali, mari kita berduel di Kompetisi Gerbang Langit!" 

Setelah itu, dia berbalik dan membawa pergi para pemuda Keluarga Xue, mengabaikan Long Tian sepenuhnya.

Qin Huang memperhatikan Xue Yuan dan kelompoknya pergi. Dia mengepalkan tinjunya, wajahnya pucat dan ekspresinya tidak sedap dipandang.

"Sakit, kan?" Long Tian melirik tuan muda manja itu.

Qin Huang menarik napas dalam-dalam dan mengangguk. Tiba-tiba, seolah dia baru menyadari sesuatu, dia berkata dengan bingung, "Kakak Long, kamu… Bagaimana kamu tidak marah sama sekali?"

Dia tampak bingung. Selama pertemuan pertama mereka di Restoran Awan Abadi, Long Tian dengan mudah mengalahkan semua bawahannya.

Tingkat kekuatan itu sama sekali tidak biasa!

Terlebih lagi, dengan jaringan kenalan Long Tian itu, dia seharusnya bahkan bisa membuat seluruh Kota Luojin untuk tunduk.

Tapi mengapa Long Tian bisa membiarkan ini berlalu begitu saja?

"Dia hanyalah seekor semut yang cari perhatian," kata Long Tian ringan. "Jika dia berhasil membuatku marah, aku sebenarnya akan berpikir lebih baik tentang dia. Sayangnya, dia sama sekali tidak layak."

Qin Huang tercengang, dia jelas tidak mengerti. 

Long Tian juga tidak mau menjelaskan lebih jauh.

Selingan kecil ini berlalu dengan cepat.

Di dalam lokakarya, di depan tungku yang menyala-nyala.

Qin Huang telah membawa Long Tian langsung ke ahli penempa pedang terkenal, Master Ling Yun. 

Rambut Ling Yun sangat jarang, dia hampir botak, dengan kulit berwarna seperti tembaga. Dia menggenggam palu di satu tangan, saat ia sedang menempa pedang panas yang membara.

Percikan api dari tungku menyebar ke segala arah, menerangi ruangan.

"Tuan Ling, temanku ada di sini. Apakah Anda bisa membantu menempa pedang untuknya?" Qin Huang berdiri di samping, tersenyum dan dengan rendah hati mengepalkan tinjunya.

Namun, Ling Yun mengabaikan dia sepenuhnya. Dia sibuk memukul pedang yang sedang dia kerjakan.

Menyadari bahwa dia telah diabaikan, Qin Huang tertawa canggung, lalu menoleh ke arah Long Tian dan berbisik, "Kakak Long, Dia selalu seperti ini, jadi tolong jangan tersinggung."

"Biarkan dia menyelesaikan pekerjaannya dulu," kata Long Tian. "Untuk saat ini, bawa aku melihat materialnya. Aku perlu memutuskan sendiri bahan dari pedangku." 

Qin Huang buru-buru mengangguk.

Lokakarya ini tentu saja tidak kekurangan material untuk membuat senjata, termasuk beberapa mineral logam langka yang berharga.

Setelah melihat semua yang mereka miliki, Long Tian tidak bisa menahan diri untuk tidak terdiam. Bahkan material yang paling dianggap terbaik pun masih merupakan material biasa. 

"Apakah anda tidak puas, Kakak Long? Ini adalah lokakarya terbaik di Kota Luojin. Jika tidak dapat menemukan sesuatu yang anda inginkan, mungkin kita harus pergi ke Prefektur Teratai Salju untuk mendapatkannya," jelas Qin Huang.

Long Tian tidak membenarkan atau menyangkalnya. "Siapkan bahan-bahan ini. Aku membutuhkan empat puluh kati Logam Coldstar, satu kati Bubuk Tembaga Merah, lima kati Air Es Spiritual yang telah dimurnikan…"

Dia meminta total lebih dari sepuluh bahan material. Beberapa berharga, sementara yang lain biasa saja.

Qin Huang menuliskannya, lalu memerintahkan beberapa pelayan untuk menyiapkannya. Sementara itu, dia memimpin Long Tian kembali ke lokakarya Ling Yun.

Ling Yun telah menyelesaikan senjata yang sedang dia kerjakan, dan dia saat ini sedang berbaring di kursi anyaman. Seorang pelayan berdiri di sampingnya, menuangkan teh untuknya.

