Yun Li An, satu-satunya Jenderal perang wanita kerajaan Choi, dia telah mengalahkan ribuan pasukan musuh setiap kali berperang.
Namun sayangnya dia harus mati di tangan kepala pasukan yang dia pimpin, karena dia tidak menyetujui keinginan Putra Mahkota.
"Jenderal Yun, jangan salahkan aku yang melakukan ini padamu. Tapi salahkan dirimu sendiri, yang membuat Putra Mahkota menginginkan nyawamu!"
Tang Liu An, ketua mafia yang sangat ditakuti oleh banyak kelompok mafia lainnya, karena selalu membuat berbagai senjata dan obat.
Tetapi dia dikhianati oleh anak buahnya yang ingin merebut sebuah cincin penyimpanan yang dia ciptakan. Karena di dalam cincin itu terdapat berbagai senjata dan obat yang berhasil dibuat oleh Tang Li An.
"Di mana ini, dan kenapa aku memakai pakaian seperti ini?"
🍀 Silakan baca tuk kelanjutan ceritanya
Jangan lupa untuk memberi dukungan pada karya-karya Ana
Terima kasih 🙏 😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Bab 23
Setelah mendapatkan tanah dari Raja Quan, Yun Li An segera memerintahkan pasukannya untuk datang ke sana, dan membuat sebuah benteng kecil, agar tidak sembarangan orang dapat masuk ke sana.
Yun Li An juga akan memperkerjakan orang-orang yang pintar dalam bercocok tanam, agar hasil panen Yang di dapat bagus.
Mereka juga akan membuat saluran air agar setelah lahan untuk menanam padi dan gandum siap ditanami, mereka tidak perlu pergi ke sungai untuk mengambil air.
Dalam beberapa bulan ini, sebagian pasukan khusus Yun Li An sangat sibuk membuat lahan pertanian mereka sendiri, dan juga membantu orang-orang membangun tempat pelatihan mereka di dalam hutan.
Sementara di perbatasan utara, Yun Li An menempatkan 1500 orang dari dua kelompok pasukan khususnya (Panah dan pedang), agar di sana tetapi aman terkendali.
Brak!
"Kau berkata jika Jenderal Yun mendapatkan tanah dari wilayah bagian terluar kerajaan Quan?" ucap Putra Mahkota dengan terkejut.
"Benar, Yang Mulia. Dia mendapatkan tanah itu dari hasil menukarkan nyawa Panglima perang Ho, dan juga mutiara yang dia bawa,"
"Kurang ajar! Beraninya dia melakukan itu!"
"Yang Mulia, dia telah mendapatkan surat kepemilikan tanah itu dari Raja Quan. Dan dia berkata, jika anda atau Yang Mulia Kaisar menginginkan tanah itu, maka anda dan Yang Mulia harus memberikan kembali mutiara kerajaan Quan padanya,"
"Apa? Beraninya dia berkata seperti itu! Aku harus memberitahu hal ini kepada Ayah Kaisar,"
Putra Mahkota benar-benar merasa kesal dan geram pada Yun Li An. Karena dia merasa sangat dirugikan saat ini.
Dengan cepat Putra Mahkota berjalan menuju istana Kaisar, untuk menemui Kaisar Choi.
"Aku kehilangan banyak pasukan perang, tetapi dia justru mendapatkan tanah yang sangat bagus dari Raja Quan!" ucap Putra Mahkota.
Tiba di istana Kaisar, Putra Mahkota melihat Pangeran kedua keluar dari aula Kaisar.
"Apa yang dia lakukan dia di istana Ayah Kaisar?" gumam Putra Mahkota.
Setelah melihat Pangeran kedua keluar dari halaman istana Kaisar, Putra Mahkota kembali berjalan untuk menemui Kaisar.
"Salam kepada Ayah Kaisar," ucap Putra Mahkota setelah berada di depan pintu aula Kaisar.
"Kau sudah datang, duduklah!"
"Ayah, tadi aku melihat adik pertama. Apa yang Ayah dan dia bicarakan?"
"Dia, dia memintaku untuk tidak menyentuh Jenderal Yun!"
"Apa maksud dari ucapannya, Ayah?"
"Dia memberitahu padaku, jika Jenderal Yun mendapatkan tanah dari Raja Quan. Dan dia berkata agar aku tidak menyentuh tanah itu,"
"Bagaimana dia bisa tahu, jika Jenderal Yun mendapatkan tanah dari Raja Quan?"
"Jenderal Yun adalah orang kepercayaannya, jadi tidak mungkin jika dia tidak mengetahui hal itu,"
"Lalu, apa kita benar-benar akan diam saja, Ayah? Jenderal Yun mendapatkan tanah itu juga karena kita mengembalikan mutiara itu pada Raja Quan!"
