NovelToon NovelToon
Balas Dendam Adik Bungsu

Balas Dendam Adik Bungsu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Pemain Terhebat / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sayida

Xin yan yang baru berumur 9 tahun harus melihat kakaknya sendiri mati dengan matanya, pada saat hari pernikahan kakaknya Xún yan dan sang Kaisar.

kecantikan Xún Yan sangat membuat iri para Selir Kaisar. mereka pun bersatu dan merencanakan untuk membunuh Xún Yan pada malam pertamanya, Pemaisuri merupakan kepala yang mengatur pembunuhan tersebut dengan serapi mungkin.

Xin Yan ikut kakaknya ke istana karena kedua orang tuanya telah tiada, dan pada malam pertama ia yang nakal diam-diam masuk ke kamar kakaknya untuk mengejutkanya, namun tragisnya ia harus melihat kejadian berdarah. kakaknya yang tak sengaja melihat ia bersembunyi di bawah kasur, memintanya untuk tetap diam, walau sudah berluruman darah. para Selir tertawa menikmati menyiksa dan membunuh Xún Yan, saat itulah muncul Balas Dendam Terbesar di hati Xin Yan untuk kematian kakaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16

Di kediaman Xin Yan, ia yang sedang berada di dalam ruang kecil yang di khususkan untuk tempatnya membaca dan belajar. Pada malam hari, ia duduk di depan meja dan sedang mencoret nama seseorang di sebuah buku tulis yang terbuat dari kulit hewan. Dan nama itu bukan lain ialah Selir Ye Yuàn.

Seakan-akan coretan nama tersebut, menjadi tanda bahwa, orang yang dia targetkan, berhasil ia akhiri.

Selagi ia sedang fokus belajar, ia kedatangan Kasim kaisar. "salam selir Ileana, saya di tugaskan oleh kaisar, untuk mengantarkan selir ke ruangan kaisar, ini ialah perintah"ucap si Kasim begitu saja.

mendengar itu, Xin Yan berdiri dari sana, dan beranjak mengikuti si Kasim, di dalam kepalanya sudah di penuhi dengan rencana balas dendam selanjutnya. Tapi sebelum itu, ia harus lebih kuat lagi mengikat Kaisar di sampingnya.

Sesampainya di ruangan kerja Kaisar, Kasim hanya mengantar Xin Yan sampai di depan pintu saja, dan membiarkan Xin Yan masuk sendiri ke dalam ruangan Kaisar.

"silahkan selir Ileana"ucap Kasim memberi Xin Yan jalan ke dalam.

Xin Yan hanya diam dan langsung masuk ke dalam, ia bisa melihat kaisar sedang sibuk menulis sesuatu dengan kuas panjang.

"salam yang mulia kaisar, yang mulia memanggil saya?"ucap Xin Yan sambil memberi hormat.

Kaisar langsung mendongak ke atas, menatap ke arah suara yang menyapanya. "Selir Ileana, Kemari, duduklah di sebelahku"pinta kaisar.

Kaisar duduk di sofa kursi cukup panjang yang kaki kursi tersebut cukup rendah, dengan sandaran berhiaskan emas dan ukirannya berbentuk.

Ia meminta Xin Yan untuk duduk di sampingnya, di atas kursi sofa tersebut.

"apa kamu sudah makan malam Selirku?"tanya Kaisar penuh perhatian kepada Xin Yan.

"iya, hamba sudah makan malam"jawab Xin Yan, dengan wajah datar, sambil tertunduk di samping Kaisar.

"apa kamu masih marah kepadaku, karena tidak mempercayaimu waktu ibu suri keracunan?"tanya Kaisar memperhatikan wajah Xin Yan.

"tentu saja tidak yang mulia, hamba tidak memiliki keberanian untuk itu"ujar Xin Yan.

"lalu kenapa kamu tidak menatapku saat berbicara dengan ku Selirku?"lirih Kaisar, sambil mengangkat dagu Xin Yan, agar bisa memperhatikan wajah Kaisar.

