NovelToon NovelToon
Sang Penguasa

Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Tamat / Kultivasi / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur
Popularitas:22.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yudhistira

Seri Kelanjutan dari Novel PENGUASA BENUA TERATAI BIRU. Bagi yang ingin menyimak cerita ini dari awal, silakan mampir di penguasa Benua Teratai Biru 1, dan Benua Teratai 2.

Dunia Kultivator adalah jalan menuju keabadian yang merupakan jalan para dewa. Penuh dengan persaingan, pertentangan dan penindasan.

Kisah ini menceritakan sosok Qing Ruo, pemuda yang memiliki takdir langit sebagai seorang penguasa. Sosok yang awalnya di anggap lemah, di hina dan hidup dalam penindasan.

Bagaimana kisahnya. Simak perjalanannya menjadi seorang penguasa.


Penulis serampangan.
Yudhistira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Memasuki Benua Teratai Hitam.

Di tempat lain.

Yu Jieru yang terus bergerak mengarahkan gelembung  perisai Air Langit meninggalkan wilayah samudera kehampaan menuju celah dimensi Benua Teratai Hitam, tiba-tiba di kejutkan dengan ledakan  energi yang sangat kuat bergerak mendekati mereka.

" Darah emas..." membatin, sambil bergerak menghindar dan bersembunyi.

" Penguasa," ucapnya mengabari Qing Ruo.

" Aku juga merasakannya, setidaknya mereka berada di tingkat lima semi abadi," ucap Qing Ruo membuka mata, menatap dua kilatan cahaya keemasan mendahului mereka.

" Shen Dalu dan Shen Heian..." ucap Yu Jieru mengenali dua kekuatan tersebut.

" Apa yang mereka lakukan?" tanya Qing Ruo heran.

" Penguasa, hamba juga tidak tahu, tetapi  hamba yakin bahwa  yang berada di sekitar pilar sebelumnya adalah mereka. Melihat tujuannya, kemungkinan besar mereka juga menuju Benua Teratai Hitam...."

"  Jika demikian, pergi dan ikuti mereka..." sambil meminta Yu Jieru menjaga jarak.

" Baik penguasa..." sambil meningkatkan kecepatan Perisai Air Langit.

Setelah bergerak sepanjang waktu, dua hari kemudian,  tiba-tiba Qing Ruo dan Yu Jieru sekali lagi merasakan kemunculan aura yang sabar kuat mendekati mereka.

" Penguasa, lihat! Itu adalah pasukan iblis..." Yu Jieru merinding, menunjuk peti hitam raksasa yang bergerak mendekati mereka.

Tanpa banyak bicara, Qing Ruo mengirimkan kekuatannya,  membantu Yu Jieru meningkatkan kecepatan Perisai Air Langit meninggalkan artefak raksasa tersebut.

" Akhirnya aku mengerti, ternyata dua kekuatan yang mendahului kita sebelumnya adalah utusan untuk membuat persiapan di gerbang benua  Teratai Hitam, dan cahaya merah yang kita lihat sebelumnya,  itu adalah cahaya pertempuran," ucap Qing Ruo.

" Penguasa benar," ucap Yu Jieru.

Tiga jam kemudian, Qing Ruo dan Yu Jieru tiba di kawasan daratan Kehampaan Abadi Benua Teratai Hitam. Dari jarak lima kilo meter, dalam kegelapan, mereka  berdua sudah dapat merasakan kekuatan pasukan bersiaga di tempat itu, terlebih lagi dengan dua buah pilar giok hitam  raksasa,  yang memancarkan cahaya keemasan memberi tanda bahwa mereka sudah semakin dekat dengan gerbang dunia Benua Teratai Hitam.

Dari jarak tiga kilo meter kemudian, Qing Ruo dan Yu Jieru dapat melihat ribuan prajurit yang memiliki fisik tinggi besar dengan persenjataan perang lengkap, berjaga di depan pintu gerbang.

" Penguasa, apa yang akan kita lakukan?" tanya Yu Jieru.

" Kembalilah ke dalam dunia jiwa..." dengan wajah serius.

" Tapi penguasa..." dengan wajah ragu.

" Tenanglah, aku sudah pulih. Lagi pula aku ada rencana..."

" Baik Penguasa..." ucap Yu Jieru  kembali ke dalam dunia jiwa bersamaan dengan lenyapnya gelembung perisai  Air Langit.

" Swhus..." Qing Ruo merasakan tekanan yang pernah dia rasakan ketika saat  berada di luar gerbang timur, Benua  Teratai Biru. Namun dengan kultivasinya yang kini sudah berada di tingkat dua semi abadi, tekanan itu tidak terlalu berpengaruh padanya.

" Swhus..." kehadirannya di tempat itu dihadang oleh prajurit pasukan pelindung  Benua Teratai Hitam.

" Tuan, anda-"

" Jenderal, pasukan Iblis telah mendekat...." ucap Qing Ruo langsung meminta mereka untuk bersiap-siap.

" Tapi tuan siapa Anda?"  tanya sang jenderal yang masih tidak ingin membuka jalan pada Qing Ruo.

" Aku sedang mencari dua senior sebelumnya. Apakah kalian melihat mereka?" tanya Qing Ruo.

Tanpa berkata-kata, sang jenderal itu lalu begerak mundur, membuka jalan pada Qing Ruo.

" Silakan tuan," ucap sang jenderal memberi jalan.

" Swhus..." Qing Ruo memasuki bagian dalam pertahanan pasukan pelindung Benua Teratai Hitam, dan mendekati gerbang hitam yang terus memancarkan cahaya keemasan

Pada saat tiba di depan pintu gerbang giok Hitam, Qing Ruo  sekali lagi bertemu para jenderal yang kembali melakukan pemeriksaan padanya.

