Seorang gadis yang berasal dari masa depan bertransmigrasi pada masa lalu di tubuh gadis bodoh keluarga petani yang miskin.
Mereka sebenarnya adalah keluarga bangsawan yang dijebak dan diasingkan.
Bisakah gadis ini dengan sistem pertanian yang mengikutinya bertransmigrasi mengubahkan dan mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga nya...
Atau musuh-musuh ayahnya justru akan menghalangi jalannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liyo Owi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melly
Semalam si Raine nanyain kemana Melly tidak pernah kelihatan lagi? Melly sudah dikirim ke ibukota ke rumah neneknya karena neneknya kangen sama Melly yang ginuk-ginuk, pipinya tembem kemerahan. Kalau tersenyum manis sekali karena ada lesung Pipit di kedua sisi mulutnya.
Melly selalu mengingat persahabatannya dengan Joan dan dia suka sekali menceritakan keajaiban yang dibuat oleh Joan kepada setiap orang yang mengenalnya sehingga banyak anak-anak remaja di ibukota yang belum pernah bertemu Joan sudah ngefans banget sama Joan.
Joan jarang punya teman karena trauma dengan pengkhianatan yang dilakukan temannya pada kehidupan sebelumnya yang membuat dia harus bertransmigrasi ke dunia dimensi ini.
Jadi Melly yang mau menerimanya dengan tulus dan teman bermainnya sejak kecil yang tidak pernah sekalipun merendahkannya meskipun Joan saat itu masih terbelakang mental dan juga miskin.
Dalam banyak kesempatan, Melly menolong Joan. Dia sering membagikan kue dan permen kepada Joan. Melly juga yang mengajak Joan untuk mengumpulkan bulir-bulir padi sisa panen yang kita semua tahu, itu menjadi awal dari kisah ini.
Saat nyonya Wang memukuli Joan. Melly juga yang melapor kepada ayahnya dan juga mendesak ayahnya untuk membantu Joan. Sungguh Joan beruntung punya teman seperti Melly, baik, tidak sombong dan juga rajin menabung.
Setelah dewasa Melly menikah dengan salah satu menteri muda di kekaisaran Langit dan mereka hidup bahagia selamanya, eh enggak hanya sampai kematian memisahkan mereka. Tentu saja ini cerita yang lain dikemudian hari.
Jadi jangan ada lagi yang menanyakan Melly ya tapi kalau ada yang titip salam, titip bunga, titip vote, nanti author akan sampaikan kepadanya.
Balik sama Joan yang sekarang kelihatan lebih lengket dengan Andi, meskipun dia masih sedikit ragu-ragu terhadap ketulusan Andi tetapi dia melihat bahwa Andi memang tidak pernah dekat dengan perempuan lain bahkan juga dengan Mona yang dia pikir seratus kali lebih baik darinya, ya soal cantiknya, pintarnya, kayanya dan status sosialnya.
Bagaimanapun Joan memang rasa agak sedikit minder berhadapan dengan Andi karena meskipun Joan belum memahami latar belakang Andi tetapi dari pakaian yang dikenakannya pada awal pertemuan mereka. Juga dari sikap dan perilakunya, Joan sangat yakin bahwa latar belakang Andi tidak sesederhana kelihatannya.
Belakangan Joan juga mulai curiga bahwa Andi adalah tuan muda pemilik jaringan usaha rumah makan Selera Kita karena beberapa kali dia melihat Mo Yi dan geng nya, juga manajer Chen seolah sedang melaporkan sesuatu kepadanya.
Joan berprasangka akan hal itu karena melihat penghormatan mereka kepada Andi yang lebih terlihat penghormatan kepada tuan daripada penghormatan kepada rekan kerja
Tetapi Joan tidak pernah menanyakan hal ini. Joan merindukan Andi bersikap jujur padanya karena buat Joan pasangan yang tidak jujur tidak berharga baginya. Jadi Joan sangat menantikan Andi benar-benar mau membuka diri untuknya.
Dari ayah dan ibunya, Joan mengerti bahwa Andi benar-benar naksir kepadanya dan mereka suka menceritakan hal-hal yang baik yang Andi lakukan untuk mendapatkan hati calon mertua karena Andi pikir;
"Mau dapatkan anaknya, dapatkan dulu hati ibunya".