"Tuan…"

Namun saat Qin Huang mulai berbicara, Ling Yun memotongnya. "Aku sudah menempa pedang hari ini, dan aku telah menghabiskan sebagian besar energiku. Kembalilah dalam tiga hari."

Saat dia berbicara, dia mengangkat cangkir tehnya dan menyesapnya dengan santai.

Ekspresi Qin Huang berubah. Dia mengundang Long Tian ke sini secara pribadi, hanya untuk ditolak, di wilayah klan-nya sendiri!

Dia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Tuan, ayahku berkata bahwa apapun yang dibutuhkan Kakak Long harus diselesaikan secepatnya. Apakah Anda..."

Dia mencoba berdebat, namun Ling Yun menyelanya sekali lagi. "Kalau begitu suruh saja ayahmu menempa pedang untuknya," katanya kesal. "Aku tidak punya waktu luang untuk melayani 'Kakak Long' Anda." 

Long Tian berdiri di sana di depan mata, tapi Ling Yun sama sekali tidak sopan, dia juga tidak sedikit pun khawatir ketika Qin Huang membawa nama Qin Chuyong.

Tingkat arogansi ini sungguh luar biasa.

Saat itulah sekelompok pelayan datang, membawa sebuah kotak raksasa. "Tuan Muda, kami telah selesai menyiapkan material yang Anda minta." 

Ketika dia melihat ini, Ling Yun langsung kehilangan kesabaran. Dia meraung, "Siapa yang menyuruhmu membawa semua itu ke sini? Aku menghabiskan dua minggu terakhir untuk terus menerus menempa pedang. Aku berencana untuk beristirahat dengan baik, lalu mencari rumah bordil untuk membakar kembali semangatku, tapi kalian malah dengan bodohnya muncul dan menimbulkan masalah. Letakkan barang-barang itu kembali ke tempatnya!"

Dia sangat marah, bangkit dari kursi anyamannya dan melemparkan cangkir tehnya ke tanah.

"Tunggu." Ketika dia melihat para pelayan bersiap mengembalikan bahan material itu, Long Tian angkat bicara. "Lagipula aku tidak berencana meminta orang lain menempa pedangku." 

Ketika mereka mendengar ini, Qin Huang dan Ling Yun tercengang. 

"Bisakah anda meminjamkan ruangan ini?" Long Tian melirik tungku di dekatnya.

"Tentu saja bisa," kata Qin Huang segera. "Tapi…. Kakak Long, apakah kamu berencana menempa pedangmu sendiri?"

Long Tian mengangguk. "Itu benar."

Seorang kultivator di zamannya, selalu menempa senjatanya sendiri. Hanya dengan begitu dia dapat sepenuhnya menyadari kelebihan dan kekurangan senjatanya.

"Nak, apakah kamu berencana untuk menimbulkan masalah?" Ling Yun tertawa dingin, tatapannya menghina.

Seorang bocah belasan tahun berencana menempa pedang tepat di hadapannya? Provokasi ini jelas terlalu berlebihan!

"Tuan, tolong jangan salah paham! Bagaimana mungkin Kakak Long ingin melakukan hal seperti itu? Dia hanya…" Qin Huang terdiam, tidak yakin bagaimana cara menjelaskannya.

Dia benar-benar tidak tahu kalau Long Tian berencana menempa senjatanya sendiri. Tapi bagi Ling Yun, pernyataan Long Tian sepertinya telah memicu semangat bersaingnya.

"Tidak perlu dijelaskan," teriaknya. "Dia sudah terlanjur berbicara seperti itu. Bagaimana aku bisa mengabaikan provokasinya? Jika aku membiarkan ini berlalu dan tersiar kabar, bukankah seniman bela diri Kota Luojin akan mengira aku takut padanya?"

Saat dia berbicara, dia menunjuk ke tungku dan mengarahkan pandangannya pada Long Tian. "Gunakan tungku itu sesukamu," katanya dengan angkuh. "Apakah ada hal lain yang kamu butuhkan? Aku akan memenuhi setiap permintaanmu, jadi jika kamu memang memiliki keterampilan, pastikan untuk menunjukkan semua yang kamu miliki!