Mata mereka berdua pun akhirnya bertemu, dan seketika Kaisar di buat kalah saat melihat air mata Xin Yan tumpah saat menatapnya.

"maafkan saya"ucap Xin Yan, terisak-isak.

Kaisar yang baru menyadari bahwa Xin Yan tunduk karena menahan tangis, ia langsung saja memeluk tubuh kecil Xin Yan dengan erat dan meminta maaf berkali-kali.

"maafkan saya, jangan menangis Selirku, maafkan, saya tau saya salah, bagaimana cara saya bisa menebus kesalahanku kepadamu, katakan saja apa yang kamu inginkan, harta, perhiasan, akan aku berikan kepadamu"lirih Kaisar.

*akh! Aku benar-benar membenci perhatian dari si tua ini! Kalau bukan karena balas dendamku kepada kakak! Aku tidak akan pernah mau di peluk oleh pria yang sudah menatapku tajam!*batin Xin Yan. Ia sudah menaruh benih benci, pada saat kaisar mencurigainya waktu ia di tuduh oleh Permaisuri dan para selir.

Ia dengan hati-hati melepaskan pelukannya dari tubuh Kaisar, kini, pandanganya sudah berubah saat melihat kaisar, waktu malam kemarin, Xin Yan masih biasa saja tidur di samping Kaisar, namun entah mengapa, pada saat Kaisar menganggapnya pelaku dari keracunan ibu suri, membuatnya langsung membenci semua perlakuan Kaisar kepadanya.

"maafkan saya, saya hanya sedikit merasa sedih karena Yang mulia tidak mempercayai saya, tapi karena semuanya sudah terbukti, saya sudah tidak apa-apa, tapi memang ada yang ingin saya minta ke kaisar, apa boleh?"pinta Xin Yan, sambil mengusap air mata yang dia buat-buatkan itu.

"katakanlah?"

"aku ingin memiliki pelayan pribadi yang mulia"ucap Xin Yan.

"hm? Bukankah itu sudah pasti, Semua istriku, memiliki pelayan pribadi mereka masing-masing, bukankah itu di atur oleh bibi Cung?"tanya Kaisar, kaget saat Xin Yan meminta pelayan pribadi kepada Kaisar.

"tapi saya tidak memilikinya"sendu Xin Yan dengan wajah memelas.

"APA!? KASIM!"mendengar bahwa Selir mudahnya tidak diberikan fasilitas lengkap, kaisar. Ia langsung memanggil Kasim yang sedari tadi berdiri di depan pintu ruangannya.

Sang Kasim yang mendengar panggilan tersebut, langsung masuk tergesa-gesa ke dalam.

"hamba yang mulia?"tanya Kasim

"PANGGILKAN BIBI CUNG, MENGHADAP DENGANKU SEKARANG! TAPI JANGAN BIARKAN DIA MASUK! TEMPATKAN DIA DI LUAR SAJA"perintah kaisar kepada sang Kasim.

"b_baik yang mulia, saya permisi"ucap Kasim, langsung keluar dari ruangan Kaisar, dan buru-buru mencari keberadaan bibi Cung. Bibi Cung merupakan kepala pelayan, yang setia kepada Permaisuri Mingmei.

Singkatnya, bibi cung sudah berada di depan pintu kaisar, dan Kaisar sendiri yang keluar bersama dengan Xin Yan, menghampiri bibi Cung.

"hormat hamba kepada kaisar agung"ucap bibi Cung, sambil bersujud tiga kali, memberi penghormatan sebagai seorang pelayan kekaisaran.

"bibi Cung? Apa kamu tau kenapa saya memanggil mu kemarin?"tanya Kaisar dengan suara dan pandang dingin menatap bibi Cung yang sedang berlutut.

"ampun yang mulia, hamba benar-benar tidak tau, maafkan kesalahan hamba"ucap bibi Cung, yang tidak tau apa salahnya.

"oh? Saya dengan dari Selir Ileana, bahwa kamu tidak memberinya pelayan pribadi? Jadi selama ini kamu sebenarnya hanya mengerjakan apa sampai tidak memperhatikan istri mudaku!?"tanya Kaisar dengan amarah memandang ke arah bawah.

