NovelToon NovelToon
ISTRI KEDUA DOSENKU

ISTRI KEDUA DOSENKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Poligami / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:6.1M
Nilai: 4.5
Nama Author: weni3

Di jual oleh Bapak dan di beli Dosen tampan.
Kinayu, gadis berumur 22 tahun di jadikan sebagai alat penebus hutang. Menjadi istri dari Yudha Prasetya, yang ternyata adalah seorang dosen serta anak dari pemilik kampus tempatnya menimba ilmu.
Kenyataan pahit harus kembali ia terima saat dirinya mengetahui fakta jika ia bukan yang pertama. Bahkan harus tinggal satu atap dengan istri pertama.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka?
Apakah Kinayu kuat saat ia tau tujuan Yudha menikahinya?

Ig: weni0192

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Yudha tak mempedulikan seruan dari Mamah, tujuannya saat ini adalah menjauhkan Kinayu dari hinaan dan perlakuan semena-mena kedua wanita yang merupakan ibu dan istri pertamanya.

Sampai di kamar, Yudha segera mengunci pintu dan menarik tubuh Kinayu berdiri di hadapannya tepat di samping ranjang. Menatap wajah tak bersalah dan hanya diam menerima dengan segala sakit serta iringan air mata, Yudha tak tega.

Sejak Kinayu pulang Yudha sudah merasa ada yang terjadi padanya hingga wajahnya sembab. Tapi hinaan sang mamah membuat hatinya tak terima. Di tambah lagi akting Silvi yang begitu sempurna semakin membuat Kinayu buruk di mata mamah.

Yudha menarik Kinayu ke dalam pelukan, tangisnya pecah hingga menimbulkan Isak kepiluan. Pria itu memejamkan mata mendengarnya, dia yang awalnya tak suka hingga begitu kasar tapi tak terima saat orang lain menghina miliknya.

"Menangislah, tapi setelah ini kamu harus kuat! Jangan menjadi lemah dan mudah di tindas, lawan jika hatimu menolak. Bukan diam dan hanya menerima suka rela. Kamu sekarang istriku, istri kedua dari Yudha Prasetya, akan datang banyak hinaan dan cacian ke depannya. Jadi aku berharap kamu mampu berdiri di kakimu sendiri untuk membela diri."

"Termasuk dari bapak?" tanyanya lirih setelah melepaskan pelukan Yudha.

Yudha tersenyum tipis mendengar pertanyaan yang menggelitik dirinya. Kemudian ia menganggukkan kepala membenarkan.

"Ya termasuk dari ku, tapi kamu harus ingat! siapa aku sekarang di hidupmu!" tegas Yudha.

Kinayu menarik nafas dalam kemudian memberanikan diri menatap Yudha. "Maaf jika aku merepotkan." Kinayu sadar karena membelanya Yudha melawan pada ibu yang melahirkan beliau.

"Dan terima kasih bapak sudah membela saya."

Yudha tersenyum miring kemudian mencubit pipi Kinayu hingga wanita itu meringis kesakitan.

"Semua tidak gratis! beristirahatlah dan kerjakan tugas dari ku tepat waktu. Lalu pakai gaun malam yang telah aku siapkan karena nanti malam aku akan mengunjungi mu!"

Kinayu tercengang mendengar ucapan Yudha, biasakah ia menolak. Rasanya tubuh tak mampu mendapatkan serangan Yudha yang membabi buta dan begitu kasar. Hingga Kinayu bergidik ngeri membayangkan nya.

"Bolehkan aku menolak dan di ganti dengan yang lain?"

Yudha tersenyum miring, keberanian pertama yang Kinayu tunjukkan langsung padanya. Yudha menundukkan kepalanya, lalu mensejajarkan wajah keduanya.

"Apa kamu lupa ucapan mamah tadi? jika kamu tidak segera memberikan cucu padanya. Maka pulangkan uang yang telah aku berikan pada orang tuamu!" bisik Yudha dengan penuh penekanan membuat Kinayu mau tak mau akhirnya menerima. Wanita itu menganggukkan kepala dan Yudha tampak puas melihat Kinayu yang begitu nurut padanya.

"Aku akan keluar dan meminta Bibi mengantarkanmu makan. Jangan mencari penyakit dan berusaha diet! karena aku lebih suka tubuhmu yang berisi!"

Yudha keluar meninggalkan Kinayu yang masih berdiri dengan mulut menganga. Kinayu menggelengkan kepala menatap kepergian Yudha kemudian tubuhnya luruh di atas ranjang.

"Dasar dosen mesum!"

