NovelToon NovelToon
Dendam Si Gadis Penggoda

Dendam Si Gadis Penggoda

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Pelakor / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Akan ku ambil apa yang membuat kalian semua bahagia, akan ku rebut segalanya dan tertawa terbahak-bahak saat kalian menangis sedih.

Aku, adalah kesialan yang sesungguhnya untuk kalian, aku adalah kesedihan yang akan kekal berada di antara kalian. Rasakan, nikmati betapa sakitnya apa yang aku juga rasakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luka Tanpa Rasa Sakit

Rigo terdiam, dia tengah duduk di sebelah Selena yang mulai tertidur. Tidak berada di ranjang yang sama, tapi Rigo duduk menggunakan tempat duduk, dia di sana untuk menunggu Selena yang memintanya untuk di temani tidur karena apa yang di lakukan Velo tadi cukup membuatnya trauma. Raganya boleh berada di samping Selena, tapi dia juga tidak bisa mengontrol pikirannya yang terus memikirkan Velo. Apa yang sedang dia lakukan dengan pipi yang merah dan pergelangan tangannya yang terluka? Melihat ponsel pun Velo sama sekali tidak menghubunginya apalagi mengirim pesan.

Selena, dia terus menggenggam tangan Rigo karena dia tidak ingin Rigo menemui wanita itu. Iya, dia belum tidur sebenarnya, dia hanya ingin membuat wanita itu merasa bahwa dia tidak begitu penting untuk Rigo, dan tidak datangnya Rigo kepada dia malam ini adalah sebagai petunjuk untuk Velo bahwa Selena adalah yang paling penting di hidup Rigo.

Di apartemen.

Velo terkekeh mengingat apa yang dia lakukan kepada Selena beberapa saat lalu. Dia duduk sendiri, meminum anggur yang mengandung alkohol untuk menemaninya. Sebenarnya dia benar-benar sangat kesal, marah, dan paling benci ketika ada yang mengungkit tentang Ibunya.

Rasa sakit yang sudah coba ia redam seakan bangkit kembali, seperti luka yang sudah mengering tapi di korek lagi, berdarah lagi, dan rasa sakitnya jadi lebih dalam lagi. Selena, sebenarnya dia bukan orang yang bersalah, sebenarnya dia tidak harus menjadi target balas dendamnya. Tapi, saat mengingat Selena tersenyum bahagia di hari ulang tahunnya sedangkan dia masih begitu menderita setelah dua hari kehilangan Ibunya. Ayahnya yang seharusnya berada disisinya untuk menguatkan malah tak perduli dan tengah berbahagia merayakan hari ulang tahun Selena. Mereka semua tertawa bahagia, hanya Velo seorang yang bersedih, atas segala yang terjadi. Semenjak dia lahir dia hanya bisa merasakan kehangatan dari Ibunya, tapi kehangatan itu juga memudar setelah dia beranjak besar dan semua temannya bertanya di mana Ayahnya.

Jadi, sebenarnya siapa yang salah sehingga hidup Velo begitu menderita? Apakah karena Ibunya yang begitu bodoh mencintai pria yang salah? Ataukah karena Ayahnya yang tidak punya hati dan perasaan? Ataukah salah keadaan? Ataukah salah dirinya yang lahir dari wanita bodoh karena cinta itu? Atau mungkin, salah Tuhan yang memberikan nasib buruk untuknya?

" Sial! Haha..... Hahahahahahaha........... " Velo tertawa terbahak-bahak semakin kuat. Padahal dia ingin marah, padahal dia ingin menangis, padahal dia ingin memaki. Tapi, dia bingung dia ingin marah dengan siapa, ingin memaki siapa, karena nyatanya dia juga merasa bahwa dia salah. Yang paling menyebalkan dari semua itu adalah, bahkan Velo tidak bisa mengekspresikan perasaan sedihnya apalagi menangis. Orang bilang menangis akan melegakan perasaan, tapi Velo yang tidak tahu caranya menangis karena terlalu terbiasa berpura-pura bahagia itu bisa melegakan perasaan dengan cara apa?

