Sequel MENIKAH MUDA cerita hanya Fiktif belaka,jika ada kesamaan tempat ,nama,itu hanya kebetulan semata.Karena cerita ini cuma halu si Othor yang labil.Kalau nggak suka mending SKIP saja nggak usah koment yang nggak ada manfaat..🙏
Abia Kiradzki Mahardika gadis 20th yang terlihat berbeda dengan penampilan yang tertutup dan misterius.
Di pertemukan dengan seorang dosen muda bernama Harraz Al'Gifari dengan wajah tampan namun punya sifat terkesan dingin.
Kehidupan keduanya berubah kala sebuah insident yang merubah hidup mereka.
Apa yang terjadi antara mereka berdua,ikuti kisahnya..
Luv u sekobon..💜💛
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Siapa Satria ??
Bia sampai di rumah eyang nya dengan mengendap-endap menuntun motor besar nya.
"Ehemmm..." suara deheman seseorang di dekat pintu garasi membuat Bia terperanjat.
"Ta_tante.. hehehe,ketahuan deh.."ucap Bia dengan nyengir kuda melihat sang Tante sudah berdiri dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.
"Jadi gini,yang katanya mau nginep karena memang kangen apa cuma ingin balap liar biar nggak ketahuan mertua kamu.Bia,kamu itu sudah punya suami..terus kalau kamu kenapa-kenapa gimana,gimana nanti kalau suami kamu tahu kelakuan istrinya yang bar-bar dan terkesan berandalan ."omel Nia pada Bia.
"Sayang,sudahlah ini udah tengah malam.Bia,mendingan kamu sekarang kamu masuk ke kamar Bi, langsung istirahat."lerai Rafif yang tiba-tiba muncul.
"Terimakasih Om,Bia sayang Om Afif deh...hihihi" ucap Bia dengan cepat kabur dari tempat itu sebelum tantenya meneriakinya lagi.
"Maassss....!!" seru Nia tak terima kalau Rafif selalu membela ponakannya itu.
"Ssssstttt...jangan berisik,ibu nanti bangun..besok lagi marah-marah nya ,sekarang kita tidur lagi."ucap Rafif merangkul bahu istrinya.
"Iiihhh..mas aku..
"Baiklah,kalau kamu nggak mau tidur..bagus deh, kalau gitu kita kuch-kuch hota hai saja gimana...," goda Rafif dengan menaik turunkan alisnya.
"Dasar mesum,mau kamu itu mah .." ucap Nia dengan senyum malu-malu.
Yahhh,walaupun memang mereka sudah suami istri namun,Nia masih merasa malu pada suaminya apalagi mereka tak pernah pacaran sebelumnya.Karena mereka langsung menuju halal setelah Rafif bebas dari penjara.
Jam empat pagi terdengar suara ketukan pintu rumah Mak Leha dan membuat Rafif yang baru saja selesai dengan ritual mandi besarnya langsung melangkah ke arah pintu depan dan sedikit mengintip dari kaca dan terlihat Harraz yang berdiri di depan pintu.
Ceklek.
"Assalamualaikum Om."ucap Harraz saat melihat pintu rumah itu terbuka dan menampakkan sosok Rafif dan menyalami Om dari istri nya.
"Wa'alaikumsalam, sendirian Raz..?"tanya Rafif melihat Harraz yang cuma lenggang.
"Ah iya om,tadi di depan diantar Umay..tapi, dia langsung pulang ke ndalem,Bia disini kan..jadi Arraz langsung kesini."ujar Arraz.
"Iya,ayo masuk...itu kamar Bia,biasanya dia nggak kunci kamarnya.."ucap Rafif menunjukkan letak kamar Bia.
"Oh iya om,mohon ijin Arraz masuk kamar Bia.."ucap Harraz pada sang Om istrinya
"Iya masuk saja , istirahat.."ucap Rafif dan kembali ke kamarnya.