Yudha masuk ke dalam kamar utama setelah meminta Bibi mengantarkan makanan untuk Kinayu. Dia melihat Silvi yang sudah rapi dengan pakaian sexy dan high heels untuk mendukung kaki jenjangnya.

"Mamah sudah pulang?" tanyanya datar dan duduk di ranjang melihat setiap pergerakan dari Silvi.

"Bagaimana tidak pulang jika beliau di usir oleh anaknya sendiri!" jawab Silvi enteng kemudian berdiri di depan Yudha.

"Kamu terlalu kasar pada mamah hanya untuk membela wanita itu!"

"Wanita itu juga istriku, jadi pantas jika aku bela." Yudha berdiri di hadapan Silvi, menatap tajam wanita yang masih berstatus istrinya tapi dia begitu muak akan sikap dan sifatnya.

"Istri yang kau beli? lalu apa bedanya dia dengan pelaacur mas? sama-sama di beli dengan sejumlah uang. Hanya bedanya ia kamu beli lebih mahal langsung pada orang tuanya." Silvi tersenyum miring, apa lagi tampak jelas wajah Yudha yang begitu kesal dengan tangan terkepal.

"Ada yang salah dengan ucapanku? koreksi jika memang ada yang salah, karena kewajibanmu memperbaiki setiap kesalahan istri! Dan tugasku saat ini, membuka matamu agar kamu tau mana permata dan yang mana batu koral!"

Saat ini Yudha yang tersenyum miring pada Silvi, bahkan ia ingin sekali menertawakan ucapan Silvi. "Tunjukkan lah! aku akan sangat berterima kasih jika kamu mau membantuku untuk membuka mataku yang telah lama tertutup olehmu!"

Silvi tercengang mendengar penuturan dari Yudha, dia pun tak terima begitu saja.

"Dan jangan lupakan penawaranku tempo hari!"

"Aku tidak bisa mas! dan sejak awal aku sudah bilang jika aku tidak bisa. Dokter pun telah memvonisnya."

"Oke, kalo begitu terima saja keadaan seperti ini dengan segala sikapku yang tak sehangat dulu lagi! karna semua sudah berubah dan hubungan kita hanya sekadar status saja!" tegas Yudha kemudian melangkah keluar kamar menuju ruang kerja.

"Sial! kamu pikir aku akan terima mas. Kamu tidak akan pernah bisa lepas dari ku!"

Silvi segera pergi, hari ini ia ada pemotretan dan malamnya sudah ada janji bertemu dengan Gilang.

...🍃🍃🍃...

Malam ini Kinayu masih sibuk bergelut di depan laptop dan beberapa buku yang ia beli tadi siang. Dia berusaha fokus dan melupakan semua yang terjadi pada hari ini.

Yudha masuk dan menatap Kinayu yang masih sibuk. Ia tak ingin mengganggu, membiarkan Kinayu menyelesaikan dan memilih untuk duduk di sofa.

Ponsel Kinayu berdering berulang kali, ia pun tak ada niat untuk menerima. Memilih mengabaikan tanpa tau siapa gerangan penelpon yang sejak tadi mengganggu.

"Halo."

Kinayu tercengang melihat Yudha yang sudah ada dihadapannya menerima panggilan yang sejak tadi mengusik pria itu.

"Pak...." lirihnya. Jari telunjuk Yudha membungkam mulut Kinayu dengan tatapan tajam.

"Siapa anda?"

"Justru saya yang harus bertanya, siapa anda?" tanyanya datar dengan terus menatap tajam Kinayu yang kini cemas dengan siapa Yudha berbicara.

"Saya menelepon Kinayu dan ingin berbicara padanya, bukan anda! Tolong berikan ponselnya karena anda tidak sopan!"

"Siapa anda seenaknya berbicara seperti itu pada saya? Anda tidak ada hak. Saya suaminya, hak saya memperbolehkan atau tidak dia berhubungan dengan pria lain."

"Saya yang akan menebus Kinayu dan merampas kembali Kinayu dari anda!"

"Berani kamu merebut milik saya!" sentak Yudha dengan tangan terkepal, ia mulai terpancing emosi tapi masih berusaha untuk tetap menahan.

"Anda yang sejak awal merebut milik saya jika anda lupa! saya kekasih Kinayu, saya akan mengambil apa yang sejak awal menjadi milik saya!"

"Lakukan jika kamu bisa!"

prang

Kinayu terkejut melihat ponselnya sudah tak berwujud. Dia tak menyangka jika Yudha akan membuang ponselnya begitu saja. Kinayu segera berlari menghampiri ponselnya yang hancur di sudut ruangan. Tapi dengan segera Yudha meraih tubuh Kinayu dan menariknya ke dalam dekapan.

