INI DIAMBIL DARI KISAH NYATA SANG PENULIS. INI KARYA ASLI SANG PENULIS PLAGIAT DILARANG MASUK. HUKUM BISA MENGINCARMU!!!!
..........
Kisah ini diambil dari kisah nyata penulis. Kisah perjalanan cintanya dengan Raihan. Cinta itu berawal dari sepertiga malam. Kisah ini akan abadi sampai kapanpun. Kisah ini bisa menginspirasi para remaja yang sedang mulai jatuh cinta. Jatuh cinta itu tak salah. Namun terkadang kita salah tempat untuk menjatuhkan hati kita. Seperti kisah Raihan dan Ratna. Mereka dipertemukan dengan sangat manis. Kalian mau tahu dimana mereka Allah pertemukan pertama kalinya? Ya, di sepertiga malam. Mereka berdua tak saling mengenal satu sama lain. Selama 3 tahun Ratna maupun Raihan mencari tahu mengenai seseorang yang ada di mimpi mereka masing-masing. Indah bukan? Tentu saja. Sebab itu sang penulis menyebutkan kisah ini akan menjadi kisah abadi selamanya. Kalian akan belajar tentang perbedaan pendapat satu sama lain. Entah itu dengan keluarga, sahabat, teman, pasangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WinAnna25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.
...🕊️🐀🐁🕊️...
...Pak Kiyai dan Ummi Khulsum tercengang mendengar cerita tentang mimpi yang Ratna dapatkan setelah sholat Tahajjud nya setiap hari. ...
...Terutama bagi Reza, Rey, Anita dan Dita. Mereka membulatkan tatapannya ke arah Ratna. ...
“MasyaAllah sayang. Ummi harap Anna enggak jauhin dia sayang. Kasihan dia. Mungkin Anna akan membawa perubahan besar bagi kehidupan laki-laki itu” Ujar Ummi Khulsum.
“Bapak setuju sama ucapan Ummi. Anna serahkan semuanya sama Allah. Hanya Allah yang tahu apa tujuan dari mimpi itu buat Anna sama nak Raihan. Sebaiknya Anna do’akan yang terbaik buat nak Raihan. Itu jauh lebih baik” Balas Pak Kiyai.
“Baru kali ini gue tahu kalo petunjuk dari Allah itu benar-benar nyata” Sambar Rey.
“Makasih Pak Kiyai, Ummi Khulsum. Anna sekarang udah sedikit merasa lega. Dilema Anna tentang ini udah sedikit berkurang. Kalo gitu Anna pamit pulang dulu Pak, Ummi” Ujar Ratna sambil mencium tangan Ummi Khulsum kecuali tangan Pak Kiyai. Dia hanya menyatukan telapak tangannya sebagai tanda penghormatan padanya.
...Disusul oleh Dita, Anita, Rey dan Reza. Saat di luar Masjid, Reza masih memikirkan tentang cerita sepupunya tadi. Rahasia sebesar itu Ratna pendam sendirian selama bertahun-tahun. ...
...Marah? Tidak. Reza tidak marah ataupun kecewa. Dia hanya merasa gelisah dengan keadaan mentalnya Ratna sepupunya itu jika ditambah dengan beban besar seperti itu di kehidupan sehari-harinya. ...
“Sekarang udah sedikit lega kan Ann?” Tanya Dita sambil merangkul bahu Ratna. Ratna lanjut tersenyum ke arahnya.
“Jadi keputusan kamu apa Ann?” Tanya Rey.
“Aku udah janji sama Allah, aku tak akan minta untuk dijauhkan sama Raihan. Kalo memang kehadiran aku bisa membawa perubahan baik di kehidupan dia. Ya, aku pasti setuju atas keputusan Allah”
“Lagian juga, bermimpi yang sama selama bertahun-tahun. Aku rasa itu bukan mimpi biasa Ann. Semoga apapun itu, akan membawa kamu ke jalan kebaikan Ann” Sambar Anita.
“Aamiin Ya Rabbal Alamiiin” Balas Ratna sambil tersenyum manis.
“Loe kenapa Za?” Tanya Rey sambil merangkul Reza. Sontak Reza terbangun dari lamunannya.
...Ratna menoleh ke arah Reza sekilas. Reza lanjut menatap wajah manis nan polos gadis itu. Ingin rasanya dia menangis menatap mata gadis itu yang berbinar. ...
...Reza kembali teringat begitu terlukanya Ratna oleh keluarganya sendiri saat masih kecil. Kejadian itu begitu menguras air mata gadis itu. Bahkan berhasil menghapus senyum manis dari bibir gadis itu selama bertahun-tahun. ...
...Aku tahu apa yang kamu pikirin Za. Maaf ya, sekali lagi aku udah bikin kamu khawatir sama keadaan aku. ...
...Ujar Ratna dalam hatinya. ...
...Aku khawatir sama keadaan kamu Ann. Aku takut ke depannya justru cowok itu bakal jadi sumber kesedihan kamu bangkit lagi. Aku Cuma khawatir Ann. ...
...Ujar Reza dalam hatinya. ...
“Ann, pulang dari sini kamu ke rumah aku dulu ya. Habis aku ganti baju, aku mau main ke rumah kamu” Ujar Reza dengan nada dingin tak seperti biasanya.
