NovelToon NovelToon
Benih Dalam Kegelapan

Benih Dalam Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rrnsnti

Calista Izora, seorang mahasiswi, terjerumus ke dalam malam yang kelam saat dia diajak teman-temannya ke klub malam. Dalam keadaan mabuk, keputusan buruk membuatnya terbangun di hotel bersama Kenneth, seorang pria asing. Ketika kabar kehamilan Calista muncul, dunia mereka terbalik.

Orang tua Calista, terutama papa Artama, sangat marah dan kecewa, sedangkan Kenneth berusaha menunjukkan tanggung jawab. Di tengah ketegangan keluarga, Calista merasa hancur dan bersalah, namun dukungan keluarga Kenneth dan kakak-kakaknya memberi harapan baru.

Dengan rencana pernikahan yang mendesak dan tanggung jawab baru sebagai calon ibu, Calista berjuang untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti.

Dalam perjalanan ini, Calista belajar bahwa setiap kesalahan bisa menjadi langkah menuju pertumbuhan dan harapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rrnsnti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

teman teman Calista

Hari ini adalah hari pernikahan Calista dan Kenneth yang dilaksanakan tanpa adanya cinta. Hati Calista benar-benar terluka karena harus menikah dengan orang yang baru saja ia kenal. Bahkan, ia tidak tahu caranya menjelaskan ini semua kepada Randy, pacarnya.

Calista mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang sangat cantik. Hiasan makeup di wajahnya terlihat sangat natural, tidak berlebihan atau mengurangi kecantikannya. Ia berdiri di depan cermin, memperhatikan pantulan dirinya, dan merasakan kebimbangan yang mendalam tentang melangsungkan pernikahan ini.

"Udah cantik..." Ujar Mama Yesa yang berdiri di ambang pintu.

"Mama, mama sudah tidak marah sama Calista?!" Tanya Calista, terkejut saat melihat sang mama.

Mama Yesa pun menghampiri Calista dan memeluknya. "Mama tidak ada hak marah ke kamu setelah kakak kamu menceritakan semuanya. Mama yakin semua ini cuma kecelakaan dan ini sudah jadi jalan takdir yang Tuhan rencanakan untuk kamu."

"Maafin Calista ya, Ma. Calista memang tidak berguna sebagai anak," kata Calista sambil meneteskan air mata.

"Stop! Makeup kamu, Calista..." Mama Yesa menghapus air mata Calista, dan mencium kening anaknya itu. "Kalau butuh apa-apa, bilang ya sayang. Jangan ragu untuk minta tolong sama mama. Dan kamu beruntung banget bisa dapat mertua kayak Pak Damar dan Bu Jessy yang baik banget."

"Ma, tapi Papa gimana?" Tanya Calista ragu.

"Kamu kayak tidak tahu Papa saja. Papa kalau marah tidak akan lama, karena Papa sayang banget sama kamu dan kakak kamu," jawab Mama Yesa, menenangkan Calista.

"Udah tenang, semuanya akan baik-baik saja. Kamu harus nurut sama perintah Kenneth, karena Kenneth nanti sudah resmi jadi suami kamu," lanjut Mama Yesa, dan Calista pun mengangguk.

"Calista!!!" Teriak Jehana, Lily, dan Riana yang baru saja membuka pintu dengan kencang.

"Eh, hehehe, Tante Yesa," sapa mereka malu. Mama Yesa pun tersenyum.

"Yaudah, ayo sini kalian silakan masuk. Oh iya, Cal, nanti kalau acaranya sudah mau mulai, Kak Resa sama Kania yang akan jemput kamu," ujar Mama Yesa, lalu segera pergi dari kamar Calista, memberikan Calista ruang untuk mengobrol dengan ketiga sahabatnya itu.

Jehana, Lily, dan Riana kemudian memeluk Calista dengan erat. Mereka benar-benar sangat menyesal membawa Calista ke klub malam waktu itu, jika akhirnya berakhir seperti ini.

"Maafin kita ya, Cal. Semuanya gara-gara kita," ujar Jehana sedih.

"Iya, Cal. Kita beneran nggak tahu kalau misalnya alkohol itu sudah dikasih obat perangsang," sambung Riana.

"Gapapa, udah kejadian semuanya, dan lagi pula gue sudah ngandung anak dari Kenneth," jawab Calista.

"Hah?! Apaan?! Anak?! Lo udah hamil?" tanya mereka bertiga kaget.

