Jeni, si pembuat onar itu itu julukan yang pas untuk jenifer,dia putri ke 3 dari pasangan Joshua martin dan yolanda vidia martin.
Ibunya sangat membenci jeni dia bahkan menganggap jeni anak sial,dulu waktu bayi ibunya bahkan tidak mau menyusui dan merawatnya,hanya sang ayah yang menganggapnya ada,dia selalu membuat onar di sekolahnya mencari perhatian dari sang ibu.
Sampai di pertemukan dengan CEO, keren dan cold,merasa tertantang untuk menakhlukkan sang CEO
Mampukan Jennifer menakhlukkan hati sang CEO, kita baca yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
"Hei, yang gue tahu ya, dina bakalan ilfil lihat gaya rambut pak ucup ini.sini duduk dekat gue, bawa sisir tidak lo?" jeni meminta rendi duduk di sampingnya, sementara dia meneguk teh panas tawar kesukaannya.
Rendi seperti anak yang nurut pada ibunya. Dia mendekati jeni dan menyerahkan sisir kecil dari balik saku celana belakang miliknya Jeni bangkit dari duduknya, mengacak acak rambut rendi yang klimis itu dengan kedua tangannya.
"Eh, kok malah diacak acak" geram rendi.
"Sudah diam dulu kenapa, ntar gue kasih tahu tutorial menata rambut yang keren.
Jeni terus mengacak rambut rendi sampai tidak terlihat begitu berminyak, baru dia menggunakan jarinya merapikan tatanan rambut itu.
"Nah begini kan keren, mirip gaya rambut artis korea, bukan gaya mang ucup.
"Kalau mau model yang lagi tren, besok lo bawa gunting dan silet. ntar gue buat yang lebih keren, seperti milik pesepak bola." kata jeni, sambil melihat tatanan rambut itu sudah oas belum.
"Wih , gila, ini mah keren banget bro, bisa kalah pamor gue sebagai ketos ganteng" kata reihan, dia jadi iri lihat rendi yang cool dan fresh dengan gaya rambut barunya.
" mau juga lo?"
"Mau banget" jawab reihan semangat.
Sementara rendi segera mengaca dia sungguh tidak percaya kalau dirinya memang keren banget.
"Wah, betul gue mirip Jungkook, personel bts itu, hehehe." kata rendi narsis
"Sarapan lo gue yang bayar deh." kata rendi semangat.
Reihan juga puas dengan gaya rambut baru dia. Rasanya lebih pede.
Tanpa mereka sadari ada yang sedari tadi memperhatikan interaksi 3 siswa itu dengan geram. dia meremas kuat gelas minumnya.
Gadis itu adalah monalisa, si primadona sekolah.
"Awas lo anak baru, gue akan bikin perhitungan pada lo" ucap mona dengan nada marah, sampai mukanya juga merah.
Di kelas rendi seperti artis pendatang baru saja, dia di kerumuni anak anak lain.ada yang nyindir, ada pula yang memuji penampilan barunya itu.
"Wih, bapak ketua kelas makin kece saja. kesurupan di mana pak, berpaling ke korea nih dari mang ucup, hahaha!" ledek kawan kawannya.
"Tapi keren kok, dina jadi suka lo, ada kesan kesan bad boy gitu" puji dina yang belum lama datengnya.
Sebenarnya Sudah lama dina menaruh hati pada rendi yang pandai dan tegas dalam mengemban tugasnya, tapi dia malu dengan penampilan rendi yang terlihat culun.
Hati rendi berbunga bunga, karena mendapat pujian dari Dina.
"Ah yang bener dina sayang kalau dina suka dengan gaya rambut rendi yang sekarang, hehe sudah mirip jungkook belum?" tanya rendi narsis.
" lebih keren Rendi malah." jawab dina salting.
"Huu" surak anak anak ipa1.
"Sudah sudah,sekarang kita bahas saja bazar untuk besok, mau menjual atau memamerkan apanih, mana waktunya mepet lagi"kata sofyan ketua tim bazar kelas mereka.
Semuanya jadi diam, mereka belum bisa menemukan pameran atau barang yang unik. kebanyakan dari kelas lain menjual aneka makanan dan minuman.Sedang kelas mereka masih anteng saja, bahkan stan untuk bazarnya masih kosong.
