Kirana pernah tak sengaja melakukan sebuah kesalahan yang membuatnya di usir oleh suami dan mertuanya lalu ia juga di pisahkan dari sang buah hati. Empat tahun berlalu kini Kirana kembali lagi untuk bertemu buah hatinya tersebut.
Kirana sekarang bukan seperti wanita di sebuah novel yang tiba-tiba kaya lalu kembali untuk membalas dendam, namun Kirana tetaplah seperti Kirana yang dahulu hanya seorang gadis panti asuhan yang tak memiliki pendidikan tinggi maupun kekayaan.
Hanya bekal sebuah tekad dan rasa rindu yang menggebu terhadap putranya membuatnya rela menyamar menjadi seorang pembantu di kediaman mantan suaminya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~34
Kirana segera menyimpan ponselnya dalam saku pakaiannya saat majikannya itu datang. "Maaf nyonya, saya sedang membalas pesan anak saya di kampung." dustanya kemudian.
Nyonya Ranti nampak menggelengkan kepalanya jengah. "Jangan ulangi lagi lain kali." ucapnya memberikan peringatan.
"Baik nyonya, maafkan saya." Kirana merasa lega, karena wanita itu tak memperpanjang kelalaiannya.
Lagipula ini juga bukan salahnya tapi salah anak lelaki wanita itu yang tak berhenti mengiriminya pesan.
"Kepala saya sakit sekali bisa kamu pijit sebentar !!" perintah nyonya Ranti kemudian.
"Baik." Kirana langsung mengangguk.
Kini wanita itu duduk di sofa ruang keluarga dan Kirana berdiri di belakangnya dengan tangan mulai memijit kepalanya.
"Ngomong-ngomong putraku dan Alexa sangat serasikan ?" ucap nyonya Ranti di sela kepalanya di pijat, wanita itu nampak memperlihatkan sebuah foto pertunangan Kendra dan Alexa dalam ponselnya.
"I-iya nyonya sangat serasi." sahut Kirana menanggapi.
"Tentu saja serasi, putraku tampan Alexa juga cantik dan yang terpenting sama-sama berasal dari keluarga terpandang." ucap nyonya Ranti yang terlihat sangat mengagumi calon menantunya itu.
Kirana tak lagi menimpali, karena ia sendiri bingung harus berkata apa mengingat mantan ibu mertuanya itu selalu tidak mau mengalah dalam segala hal.
"Kenapa kamu diam? kamu pasti merasa irikan dengan pernikahan mereka ?" Cibir nyonya Ranti kemudian.
"Sama sekali tidak nyonya, bagi saya pernikahan itu ibarat sebuah kapal yang sedang berlabuh di tengah laut. Bagaimana pun mewahnya kapal tersebut, pasti akan melewati terjangan ombak juga. Kita tidak pernah tahu seberapa besar ombak yang ada di depan, untuk itu seorang kapten harus memiliki partner yang cocok, partner yang bisa membantunya melewati setiap badai tanpa banyak mengeluh. Begitu juga dengan pernikahan, seorang suami harus memiliki istri yang bisa mendukungnya dalam hal apapun. Jadi untuk apa saya iri nyonya, saya pun akan memiliki kapal yang pasti dengan seorang kapten pilihan saya sendiri." terang Kirana dan di dengarkan dengan seksama oleh nyonya Ranti.
"Jadi maksudmu Alexa tidak cocok dengan Kendra ?" sinisnya kemudian.
"Bukan begitu maksud saya nyonya, saya yakin nona Alexa wanita yang baik yang pasti akan selalu menemani pak Kendra dan takkan meninggalkannya saat beliau sedang kesusahan sekalipun." sahut Kirana.
Nyonya Ranti terdiam, entah apa yang di pikirkan oleh wanita itu karena setelahnya ia meminta Kirana menghentikan pijatannya dan segera kembali ke kamarnya.
Sementara Kirana nampak mengedikkan bahunya, apa ia salah berbicara? rasanya tidak, karena jika salah maka mantan ibu mertuanya itu pasti langsung menegurnya habis-habisan. Malas memikirkan hal itu, akhirnya Kirana kembali ke dapur untuk menyusun barang belanjaannya.
"Ra, aku akan membantumu jika ingin kabur dari sini." ucap Kaizar malam itu saat mendatangi Kirana di kamar keponakannya, pandangannya sesekali ke arah Keanu yang sudah tertidur pulas di ranjangnya.
"Aku tidak yakin itu akan menyelesaikan masalah Kai, karena mas Kendra pasti akan mencariku dan Keanu dengan segala cara." sahut Kirana dengan sedikit memelankan suaranya.
"Lalu apa rencanamu Ra? kak Kendra akan segera menikah dan pasti akan mengajak Keanu tinggal bersama Alexa, aku tidak yakin jika kamu juga akan di ajak oleh mereka. Kalau pun ya, apa kamu kuat melihat mereka bermesraan di hadapanmu setiap saat ?" Kaizar kembali mempengaruhi wanita itu.
