Setelah Mende berhasil merebut Prasetya dari istri nya yang bernama Fiona, wanita itu mengira hidup nya akan indah seperti impian nya.
Hidup bahagia dengan Prasetya yang pegawai kantoran dan tinggal dirumah megah dengan segala kemewahan yang dimiliki pria itu.
Namun dia lupa jika hukum tabur tuai itu ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Malam itu setelah beberapa hari Prasetya tidak pulang.
Malam itu, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Pras di kejutkan oleh Fiona yang belum tidur dan masih duduk di ruang tengah.
Suami istri itu saling tatap, Prasetya bingung ingin menjelaskan dari mana.
Sedangkan saat ini Fiona yang menatap nya mata nya sudah mulai berkaca kaca.
"Wanita itu cantik ya mas, gak kaya aku yang gendut dan kumel" ucap Fiona setengah tertawa padahal hati nya saat ini bagai di sayat sayat.
"Sepertinya dia wanita karir, dan kalian sangat cocok. sudah berapa lama kalian berhubungan"? Tanya Fiona yang penasaran.
" Hampir satu tahun " jujur Pras tanpa memikirkan perasaan istrinya.
"Wajar sih kalau kamu selingkuh, karena sekarang aku udah gak canti lagi. itu semua karena sekarang aku sibuk ngurusin rumah, ngurusin anak dan juga ibu mu.
Tapi dulu aku juga pernah cantik mas, makanya dulu kamu suka sama aku"
"Bukan seperti itu Fiona"!!!
Sesekali Fiona mengusap air mata nya, Ia hanya ingin mengungkapkan isi hati nya sekarang.
" Kalau mas memang sudah tak cinta lagi, kenapa mas gak bilang? kenapa harus selingkuh?
" Maaf aku Khilaf " ucap Prasetya dengan mudah nya meminta maaf.
Fiona beranjak dari duduk nya lalu berjalan ke kamar dan berdiri menghadap kaca rias yang ada di kamar itu.
Prasetya berjalan mengikuti istrinya masuk ke kamar mereka.
"Aku baru sadar, ternyata apa yang kamu katakan selama ini benar. aku jelek banget ya mas? Tapi mas, andai kamu memberi ku uang untuk kebutuhan pribadi ku, sudah pasti aku akan terlihat cantik sama seperti wanita itu"!
" Jangan bahas itu, ini sudah malam istirahat lah"
Namun Fiona tak menghiraukan ucapan suaminya.
"Kamu cinta sama dia mas"?
"Fiona Hentikan"!!
" Jawab aku mas"!! desak Fiona.
Fiona menatap suami nya dengan penuh tanya, namun pria itu tetap diam.
"Sudah sejauh mana kau berhubungan dengan perempuan itu mas? Pasti kau sudah menyentuh nya bukan? Karena itu kau tidak pernah menyentuh ku lagi mas" ucap Fiona, hati nya terasa sakit.
Prasetya beranjak dari duduk nya menghampiri Fiona, Lalu duduk di samping istri nya.
Prasetya ingin meraih tangan istri nya, namun dengan cepat Fiona menarik tangan nya.
"Maaf kan mas Fiona, mas khilaf"! ucap Prasetya dengan bodoh nya.
" Hampir satu tahun bermain api, masih bisa bilang khilaf, lucu sekali mas"! Ucap Fiona berusaha tetap terlihat tenang meski hati nya sebenarnya ingin menjerit.
"Mas... Jika perempuan itu yang terbaik untuk mu dan bisa memuaskan mu dalam segala hal, kenapa tidak kau nikahi saja dia"? Ucap Fiona kemudian.
"Fiona hentikan"!! Sergah Pras yang sudah tak tahan lagi.
" Kenapa kau bicara seperti itu Fiona "? ucap Prasetya.
" Karena terlihat jelas dari mata mu jika kau sudah tidak lagi mencintai ku. Jika kau merasa nyaman dengan perempuan itu, silahkan nikahi dia dan aku akan mundur"!
Pras meraih tangan Fiona dan mengenggam nya erat lalu memeluk nya.
Berulang kali Pras mengucapkan kata maaf.
"Lepaskan aku mas"! Fiona mendorong tubuh suaminya.
Pelukan yang sudah mala Fiona rindu kan, namun entah mengapa kini ia merasa jijik saat di peluk suaminya.
Prasetya hanya bisa tertunduk bersalah.