Jadi Andi sangat rajin kalau disuruh-suruh oleh orang tua Joan. Joan juga sering senyum-senyum sendiri kalau melihat Andi yang begitu kelihatan apa yang jadi maunya dalam upayanya untuk melakukan pendekatan dengan calon mertuanya.
Satu desa juga sudah mengetahui hal ini. Di hati, mereka sudah menganggap Andi sebagai calon suami boss mereka sehingga mereka juga memanggil Andi sebagai pak Boss.
Tentu Mona juga tahu hal ini tetapi dia tidak menyerah, dia pikir Andi mendekati Joan hanya untuk menguasai desa itu karena pikirnya, apa yang lebih baik dari Joan dibandingkan dengan dirinya selain bahwa Joan menguasai desa yang memiliki kekayaan bahan mistik yang luar biasa dan Mona pun tidak keberatan kalau Andi mau mengambil Joan menjadi selirnya karena dia yang harus menjadi isteri utama Andi.
Maka Mona menggosok wakil kepala sekolah Pedang Terbang untuk membujuk tuan muda Wang junior agar mendesak ayahnya untuk membatalkan perjanjian sewa pakai lahan sawahnya agar mereka bisa menguasai hasil padi mistis itu.
Tentu saja mereka, bahkan tuan Wang juga tidak menyadari bahwa bukan lahan sawahnya yang mengandung energi mistis tetapi itu karena benih padi mistik itu disiram air mistis dari ruang dimensi pertanian yang sudah disalurkan oleh Blue dengan jaringan pipa di bawah tanah yang mengairi seluruh lahan persawahan dan kebun-kebun buah dan bunga yang ada di desa Genteng.
Akhirnya tuan Wang terhasut oleh bujuk rayu yang tidak henti-hentinya dari anak dan istrinya apalagi saat dia mendengar janji keuntungan dan jaminan perlindungan dari sekte pedang terbang asal dia mau memberikan hak distribusi hasil dari beras mistik kepada mereka.
Jadi pada suatu hari tuan Wang disertai oleh anaknya menemui Joan di kantornya.
"Tok, tok, tok"
Suara ketukan pintu.
'Ya silahkan masuk ".
"Selamat pagi bossque ".
"Selamat pagi tuan Wang dan tuan muda".
"Mari masuk dan silahkan duduk, maaf ada yang bisa kubantu".
Joan menyapa mereka dengan sopan. Meskipun sudah menjadi kaya dan berkuasa, Joan selalu tetap menjadi pribadi yang rendah hati. Joan sadar kalau dia mendapatkan kesempatan untuk hidup kembali. Itu adalah anugerah Tuhan dan itu berarti hidupnya harus jadi berkat untuk orang lain.
Tidak seperti si Sambo, salah satu perwira polisi di negeri tetangga yang ketika sudah mendapatkan jabatan tinggi melupakan asal usulnya dan menggunakan kekuasaan nya untuk berkonspirasi dengan beberapa anak buahnya untuk menindas dan membunuh salah satu bawahannya sehingga akhirnya kekuasaan dan kekayaannya tidak bisa menolong melepaskan mereka dari tangan kekuasaan hukum.
Ingat ya para reader, jangan pernah jadi sombong. Kalau punya kelebihan harus suka berbagi bantu anak Yatim-piatu dan janda-janda miskin. Sedekah itu kunci berkat lho.
Seperti Joan yang membuka sekolah dan menerima anak-anak orang miskin untuk belajar dengan beasiswa penuh . Juga hasil berasnya yang selalu dibagikannya kepada desa-desa lain yang berkekurangan tetapi Joan tidak pernah membagikannya sendiri. Dia menitipkan pembagian beras itu kepada pejabat-pejabat desa yang dia tahu sebagai pejabat yang jujur dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
Tuan Wang dan tuan muda Wang Junior segera duduk berhadapan meja dengan Joan sementara seperti biasa Andi berdiri di belakang Joan seperti ajudan pribadi.