"Itu tak masalah bagiku." sahut Kirana seraya berlalu merapikan buku-buku sang putra di atas meja.
"Bohong, aku tahu kamu masih mencintainya Ra. Kenapa kamu harus menyiksa diri seperti ini? menikahlah denganku Ra. Jika kamu sudah memiliki status maka kamu bisa mengajukan hak asuh Keanu karena ada aku sebagai penjaminnya." terang Kaizar yang membuat Kirana langsung menatapnya.
"Aku serius Ra, menikahah denganku!! Aku tak peduli kamu belum menyukaiku karena aku yakin suatu saat kamu pasti akan mencintaiku seperti aku mencintaimu." imbuh pria itu lagi.
Kemudian menarik tangan Kirana lantas menggenggamnya dengan erat, seakan sedang memberikan keyakinan pada wanita itu.
"Aku perlu waktu untuk berpikir, Kai." Kirana langsung menarik tangannya.
"Baiklah, aku akan sabar menunggu jawabanmu Ra." Kaizar menatap lekat wanita itu, kemudian segera berlalu pergi.
Kirana langsung terduduk di kursi, haruskah ia menerima saran adik iparnya itu. Tapi bukankah itu hanya akan menyakiti pria itu karena ia sama sekali tak mencintainya?
Menikah sekali seumur hidup adalah impiannya, namun mungkin ia akan memikirkan kembali saran pria itu jika memang hanya itu satu-satunya jalan untuk mendapatkan hak asuh anaknya. Mungkin nanti ia akan belajar mencintai adik iparnya itu mengingat pria itu sangat penyayang.
"Keanu sudah tidur ?" ucap Kendra tiba-tiba yang langsung membuat Kirana berjingkat kaget, entah sejak kapan mantan suaminya itu ada di depannya.
"Hm, sudah." Kirana mengangguk kecil.
"Aku akan kembali ke kamarku." Kirana segera beranjak dari duduknya lantas melangkah melewati pria itu, namun tiba-tiba pria itu menahan tangannya.
"Ayo ikut !!" ucapnya seraya membawanya pergi dari sana.
"Ma-mau kemana, bukankah sudah ku bilang aku sedang kedatangan tamu bulanan." tolak Kirana.
"Apa sebegitu tidak sabarnya kamu ingin tidur denganku hingga pikiranmu selalu kesana ?" cibir Kendra dan tentu saja itu membuat Kirana langsung melotot, bukankah pria itu yang tak sabar ingin menerkamnya lalu kenapa ia yang di tuduhnya sekarang?
"I-itu tidak benar, lagipula kamu mau membawaku kemana? bagaimana jika ada yang melihat kita ?" sanggah Kirana yang masih enggan beranjak dari tempatnya berdiri.
"Semua sudah tidur dan aku ingin mengajakmu keluar." sahut Kendra.
"Ke-keluar? kemana ?" Kirana nampak waspada menatap pria itu.
"Kenapa kamu cerewet sekali? tenang saja aku tidak akan menjualmu." sahut Kendra lantas menarik paksa tangan wanita itu dan mau tak mau Kirana patuh karena tenaganya yang tak seberapa.
Kini mobil yang membawa mereka telah melaju membelah jalanan malam itu, meskipun jarum jam telah menunjukkan pukul 10 malam tapi jalanan ibu kota tak pernah lenggang sedikit pun.
Dahulu kala Kirana sangat senang saat di ajak sang suami berkeliling kota menikmati indahnya suasa malam, namun kenangan hanya tinggal kenangan karena saat ini mereka seperti dua orang asing yang tersekat oleh tembok tinggi.
"Untuk apa kita kesini ?" Protes Kirana saat Kendra menghentikan mobilnya di sebuah mall.
"Ambil pembersih wajah di dashboard dan segera bersihkan wajahmu itu !!" perintah Kendra dan mau tak mau Kirana menurutinya.
Sejak kapan ada pembersih wajah di dalam mobil pria itu? apa mungkin ini milik Alexa? tentu saja pasti milik wanita itu gumam Kirana.
Setelah memastikan wajah Kirana bersih tanpa make up samarannya, Kendra segera mengajak wanita itu turun dari mobilnya.
"Lepaskan, kita sedang tidak menyeberang ngapain gandengan ?" Kirana berusaha melepaskan tangannya yang berada dalam genggaman pria itu, bukan karena tak suka namun ia takut merasa nyaman mengingat pria itu sebentar lagi akan menikah.
"Tidak, nanti kamu kabur membawa uangku. Sedangkan kerjamu sama sekali belum terlihat hasilnya." sahut Kendra yang terus melangkah masuk ke dalam mall tersebut.
"A-apa ?" Kirana nampak bersungut-sungut mendengar perkataan tak berperasaan pria itu.
"Lihat saja, aku akan benar-benar menguras uangmu." Kirana langsung tersenyum licik saat mengedarkan pandangannya ke setiap toko yang ada di mall tersebut.
makasih nofel nya bagus