Harraz pun membuka pintu kamar Bia dan benar saja pintu itu tak terkunci.Harraz menutup pintu kamar itu dan menguncinya.
Terlihat istrinya yang lelap dalam tidurnya.Melihat wajah istrinya yang terlihat polos dan teduh membuat Harraz adem liatnya.
Harraz membuka jaket kulitnya menggantungkan di tempatnya .Harraz melangkah mendekati istrinya dan naik ke atas tempat tidur dan membaringkan tubuhnya menghadap ke istrinya ,dia mencoba dengan perlahan menyingkirkan helaian rambut istrinya yang menutupi wajahnya.Entah keberanian dari mana Harraz mencium kening Isti nya dan mencium pipi nya juga.
Bia yang merasa tidurnya terusik pun berusaha membuka matanya sedikit..
"Heeemmmm.. uuuhhh..kenapa Aa dateng ke mimpi aku sih,kangen sih..cepet pulang ya A...."gumam Bia tanpa sungkan pun langsung memeluk tubuh Harraz.
Harraz mendengar gumaman istrinya terkekeh,apalagi mendapatkan pelukan erat di tubuh nya membuat dirinya langsung membalas memeluk tubuh Bia juga.
"Ternyata ada yang kangen nih,sampe di kira mimpi,hemm.."bisik Harraz di telinga Bia mengecup pucuk kepala istrinya bertubi-tubi.
Bia yang masih setengah sadar mender bisikan itupun membuka matanya perlahan dan betapa kagetnya dia sudah memeluk tubuh kekar suaminya.
"Aaaaa..hhuahtbffyg.." jerit Bia saat sadar bahwa dia tidak mimpi namun,dengan cepat Harraz membungkam mulut istrinya itu.
"Ssssstttt..kenapa teriak dek,ini Aa...katanya kangen,kenapa malah teriak ."ucap Harraz lirih sedikit berbisik.
"Aa..iiihhh,kenapa kamu nggak bilang kalau aku nggak mimpi..!!" pekik Bia saat tangan Harraz menyingkir di mulut Bia.
Dengan gemas Bia memukul lengan suaminya dengan manja.
"Aduhhhhh..dek,kok KDRT sih.."ucap Harraz mengaduh seolah kesakitan.
"Habisnya Aa itu ngambil kesempatan dalam kesempitan.."ucap Bia pura-pura merajuk.
"Aisssttt,jangan ngambek dong..suaminya pulang bukannya di sayang malah kena KDRT.."keluh Harraz dan beranjak dari tempat tidur.
"Aa mau kemana?"tanya Bia melihat suaminya beranjak dari tempat tidurnya.
"Mau kekamar mandi,mau ikut..?"goda Harraz dengan mengerlingkan sebelah matanya.
"Iiihhh..genit,sudah sana..sebentar lagi subuh."ucap Bia mengibaskan tangannya tanda mengusir.
Akhirnya Harraz pun masuk ke dalam kamar mandi sementara Bia menyiapkan baju suaminya yang sengaja sudah dia bawa dari rumah.
Tak butuh waktu lama Harraz keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk di pinggang nya.
"Iiisstt, kebiasaan si Aa..kan ada kimono handuk kenapa nggak dipake."protes Bia mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Bia belum terbiasa melihat perut kotak kotak milik suaminya.Serasa jiwanya oleng kalau lihat penampakan yang begitu menggoda.Padahal sang Daddy pun sama punya perut kotak kotak yang biasa dia lihat namun,rasanya beda saat melihat penampilan tubuh suaminya.Ada rasa panas dingin melihat penampilan yang begitu menggoda imannya.
"Kenapa mesti malu-malu si dek,jangankan melihat,nyentuh ,bahkan kamu bisa rasakan itu hal yang wajar..sudah halal lho.."goda Harraz dengan mengulum senyumnya melihat tingkah istrinya yang masih malu-malu.
