Hey, Mantan Suami
"Jadi ini yang kamu lakukan saat aku ada di luar kota ?"
Seorang pria tampan dengan wajah memerah menahan amarah nampak mengepalkan tangannya ketika melihat sang istri sedang tidur berduaan dengan seorang pria di atas ranjangnya.
Sungguh pria itu tak habis pikir jika istrinya tega menghianatinya di kamar yang selama ini menjadi saksi cinta mereka, apalagi saat melihat bagaimana penampilan wanita itu saat ini.
Hanya mengenakan pakaian tidur tipis dan di sebelahnya terlihat seorang lelaki sedang bertelanjang dada.
Tanpa berpikir panjang pria itu segera menghajar laki-laki tersebut sampai babak belur dan tak sadarkan diri.
"Mas, ini tidak seperti yang kamu pikirkan." ucap Kirana dengan wajah panik setelah melihat apa yang suaminya itu lakukan, ia yang baru terbangun pun langsung beranjak dari ranjangnya.
"Lalu kami harus berpikiran bagaimana Kirana? jelas-jelas kamu sudah tidur dengan pria itu, dasar wanita murahan. Dari awal kamu memang tidak pantas menjadi menantu keluarga besar Adiguna." sinis seorang wanita paruh baya dengan angkuhnya menatap anak menantunya tersebut.
"Ma, ini tidak seperti yang Mama pikirkan. Aku tidak mengenal laki-laki ini Ma dan aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba bisa tidur dengannya, karena seingatku aku sedang menyusui Keanu di kamarnya tadi." Kirana langsung membela diri, karena memang itu yang ia ingat sebelum peristiwa menggemparkan ini terjadi.
"Mas, ku mohon percayalah padaku." imbuhnya lagi seraya mendekati suaminya tersebut.
"Jangan pernah menyentuhku dengan tangan kotormu itu !!" Hardik Kendra Adiguna, seorang pria berusia 28 tahun tersebut.
"Mas, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi." mohon Kirana berharap suaminya itu mau sedikit saja percaya padanya.
"Pergi dari rumah ini !!" Hardik Kendra tanpa perasaan dan tentu saja itu membuat Kirana seperti tersambar petir di siang bolong.
Sudah tiga tahun ia menempati rumah ini sejak suaminya itu menikahinya, lalu kemana ia harus pergi karena sejak kecil ia besar di panti asuhan.
"Mas, ku mohon maafkan aku Mas aku benar-benar tidak tahu apapun." Kirana langsung bersimpuh di kaki suaminya itu, meminta belas kasih agar tidak di usir pergi dari rumahnya.
Nyonya Ranti sang ibu mertua langsung naik pitam, ia tak ingin putranya itu luluh karena air mata palsu wanita itu. Kemudian dengan kasar nyonya Ranti menarik tangan Kirana lalu menyeretnya keluar dari rumah tersebut.
"Ma, tolong jangan lakukan hal itu padaku." mohon Kirana meminta ampun, namun ibu mertuanya yang sedang berdiri di depan pintu langsung membuang muka.
"Mas, tolong jangan usir aku dari sini." imbuh Kirana lagi seraya mendekati suaminya itu namun sang ibu mertua langsung mendorongnya hingga jatuh ke lantai.
"Pergi dari sini atau satpam akan menyeretmu keluar !!" Hardik wanita itu.
Namun Kirana sepertinya tak ingin menyerah, ia segera beranjak bangun dan kembali memohon. "Mas, Keanu sedang membutuhkan ASI ku Mas. Ku mohon injinkan ku bertemu dengannya, dia pasti sudah haus lagi mas." bujuknya dengan kedua tangan menangkup di depan dadanya.
Tetapi Kendra yang sudah terlanjur sakit hati karena merasa di hianati nampak tak mempedulikan wanita yang sebelumnya sangat ia cintai itu.
Bahkan pria itu rela menentang keluarga besarnya agar bisa menikahinya yang waktu itu hanya seorang gadis yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan.
Kendra jatuh cinta pada pandangan pertama saat datang ke pantai asuhan sebagai seorang donatur, sosok Kirana yang lemah lembut dan penyayang membuatnya ingin segera mempersuntingnya meskipun mereka dari kalangan berbeda.
