Tuhan menciptakan rasa cinta kepada setiap makhluknya. Jika cinta itu tak bersambut atau tak terbalaskan, apakah itu salah cintanya?
Akankah sebuah hubungan yang terlalu rumit untuk di jelaskan akan bisa bersatu? Atau....hanya mampu memiliki dalam diam?
Hidup dan di besarkan oleh keluarga yang sama, akankah mereka mengakhiri kisah cintanya dengan bahagia atau....menerima takdir bahwasanya mereka memang tak bisa bersatu!
Mak Othor receh datang lagi 👋👋👋👋
Rishaka dll siap menarik ulur emosi kalian lagi 🤭🤭🤭
Selamat membaca ✌️✌️✌️
Kalau ngga suka, skip aja ya ✌️ jangan kasih rate bintang 1
makasih 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Masak apa Bu?", tanya Habibah pada sang ibu.
"Masak sayur nangka sama tetelan sapi!", jawab Bu Hima.
"Eum...ini mah favoritnya ayah banget!",celetuk Habibah sambil duduk di bangku yang ada di dapur.
"Memangnya kamu ngga suka!?"
"Hehehe masakan ibu ya jelas Bibah suka semua lah Bu!", sahut gadis itu sambil mengunyah kerupuk yang ada di dekatnya.
"Dari pada bengong, mending bantuin ibu beresin meja makan. Ayah sama beberapa rekannya mau makan siang di rumah."
"Kok ibu ngga bilang dari pagi sih? Tahu gitu kan Bibah bantuin ibu di dapur."
"Udah ngga apa-apa, ibu masih bisa handel sendiri kok. Kamu siapin aja minumnya kalo gitu."
"Iya deh Bu!", sahut Habibah. Ia menyiapkan gelas dan minuman segar yang ada di kulkas. Bel depan berbunyi terdengar sampai ke dapur.
"Siapa ya Bu? Masa temen ayah udah pada datang?", tanya Bibah.
"Liat aja ndu!", pinta ibunya. Habibah mengikat tali bergo nya sambil berjalan menuju ke ruang tamu untuk membuka pintu.
Pintu pun terbuka lebar. Sosok perempuan cantik berhijab sederhana itu tersenyum di depan pintu ruang tamu kediaman Ganindra.
"Assalamualaikum Bibah!", sapa perempuan itu tersenyum.
"Walaikumsalam, Tante? Masuk Tan!", pinta Habibah yang terkejut melihat kedatangan Citra.
Citra pun masuk ke dalam rumah minimalis tersebut. Jelas berbeda ukuran apa lagi model di bandingkan dengan kediaman Ziyad. Tapi berada di komplek perumahan ini sudah di pastikan keluarga Ganindra bukan orang sembarangan.
"Siapa nduk?", tanya Bu Hima.
Tapi setelah melihat kedatangan Citra, Hima tersenyum.
"Bu Citra?!", sapa ibunda Habibah sambil tersenyum ramah.
"Maaf mengganggu ya Bu Hima?", tanya Citra basa-basi.
"Ngga lah Bu, mari silahkan duduk?!", Bu Hima mempersilahkan Citra. Citra pun menurut duduk di salah satu sofa.
"Ini lho nak Bibah, Bu Hima. Kebetulan saya buat kue agak banyak. Jadi...ngga keberatan kan kalo Bu Hima dan Nak Bibah nyicipin kue buatan saya!",kata Citra meletakkan tas makanan di atas meja.
"Duh, jadi ngga enak ngerepotin Bu Citra. Makasih lho Bu!", kata Bu Hima.
"Ngga repot dong Bu, kan sesama tetangga. Ya kan nak Bibah?", tanya Citra yang meraih tangan Habibah.
Gadis itu mengangguk dan tersenyum.
"Kami malah seneng Tante berkenan main ke sini!", kata Bibah. Citra tersenyum mengusap lengan Habibah.
"Besok-besok tinggal kamu yang main ke rumah Tante ,ya?!"
"Hehehe insya Allah Tante. Eum...maaf tante mau minum apa ya? Bibah ambilkan!?"
"Apa saja Bibah, terimakasih sebelumnya."
Bibah mengangguk lalu membawa makanan yang Citra bawa tadi ke dapur. Dua orang ibu itu pun tampak mengobrol akrab meski mereka berbeda usia cukup lumayan.
"Nak Bibah pernah mondok sebelumnya Bu?", tanya Citra membuka obrolan.
"Pernah sebentar sekali Bu, waktu SMA. Cuma ya...begitu lah. Agak susah!", kata Bu Hima yang tak mau membahas tentang hal itu.
"Eum...maaf, kalau boleh saya tahu...apa Bibah sudah punya pacar atau calon suami?"
Hima cukup terkejut mendapatkan pertanyaan dari Citra.
"Maaf sebelumnya Bu, kebetulan ayahnya Bibah itu agak keras ya. Beliau belum mengijinkan Bibah untuk pacar-pacaran. Maunya langsung menikah saja. Tapi ya...Bu Citra tahu seperti apa modelan suami saya."
"Ngga beda jauh lah Bu Hima. Mungkin udah bawaannya seperti itu."
Hima mengangguk cepat.
Kedua ibu itu pun mengobrol banyak hal. Habibah juga ikut bergabung dan nyambung dengan obrolan dua ibu-ibu beda usia tersebut.
💜💜💜💜💜💜💜💜
Pak Jimmy menghampiri Cyara di kamarnya. Gadis itu masih tak mau buka suara perihal kehamilan nya.
