perkenalkan namaku Amalia Ayunda Damanik biasa di panggil Ayunda aku mengalami kecelakaan yng sangat hebat hingga menyebabkan ke butaaan dia saat keadaan ku sedang tidak baik baik saja ternyata aku orang orang terdekat ku berusaha menyingkirkan aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arieella Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
awal kehancuran
Kini Ayunda pun pulang bersama dengan fika sedangkan edwin menggunakan mobil yang berbeda di situ ayunda tidak merasa takut karen ada pak bekti yang menemani setelan perjalan yang cukup jauh akhirnya mereka semua sampai juga di rumah
“kak ayo aku antar kekamar”
“tidak usah istirahatlah bukan kah besok kamu harus terlihat baik baik saja agar semua masalah cepat selesai “
“ya kak”
Ayunda pun berjalan menuju ke kamarnya menggunakan tongkat dan di susul oleh edwin dari belakang sesampainya dari dalam kamar ayunda pun meletakkan tongkatnya dan meraba raba untuk mencari baju dia ingin membersihkan diri
“sayank aku bantu ya”
“tidak usah pergilah aku ingin sendir jika kamu tidak ingin pergi maka aku tidak akan menemani kalian untuk jumpa pers”
Mendengar hal itu edwin pun segera keluar kekamar dan memilih untuk tidur di kamar tamu untuk sementara dia akan menjaga jarak kepada fika sedangkan Ayunda saat ini mengirimkan pesan kepada alvian setelah selesai ayunda pun masuk kedalam kamar mandi dan berendam di bathtub
“akhirnya kehancuran kalian akan datang juga”ucap ayunda sambil tersenyum menyeringai
Satu jam berlalu kini ayunda pun turun kebawah untuk makan malam di situ ada Fika dan juga edwin mereka semua pun makan bersama tidak ada suara tetapi mereka berdua berinteraksi menggunakan kertas di dalam kertas itu fika menanyakan kapan Ayunda akan di bunuh dan di situ edwin menjawab jika besok setelah jumpa pers di situ Ayunda hanya diam saja merasa lucu melihat tingkah bodoh ke dua orang tersebut
“aku mau istirahat “ucap ayunda kepada keduanya
“sayank aku antar ya”
“tidak perlu tetapi jika kamu mau ancaman ku aku buktikan tidak masalah “
Mendengar hal itu Edwin hanya diam saja dia tidak bisa berbuat apa apa keesokan paginya ayunda turun kelantai bawah sedangkan edwin dan Fika sudah berada di bawah kini penampilan ayunda terlihat berbeda dia lebih cantik dan fresh di situ fika dan edwin saling pandang
“fika”
“ya kak aku disini “
“ayo kita berangkat”
“iya kak”
Mereka menggunakan mobil yang berbeda dengan edwin lagi lagi edwin mengikuti mobil mereka berdua dari belakang satu jam berlalu kini mereka semua sampai juga di perusahan Sesampainya di perusahaan mereka segera menuju ke ruangan meeting
“nyonya semua sudah siap”
“terimakasih anton”
“sama sama “
“berapa wartawan yang kamu panggil Anton”tanya edwin
“sekitar sepuluh tuan”
“bukan kah itu terlalu banyak”
“apa tuan tidak melihat seberapa viral video anda”
Di situ fika hanya diam saja dia tidak berani berbuat macam macam yang ada di pikiran fika dia takut jika video itu sampai di telinga sang papa
“nyonya saya permisi dulu mau mengecek persiapannya”
“silakan”
Anton pun keluar dari ruangan meeting saat ini fika mendekat ke arah Ayunda dan menggenggam tangan milik ayunda
“apa kamu tegang dek”
“iya kak”
“kamu tenang saja semua akan baik baik saja”
“iya kak”
Jam yang di tunggu tunggu pun datang juga kini mereka semua pun menuju ke lobby untuk jumpa pers di sana semua wartawan sudah siap disini fika menitikan air mata
“selamat pagi semuanya disini saya fika amitya damanik ingin meminta maaf yang sebesar besarnya terhadap video yang telah beredar saya benar benar ingin minta maaf kepada Kakak saya dan papa saya telah mengecewakan mereka berdua ini semua saya lakukan dengan ke khilaf saya”ucap fika sambil menitikan air mata
Kemudian edwin pun memulai angkat bicara dia terlihat sangat lesu
“saya juga mau meminta maaf atas kegaduhan yang telah saya perbuat dan saya juga mau meminta maaf terhadap istri saya karena nafsu sesaat saya harus mengkhianati pernikahan kami yang sudah lima tahun ini “ucap edwin
Di situ ayunda hanya diam saja sambil mendengarkan pernyataan mereka berdua dan salah satu wartawan bertanya bagaimana pendapat Ayunda menangani hal ini di situ Ayunda masih saja diam kemudian dia mengambil mic dan menitikan air mata
“selamat pagi semuanya saya mau menanggapi atas pernyataan kedua orang terdekat saya ini saya Amalia Ayunda Damanik dengan tegas tidak mau memaafkan mereka berdua dan ini hukuman yang pantas untuk merek berdua bahkan mereka berdua juga merencanakan pembunuhan saya"
Mendengar hal itu fika pun berdiri dan akan menyerang Ayunda tetapi di halangi oleh edwin