Long Tian merenung sejenak, lalu berkata, "Apinya tidak cukup kuat. Bagaimana kalau anda saja yang mengurusnya?"

Permintaan ini membuat Ling Yun benar-benar lengah. Terlepas dari dirinya sendiri, dia menjadi bingung. Ketika dia sadar kembali, dia menunjuk dirinya sendiri dengan tidak percaya. "Kau… Kau ingin aku melayanimu?"

Suasana seketika menjadi tegang.

Para pelayan di dekatnya tersentak, jelas bahwa Master Ling Yun sedang marah. 

Qin Huang panik, tetapi saat dia hendak mencoba dan meluruskan segalanya, dia melihat Long Tian mengangguk, seolah permintaannya adalah hal yang wajar-wajar saja. "Anda adalah ahli penempa pedang terbaik di Kota Luojin, jadi tentu saja, anda memiliki kendali terbaik atas suhu tungku ini. Jika anda yang berjaga-jaga, sepertinya tidak akan ada kesalahan saat aku menempa pedangku."

Pikiran Qin Huang seketika menjadi kosong. Kakak Long ingin dia, Master Ling Yun, mengurus segala hal untuknya? 

Ketika dia melihat ke arah Ling Yun, dia melihat dada si pandai besi naik turun dengan hebat, kulit tembaganya semakin memerah. 

"Tuan, mohon jangan marah!" Qin Huang buru-buru mencoba menenangkannya.

Ling Yun mengertakkan gigi dan menyapu lengannya. "Minggir! Orang tua ini telah menempa pedang selama tujuh puluh tahun. Angin dan hujan apa yang belum pernah aku lihat sebelumnya?!"

"Aku hanya perlu berjaga-jaga, kan? Baiklah, aku akan melakukannya!" Tatapannya kemudian tertuju pada para pelayan. "Suruhlah para pembuat pedang lain mengesampingkan pekerjaan mereka dan datang kemari. Mari kita lihat apa yang bisa dilakukan pembuat onar ini!"

Ini buruk! Qin Huang berteriak panik dalam hati.

Tapi ketika dia melihat ke arah Long Tian, dia melihat ekspresinya tetap tenang seperti sebelumnya.

Dia tidak bisa tidak mengingat apa yang terjadi kemarin di Klinik Tianxu. Adegan dimana Long Tian menunjukkan kemampuan medisnya, muncul tanpa di minta dalam benaknya.

1
nazriyat84
kalau kalah Maka tak imbang untuk namanya MC
Winda
Thor,.......
Semangat update nya yaaa
Biar naik peringkat
Crazy up dong Thor
Kisah Long Tian seru neh
Sawerigading
lanjut Thor.. Up yg banyak
Galih Agung
cerita ini alurnya enak dibaca. MC juga OP sesuai harapan . sayangnya upnya dikit²
Ma`ul
hcchcjvjchzfzckvvmjp
Xpresy Ponsel
Luar biasa
tirta arya
lanjutttt semngat thooorr
Dar Mono
terkesan sombong tpi bgus mc tegas bertindk tk kenal takut lnjut thorrrrrr
Pembaca Sejati
Hahahhahaa... bener2 penasaran sama cerita selanjutnya....
Giling raja huayang, untuk ngasih gambaran sama keluarga Long tentang kekuatan Long Tian
heriyanto cino
Kelamaan bikin malas bacanya
Harri Purnomo Servis Kamera
keren, menarik Thor. penasaran nanti dengan pertemuan ayah dengan anak. akan ada geger geden nih
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hajar langsung...
Winda
Bagus
Winda
Wahhhhh... cari mati neh orang. Namanya aja udah Xin Ting, apa gak jadi sinting ne orang. Long Tian.... jangan kasi kendor... Dia sudah menyepelekan kamu, mengatakan kamu adalah keturunan yang sudah di buang, tidak berharga. Kasi dia pelajaran yang tidak bisa dia lupakan. Ayo Thorrrrr.... semangat updatenya 💪💪💪. Ntar kalo vote cukup, aku kasih 👍
Sarip Hidayat
waaah... kasih dia kopi liong biar paham
Ferry Zhou
lanjut ngab
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
joooooooossss
arumazam
sedappp
Susilo Brama Yumbara Esbeye
tutup tamat ja min klo g niat updtae,bilang aja long tian mati kesantet di dunia jin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!