"Bingung, kalai jual makanan juga tidak bisa masak, kalau harus beli kit jualnya juga pasti kemahalan" jawab sari.
"Trus bagaimana kelanjutannya, tadi gue lihat cuma stan bazar kita yang masih belum ada persiapan, bahkan masih kosong melompong" timpal sofyan.
"Iya kita kemaren kemaren fokus ke pertandingan dan perlombaan,jadi belum kepikiran" jawab rendi.
"siswa disini banyak yang suka modifikasi motor tidak?" tanya kimmy.
"Suka banget ."jawab reno. Salah satu anggota geng motor di sekolah itu, bahkan anggota geng elang cukup banyak, dari kalangan siswa siswi smu garuda banyak yang bergabung.
"Kenapa, apa hub coba bazar dengan motor,?" kata sofyan sewot.
"Ya kita demo, modifikasi sepeda motor saja, dari motor CB sampai motor sport" nawab jeni santai.
" Keren, nanti gue hubungi temen temen gue. tapi siapa yang mau demo?" heran reno.
Seketika Dina dan Dona menunjuk ke arah jenifer.
Yang lainnya pada melotot tidak percaya, si pembuat onar itu tahu modifikasi motor.
"Nanti tim dari bengkel JSM yang akan demo,
kalau kalian semua setuju ntar gue telpon mereka" kata jeni dengan santai.
Mereka akhirnya berunding.
"Kalau kita.setuju usul jeni, maka kita hemat biaya nih, lumayan dapat sponsor juga" kata rendi.
Setelah semua deal jeni menelpon roy untuk datang ke sekolah mereka.
Yolanda, mengantar kedua putrinya ke dr spesialis kulit terbaik di jakarta.
" Bagaimana dok keadaan putri saya, tdi malam mereka tidak apa apa, tapi tiba tiba pagi ini sudah begini dok?" tanya yolanda.
"Apa ada alergi makanan, minuman atau udara dingin misalnya?" tanya dokter.
"Tidak dok, kami tidak punya alergi seperti yang dr tanyakan tadi tapi, gatal gatal ini muncul setelah saya mandi dok." jawab jesika.
Dr johan mengangguk mengerti.
"Oke bu, dik, saya akan memberi obat penghilang gatal dan bekas dari ruam ruam tersebut, dan dalam waktu 24 jam ke depan kalian tidak boleh terkena air dulu, di khawatirkan masih ada bakteri atau kuman dari air mandi kalian sehingga menambah rasa gatal itu." jawab dr johan.
"Baik dok, jadi kami tidak boleh mandi sampai besok pagi nih?" kesal jesslin, padahal hari ini kan mr alexander datang ke kampus huh" keluh jesslin.
"Elo masih mending lha gue" cemberut jesika.
"Sudah sudah jangan berantem terus ayo kita pulang dan minum obatnya supaya cepat sembuh" bentak yolanda pada kedua putrinya yang berantem di ruang dr johan.
2 gadis itu segera diam seribu bahasa.
"Maaf ya dok, anak saya malah bertengkar disini, kami permisi dulu!" pamit yolanda.
Mereka langsung pulang ke rumah dan segera meminum obat alergi serta mengoles salep di seluruh tubuh mereka.
" Gue yakin ini pasti ulah bocah badung itu, kita harus balas kak, sialan kemaren kita kempesin ban motornya ini malah kita di buat gatal gatal" ketus jesslin.
"bener, ayo kita buang saja barang barang di kamarnya, biar tidur di luar dia atau perlu di usir saja dari sini" usul jesika.
"Ma,mama sini deh!" panggil jesika.
"Ada apasih, mama sibuk nih!" kesal yolanda.
"Ma, kita keluarkan saja barang barang tu bocah ke gudang, jesi yakin ini ulah dia,makin hari makin nakal tu anak" usul jesika.
"Terserah kalian, tapi kalau papa marah bagaimana?" tanya mama tentang konsekuensi kedepannya.
"Ya kita bilang saja kalau dia yang membuat kita seperti ini" jawab jesslin.
"Terserah, mama sibuk nih, mama besok mau melelang berlian mama yang dri cina itu, mau mama tukar dengan perhiasan lain,bosan mama" kata yolanda, melangkah pergi ke kamar.