Seorang Gadis manja bernama Alena baru saja di usir oleh orang tuanya, mereka meminta agar anaknya bisa hidup mandiri dalam waktu tiga bulan. Namun tidak disangka semua ini sudah direncanakan oleh seorang CEO muda, yang ternyata sudah menyukai Alena sedari kecil namun tidak diketahuinya.
Bagaimana rencana selanjutnya sang CEO untuk mendapatkan hati gadis manja ini? ikutin terus up terbaru novel ini ya💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Lastari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hampir Honeymoon
🍒
• "Kenapa kamu disini?." Tanya seokjin yang keheranan melihat Alena ada di dalam ruang kerjanya.
"Aku, aku tiba tiba Ingin belajar. Jadi aku pergi ke ruang kerjamu untuk mencari buku." Alena beralasan.
"Yasudah, lihat saja apapun yang kamu mau." Balas seokjin sambil melangkah masuk keruangan itu
"Eehhhh, kenapa kok kamu tiba tiba pulang?." Tanya Alena sambil merentangkan kedua tangannya menghalangi seokjin untuk masuk.
"Ada barang yang lupa aku bawa tadi." Jawab seokjin
"Jangan jangan gelang tasbihmu, barang itu sangat berharga banget buat kamu ya?." Tanya Alena.
Seokjin tersenyum, lalu tiba tiba Alena langsung memeluknya dan memutar badannya kearah luar, agar dia tidak bisa melihat kearah dalam.
"Sayang tiba tiba aku merasa tidak enak badan, apa kamu bisa menggendongku ke kamar sekarang untuk beristirahat?." Tanya Alena
Di belakang, Alena memberi kode kepada Irene agar dia cepat membersihkan manik manik dari gelang yang hancur itu.
"Kamu ngga enak badan?." Tanya seokjin sambil memastikan dengan memegang dahi Alena.
"Hmm iya." Jawab Alena
"Kalau begitu aku akan memanggil dokter untuk memeriksamu." Ucap seokjin.
"Heee jangan jangan." Cegah Alena
"Aku, aku tiba tiba merasa aduhh." Alena memegang kepalanya seperti orang pusing
"Kamu tolong bantu aku untuk berbaring dikamar, aku hanya butuh istirahat saja sebentar. Aku sudah tidak sanggup lagi, aduhh.", Alena terus berakting agar seokjin mau membawanya pergi dari ruangan itu.
Dan akhirnya seokjin mau menggendongnya untuk diantarkan kekamar, Alena buru buru memberi kode lagi pada Irene untuk segera membereskan sisanya.
Irene pun keluar dari persembunyiannya, dia kebingungan saat melihat begitu banyak manik manik yang berserakan.
Karena terlalu panik dan terburu buru, Irene meninggalkan satu manik manik yang Tidak terlihat.
Dan sebentar lagi , manik manik itu akan menjadi sumber masalah terbesar yang akan membuat Alena dan Irene terkena masalah.
//
//
Dikamar, seokjin meletakan tubuh Alena perlahan di kasurnya.
"Kamu yakin tidak mau di periksa oleh dokter sekarang, takutnya sakitmu ini parah." Ucap seokjin
"Tidak, Tidak perlu. Aku hanya perlu beristirahat sebentar saja untuk memulihkan kondisiku." Balas Alena
"Kalau kamu sakit, pokoknya kita harus tetap pergi. Aku harus segera memanggil dokter." Seokjin akan berdiri tapi langsung ditahan oleh Alena.
"Beneran ngga perlu, aku cuma butuh istirahat saja." Alena meyakinkannya lagi.
"Kalau begitu istirahatlah, aku akan pergi bekerja lagi sekarang." Seokjin bergegas pergi
"Ehhhh." Alena kembali menahannya, kali ini dia menatapnya dalam tapi terlihat gugup.
"Sayang, aku takut sendirian disini. Bisakah kamu tetap disini untuk menemani ku?." Tanya Alena sambil menahan lengan seokjin
"Kalau begitu aku akan memanggil Irene kesini, supaya dia bisa menemani kamu." Saran seokjin
"Nggak nggak, gak boleh. Aku cuma mau kamu yang menemaniku disini." Sanggah Alena
" Apa kamu yakin mau aku temani disini?." Tanya seokjin
"Kenapa? Nggak boleh ya?." Tanya Alena dengan wajah mulai ditekuk agar mencuri rasa iba seokjin.
"Baiklah, aku akan ke ruang kerja sebentar untuk mengambil barangku dulu. Setelah itu aku akan kesini." Ucap seokjin sambil mengelus rambut Alena.
"Eehhhh, pokoknya aku mau kamu temani aku tidur sekarang juga." Alena langsung membanting diri kekasur agar seokjin tidak pergi ke ruang kerjanya.
Dia menepuk nepuk kasur agar seokjin segera ikut tidur disana.
"Apakah sebenarnya kamu, sedang memancingku?." Tanya seokjin dengan tatapan jahil.
*Dia itukan impoten ya? Hanya saja wajahnya terlihat sangat menakutkan. Huh aku harus tenang, Tidak ada yang perlu ditakutkan,* batin Alena.
"Ya, memang benar. Aku memang lagi mancing kamu, sekarang mau naik ke kasur atau nggak itu jadi pilihanmu." Ujar Alena dengan yakin.
