Bai Ying Huan gadis cantik yang selalu di Salah kan atas perbuatan yang tidak pernah dia lakukan selama ini, dia di tuduh membuduh adik laki-laki nya di benci ibu ayahnya.
Sampai suatu hari dekrit kaisar datang untuk Bai Ying Huan untuk menikah dengan putra mahkota, bukanya senang ayah ibu nya malah mengutuk Bai Ying Huan karena ibu dan ayahnya sangat tidak setuju jika Bai Ying Huan yang menjadi permaisuri masa depan, begitu juga putra mahkota merencanakan pembunuhan di hari pernikahan dengan tragis.
Orang pikir dia mendapatkan berkah dengan mendapatkan dekrit pernikahan tetapi sayang bukan kebahagian yang dia dapat namun kematian,
Tapi Bai Ying Huan di beri kesempatan untuk kembali hidup untuk merubah takdir nya yang menyedihkan.
Mampukah Bai Ying Huan merubah takdir nya menjadi lebih baik, apakan Bai Ying akan mendapatkan cinta tulus dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
suling jiwa
"Gege, bagaimana jika kita membuka perguruan apa bisa?" tanya Ying Huan saat di perjalanan pulang
"perguruan sangat bagus Huan'er tapi kami tidak mau, karena kami sangat trauma dengan kejadian itu kami tidak mau kau di sakiti lebih baik kita buka usaha lain saja, maaf kan kami" ucap Xiang shu menyesal
"hai Xiang shu Ge sudah tidak perlu merasa bersalah, aku juga hanya bertanya" ucap Ying Huan dengan senyum
"Ohya Gege apa kalian sudah menemukan bsi penghianat perguruan kalian?" tanya Ying Huan
"Belum kami sedang menyelidiki nya, tapi kami sudah menemukan sedikit mantan murid yang kabur duluan" ucap Xiang Li
"Oh begitu, baiklah" jawab Ying Huan
Setelah itu mereka pun sampai di rumah dan pergi menuju ke kamar mereka masing masing,
"Huan'er" ucap Ying Jing tiba tiba dari dalam pikirannya
"Iya Gege ada apa" tanya Ying huan
"Huan'er masuklah ke mari ada yang mau Gege tunjukan" ucap Ying Jing
"Baiklah Ying Jing Ge" jawab Ying Huan dan dalam sekejap sudah menghilang dan masuk kedalam ruang dimensi
"Huan'er kemarilah, lihat ini" ucap Ying Jing
"Ada apa Ge sepertinya penting" ucap Ying Huan bingung
"Ini aku menemukan seruling, apa kau tau ini adalah seruling jiwa siapa pun yang mendengar suara dari suling ini akan terhanyut dan terbuai, sedangkan bagi tanaman yang sudah mati atau layu ia akan kembali segar dan mekar" ucap Ying Jing antusias
"Wahhh... Luar biasa Ge ini sangat cantik dan luar biasa, lalu punya siapa ini?" tanya Ying Huan
"Tentu saja ini milik mu sekarang, karena ini di dalam ruang dimensi mu, gunakanlah ini tapi sebelum itu berulah darahmu setetws saja agar ini menjatuhkan dengan dirimu dan tidak akan ada yang bisa mengambil nya dari mu" ucap Ying Jing
"Baiklah Ge, akan aku coba" ucap Ying Huan dan meneteskan darahnya ke permata suling itu dan suling itu bersinar terang setelah itu menyatu di tubuh Ying Huan
"Kemana suling itu Gege?" tanya Ying Huan
"Suling itu sudah menyatu dengan mu jika kau ingin menggunakan nya tinggal pikirkan saja maka dia akan ada di tangan mu" jawab Ying Jing dengan senyum tanpanya
"Itu sangat hebat, aku menyukainya terima kasih gegeku yang tampan" ucap Ying Huan dan memeluk Ying Jing
"Tapi Gege aku lapar" ucap Ying Huan lucu
Ying Jing pun tersenyum dan mengusap kepala Ying Huan dengan sayang, "Gege tau dan itu sudah Gege siapkan untuk Huan'er, jadi makanlah" ucap Ying Jing
Mendengar itu Ying Huan pun bahagia dan memakan makanan yang sudah di sediakan oleh kakaknya "Terima kasih Ying Jing Ge, Gege yang terbaik" ucap Ying Huan
"Ohya Ge apa Gege tidak ingin pulang ke rumah Gege, tapi rumah Gege dimana? Aku belum tau" ucap Ying Huan
"Nanti saja Gege belum ingin pulang," jawab Ying Jing
"Baiklah jika begitu tapi jika Gege pulang aku ikut" ucap Ying Huan
"Tentu saja Huan'er harus ikut, Gege akan kenalkan pada ayah ibu serta adik Gege yang laki laki"ucap Ying Jing
"Baiklah Ying Huan sudah tidak sabar untuk ikut" ucap Ying Huan dengan senyumnya setelah itu mereka pun makan bersama
* * *
Keesokan harinya
"Nona hari ini anda ingin kemana, apa ingin keluar?" tanya pelayan wanita Ying Huan
"Aku tidak tau jie jie, tapi bagaimana jika kita keluar seperti kepasar" jawab Ying Huan
"Baik nona akan saya siapkan kereta," ucap pelayan An an
"Tidak perlu jie jie kita jalan saja bukanya sangatlah dekat" ucap Ying Huan
"Baiklah nona, mari" ucap pelayan An an
Saat ini Chun Lai dan Xiang bersaudara lainya sedang berada di markas kecil, karena jika ada tamu markas kecil lah tempat nya tidak ada yang tau jika kediaman Xiang Huang itu adalah markas besar karena itulah Ying Huan hanya pergi berdua bersama pelayan An an
Setelah berjalan beberapa saat, mereka pun sampai di pasar,
"Nona lihat itu sangat cantik untuk nona" ucap pelayan An an
"Apa jie jie" tanya Ying Huan
"Lihat itu nona" tunjuk An an
"Iya benar jie jie itu sangat cantik ayo kita kesana" ucap Ying Huan dengan senyumnya
Baru saja Ying Huan berjalan tanpa sengaja ia menabrak seorang pria gagah dan beraura agung,
"Maaf tuan saya tidak sengaja" ucap Ying Huan dengan sopan
"Jika jalan itu hati hati dan pakai mata," ucap ria itu dingin
"Tuan kan saya sudah minta maaf saya tidak sengaja, lagian jalan itu pakai kaki bukan pakai Mata aneh sekali, jika pakai mata apa mata kita di suruh menggelinding begitu di tanah?" ucap Ying Huan kesal dan pengawal pribadi pria itu hampir menyembuhkan tawanya
"Nona kecil anda tidak sopan" ucap pria itu kesal karena ucapannya di jawab
"Paman tua harus mengalah pada anak kecil" ucap Ying Huan lagi dan itu membuat pengawal pribadi pria itu hampir menyemburkan tawanya
bersambung