Seorang gadis duduk di atas batu besar, tubuhnya terlihat lemah dan lemah. Namun tatapan matanya setajam elang, auranya dingin dan masih di penuhi kekejaman.
Dia baru saja menyadari bahwa dirinya telah melakukan perjalanan waktu dan masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah dari keluarga petani miskin.
Sebelumnya, dia merupakan seorang permaisuri yang tidak diinginkan, pada saat peperangan, dia menggadaikan jiwanya kepada raja iblis Mo Yan demi untuk bisa menyelamatkan seluruh rakyat kekaisaran.
Di kehidupan pertamanya, dia merupakan seorang pembunuh profesional yang paling ditakuti di dunia modern. Sayangnya dia harus kehilangan nyawa, hanya untuk menyelamatkan seorang bayi berusia 7 bulan yang terjatuh dari lantai 27 dan kini dia kembali dengan ruang dan sistem di tangannya.
Siapa yang berani berurusan dengan gadis kecil yang telah 3x mengalami perpindahan waktu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengunjungi Restoran
Setelah makan, Wei Qingluo berniat untuk pergi ke restoran, dia ingin menghasilkan uang dengan cara menjual resep miliknya. Sebelum pergi, dia sengaja menyempatkan diri untuk pergi ke sungai dan mencari beberapa ikan yang cukup gemuk.
Di masa itu, ikan hanya dimakan oleh orang-orang yang miskin, karena baunya yang amis, sehingga para bangsawan dan orang-orang kaya enggan untuk menggunakan ikan sebagai hidangan, mereka lebih memilih sayuran dan juga daging.
Wei Qingluo memanen ikan, udang dan kepiting. Dia memasukkannya ke dalam ember kemudian bergegas pergi. Perjalanan dari desa Shangxie menuju kota Dali membutuhkan waktu hampir 2 jam jika berjalan kaki, namun dia sampai dalam waktu kurang dari 1 jam.
Kemampuannya perlahan-lahan mulai tumbuh kembali, selain bertempur, dia juga telah mendapatkan kembali kemampuannya dalam meringankan tubuh, namun tentu saja tidak sebaik di kehidupan sebelumnya. Dia masih harus banyak berlatih, apalagi tubuhnya masih sangat lemah dan lemah.
Dada gadis itu naik turun, nafasnya tercekat, dia merasakan sesak di jantungnya. Setelah menyesuaikan diri dengan cara beristirahat beberapa saat, Wei Qingluo kembali melanjutkan perjalanan, dia sengaja menggunakan pintu belakang untuk sampai di restoran.
"Nona, anda di sini?" tanya pelayan restoran, saat matanya tanpa sengaja melihat kedatangan Wei Qingluo.
"Apakah aku bisa bertemu dengan penjaga toko?" tanya Wei Qingluo dengan sangat sopan.
Gadis pelayan itu terdiam sesaat, "Nona, apakah anda datang untuk menjual hasil buruan?"
Wei Qingluo menggelengkan kepala, "Tidak, aku memiliki urusan yang lain."
Gadis pelayan itu langsung menghela nafas panjang, dia segera berbicara dengan suara yang sangat rendah. "Nona, saat ini restoran kami sedang mengalami masalah, para pelanggan yang biasanya makan di tempat ini tiba-tiba saja menghilang. Ada restoran baru tak jauh dari pintu masuk kota, mereka memberikan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan restoran kami, sehingga membuat penjaga toko menjadi sangat sedih. Saat ini dia banyak masalah dan tidak bisa menemuimu."
Wei Qingluo mendengarkan dengan sangat sabar, kemudian tersenyum tipis. "Beritahu penjaga toko, aku bisa membantunya untuk menarik kembali semua pelanggan yang biasa datang ke sini, bahkan mungkin juga membawa pelanggan baru."
Gadis pelayan itu mengerutkan dahi, seolah-olah tidak mempercayai ucapan Wei Qingluo, Dia segera bicara dengan suara yang jauh lebih rendah, "Nona, tolong!"
"Tidak! Aku benar-benar tahu apa yang harus kulakukan, cepat beritahu penjaga toko, aku akan menunggunya di sini!" ucap Wei Qingluo terlihat sangat keras kepala, sehingga membuat gadis pelayan itu menggelengkan kepalanya beberapa kali.
"Nona, tolong jangan membuat masalah, penjaga toko Xin saat ini benar-benar tidak bisa diganggu!" ucapnya, namun Wei Qingluo terlihat acuh tak acuh, dia bahkan duduk dengan santai di kursi.
"Apa yang terjadi di sini?" penjaga toko Xin tiba-tiba saja muncul, dia baru saja turun dari lantai 2 dengan wajah yang kusut dan tidak bersemangat.
Wei Qingluo segera berdiri, kemudian berjalan ke arah penjaga toko Xin. "Salam penjaga toko, apakah kau masih mengingatku?"
"Nona Wei? Anda disini? Apakah anda ingin menjual hewan buruan?" tanya penjaga toko Xin sambil mendekat, dia tidak bisa bersikap kasar kepada gadis itu setelah mengetahui statusnya.