" Maaf tuan, bukan kami tidak mempercayai anda, tetapi karena situasi krisis, kami harus memastikan bahwa anda tidak-"

Tanpa berkata-kata Qing Ruo mengedarkan darah emasnya, membuat para jenderal itu terkesiap.

" Ba-baik dewa..." mempersilakan Qing Ruo memasuki gerbang.

Setelah Qing Ruo memasuki gerbang giok hitam, para jenderal itu kembali berjaga.

" Sepertinya kita aman, karena tiga dewa telah datang," ucap sang Jenderal dengan wajah senang.

" Aku harap demikian, tetapi jika hanya tiga dewa, aku ragu...," ucap jenderal yang lainnya.

" Hush, saudara jaga bicaramu. Tindakan suaarabini bisa menyinggung perasaan mereka. Jka mereka tidak yang mau membantu dan terliba sama sekali, bukan itu lebih buruk." seorang jenderal mengingatkan.

" Ma-maaf saudara, aku tidak bermaksud demikian..."

***

Di tempat lain.

Qing Ruo yang terus bergerak memasuki gerbang giok hitam dikejutkan dengan dua lorong lainnya.

" Ling er, ada dua lorong di dalam gerbang teleportasi dunia Benua Teratai Hitam...." Qing Ruo mencoba berkomunikasi dengan Qing Ling di dalam dunia jiwa.

" Pilih pintu kiri..." suara Qing Ling berbicara di dalam pikirannya.

" Baik," jawab Qing Ruo lalu memasuki lorong kiri.

Setelah bergerak beberapa waktu,  Qing Ruo  akhirnya keluar dari tempat itu, dan muncul di puncak gunung.

Qing Ruo terkesiap. Matanya yang tajam sambil mengitari pandangannya melihat keindahan tempat itu yang hampir membuatnya hampir lupa bergerak. Terlebih lagi dengan aura spiritual yang sangat kuat.

" Sangat indah," ucapnya lalu bergerak perlahan mencari tempat untuk beristirahat.

Setelah bergerak sepanjang waktu, lima jam kemudian Qing Ruo  akhirnya berhenti di lembah gunung  hijau yang sangat tenang.

" Swhus...swhus..." Thou Thou dan rombongannya  keluar dari dunia jiwa.

" Penguasa..." ucap mereka dengan hormat.

" Thou Thou, Aku akan akan memulihkan diri, kalian pergi dan awasi tempat ini..."

" Baik penguasa," lalu bergerak pergi meninggalkan tempat itu.

Setelah Thou Thou dan rombongannya pergi,  Qing Ruo lalu mengeluarkan Liong Hei dan Jinse.

" Kalian berdua, pergi dan cari informasi mengenai kawasan ini."

" Baik penguasa..."

Setelah Jinse dan Liong Hei pergi meninggalkan tempat itu, Qing Ruo lalu menyegel kawasan itu dan mulai memulihkan dirinya dengan ekstrem.

***

Daratan kehampaan Abadi.

Sebuah peti hitam raksasa yang ternyata menampung lima ratus ribu prajurit pasukan iblis dari Neraka Besar mendarat di daratan kehampaan Abadi, yang berjarak lima puluh  kilo meter dari gerbang Timur Benua Teratai Hitam.

Satu per satu mereka keluar dari dalam peti raksasa itu dan membagi tugas. Ada yang mendirikan tenda dengan artefak khusus sebagai tempat untuk beristirahat. Ada juga yang bertugas memperbaiki peti hitam raksasa tersebut.

" Swhus...swhus..." beberapa sosok yang merupakan jenderal utama pasukan serta sosok pemimpin utama pasukan iblis itu keluar dan meninggalkan peti hitam, bergerak menemui pasukan pelindung Benua Teratai Hitam.

****

Pintu gerbang Timur Benua Teratai Hitam.

Para Jenderal dan komandan pasukan, sedang terlibat dalam pembicaraan serius.

" Benua Teratai Hitam berada di bawah perlindungan para dewa, akan sangat lucu jika kita membiarkan pasukan iblis itu memasuki dunia kita, apalagi  penguasa Agung  Bai Xin sudah mengeluarkan  perintah bahwa kita tidak perlu melakukan negosiasi lagi..."  seorang jenderal berbicara dengan tegas.

" Tapi, Bagaimana jika jumlah mereka lebih banyak dari pasukan kita...?"

" Itu tidak masalah, lagi pula tiga dewa juga sudah datang, dan tidak menutup kemungkinan pasukan Dewa lainnya juga akan tiba..." seorang jenderal menjelaskan.

" Tapi bagaimana jika  bantuan tidak datang,  itu sama saja menjadikan tempat ini sebagai ladang  pertempuran dan yang paling dirugikan dalam hal ini adalah pasukan kita..."

" Apakah kalian meragukan kekuatan kami? Lagipula menahan mereka di luar dunia Benua Teratai Hitam itu lebih baik, dari pada mengusir mereka ketika sudah berada di dalam benua. Aku rasa itu sangat sulit, bahkan bisa jadi kalian akan diperbudak..."  dua sosok dengan aura emas muncul di tempat itu,   membiat mereka yang sedang berdebat itu terdiam.

1
supaino 20
Luar biasa
Salman Kepri
lanjut thor
om jun
ok
om jun
waduh
om jun
2
om jun
cleaning service
om jun
thanks
om jun
ok
om jun
oke deh
om jun
ok
om jun
ok siap
om jun
sinyalnya dibawa jg donk ...
om jun
ok
om jun
Ok ok
om jun
ok
om jun
Ok
om jun
ok deh
om jun
ok
Emi Hartati
Luar biasa
om jun
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!