Aku Richie, pria jomblo tampan, kaya raya yang tak mau menikah. Ayah ku memaksa aku menikahi Alya, gadis cantik yang sabar, tegar dan keras hati.
Entah sejak kapan Alya mencintai ku aku tak tahu. Aku sangat membenci nya, Aku ingin ia hidup tersiksa bersama ku.
Ku pikir, menghadirkan Farah, sebagai kekasih bayaran untuk merusak rumah tangga ku akan membuat ia pergi dan minta cerai dari ku.
Tapi Aku salah. Aku justru terperangkap oleh drama yang ku buat sendiri.
Kehadiran Mario yang sangat tergila-gila pada istri ku membuat hati ku tak rela melepaskan Alya.
Benih-benih cinta yg mulai tumbuh di hati ku, justru membuat aku menderita.
Aku tak yakin, Alya sanggup bertahan dari godaan Mario.
Haruskah ku biarkan cinta Alya direbut oleh Mario yang berpredikat play boy?
CUSSSS,, BACA NOVEL NYA !!!
Jangan lupa, pantau juga karya ku yang lain y 🤗
SUBSCRIBE, LIKE, KOMEN,VOTE ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ Jika kamu suka y 🤗
Bantu support with GIFT Biar Author tetap semangat ❤️❤️❤️🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENCARI PACAR BAYARAN
Alya baru saja selesai mandi saat aku masuk ke dalam kamar ku untuk mengambil handphone ku.
Ku tatap sejenak wajah cantik nya yang sedang sibuk menyisir rambut panjang nya yang basah di depan kaca.
Dari belakang, tubuh nya yang cuma terbalut daster tipis selutut tampak menggoda birahi ku. Aku menelan ludah, menahan hasrat ku yang sering kali bergelora semenjak ia menjadi istri ku.
Meski pun dia sudah sah untuk ku sentuh, namun ego ku terlalu tinggi untuk melakukan nya. Hanya karna satu alasan saja. CINTA! Aku tak kan menyentuh nya sebelum memastikan perasaan ku sendiri pada nya.
Tanpa ada rasa cinta, aku tak kan menikmati hubungan sakral itu walau dunia sudah merestui. Segitu angkuh nya aku? Terserah kalian menilai ku bagaimana. Itu lah Aku, lelaki yang punya prinsip.
"Untuk apa kau mengenakan daster setipis itu? Apa kau ingin menggoda ku heh?" tanya ku sinis seraya mengambil handphone ku yang ada diatas meja kecil dekat ranjang.
Alya tak menoleh sedikitpun kepadaku. Ia tampak menaruh sisir dan memoles bibirnya dengan lipstik yang sedikit menyala seolah menunjukan keseksian bibir nya.
Aku memperhatikan penampilan nya dengan seksama. Ia tampak teramat seksi dan...
"kenapa? Apa aku cantik?" tanya nya tiba-tiba.
Alya telah berdiri dari depan kaca dan melangkah pelan mendekati tubuh ku yang terpaku menatap langkah kaki nya yang berjalan anggun menghampiri ku.
Aku mereguk saliva ku. Daster nya yang tipis tampak memperlihatkan setiap lekuk tubuh nya yang padat dan berisi. Langkah Alya semakin dekat. Aroma parfum menggoda mulai merebak tercium ke rongga hidungku. Dia benar-benar menggoda ku.
Aku menahan nafasku kuat saat Alya semakin dekat dan, ku pikir ia akan memeluk ku atau menempelkan tubuh nya pada ku. Tapi aku salah. Alya berlalu melewati ku begitu saja, dan naik ke atas ranjang membaringkan tubuh nya disana.
Hasrat ku yang nyaris terpancing sesaat, perlahan menurun kembali berganti dengan emosi yang menyerang darah ku tiba-tiba.
"Turun! Siapa yang mengizinkan mu tidur di ranjang ku?" bentak ku sembari menepuk lengannya agar ia beranjak dari ranjang.
Bukan nya turun, Alya malah berbalik menatap ku garang. Jemari nya malah bergerak cepat mengangkat daster nya tinggi hingga tubuh seksi nya semakin terlihat nyata.
Aku melonjak kaget dan segera bangkit dari pembaringan dan berdiri terpaku menjauhi nya.
"Apa yang kau lakukan? Apa kau ingin berbuat rendah hanya untuk memaksa ku melakukan hubungan suami istri dengan mu?" tanyaku cemas.
Aku tak menyangka, Alya mampu berbuat extreme seperti itu. Ku lihat Alya tertawa renyah terkikik geli di atas ranjang. Ia kembali menutupi tubuh seksi nya yang tadi setengah terbuka dengan menurunkan daster nya kembali.
"Coba saja kalau kau berani mengusir ku tidur di sofa lagi. Aku akan membuka semua pakaian ku biar kau puas melihat ku telan***g. Kau boleh tidur di sofa jika kau tidak mau tidur seranjang dengan ku." gertak Alya bicara dengan santai nya.
Aku tertegun, mematung di tempat ku berdiri. Alya berhasil menguasai peraduan mewah tempat aku biasa bermimpi indah selama ini. Lumayan hebat' meski dia memakai trik kotor untuk mendapatkan nya.
Bisa saja aku bersikeras dan tidur seranjang dengan nya. Tapi itu kan mau nya? Bukan kemauan ku sendiri. Aku tak akan mengikuti keinginan nya.