"Iya, hahaha. Sorry ya, gue nggak kasih tahu kalian tentang kehamilan gue," kata Calista, merasa tidak enak.

"Gue kira lo nikah sama Kenneth karena ke grebek Satpol PP lagi begituan, anjir. Nggak tahunya lo udah hamil," ujar Lily, tak percaya. "Oh, jadi waktu itu lo muntah-muntah, lo udah hamil, tapi lo belum tahu gitu?" Tanya Jehana, dan Calista mengangguk.

"Udah-udah, yang penting sekarang kita dapat ponakan, gaes, dari Calista!" Riana terlihat senang.

"Tapi Randy?" Tanya Lily, dan membuat mereka semua langsung terdiam.

"Gue belum bilang sama dia, dan mungkin nanti dia akan tahu dengan sendirinya. Jadi, gue mohon sama kalian jangan ngomong apa-apa dulu sama dia," pinta Calista.

"Iya, Cal. Lo tenang aja. Pasti kita bakal tutup mulut demi lo," ujar Lily.

Keduanya terlihat menyesal dan merasa bersalah atas peristiwa yang telah terjadi. Jehana menggelengkan kepala, "Gue seharusnya nggak bawa lo ke klub malam itu, Cal. Kita semua seharusnya lebih menjaga lo. Kita terlalu fokus pada kesenangan dan mengabaikan tanggung jawab kita sebagai sahabat."

"Harusnya kita bisa mencegah ini," tambah Riana, dengan raut wajah penuh penyesalan. "Kalau saja kita tidak membujuk lo untuk ikut, semuanya tidak akan seperti ini. Kami sangat menyesal."

Calista menghela napas dalam-dalam, "Gue tahu kalian tidak bermaksud jahat, tapi ini semua sangat mengubah hidup gue. Sekarang gue harus menjalani pernikahan ini tanpa cinta. Dan yang paling sulit, gue harus menjelaskan semuanya ke Randy."

"Lihat sisi baiknya, Cal," ujar Jehana. "Mungkin ini adalah kesempatan untuk memulai hidup baru. Kenneth bisa jadi orang yang baik untuk lo."

Calista hanya bisa tersenyum pahit. "Tapi bagaimana dengan perasaan Randy? Dia berhak tahu yang sebenarnya. Dia sudah berinvestasi banyak dalam hubungan kami. Dan sekarang, semuanya harus berakhir karena kesalahan ini."

"Ya, itu memang sulit. Tapi mungkin Kenneth bisa jadi orang yang baik untuk lo. Keluarganya mendukung kalian, dan itu bisa jadi awal yang baik," kata Riana, mencoba menghibur Calista.

"Gue harap begitu," jawab Calista, merasa bingung. "Tapi saat ini, semua terasa sangat berat."

Ketiga sahabatnya terus memberikan dukungan, berusaha meyakinkan Calista bahwa semuanya akan baik-baik saja. Mereka berjanji untuk selalu ada di sampingnya, tidak peduli apa pun yang terjadi.

"Yuk, kita siap-siap untuk pernikahan," ajak Lily, berusaha mengalihkan perhatian Calista. "Kita harus membuat hari ini menjadi yang terbaik, meski situasinya rumit."

Calista pun mengangguk, berusaha menghapus keraguan dan kesedihannya. Dalam hatinya, ia tahu bahwa hari ini adalah titik balik dalam hidupnya, dan meskipun penuh dengan ketidakpastian, ia bertekad untuk menghadapi semua ini dengan kepala tegak.

Seiring waktu berlalu, suasana berubah menjadi lebih ceria. Calista merasakan kehangatan dari dukungan sahabat-sahabatnya. Ia bertekad untuk menjalani pernikahan ini dengan sebaik mungkin, meskipun tidak ada cinta yang menyertainya.

Pada akhirnya, pernikahan ini mungkin menjadi awal dari perjalanan baru bagi Calista dan Kenneth. Ia berharap, meskipun semuanya terasa rumit dan menyakitkan, ada harapan di ujung jalan untuk menemukan kebahagiaan dan cinta yang selama ini ia cari.

1
unknown
apalah nggantung terus, up sampai masalah selesai Thor hari ini
lala
ayo up lagi, suka banget sama Kenneth yang bertanggungjawab
Secca
ayo lanjut
habibulumam taqiuddin
begitu dunk
unknown
crazy upppp thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!