"Sudahlah ,aku mau ke kamar mandi."ucap Bia langsung melangkah menuju kamar mandi.
Brakk..
Saking malunya Bia menutup pintu kamar mandi lumayan keras.
Harraz melihat wajah semerah tomat istrinya membuat dirinya terkekeh dan geleng-geleng kepala melihat tingkah ajaib istrinya itu.
Ada saja tingkah istrinya yang membuat dirinya spot jantung.Bagaimana tidak,tadi saat Bia memeluk tubuh nya saat tidur pulas membuat jantungnya berdetak kencang apalagi tangan lentiknya yang sempat merab* dada bidang nya,walaupun masih dengan memakai kaos nya namun, sukses membuat detak jantung nya tak aman.
Harraz sudah siap menggunakan gamisnya.Sembari menunggu istrinya Harraz meraih ponselnya dan melihat pesan dari sang Abah mengabarkan jika malam nanti akan ada acara kunjungan yang di hadiri dinas kesehatan dan juga ada beberapa pejabat daerah dan abahnya meminta Bia mewakili pesantren untuk memberikan sambutan singkatnya.Harraz dengan berat menghela nafas nya dan bertepatan dengan kemunculan istrinya yang sudah rapih memakai kaos dengan celana kulot nya.
"Aa nggak musholla?"tanya Bia melihat suaminya yang masih anteng duduk di kamar.
"Hari ini Aa mau jama'ah sholat sama istri dulu."ucap Harraz dengan santai.
Mendengar ucapan suaminya pun akhirnya Bia memakai mukenanya dan menggelar sajadah nya untuk mereka sholat berjamaah.
Setelah adzan subuh berkumandang Harraz pun memulai sholat mereka dan setelah nya memanjatkan doa untuk kesehatan keluarga mereka , ketentraman rumah tangga mereka dan mengucap syukur atas semua yang mereka miliki saat ini.
Harraz mengajak Bia untuk membaca Al-Qur'an ,Harraz menyimak saat Bia membaca Alquran dan membetulkan beberapa tajwid dan juga membenarkan dengan begitu lembut memberikan arahan pemahaman tentang apa yang Bia baca.Bukan hanya menghafal Al-Qur'an yang Harraz tekan kan namun,harus memiliki pemahaman tentang apa yang kita baca.Lebih baik membaca Alquran dengan tahu arti yang terkandung dalam setiap apa yang mereka baca dan apa yang terkandung dalam setiap ayat yang kita baca.
.
.
Jam tujuh pagi mereka sarapan dan Harraz pun bergabung dengan keluarga sang istri.
"Jadi,kalian akan pulang ke Pondok nanti..kenapa nggak nginep disini lagi,"ucap eyang Leha.
"Nanti malam Insyaallah ada acara di pondok uti,Bia di dawuh Abah Yai buat menjadi perwakilan pesantren untuk memberikan sambutan."ucap Harraz.
Mereka pun paham dengan tugas Bia saat ini, Bia yang sekarang bukan bocah yang bertingkah seenaknya sendiri.
"Terus,kalian mau pulang ke sana pake apa,Bia kemaren kesini pake Ojol terus eyang juga nggak liat Harraz bawa mobil."ucap eyang Leha
"Kan ada Satria uti,tenang saja Satria solusi terbaik buat kita berdua.."ucap Bia dengan santai.
"Satria??"tanya Harraz dengan menatap wajah istrinya dengan wajah yang terlihat tak bersahabat
"I_iya.."jawab Bia dengan terbata karena melihat ekspresi suaminya yang terlihat tak biasa.
Bia pun tersadar bahwa suaminya pasti salah paham karena dia mengucapkan nama Satria ,tentu saja suaminya tidak tahu Satria siapa,Bia mengulum bibir nya berusaha menahan tawanya karena melihat ekspresi suaminya yang terlihat kesal.
"Sekali-kali jahilin pak suami nggak papa kali yah.."batin Bia
NEXT ➡️