" Slogan bodoh yang mengatakan, akan indah pada waktunya, siapa yang pertama mengatakannya? Aku ingin merobek mulutnya agar jangan sembarangan bicara. " Gumam Velo lalu menenggak habis anggur di gelasnya.

Velo terdiam menatap gelas kosong di hadapannya. Setiap waktu memang selalu seperti ini, tinggal dia ruang yang hanya ada dirinya sendiri, menatap benda tanpa nyawa meski tak akan ada gunanya. Melelahkan sekali rasanya di temani oleh kesepian, tapi dia juga tidak merasakan apapun saat ada dalam keramaian. Kosong, hampa, sunyi, gelap, itulah yang mungkin dapat menggambarkan bagaimana seorang Velo. Dia pandai tersenyum, dia pandai menggoda pria, dia pandai dalam banyak hal, jiwa bertarung yang kuat, tapi dia tidak mampu jujur kepada dirinya sendiri, apalagi terhadap orang lain.

Ayah, Ibu, keluarga?

Akankah Velo menyebut tiga kata itu sebagai omong kosong belaka?

" Dasar dunia brengsek! " Velo menepis gelas yang sedari tadi ia pandangi hingga gelas itu jatuh ke lantai dan pecah berserakan di sana. Dia tak bergeming, tatapan matanya yang begitu di penuhi kebencian seolah membuatnya tak bisa mengekspresikan hal lain saat itu.

" Aku muak, tapi aku belum ingin menyerah. " Gumam Velo lalu perlahan bangkit dari duduknya, berjalan tanpa alas kaki melewati pecahan gelas dengan wajah datarnya. Dia benar-benar tidak merasakan sakit saat kakinya tertusuk kaca, Velo hanya melihat sebentar, mencabut dua pecahan kaca yang menusuk kakinya, dan kembali berjalan menuju kamar setelah melemparkan pecahan kaca ke sembarang arah. Noda darah tertinggal di setiap pijakan kakinya, tapi Velo sama sekali tak terlihat kesakitan apalagi mengaduh.

Bruk!

Velo menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur, lalu perlahan menutup matanya, sedangkan kakinya terus meneteskan darah ke lantai tanpa dia perdulikan.

Rigo, pria itu melihat pergelangan tangannya dimana jam tangan Rigo berada. Sekarang sudah pukul satu malam, dan tangan Selena yang tadi menggenggam tangannya erat-erat kini sudah mengendur jadi Rigo sudah bisa pergi. Rigo bangkit perlahan dari posisi duduknya, lalu berjalan keluar kamar Selena. Sebelum itu dia pamit kepada kedua orang tua Selena yang masih belum tidur karena khawatir dengan keadaan Selena meski kejelasan ceritanya dia masih belum paham benar.

Diperjalanan Rigo sempat ragu meskipun dia sudah mengatakannya kepada Velo kalau tidak akan pulang ke apartemennya. Tapi mengingat keadaan Velo yang juga tidak baik, Rigo akhirnya mengubah arah laju mobilnya menuju apartemen Velo. Sesampainya dia di sana, dia hanya bisa mengeryit bingung melihat pecahan gelas yang berserakan. Untung saja dia masih menggunakan sepatu, tapi begitu dia melihat pecahan gelas yang ada noda darahnya, dia segera berjalan cepat dengan panik untuk mencari Velo.

Rigo terdiam karena dia terkejut melihat Velo tertidur dengan mengabaikan luka di kaki, bahkan luka di pergelangan tangannya tidak dia rawat lebih dulu. Velo berbaring begitu saja tanpa menggunakan selimut, itulah mengapa Rigo bisa langsung melihat kaki Velo yang banyak mengeluarkan darah.

Segera Rigo mencari kotak obat, dan begitu dia mendapatkan kotak obat itu, Rigo berjalan cepat menuju dimana Velo berada untuk merawat luka di kaki dan pergelangan tangannya.

