Sebagai seorang ibu rumah tangga anisa tidak pernah mengatur keungan rumah tangganya. Keuangan semua dipegang oleh ibu mertuanya. Karena Rendra suami Anisa memberikan tanggung jawab keuangan kepada ibunya agar sang ibu tidak salah paham dengan Anisa. Anisa sendiri tidak masalah , yang terpenting tidak ada keributan. Rendra sangat mencintai Anisa, sampai rendra juga mengajari Anisa agar bisa tegas dalam bersikap.
Anehnya keluarga kakaknya rendra selalu menumpang hidup dengan rendra dan ibu mertuapun tidak mempermasalahkannya dengan alasan mereka juga membantu keuangan untuk urusan dapur. Rendra dan Anisa berencana untuk pindah namun belum ada waktu yang pas karena sang ibu selalu melarangnya pinda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Uang bulan ibu mertua
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
.
.
.
💕 HAPPY READING 💕
Sore harinya rendra dan anisa sudah berada di rumah orang tua rendra. Mereka datang untuk memberikan uang bulanan untuk ibu ratri. Ibu ratri menyambut bahagia kedatangan rendra, namun tidak dengan anisa. Dia melirik sinis kearah anisa yang duduk di samping rendra.
" Ndra mana uang bulanan ibu ?" Tanya ibu ratri tidak memperdulikan kehadiran sang menantu.
" Ini uang bulanan untuk ibu " Seru anisa menyodorkan amplop kepada ibu mertuanya.
" Kenapa kamu yang memberikan. " Tanya ibu ratri ketus.
Namun ibu ratri tetap mengambil amplop yang di berikan oleh anisa dan langsung membuka serta menghitungnya. Mata ibu ratri langsung terbelalak saat mengetahui jumlah uang yang ada di dalam amplop.
" Kena cuma 2 juta ? Mana cukup uang segini untuk biaya hidup sehari - hari ?" Protes ibu ratri dengan kesal.
Rendra langsung menatap anisa dengan penuh tanda tanya, karena dia memang tidak tahu berapa jumlah uang yang di berikan anisa kepada ibunya. Ternyata setengah dari uang bulanan yang selama ini rendra berikan kepada ibu nya, namun rendra tidak mau protes karena dia sudah mempercayakan semuanya kepada anisa. Dua juta itu sudah cukup untuk biaya hidup ibu nya dan bagas, apalagi rendra dan anisa sudah tidak tinggal bersama mereka lagi. Ibunya juga masih menerima pensiunan dari almarhum sang ayah.
" Uang dua juta ini cukup untuk biaya sehari - hari ibu dan bagas. Ibu jangan khawatir untuk urusan kuliah bagas dan uang saku nya sudah anisa transfer langsung ke bagas. Lagian aku dan mas rendra sudah tidak tinggal disini kan ? Jadi uang itu sudah pasti cukup karena ibu juga masih ada pensiunan dari bapak. " Ucap anisa secara gamblang.
" Pokoknya ibu tidak mau tahu, ibu mau uang bulanan ibu 4 juta seperti biasa. " Tolak ibu ratri dengan tegas.
" Tidak bisa bu. Sekarang uang mas rendra sudah anisa atur dengan baik. Ibu kan tahu gaji mas rendra 6 juta, 2 juta sam ibu, 1 juta untuk bagas dan 1 juta untuk pegangan mas rendra yang 2 juta untuk biaya hidup kami. Kalau ibu minta 4 juta kami mau makan apa ? " Tanya anisa sedikit berbohong , dia tidak mau mengatakan berapa gaji suaminya yang sebenarnya.
" Kamu kan bekerja, jadi untuk biaya hidup pakai uang kamu dong. Begitu saja kamu perhitungan, lagian ini uang 2 juta mana cukup untuk biaya makan satu bulan " Ibu ratri tetap menolak .
" Ibu kan bilang saya cuma OB jadi berapa sih gaji seorang OB ? Lagi pula mas zainal juga ngasih kan meskipun cuma 500 ribu, dan untuk biaya makan saja sehari cuma 50 ribu cukuplah 2 juta itu bahkan sisa " Jawab anisa.
Ibu ratri semakin kesal dengan anisa, apalagi melihat rendra hanya diam saja tanpa mau membela ibunya. Tatapan mata ibu ratri penuh kebencian, anisa sama sekali tidak takut justru dalam hatinya dia ingin tertawq melihat wajah kesal ibu mertuanya.
" Bu, sepertinya sudah semakin sore rendra dan anisa pamit dulu ya. Ibu cukup - cukupin uang itu karena kami berdua juga sudah tinggal terpisah jadi biaya hidup sudah kita bagi dua. Anisa juga hanya menerima 2 juta sama seperti ibu, lagipula ada uang pensiunan bapak. Mas zainal juga ada, bahkan gaji dia lebih besar dari rendra kan ?" Seru rendra akhirnya ikut berbicara.
" Tapi ren..... " Ucapan ibu ratri terhenti karena anisa dan rendra langsung bangkit dan mengucapkan salam.
" Kami permisi bu, assalamualaikum." pamit anisa dengan senyum tipis.