Hampir satu tahun Kendra berjuang untuk mendapatkan restu keluarganya dan pada akhirnya pria itu dapat menikahi wanita pujaan hatinya tersebut.
Selama menikah dengannya pun Kendra menyadari sang ibu belum begitu merestuinya namun istrinya itu tak pernah menyerah untuk mengambil hati ibunya hingga membuatnya semakin hari semakin mencintainya.
Siang ini ia yang baru pulang dari luar kota sengaja tak memberitahu istrinya itu karena ia ingin memberikannya sebuah kejutan apalagi hari ini adalah hari pernikahan mereka ke tiga tahun serta hari ulang tahun wanita itu.
Namun justru ia sendiri yang di buat terkejut oleh wanita itu, tidak mungkin jika istrinya itu tidak tahu apapun. Karena di rumahnya tersebut hanya ada wanita itu, putranya yang baru berusia satu tahun dan juga seorang pembantu.
Ada pun seorang satpam yang sebelumnya meminta izin untuk datang telat dan pasti itu sudah di manfaatkan oleh istrinya tersebut, benar-benar keterlaluan pikir Kendra.
Karena pria asing tidak mungkin tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya apalagi kamar pribadinya jika sang pemilik rumah tidak membukukannya pintu.
Mengingat hal itu Kendra kembali murka, kemudian segera masuk ke dalam rumahnya tanpa mempedulikan istrinya itu lagi.
"Mas, ku mohon biarkan aku masuk." Kirana langsung mengejarnya tapi ibu mertuanya itu lagi-lagi mendorongnya menjauh.
"Pak, usir wanita itu dari sini !!" teriaknya pada satpamnya dan seorang pria dengan tubuh tinggi tegap serta kulit sedikit gelap itu bergegas mendekat.
"Silakan pergi dari sini Bu, jika tidak saya tidak akan segan berbuat kasar." tegas pria itu seraya memegang lengannya dengan kuat.
Kirana yang tak bisa membela dirinya akhirnya pasrah saat satpam rumahnya itu membawanya keluar dari rumah tersebut.
"Saya tidak bersalah dan bapak tahu sendiri bagaimana aku selama ini kan ?" ucap Kirana sebelum benar-benar pergi, selama ini ia sudah berusaha menjadi seorang istri dan ibu yang baik.
Ia tak pernah keluar dari rumahnya jika tanpa suaminya jadi bagaimana bisa ia mengenal pria asing itu dan pasti ada yang tidak beres dengan ini semua.
"Maafkan saya Bu karena tidak bisa berbuat apapun, pakailah jaket saya dan tolong ambil ini untuk pegangan ibu di jalan." security tersebut nampak menyerahkan jaketnya serta sedikit uang untuk istri majikan tersebut.
"Apa bapak tidak tahu apapun tentang laki-laki itu ?" tanya Kirana lagi yang sepertinya belum terima dengan keadaannya.
"Saya tidak tahu Bu, karena ibu tahu sendiri saya tadi ijin datang terlambat karena harus mengantar istri saya pergi berobat." terang sang security.
"Bukankah ada cctv di sini ?" tanya Kirana lagi.
"Cctv rusak dari kemarin Bu dan hari ini petugas baru bisa memperbaikinya." terang security itu lagi yang langsung membuat Kirana nampak tak memiliki harapan lagi.
"Tolong ambil ini Bu dan jaga diri baik-baik." Security itu meletakkan jaket serta uangnya di tangan Kirana.
"Hm, terima kasih banyak pak." Kirana akhirnya memakai jaket tersebut untuk menutupi pakaian tipisnya lalu pandangannya beralih ke arah rumah besar di hadapannya tersebut.
"Tunggu ibu ya Nak, suatu saat ibu pasti akan datang menjemputmu." gumamnya lalu setelah itu dengan berat hati Kirana melangkahkan kakinya meninggalkan rumah yang ia tempati 3 tahun terakhir ini, meninggalkan semua kenangan indahnya bersama sang suami dan juga buah hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Wy Ky
k
2024-10-25
1
Anonymous
keren
2024-10-17
0
Fajar Ayu Kurniawati
.
2024-10-16
0