" Maafkan mas Fiona, mas mengaku salah" ucap Prasetya sambil menangis.
Fiona tidak menjawab, dada nya terasa begitu sesak.
Hampir satu tahun suaminya menjalin hubungan dengan perempuan lain dan baru sekarang di ketahui nya.
"Asal kamu tau mas, aku juga ingin cantik, mengenakan pakaian yang bagus, perhiasan yang indah dan pergi jalan jalan bersama anak dan suami ku. tapi aku lupa jika suami ku adalah kamu yang katanya sibuk kerja tapi nyatanya kamu justru sibuk pergi jalan jalan dengan perempuan lain itu" ucap Fiona sambil mengusap air mata nya dengan daster sobek yang ia kenakan saat ini.
Fiona yang merasa sudah tidak kuat pun memutuskan untuk membaringkan tubuh nya menghadap tembok, ia menangis dalam diam.
"Fiona tolong maafkan mas, mas janji akan mengakhiri hubungan mas dengan perempuan itu"
"Sudah terlanjur kenapa harus di akhiri? Sejak kehadiran Caraka, kita berdua sudah seperti dia orang asing di rumah ini, dan aku sudah siap di ceraikan mas" ucap Fiona membuat Prasetya semakin merasa bersalah.
Prasetya menatap pungung istrinya, ingin sekali ia menyentuh nya namun tangannya hanya mengambang di udara.
Malam ini jarak tidur mereka begitu dekat, tapi Fiona sudah terasa mati.
Pagi ini, Prasetya merasa bingung ingin bersikap seperti apa.
Sementara Fiona bersikap seolah tidak terjadi apa apa dalam rumah tangga nya.
Fiona tetap memenuhi kebutuhan suami, anak dan ibu mertua nya tanpa memikirkan dirinya sendiri.
"Ini kopi nya mas"! ucap Fiona dengan lembut, mata nya terlihat sembab bekas menangis semalam.
" Maafkan Mas Fiona" ucap Pras.
"Mas akan mengakhiri hubungan mas dengan dia" ucap Prasetya sekali lagi memberi tahu.
Fiona tersenyum getir, kemudian wanita itu berlalu pergi ke samping rumah. ia menangis seorang diri tanpa suara.
Prasetya menyusul istrinya, hati pria itu terenyuh saat melihat wanita yang suda melahirkan anak nya sudah ia sakiti lahir batin.
Tangisan Caraka membuat Fiona segera mengusap air mata nya, dengan cepat wanita itu langsung masuk tanpa menghiraukan suaminya yang tengah berdiri di ambang pintu.
Prasetya hanya bisa menghela nafas panjang, perasaan nya bimbang sendiri.
"Fiona, mas berangkat kerja dulu" pamit Prasetya.
Fiona tidak menghiraukan, wanita ini sibuk memunguti mainan anak nya yang berserakan.
Setelah itu ia pergi ke kamar ibu mertua nya. untuk mengambil piring bekas makan nya.
Saat Fiona hendak keluar membawa piring kotor bekas ibu mertuanya, langkah nya terhenti karena panggilan bu Soraya.
"Tunggu Fiona" !!
"Iya bu.. Ibu butuh sesuatu"? tanya Fiona.
"Fiona, jangan tinggalin ibu ya"? Ucap Bu Soraya sedikit mengejutkan Fiona.
" Kenapa ibu bilang seperti itu"?
"Ibu mendengar pembicaraan kalian semalam" jawab bu Soraya membuat Fiona hanya bisa menghela nafas pelan.
"Fiona, ini ibu ada uang tabungan kamu ambil ya. kamu bisa beli baju bagus dan alat make up pakai uang itu, kamu harus cantik jangan seperti ini"
"Untuk apa bu? apa untuk memikat mas Prasetya kembali"?? tanya Fiona yang di angguki oleh Soraya.
" Bu,, jika mas Pras menerima aku apa adanya, sudah pasti dia akan melakukan segala nya untuk Fiona. sebaiknya uang nya ibu simpan saja untuk ibu beli obat"
"Apa kamu ingin cerai Dari Pras"? tanya Soraya lagi.
Fiona hanya diam, wanita itu sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaan dari ibu mertua nya, ia lebih memilih keluar dari kamar itu menaruh piring di dapur lalu menghampiri anak nya yang tengah asik bermain sendiri di baby Walker.
m ibuy sdh ga punya apa²,,dan fitnah sukses sm kerjaany
.