Rendra dan anisa berjalan menuju mobil yang terparkir di halaman rumah. Panggilan ibu ratri sudah tidak mereka hiraukan lagi. Mereka tetap melangkah dan masuk kedalam mobil, serta meninggalkan rumah ibu ratri.
**********
Dua hari setelah menerima uang bulanan dari rendra, ibu ratri akhirnya memutuskan untuk ikut tinggal dirumah anisa yang mereka ketahui rumah milik rendra. Tentunya atas dorongan santi dan erika, agar anisa tidak semakin leluasa menguasai harta milik rendra.
Malam ini ibu ratri di antar oleh erika datang kerumah anisa. Santi tidak ikut karena anak - anaknya tidak bisa ditinggal, karena sang suami ada kerjaan lembur.
" Ibu , erika !! Ngapain kalian malam - malam datang kerumah ku ?" Tanya anisa saat membukakan pintu.
" Terserah saya dong mau datang kapan saja, ini rumah anak saya . Apa hubungannya sama kamu ?" Tanya ibu ratri ketus.
" Ya jelas ada hubungannya dong bu, aku ini istri sahnya mas rendra. Lagi pula ini itu rumah anisa bukan rumah mas rendra" Ucap anisa berkata jujur.
Namum erika dan ibu ratri tetap tidak percaya, mereka bahkan melenggang masuk dan erika menyeret koper milik ibu ratri. Sama sekali tidak punya sopan santun, mereka masuk tanpa menghiraukan pemilik rumahnya. Anisa hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua tamu nya.
" Loh bu ngapain malam - malam kesini dan bawa - bawa koper segala ?" Tanya rendra heran.
" Ibu mau ikut tinggal disini . Cepat antar ibu kekamar ibu " Ucap ibu ratri seenaknya.
Rendra langsung beradu pandang dengan anisa, rendra bingung harus menjawab bagaimana karena dia tidak punya kuasa atas rumah ini. Semua yang ada disini milik anisa dan hanya anisa yang berhak memberi keputusan.
" Ini rumah anisa bu, hanya anisa yang bisa memutuskannya " Jawab rendra dengan tegas.
" Tidak perlu takut dengan istrimu kamu ndra ! Aku ini ibu mu, apa kamu tega membiarkan ibu malam - malam pulang kerumah ibu ? Istri kamu itu sok berkuasa ! Cepat kasih tahu ibu mana kamar ibu, ibu capek mau istirahat " Ucap ibu ratri tetap tidak percaya .
Anisa terpaksa menganggukkan kepalanya sebagai tanda dia menyetujui ibu mertua nya menginap dirumahnya. Mungkin untuk beberapa malam tidak apa - apa, secara pelan - pelan anisa akan membuat ibu mertuanya tidak betah tinggal dirumahnya.
" Sudah antarkan saja ibu dikamar tamu mas. Aku mau keatas dulu, ada pekerjaan yang harus aku selesaikan " Seru anisa lalu menaiki tangga menuju kamarnya.
" Dasar menantu tidak pengertian, sudah tahu mertuanya datang bukannya dibuatkan minum malah pergi begitu saja " Seru ibu ratri .
" Sudah ayok ibu , rendra antar kekamar ibu. " Ucap rendra berjalan lebih dulu.
Erika dan ibu ratri mengikuti rendra dari belakang, rendra berhenti tepat di depan pintu kamar tamu yang letaknya dekat ruang keluarga. Rendra membuka pintu dan mempersilahkan ibunya masuk.
" Erika lebih baik kamu pulang. Terimakasih sudah mengantarkan ibu ku " Seru rendra dingin.
" Kamu jangan mengusir erika donh ndra. Erika akan menginap sama ibu disini, pokoknya ibu tidak mau tahu erika juga akan menginap disini. Satu kamar dengan ibu tidak masalah " Ucap ibu ratri tegas.
" Bu..jangan aneh - aneh deh. Rendra ini sudah berkeluarga tidak pantas erika menginap dirumah ini, rendra harus menjaga perasaannya anisa bu. Lagi lula hanya anisa yang berhak memutuskan siapa yang boleh menginap. Erika cepat kamu pergi dari rumah ini, dengan terpaksa aku mengusirmu. Ingat kamu itu seorang wanita tidak pantas kamu berbuat seperti ini, justru mempermalukan dirimu sendiri. Aku tahu tujuan kamu mendekati ibuku, itu karena kamu juga mau mendekatiku kan ?" Tanya rendra dengan tatapan tajam.
" Mas rendra, apa kamu tidak mencintaiku lagi ?" Tanya erika tidak tahu malu.
" Tidak !!" Jawab rendra dengan cepat.
Ibu ratri langsung menarik erika dan menutup pintu kamar dengan kasar dan menguncinya.
Braaaakkkk
" Ibu.. Ibu buka pintunya !! Aku tidak nengizinkan erika menginap disini. Tolong bu hargai anisa bu !!" Teriak rendra dari luar kamar tamu.
Anisa mendengar ribut - ribut dan dia pun mengintip, ternyata sang mertua berulah. Dia membawa serta erika untuk menginap dirumah nya.
* Dasar wanita tidak tahu malu , akan aku lihat sampai mana usaha kalian mengambil mas rendra. * Gumam anisa.
*********
RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK 🙏❤️
LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA 🙏❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️
laki laki tak taudiru