"Begini nona, desa ini kan sudah mendapatkan keuntungan yang luar biasa dari hasil penjualan beras mistik premium. Jadi.....".
Tuan Wang agak ragu meneruskan perkataannya, dia sudah mendapatkan keuntungan dan kekayaan yang berlipat ganda sejak menggabungkan usahanya dengan desa dibandingkan dengan dia berusaha sendiri sebelumnya.
"Jadi maksud ayah saya, bukankah kita seharusnya meninjau kembali perjanjian sewa pakai lahan sawah kami".
Tuan muda Wang junior meneruskan perkataan ayahnya saat melihat tuan Wang ragu-ragu untuk melanjutkan.
"Maaf, aku tidak berurusan dengan mu tetapi dengan ayahmu. Jadi biarkan tuan Wang yang berbicara".
Tuan muda Wang junior terkejut mendengar perkataan itu. Dia langsung berdiri dari tempat duduknya dan jarinya menunjuk kepada Joan.
"kamu,.......akh...aduh..aduh".
Jeritan kesakitan langsung terdengar karena Andi yang melihat apa yang dilakukan tuan muda Wang junior langsung memegang jari tuan muda Wang junior dan menekuknya kebelakang sehingga jari itu menjadi patah.
Jari-jari manusia itu terhubung langsung ke jantung, jadi rasa sakitnya pasti luar biasa.
Tuan muda Wang junior berteriak kesakitan dengan nyaring seperti babi yang disembelih dan air matanya spontan mengucur
Andi mengangkat kerah baju tuan muda Wang junior, membuka pintu dan melemparkan tuan muda Wang junior ke luar, sialnya tuan muda Wang junior jatuh dengan wajah yang menghantam tanah jadi hidungnya pun patah sehingga dia langsung pingsan.
Orang-orang yang berada di luar kantor langsung membawanya ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
Tuan Wang langsung terdiam melihat tindakan Andi tetapi dia tidak berani marah karena takut dibuang juga.
"Jadi bagaimana tuan Wang"
"Begini nona, isteri dan anakku mengusulkan untuk tidak lagi menyewakan lahan sawah kami tetapi kita tetap berkerjasama untuk kamu tetap mengerjakan penanaman padi mistik di lahan sawah kami tetapi dengan sistem bagi hasil".
"Maaf tuan Wang, kita sebelumnya sudah sepakat untuk menyewa tanah itu dan tuan Wang yang bertanggung jawab dalam pendistribusiannya. Kalau tuan Wang mau merubah perjanjian itu. Kami tidak bersedia".
"Jadi mulai hari ini kita tidak lagi akan menyerahkan penanaman padi mistik kepada tuan Wang lagi".
Tuan Wang yang mendengarkan penjelasan Joan merasa Joan terlalu meremehkan mereka jadi dia memilih untuk memutuskan perjanjian itu dan kebetulan memang padi itu baru dipanen dan mereka baru berencana untuk menanam kembali.
Tuan Wang kembali ke rumahnya dengan perasaan marah dan kecewa karena merasa tidak dihargai.
Sesampainya di rumah, isteri bersama wakil kepala sekolah Pedang Terbang dan Mona sudah menunggunya di rumah, tuan muda Wang junior juga sudah berada di rumah dengan perban pada hidungnya, jari yang patah sudah disembuhkan oleh wakil kepala sekolah Pedang Terbang.
"Bagaimana hasilnya".
"Ugh Joan terlalu sombong. Dia langsung menghentikan sewa lahan sawah kita".
Mereka yang mendengar perkataan tuan Wang langsung tertawa senang karena tujuan mereka tercapai.
"Baguslah kalau begitu, sekarang kita bisa menanam sendiri padi mistik di lahan sawah kita dan memonopoli pendistribusiannya. Bibit padi masih ada banyak di gudang dan tidak ada lahan sawah padi yang lain di desa ini selain milik kita".
Kata tuan muda Wang junior dengan senang. Dia sudah melupakan rasa sakitnya dan sudah membayangkan kali ini Mona akan sungguh-sungguh menghargainya.....
menyala kaltim kuuhhh😁😁😁😁😘😘😘😘