Alena langsung tidur ke bantal dan pura pura memejamkan matanya, seokjin hanya bisa tersenyum melihat kelakuan gadis ini.
Perlahan seokjin mendekatinya di kasur, dia lalu dengan sengaja meraba pinggang Alena intens agar reaksi aslinya bisa terlihat.
"Dasar kurang ajar!." Alena berteriak sambil berbalik
Tapi Tidak disangka, seokjin sudah tepat di belakangnya sehingga dengan jarak sangat dekat, bibir mereka tiba tiba bercium*n membuat Alena langsung mematung kaku.
"Kamu curi curi kesempatan dari aku?." Tanya seokjin
"Ck jelas jelas kamu yang curi curi kesempatan dari aku, aku gak mau tau. Kamu harus tambahin uang untuk ini." Balas Alena.
Posisi mereka masih sama dengan jarak wajah yang sangat dekat.
"Kalau begitu, tambahkan saja banyak uang sampai kamu puas." Ucap seokjin
Dia lalu langsung menc*um Alena kembali, kali ini lebih sedikit memaksa dan mendominasi gadis itu.
Alena tidak diam dan terus memberontak, dia kesal karena menurutnya seokjin sudah berkelakuan diluar batasan.
Akhirnya dia mendorong paksa kepala seokjin agar sedikit menjauh.
"Kenapa? Apa kamu belum siap?." Tanya seokjin
"Kamu tadi belum bilang mau ditambah berapa." Jawab Alena lucu
"Semua harta milikku. Asal kamu mau melakukan, Maka aku akan memberikannya." Balas seokjin lalu kembali menci*m leher gadis itu.
"Tunggu dulu, bukannya kamu impoten?." Tanya Alena
Dengan sigap, seokjin langsung mengubah posisinya menjadi diatas Alena dan menatapnya dari atas.
"Siapa bilang aku impoten?." Tanya seokjin balik.
"Banyak orang yang mengatakan seperti itu." Jawab Alena
"Impoten atau tidak, kamu akan tau saat kamu mencobanya." Balas seokjin.
Lagi, dia melanjutkan aksinya itu. Seokjin terlihat seperti hewan buas yang akan memangsa buruannya.
Leher Alena sudah terus dibuat tanda cinta oleh bibir nakalnya.
"Tunggu, tunggu. Ada orang." Ucap Alena karena ada yang mengetuk pintu kamarnya.
"Ngga usah peduliin." Jawab seokjin singkat dan kembali melakukan aktivitasnya.
"Nggak bisa kaya gitu, gimana kalau mereka mencarimu karena urusan penting pekerjaan?." Ungkapnya
"Baiklah, aku akan membereskanmu malam ini." Seokjin mencubit pipi Alena pelan sebelum dia kembali berdiri dan merapihkan bajunya.
Saat masih merapihkan baju, seokjin membuka pintu kamar itu juga. Di depannya ada jeon yang terlihat kaget, dia tahu sepertinya dia datang di waktu yang salah.
"Apakah ada sesuatu yang penting, yang harus diurus?." Tanya seokjin
"Tuan seokjin, ada client yang sudah menunggumu datang daritadi. Dia mau menandatangani kontrak, tapi sekarang sudah dibatalkan." Jeon menjelaskan
"Baiklah, aku tahu. Sekarang kamu turun dulu." Balas seokjin..
Alena yang mendengar itu lalu perlahan mendekati suaminya, dia berjalan perlahan agar tidak menganggu obrolan mereka.
Saat seokjin berbalik, Alena sudah ada dibelakangnya.
"Aku sudah mendengar semuanya, kamu cepatlah pergi." Ucap Alena
"Baiklah, aku pergi dulu." Seokjin mengusap lembut rambut Alena.
Terlihat dari wajah mereka memancarkan aura kebahagiaan, sepertinya kejadian barusan berhasil membuat Alena jatuh cinta pada suaminya sendiri.
//
//
Sedangkan di sisi lain, Irene sudah berhasil mengumpulkan manik manik dari gelang yang Alena rusakkan tadi.
Dia mengendap endap masuk kekamar Alena saat melihat seokjin baru saja berangkat bekerja.
"Alena, semua manik maniknya sudah aku kumpulkan. Tapi lihatlah, sebagiannya ada yang rusak juga dan kemungkinan akan sulit untuk diperbaiki." Irene menunjukannya
"Yasudah kalau gitu, kita keluar sekarang untuk mencari orang yang ahli dalam bidang ini. Suruh dia untuk memperbaiki gelang ini." Balas Alena
"Kita harus bergerak cepat untuk menyelesaikan ini sebelum om seokjin mengetahuinya." Tambah Alena.
Mereka berduapun lalu bersiap untuk pergi ke sebuah toko yang sudah mereka cari di internet.
Lalu apakah akhirnya Alena dan Irene berhasil memperbaiki gelang itu?
Apa satu buah manik manik yang tertinggal di ruangan kerja seokjin akan ketahuan olehnya?
Saksikan cerita selanjutnya hanya di sini😜
Hallo
Attention Readers.
VIP pernikahan kontrak aku satuin sama VIP my universe di tele, yang sudah berumur 18+ boleh DM kalo mau masuk.
Sekali lagi aku buat ini berbayar ya, soalnya eksklusif hanya bisa dilihat di tele saja dan gak boleh bocil masuk
Dm aku di ig ya hhhe💜