Baiklah, hari ini dia menang. Dia berhasil memiliki kamar ku, tapi bukan berarti dia bisa memiliki diri ku. Aku tak kan membiarkan Alya bisa memiliki segala nya dari ku. Dia bisa saja mendapatkan semua fasilitas mewah di rumah ini. Tapi ia tak kan bisa mendapatkan cinta dan perhatian dari ku.
"Oke, kau tidur lah di ranjang itu sepuas mu. Mulai hari ini, kamar ini milik mu. Aku tidur di kamar sebelah!" ucap ku marah.
Hati ku sangat kesal. Tapi aku tak bisa berbuat banyak. Ku buka lemari pakaian, dan ku keluarkan beberapa lembar pakaian milik ku yang ku rasa penting. Kemudian, ku angkat pakaian itu keluar dari kamar ku dengan hati teramat dongkol.
"Tuan muda, anda mau apa?" mendadak Leon hadir di depan mata ku saat langkah kaki ku baru keluar dari kamarku yang saat ini di kuasai Alya.
Bugh...!
Ku taruh semua pakaian yang ada di tangan ku ke tangan Leon yang bergegas menerimanya dengan wajah bingung.
"Bawa dan taruh semua pakaian itu ke lemari pakaian di kamar sebelah! Bersihkan dan rapikan tempat tidurnya! Mulai malam ini, aku akan tidur di sana." ucap ku dengan nada emosi.
Leon membeku sesaat. Menatap ku dengan tatapan bingung.
"Apa aku harus mengulang perintahku Leon?" tanya ku dengan nada sarkas.
Leon tersadar dan buru-buru menuju pintu kamar sebelah.
Aku mengikuti langkah kaki nya dari belakang.
Leon segera masuk ke kamar yang tak terkunci itu dan bergerak cepat menyusun pakaian serta membersihkan kamar yang sebenar nya sudah bersih karna di bersihkan tiap hari oleh para pelayan.
"Kenapa anda pisah kamar dengan nona Alya, tuan? Apakah anda bertengkar dengannya?" tanya Leon penasaran.
Leon memandang ku dengan pandangan penuh selidik.
Aku mendesah panjang. Tak ada satu pun orang yang bisa ku ajak bicara dan yang bisa memahami ku selain Leon, di rumah ku sendiri. Aku tak bisa menutupi segala nya dari Leon.
"Alya, dia mengusir ku dari kamar ku sendiri." ucap ku jengkel.
Leon terpana mendengar ucapan ku.
"Nona Alya? Mengusir anda? Apa aku tidak salah dengar tuan?" ujar Leon mempertanyakan ku penuh keraguan.
"Hh... Dia menggertak ku akan membuka seluruh pakaian nya jika aku tak mau tidur seranjang dengan nya." dengus ku marah.
Leon mengerutkan dahi nya tajam. Ia menatap ku dengan seutas senyuman terselip di bibirnya.
"Kenapa anda malah pisah kamar jika nona Alya melakukan nya? Bukan kah sebagai pengantin baru itu sangat menyenangkan?" Leon melirik ku dengan senyuman yang tak lepas di bibirnya seolah menyindir ku.
"Aku tak kan pernah sudi tidur seranjang dengan nya apalagi sampai menyentuh tubuh nya." ujar ku kesal setengah mati melihat sikap Leon yang seolah meledek ku.
"Jadi? Tuan muda dan nona Alya, belum mencoba malam pertama anda sebagai pengantin baru?" tanya Leon memandangku tak percaya.
Aku hanya diam tak menjawab. Pikiran sedang melayang memikirkan sebuah ide gila yang mendadak hadir di benak ku yang kehabisan akal sejak kedatangan Alya.
"Malam ini, pergilah ke night club'. Carikan aku gadis yang paling cantik dan seksi. Bawa dia besok pagi ke hadapan ku." kata ku pada Leon dengan nada sarkas.
Leon terperangah mendapat tugas yang selama ini belum pernah ku suruh lakukan pada nya.
"Apa anda mau buang perjaka anda pada perempuan malam tuan?" tanya Leon bimbang dengan penafsiran nya tentang kepribadian ku.
"Kau pikir aku pria gampangan?! Aku butuh perempuan bayaran untuk menyingkirkan Alya dari hidup ku mengerti?!" hardik ku kesal pada Leon yang selalu ber pemikiran kecil, sekecil upil.
Lagi-lagi Leon terperangah mendengar ucapan ku. Raut wajah nya tampak kurang suka mendengar ucapan ku. Aku tak peduli, dia suka atau tidak. Leon tak tak berhak mengatur dan membatasi hidup ku. Bagi ku, dia cuma sahabat pendengar keluh kesah ku saja.
Aku tak sabar menunggu esok pagi kan datang. Aku mau lihat, bagaimana reaksi Alya saat drama pernikahan terpaksa ini akan ku mulai.
.
.
.
BERSAMBUNG
Kira-kira, bagaimana sikap Alya nanti nya?
Jangan lupa baca BAB Selanjut nya ya permirsah 🤗
Like, komen, subscribe, vote dan gift yg banyak biar othor makin semangat 🥰
Yang udah mampir, othor ucapan banyak2 terimakasih 😘🙏
Bantu support karya othor, baca terus kelanjutan kisah nya untuk mempertahan kan retensi karya othor 👌😘😘❤️❤️❤️