Ya, kehamilannya yang tentu mengejutkan kedua orang tuanya.
"Bagaimana bisa Cyara....?!!", Mami Cyara menangis tersedu-sedu sambil memegang alat tes kehamilan yang ia temukan di tempat sampah depan kamar Cyara.
Tak ada sahutan apa pun dari Cyara. Pagi tadi, Cyara mencoba menghubungi Shaka. Tapi kekasih hatinya itu malah mengabaikannya.
Kenapa abai??
Shaka tak menggubrisnya meski Cyara menghubunginya berkali-kali.
"Papi sudah menghubungi keluarga pemuda itu. Dan kalau kamu masih diam, lihat saja apa yang akan papi lakukan padanya!", ancam Jimmy.
Cyara menatap papinya.
"Papi akan menikahkan aku sama Shaka kan, Pi? Pertunangan aku sama Willy batal kan?", tanya Cyara akhirnya mau berbicara.
Pak Jimmy tak menjawabnya.
"Jangan harap! Justru papi akan membuat perhitungan dengan pemuda itu! Dan untuk kehamilan kamu...lebih baik gugurkan saja! Pertunangan kamu dan Willy akan tetap berlangsung."
Mami melebarkan matanya.
"Papi jangan gila ya! Perbuatan anak kita saja sudah dosa besar, lalu papa malah meminta Cyara menggugurkan kandungannya? Ngga! Mami ngga setuju!"
"Papi tidak butuh persetujuan mami atau pun Cyara!", sahut pak Jimmy tegas.
Cyara memalingkan wajahnya melihat pertengkaran kedua orang tuanya yang selama ini harmonis.
"Lebih baik mami menanggung malu dari pada harus menambah dosa besar lagi seperti itu. Kasian bayi itu yang tak tahu apa-apa, Pi!!", Mami mengguncang lengan Pak Jimmy.
Tok-tok-tok
Pertengkaran keluarga itu pun terhenti saat art mengetuk pintu kamar Cyara. Ia memberi tahu jika ada tamu.
Dan Cyara cukup terkejut setelah tahu jika tamu yang di maksud adalah keluarga Shaka.
💜💜💜💜💜💜💜💜
Shaka duduk di apit oleh Ziyad dan Syam. Meski ia yakin jika dirinya tak menghamili Cyara, tetap saja jantungnya berdegub kencang.
Syam yang pembawaannya tenang pun tampak biasa saja. Berbeda dengan Ziyad yang diam, tapi siapa pun tahu jika ia tengah berusaha menahan emosinya terlihat dari sorot mata juga nafasnya yang memburu.
Pak Jimmy menuruni tangga dan menatap benci pada Shaka.
Ketiga pria tampan itu berdiri menyambut Jimmy yang mendekat ke arah mereka. Jika berjabat tangan dengan Ziyad dan Syam, Pak Jimmy terlihat tenang tapi tidak saat dengan Shaka.
Remasan tangan karena emosi sangat Shaka rasakan.
"Silahkan duduk!", pinta Pak Jimmy.
"Maaf pak Jimmy, kami datang untuk meluruskan apa yang sebenarnya terjadi. Tentu....?!", Ziyad menoleh ke anak bungsunya beberapa saat
"Tentu sesuai pengakuan Shaka."
"Apa maksudnya? Dia mengelak sudah menghamili Cyara begitu?", Pak Jimmy langsung berdiri. Beruntung mami segera menghampiri untuk menenangkannya.
"Maaf om, saya memang tidak menghamili Cyara. Karena saya sama sekali tak melakukan hal seperti itu!", kata Shaka yang memberanikan diri berbicara.
Pak Jimmy meradang mendengar pengakuan Shaka.
"Jadi kamu mau bilang, putri saya hamil dengan laki-laki lain? Sementara selama ini dia punya hubungan hanya sama kamu begitu?"
"Saya tidak menuduh Cyara seperti itu, Om. Saya sayang dan mencintai Cyara. Mana mungkin saya merusak masa depan Cyara, Om!!", Shaka ikut tersulut emosi. Syam menarik Shaka untuk kembali duduk.
"Panggil Cyara, Mi!", kata Pak Jimmy dengan nafasnya yang memburu. Mami pun menuruti dan membawa Cyara ke hadapan mereka.
Shaka bangkit dari sofanya dan menghambur menghampiri Cyara yang menatap dirinya.
"Cya! Maksudnya apa semua ini? Hah? Bagaimana mungkin kamu hamil? Kita tak pernah melakukan hal sejauh itu?!!", Shaka mengguncang kedua bahu Cyara.
Cyara menatap pemuda tampan yang sudah menguasai hatinya lebih dari empat tahun itu.
Ada rasa bersalah saat gadis itu menatap wajah Shaka yang tampak frustasi.
"Jawab Cyara!!", teriak Jimmy lantang.
Ziyad sudah mengepalkan kedua tangannya karena ia benar-benar sangat emosi. Tapi sejak sebelum datang ke rumah itu, Syam sudah mengingatkan dirinya bahwa mereka hanya menemani Shaka. Dan mereka ingin Shaka menyelesaikan masalahnya sendiri, kecuali benar-benar membutuhkan bantuan dari mereka.
💜💜💜💜💜💜💜
Terimakasih 😊😊😊✌️
jangan benci Cyara please 🥺🥺🥺🥺
a.ica
b.shaka
c. mak othor...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