" Dasar ceroboh. " Ujar Rigo pelan sembari menatap Velo yang masih tertidur pulas. Mencium aroma anggur dari tubuh Velo, sepertinya dia cukup mabuk dan di tambah kelelahan. Syukurlah besok adalah akhir pekan jadi Rigo tidak masalah tidur subuh nanti. Rigo keluar dari kamarnya, lalu membereskan semua pecahan kaca yang berserakan di lantai agar tak mengenai kaki Velo lagi.

Setelah itu selesai, Rigo kembali ke kamar tapi sebelum itu dia membersihkan dirinya dulu, barulah dia menuju tempat tidur. Dia sengaja memiringkan tubuhnya menatap Velo dengan perasaan keheranan yang begitu banyak. Padahal darah sampai menetes ke lantai, pergelangan tangan tertusuk kuku juga seharunya Velo merasakan nyeri, dan posisi serta Velo tidur tadi benar-benar lebih tidak masuk akal. Suhu ruangan karena pendingin ruangan berada di enam belas derajat, Velo menggunakan pakaian tidur bermodel dress tipis dan terbuka, tapi kenapa dia tidak merasakan dingin?

Bersambung.

1
Eka ELissa
good job pak Wilson /Facepalm//Joyful//Facepalm/mampus tu bini GK tau diri mu/Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eka ELissa
apkah musuh lavein.....velipe.... atau ibu mertua kmu.....velipe...... enthlah hy emk yg tau
Eka ELissa
mng ibu velipe slma ini tinggl dgn siapa.......ko smpe GK tau yg lakuin kjhtan ma ibu flipe
Eka ELissa
yg ini bagus Mak.....TPI akoh ketinggalan jauh....yg awal udh baca di tahun lalu....smpe lupa alur ceritanya akoh khilngan dirimu... kini nmuin kmu lagi....Mak....lok bisa di novel tamat di promoin Mak.....GK harus klik profil mu buat dpt crita baru mu...🙏🙏🙏🙏
Naviah
Good Tuan Wilson/Good//Good//Good/
Shyfa Andira Rahmi
good clara👍👍
Royani Arofat
ayolah...... knp velipe cobaannya bertubi2? ortu g harmonis, mertua g nerima dia, pelakor g maunyerah meski ditolak lavein, sekarang ibunya meninggal. yg dia punya cuma lavein dan queen. sekali2 nyonya Wilson tuh dikasih ujian " kehilangan sesuatu " agar tdk sibuk ngerecoki rumah tangga lavein dan velipe
Naviah
kasian Velipe ibunya meninggal dunia
Eka ELissa
mari.....muvon dong jgn galon Mulu mng dunia cumn satu cowok nya lavein......kn byk dri duda brondong perjaka kn byk dri yg kaya smpe yg biasa aj byk knp musti naksir laki orang coba
e ni
terbaek
Nurul Huda
Luar biasa
Eka ELissa
hrus di tegur emng lok slh lvein mskipun dia orang tua lok slah ya hrus tegass....udh GK bner ini mah udh pya mntu pngen yg lain...
Eka ELissa
aduh mbok ank mu kn udh nikh udh pnya ank juga knpa kmu sodorin cewek lain wah ...gajelas ni simbok
Candra Ningtyas
hihh gedek bgtt tu ma Sinyo Wilson pingin di rujakk rasanya
Royani Arofat
Thor.... buat nyonya Wilson kapok, agar dia tdk egois. tempatkan dia diposisi velipe. buat dia tau rasanya tdk di inginkan.
Naviah
Anda yang keterlaluan Nyonya Wilson, menghadirkan orang ketiga untuk merusak pernikahan anakmu sendiri
Rospita Manik
ceritanya menarik
Eka ELissa
yg lain...aj jgn laki orang....lah mariene kyk kmu GK laku aj/Awkward//Awkward//Awkward/
Royani Arofat
JANGAN, mau jd pelakor?ato mau deketin lavein lwt mamanya?ingat ya...cinta sejati akan selalu menemukan jalannya.
Shyfa Andira Rahmi
blom tau rasanya di santen massal kayanya😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!