*APA!? APA WANITA SIALAN INI MENGADU KE KAISAR!? CK!!!*batin bibi Cung merasa kesal, namun ia tidak berani menunjukan wajah kesalnya di hadapan Kaisar.

Dia hanya bersujud sambil tertunduk. "ampun, ampun kan hamba, yang mulia, saat ini, hamba sedang disibukan dengan pekerajaan, sampai lupa memberikan pelayan kepada Selir Kelima, saya akan membawakan beberapa pelayan besok ke kediaman beliau, maafkan hamba..."lirih bibi Cung.

"baiklah! Kalo ini saya memaafkan kesalahan yang kamu perbuat kepala pelayan Cung, tapi jika sekali lagi kamu membuat kesalahan, saya pastikan, saya sendiri yang akan mengusirmu dan mencari pengganti baru"ucap Kaisar tegas.

Mendengar itu, bibi Cung langsung panik, ia berjanji kepada Kaisar, tidak akan lagi lupa tentang tugas-tugasnya, dan meminta maaf kepada Xin Yan, yang sedari tadi berdiri di samping Kaisar Jinxing.

*bertahanlah Cung, sebentar lagi, anak kecil ini akan mati di tangan Permaisuri, kamu hanya perlu bersabar*batin bibi Cung.

Usai itu, Kaisar memberikan izin kepada bibi Cung untuk pergi, dan Xin Yan juga pamit untuk beristirahat, walaupun Kaisar Jinxing, masih menahan Xin Yan, dengan berbagai alasan Xin Yan tetap tidak ingin tinggal lama bersama Kaisar. Karena ia sudah terlanjur kecewa.

Hati Xin Yan, bagaikan Kain putih yang jika di nodai, maka itu tidak akan hilang selamanya. Karena hanya dia yang tau bagaimana dia nantinya, ia tidak bisa menaruh kepercayaan lagi kepada siapapun. Dunianya sudah tidak ada, dia hidup hanya untuk balas dendam. Selesai itu, ia sudah berencana untuk mengakhiri hidupnya, menyusul kakaknya sesuai janjinya.

Bersambung...

1
sahabat pena
masa anak jendral tdk mewarisi bakat ayahnya thor? part awal mengenaskan dan bertaburan bawang😭😭😭😭😭
N.Sayida: Putri Xūn Yan, tidak terlalu tertarik dengan bela diri dan semacam hal yang menyangkut fisik kak, karena ia terlahir dengan fisik yang lemah.
Tapi dia sangat suka dengan ilmu pengetahuan dan juga seni.
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut thor
cowettttttt
masih ikuti nyimak
cowettttttt
pengen tau mau d apain tuh para selir
cowettttttt
aku masih menyimak semoga ileana dengan sadis bls dendam nya... sekalian bakar hidup2 si permaisuri dan antek2 nya
N.Sayida: ide bagus/Facepalm/~Xin Yan
total 1 replies
Ayu Dani
nah loh siap siap d cambuk dech loh
Ayu Dani
hmmm dasar pengecut beraninya keroyokan
Sribundanya Gifran
lanjut
Ayu Dani
aaah lanjut makin seru nih
Ayu Dani
bagus sekali jangan pernah percaya pada siapapun
Ayu Dani
hmm dasar tidak ada kapok" nya
Sribundanya Gifran
lanjut
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Ayu Dani
lanjut Thor
6 cangkir kopi buat author biar tambah semangat
Ayu Dani
tapi ngomong ngomong itu c leana bisa bela diri ga yah
Ayu Dani
like
Ayu Dani
duh baper gue bacanya sungguh kasihan
semoga balas dendam nya lebih sadis lagi ya karena gue suka tuh Ama yg sadis sadis
Ayu Dani
benar-benar biadab
Abel_alone
di apain ya kira"???
Ida Rohani
next lagi dong thor cerita nya seru n bagus /Determined//Angry//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!