"Tidak, aku dengar kau mengalami masalah, jadi aku datang ke sini untuk bekerja sama denganmu!" ucap Wei Qingluo dengan sangat tenang.
Penjaga toko Xin segera duduk berhadapan dengan gadis itu, kemudian seorang pelayan muncul membawakan teh untuk mereka. "Katakan, kerjasama seperti apa yang diinginkan oleh nona Wei?"
"Aku datang untuk menawarkan resep masakan, sangat lezat dan merupakan resep dari leluhur. Restoran baru itu pasti telah mencontek seluruh menu yang ada di restoran ini, kemudian menjualnya dengan harga yang lebih rendah, sehingga para pembeli berpindah."
Penjaga toko Xin terdiam, meskipun dia mempercayai seluruh koki yang bekerja di restorannya, namun hal itu bisa saja terjadi. Lagi pula menu masakan mereka telah banyak di ketahui, karena restoran itu berdiri sejak 50 tahun yang lalu.
"Resep seperti apa yang ingin nona Wei tunjukkan?" tanya penjaga toko Xin, dia sedikit tidak percaya dengan kemampuan gadis itu, lagi pula usianya baru saja menginjak 12 tahun, tidak mungkin jika dia memiliki keahlian dalam hal memasak.
Wei Qingluo mengangkat ember dan memperlihatkan isinya pada penjaga toko Xin, "Aku akan membuat hidangan dengan menggunakan bahan-bahan ini, jika menurut penjaga toko rasanya enak, kau bisa memerintahkan beberapa orang pelayan untuk mencarinya di sungai. Tidak terlalu sulit, lagi pula tidak banyak orang yang mengetahui cara memasak makanan ini."
Penjaga toko Xin mengerutkan dahi, "Nona, restoran kami merupakan restoran kelas 1, di mana para bangsawan dan anggota kekaisaran akan datang untuk menikmati berbagai hidangan. Ikan hanya dimakan oleh orang-orang miskin, rasanya amis dan tidak enak, selain itu juga berbau lumpur. Udang memiliki kulit yang keras, apalagi kepiting, sama sekali tidak bisa dimakan."
Wei Qingluo tidak tersinggung dengan ucapan penjaga toko Xin, dia segera berbicara dengan sangat tenang. "Penjaga toko, izinkan aku untuk meminjam dapurmu dan memasak tiga hidangan ini, agar kau dan semua koki tahu, bahwa ikan, udang dan kepiting merupakan makanan yang sangat lezat."
Penjaga toko Xin menganggukan kepala, dia segera berjalan menuju dapur, di mana saat ini para koki duduk dengan wajah yang layu dan tidak bersemangat.
Wei Qingluo melengkungkan senyuman tipis, dia menyapa para koki, kemudian meminta izin untuk menggunakan dapur sementara.
Dia melihat deretan bumbu yang rapi, meskipun tidak selengkap bumbu miliknya, tapi masih bisa di gunakan untuk memasak hidangan lezat.
"Paman-paman, silakan datang ke sini, aku akan memperlihatkan cara memasak ikan, udang dan kepiting. Kalian akan segera mengetahui, bahwa ketiga jenis makanan ini sangat layak dan rasanya benar-benar lezat." ucap Wei Qingluo.
Lima orang koki dan dua orang asisten terlihat saling berpandangan, mungkinkah gadis kecil ini akan mengajari mereka resep masakan? Meskipun merasa ragu dan tidak percaya, namun mereka tetap bangkit, kemudian berjalan ke arah Wei Qingluo. Penjaga toko Xin tidak mungkin memberikan izin kepada gadis kecil itu jika tidak benar-benar menghargai kemampuannya.
Wei Qingluo mulai meracik bumbu, dia juga memotong beberapa macam sayuran di bawah pengawasan penjaga toko, para koki dan asisten. Tidak banyak hidangan yang dia buat, semuanya menggunakan bahan-bahan yang dibawanya. Ada sup ikan, ikan bakar, kepiting saus, udang asam manis, nasi goreng udang dan pangsit.
Mata semua orang hampir melompat di tempatnya, melihat keterampilan gadis itu dalam menggunakan pisau. Dia mengiris bumbu dengan sangat cepat, gerakannya terlihat seperti seorang profesional, bahkan potongan-potongan yang dia buat terlihat seukuran, sehingga mereka hampir saja tidak mempercayai, bahwa ahli yang saat ini sedang memamerkan kemampuannya di depan mereka, merupakan seorang gadis berusia 12 tahun.
"Sangat cepat!"
"Menakjubkan!"
"Ini, ini, ini, bahkan koki istana juga tidak memiliki kecepatan seperti gadis ini!"
"Baunya sangat harum,"
"Tunggu! Bantu aku untuk mengingat resepnya!"
sampai tidak berkedip aku membacanya ini yang ke 2 aku membaca seri ini aku suka karyamu thor terus berkarya semangat