"Nanti aku belikan yang baru!"

"Bapak jahat! aku tidak minta di belikan ponsel baru, aku ingin ponsel ku kembali!" Kinayu sangat kesal hingga memukul dada Yudha. Ponsel itu di beli dari hasil tabungannya sendiri. Saat itu usaha bapak masih jaya, tapi karena Kinayu di didik dari keluarga yang sederhana, ia lebih memilih menabung untuk membeli apa yang ia inginkan dari pada meminta di belikan bapak. Karena dengan begitu timbulah rasa menghargai apa yang ia miliki.

"Aku membelinya dengan menyisakan uang jajanku dan sekarang bapak seenaknya saja membuangnya!" Pipi Kinayu basah, kekesalan yang hanya bisa terlampiaskan dengan air mata.

"Cukup Kinayu! aku minta maaf."

1
maria handayani
/Shy/
Rita Murwanti
lagian sultan bisa gitu rmh nya gak ada keamanan kek hadeh
Rita Murwanti
satria keren bgt kamu jadi cowok
Rita Murwanti
Thor kok bisa Gilang masuk rmh emang gak satpam di dpn gitu secara orang kaya lho thor trs itu art nya juga masak iya cuma satu doang sore pulang lagi
Rita Murwanti
Thor boleh gak aku bejek* Yuda segitunya gak punya kemanusiaan masak iya satu atap sama istri pertama bisa mikir gak sich Yuda
Rita Murwanti
sedih bgt Thor dilema bgt jadi kinayu gak nurut ortu liat bpknya di sel nurutin ya kayak gini dah berasa gak punya harga diri sama sekali kasian bgt
Ning Suswati
kehidupan kadang diatas kadang dibawah, tak selamanya diatas terus, kan baruvterasa gimana damainya hidup tanpa dendam dan beban, namun melalui proses yg panjang
Ning Suswati
sdh tau kondisi rumah tangga belum aman, malah ditinggal sendiri dirumah tanpa ada pangawalan dan penjagaan, sultan apaan
Ning Suswati
semoga saja kebahagiaan kinayu menjadi nyata dg dia sebagai isteri satu2nya dan tdk ada lagi yg akan menyakitinya, tdk ada yg bisa mengatus taqdir, dan hambanya yg sabar akan mendapatkan balasan yg setimpal
Ning Suswati
kan enak melanjutkannya, gk jalan di t4, lebih asyik,
Ning Suswati
duh jadi kesel napa juga tdk di rekam sih, biar puas sekalian
Ning Suswati
masa seorang sultan yudha diam aja gk mengawasi pergerakan silvi, tuk apa uangnya, akhhhh jadi males bacanya
Ning Suswati
semoga saja satria berlapang da2 setelah menyaksikan sendiri bagaimana perlakuan yudha terhadap kinayu dan tdk lagi mengharapkan cintanya
Ning Suswati
ihhhh bikin kesal aja sih, masa seorang dosen seorang sultan tdk ada otaknya, sdh tau kalau silvi selalu menyiksa kinayu terang2an didepan mata masih aja oon, dan tdk ada upaya tuk mengetahui dan kegiatan apa saja dirumah, jgn bikin kesel dong thor, jadi bikin males, kalau peran utamanya oon plus oon
Ning Suswati
laki2 hampir semua begitutu, nyebut sini cinta situ cinta, terus apa namanya bualan cinta terbagi, terus tu si sikvi kapan dipergoki si paksu, biar kinayu menjadi satu2nya, kasian nasibnya yg sdh menjadi santapan nafsu, jual beli bukan berarti kinayu anak orang kismin, tapi taqdir yg menjadikan kinayu tuk menebus pengabdiannya pada ortunya
Ning Suswati
apa ada manusia yg bisa menawarkan keadilan, apalagi punya isteri dua, sebab kebutuhan manusia tdklah sama, bukan sekedar hitungan 4 dibagi 2 sama2 dpat 2 akan merasa adil, tentu tdk apalagi berbagi suami, gila tuh laki2 yg dipikir nafsu, kapan tuh si nafsu tau kalakuan silvi diluaran sana, jadi kesel deh
Ning Suswati
kok ruwet banget sih konflik keluarga, jadi miris ikut alur ceritanya, mungkinkan ini ada di dunia nyata, bisa jadi kan, tapi apa yg tdk mungkin, rasanya harus banyak2 bersyukur
wan hasma
Lumayan
Ning Suswati
kan baru pulang dari rawat, kok sdh digempur
Ning Suswati
baguslah kalau hamil, kan itu yg ingin diwujudkan laupun caranya sangat menyakitkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!