Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.
Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun?
Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga yang Bahagia
"Eh maksudku ini tanggal berapa ya bu?"
Seketika Boqin Changing mengganti pertanyaannya. Terlihat jelas kegugupan di wajahnya akibat salah bertanya barusan. Saat ini dia mulai berfikir untuk menjaga sesuatu yang keluar dari mulutnya agar tidak melakukan banyak kesalahan di masa depan.
"Ini tanggal 12 bulan 4 Chang'er. Kalau tahun sekarang tahun 551." Ehuang Baiye berkata sambil mengelus elus kepala anaknya.
"Ah tahun 551. Berarti saat ini usiaku baru enam tahun. Sepertinya aku kembali ke masa dimana aku bahkan belum berlatih beladiri." Boqin Changing berkata dalam hatinya setelah mendengarkan penjelasan ibunya.
"Ye'er, Chang'er..."
Suara laki laki dewasa terdengar keras menyapa mereka dari jauh.
"Ayah kemarilah......" Ehuang Baiye memanggil suaminya agar mendekat.
Kali ini Boqin Changing menahan sekuat tenaga agar agar air matanya tidak tumpah lagi. Melihat kembali ayahnya yang ratusan tahun tidak dilihatnya membuat dadanya kembali bergejolak. Sosok ini adalah panutannya dalam hidup. Dia jugalah orang yang mendukung Boqin Changing menjadi seorang pendekar. Ayah Boqin Changing ini bernama Boqin Feng.
"Chang'er kau baik baik saja?" Boqin Feng melihat mata anaknya berkaca-kaca saat menatapnya.
"Tidak apa apa ayah, aku baik baik saja."
"Tadi Chang'er mimpi buruk Feng gege. Namun kondisinya saat ini sudah lebih baik." Ehuang Baiye memotong perbincangan mereka berdua dan menjelaskan kondisi anak mereka kepada suaminya.
"Aih.. Jangan banyak melamun Chang'er di sini. Bisa bisa kau kesurupan di tempat ini. Hahahaha..." Boqin Feng mencoba menggoda anaknya sambil tertawa.
"Baik Ayah." Boqin Changing hanya berkata singkat menjawab perkataan ayahnya.
Di kehidupan kali ini Boqin Changing bertekad menjadi anak yang lebih berbakti kepada orang tuanya. Dia akan berusaha yang terbaik sebagai seorang anak saat kembali ke masa lalunya ini.
"Ye'er, Chang'er, ayo kita makan dulu..."
"Baik Feng gege. Aku siapkan dulu bekal makan kita...." Ehuang Baiye kemudian mengeluarkan bekal makan mereka hari ini. Seperti biasa mereka akan makan di gubuk yang ada di ladang ini.
Mereka bertiga pun akhirnya makan bersama. Pada makan bersama ini Boqin Changing lebih banyak diam sambil mendengarkan obrolan kedua orang tuanya. Kadangkala dia hanya menjawab ya atau tidak ketika orang tuanya bertanya. Namun dalam diamnya itu, hatinya terasa begitu bahagia. Mereka berdua adalah keluarganya. Walaupun di kehidupan sebelumnya mereka hanya hidup bersama sebentar, untuk kali ini, Boqin Changing berencana untuk memberikan hidup panjang dan sebaiknya-baiknya untuk mereka berdua.
Dalam makan bersama itu tidak henti-hentinya Boqin Feng dan Ehuang Baiye menggoda anak mereka ini. Bagi mereka Boqin Changing adalah bocah kecil yang menggemaskan. Usianya baru enam tahun dengan tubuhnya yang gemuk. Boqin Changing terlihat lucu dan menggemaskan. Mereka tidak tahu, saat ini walaupun tubuh Boqin Changing baru berusia enam tahun tapi usia mentalnya sebenarnya seperti kakek-kakek yang berusia lebih dari seratus tahun.
"Ayo kita pulang." Boqin Feng mengajak anak dan istrinya untuk kembali ke rumah. Mereka pun kemudian berjalan beriringan ke rumah mereka yang terletak tidak jauh dari ladang itu.
Sesampainya di rumah, mereka tidak langsung beristirahat. Boqin Feng dan Ehuang Baiye selanjutnya mengganti pakaiannya dan akan pergi ke luar rumah. Keduanya akan menghadiri acara di kediaman Keluarga Luo yang merupakan keluarga terkaya di desa ini.
Melihat orang tuanya akan pergi, Boqin Changing meminta ijin untuk beristirahat saja di kamar. Dia tahu bahwa acara yang akan dihadiri orang tuanya akan terasa membosankan baginya. Orang tuanya tentu mengijinkan karena bagi mereka membawa Boqin Changing ke sebuah acara akan membuat Boqin Changing cepat bosan dan mungkin akan menangis minta pulang. Keduanya tentu tidak tahu bahwa saat ini mental Boqin Changing sudah bukan anak-anak lagi melainkan seorang kakek tua yang kembali ke masa lalunya.
Saat kedua orang tuanya telah pergi, Boqin Changing kemudian mengambil posisi bersila. Dia benar-benar tidak sabar mengecek keadaan fisiknya saat ini.
"Baiklah, saatnya memeriksa tubuhku saat ini."