“Iya Za, tapi Cuma sampai jam 9 malam aja ya”
“Ayo kita pulang sekarang”
...Mereka langsung bergegas pergi dari Masjid. Ratna, Dita dan Anita berjalan sedikit jauh di depan Rey dan Reza. Tatapan Reza benar-benar tak luput dari gadis yang ada di depannya itu. ...
“Loe khawatir ya Za sama si Anna?” Tanya Rey.
Reza menoleh ke arah Rey sekilas lalu tatapannya kembali beralih ke arah gadis itu. “Gue Cuma takut kalo cowok itu justru malah bikin sepupu gue terluka lebih besar lagi”
“Kalo itu sampai terjadi. Gue bakal jadi orang pertama yang hajar dia sampai meninggal Za. Loe tenang aja Za. Lagian juga, selagi kita tetap jagain si Anna. Anna pasti baik-baik aja Za”
“Semoga aja Rey. Ck!! Sial!! Sekarang malah jadi gue yang gelisah” Geram Reza sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.
“Udahlah Za. Gue yakin, si Anna bisa jaga diri dia baik-baik” Ujar Rey sambil menepuk-nepuk pundak Reza untuk menenangkan.
...Ratna, Dita dan Anita menoleh ke arah Reza dan Rey yang ada begitu jauh di belakang mereka. ...
“Zaaaaa ayoooo. Nanti keburu malam lho Zaaaaa” Teriak Anna dengan suara khasnya. Reza langsung tersenyum ke arahnya.
...Dita dan Anita justru berhasil menatap mata Reza setelah dia mendekat ke arahnya. ...
...Gue tahu Za, loe pasti lagi khawatir kan sama keadaan si Anna ke depannya. Gue janji Za, gue bakal jagain si Anna selama di sekolah. Gue gak akan biarin si Raihan itu berani nyakitin hati si Anna. Apalagi sampai bikin si Anna sedih. ...
...Ujar Dita dalam hatinya. ...
...Loe pasti lagi gelisah ya Za, Rey. Gue juga sama. Gue rasa, Dita juga ngerasa takut kalo si Raihan Raihan itu ke depannya justru bakal lukain hati si Anna. Gue harap sih, itu gak terjadi. Entah si Anna bakal sehancur apa kalo sampai itu terjadi. ...
...Ujar Anita dalam hatinya. ...
...Saat beberapa menit, mereka sudah sampai di pertigaan jalan. Mereka harus berpisah di sana. Sebab rumah-rumah mereka berbeda arah. Hanya rumah Ratna, Reza dan Anita saja yang begitu dekat. ...
“Gue balik duluan ya. Loe bertiga hati-hati di jalan” Ujar Rey.
“Aku titip Dita Ya. Awas kau Rey, jangan apa-apain Dita” Ancam Ratna.
“Ya ampun Ann, setan aja takut kali sama cewek dingin kayak dia” Balas Rey bercanda.
“Aku balik duluan ya Ann. Loe jagain Ratna baik-baik Za” Pinta Dita lanjut jalan lebih dulu dari Rey.
Rey menoleh ke arah Dita yang sudah mendahuluinya. “Woyyyyy loe gak mau gue anterin apa hah?!” Teriak Rey dan segera menyusul Dita.
“Gue gak butuh cowok penakut kayak loe” Balas Dita.
...Ratna, Anita dan Reza sontak tersenyum melihat tingkah Dita dan Rey jika bertemu. Dita yang selalu bersikap dingin, Rey yang selalu bersikap hangat. ...
“Ayo kita pulang” Ajak Ratna. Reza langsung menoleh dan tersenyum ke arah Ratna.
...Mereka langsung berjalan kembali menuju rumah mereka. Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya mereka tiba di rumah Anita. Setelah itu Ratna dan Reza harus berjalan sedikit lebih jauh untuk bisa sampai ke rumah mereka. ...
...Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya mereka sudah sampai di rumah Reza. Sesuai permintaan Reza, Reza akan bermain terlebih dahulu di rumah Ratna. ...
...Sejak kecil, mereka memang senang bermain satu sama lain. Mereka sering berbagi pikiran satu sama lainnya. ...
“Assalamu'alaikum, Maaaaa. Reza pulang nih” Teriak Reza saat sudah masuk ke ruang tamu rumahnya.
Ratna langsung menjewer telinga Reza. “Coba teriak sekali lagi Za. Berani kamu ya teriak-teriak sama Mama kamu Za” Ujar Ratna sinis.
“Aduhhhhh aduhhhhh Ann, sakit tahu Ann. Iya iya aku minta maaf. Gak lagi deh Ann” Ujar Reza memohon. Ratna langsung melepaskan jewerannya.
...Tiba-tiba turun dari lantai dua seorang wanita paruh baya seusia Mamanya Ratna. Wanita itu langsung tersenyum bahagia ketika melihat gadis yang ada di samping Reza. ...
“MasyaAllah sayang. Kamu tambah cantik aja sayang” Ujar Mamanya Reza.
“Aamiin Ya Rabbal Alamiiin, makasih Bibi” Ujar Ratna sambil mencium tangan Mamanya Reza yang disusul oleh Reza.
“Kamu tunggu dulu di sini. Aku mau naik dulu ke atas buat ganti baju” Pamit Reza.
“Iya. Jangan lama Za” Balas Ratna. Reza bergegas naik ke lantai dua menuju ke kamarnya.
...🕊️🐀🐁🕊️...