"Choi Han Min, dia akan mundur dari posisinya,"
Putra Mahkota membulatkan kedua matanya, "Maksud Ayah, dia tidak akan lagi menghalangiku menjadi penerus kerajaan ini? Dia tidak akan lagi berdebat denganku dalam mengambil keputusan? Dia, dia akan menyerah pada tahta ini?"
Kaisar Choi mengangguk, sebenarnya Putra Mahkota dan Choi Han Min adalah saudara kembar. Karena Putra Mahkota lahir lebih dahulu beberapa menit, dia pun yang dipilih sebagai Putra Mahkota.
Namun sejak kecil Putra Mahkota lebih dimanja dam diutamakan oleh Ratu, karena itu Pangeran kedua Choi lebih pendiam dan lebih suka melakukan semuanya sendiri.
Bahkan di usia 10 tahun, Pangeran kedua Choi memutuskan sendiri, jika dia ingin belajar berkuda, taktik berperang, menggunakam pedang dan yang lainnya.
Putra Mahkota tersenyum mendengar ucapan Kaisar Choi, "Artinya, setelah ini aku tidak perlu lagi berusaha dengan keras untuk mengambil hati rakyat!"
Kaisar Choi menatap Putra Mahkota, sebenarnya dia lebih memilih Pangeran kedua yang meneruskan tahtanya, selain bijak dalam memutuskan sesuatu, sejak kecil Pangeran kedua sudah memiliki banyak pengetahuan dibandingkan dengan Putra Mahkota.
Tetapi Putra keduanya telah memutuskan untuk melepaskan tahta itu, dan meminta padanya agar Pangeran kedua ikut bersama Jenderal Yun di garis depan.
...----------------...
Pembuatan obat yang sebelumnya Yun Li An buat memasuki tahap akhir, karena kemarin dia gagal dalam percobaan pertama, dan juga harus pergi ke perbatasan utara.
"Baiklah, aku harap kalian ini berhasil!" ucap Yun Li An seraya memasukan bahan terakhir yang akan mengentalkan obat itu.
Yun Li An tidak menggunakan metode tumbuk dalam membuat obat, dia memilih merebusnya lalu mengentalkan obat itu, dan dia membentuknya menjadi pil.
"Baiklah, tinggal mengaduknya sebentar. Lalu tuangkan ke dalam wadah ini!"
Yun Li An mengangkat tungku itu lalu, menuangkan semua cairan obat yang telah mengental itu ke dalam wadah yang sudah dia siapkan.
Setelah itu Yun Li An mengaduk lagi hingga obat itu terasa hangat, lalu dia baru membentuknya seperti pil.
"Aku harus mencoba pil ini, di dalam buku tertulis ini dapat menyembuhkan luka dalam, dan hanya membutuhkan dua hari luka itu akan sembuh," ucap Yun Li An.
Membutuhkan waktu setidaknya dua jam dalam membuat dua botol kecil pil itu. Dan itu dia lakukan sendiri, karena dia tidak mau siapapun mengetahui dari mana bahan dan juga cara dia membuatnya.
"Baiklah, ini sudah selesai. Selanjutnya aku akan membuat beberapa racun ringan untuk berjaga-jaga!" Yun Li An menatap dua botol kecil berisi pil yang dia buat.
Tumbuhan akar 100 cabang berusia 1000 tahun cukup sulit ditemukan, karena itu Yun Li An ingin membuat racun yang ganas pun harus bisa menemukan tanaman itu terlebih dulu.
Yun Li An keluar dari dalam kamarnya, lalu berjalan menuju ruang baca.
Langkah Yun Li An terhenti ketika dia melihat Pangeran kedua berjalan ke arahnya.
"Yang Mulia, apa yang membawamu ke sini?" ucap Yun Li An.
"Aku sudah berbicara kepada Ayah Kaisar mengenai tanah dari Raja Quan itu!"
"Kau sudah mengatakannya?"
"Benar, dan aku pastikan jika Ayah Kaisar dan Putra Mahkota tidak akan mengusik tanah itu,"
"Yang Mulia, apakah kau..."
Choi Han Min berbalik dan berjalan beberapa langkah, "Aku tahu jika sampai kapanpun, aku tidak akan pernah bisa menjadi penerus dan mendapatkan tahta itu. Jadi, aku menyerahkannya,"
Kedua mata Yun Li An membulat, "Yang Mulia, bagaimana bisa..."
Pangeran kedua menatap Yun Li An, "Jenderal Yun, melindungi orang-orang yang sangat penting bagiku adalah hal yang sangat ingin aku lakukan. Aku tidak akan mati hanya karena aku tidak menjadi Kaisar,"
"Tetapi Yang Mulia, banyak orang yang sudah mendukungmu. Dan juga..."
"Mereka akan mengerti, kelak aku dan kalian semua akan hidup tanpa harus berdebat lagi dengan Putra Mahkota,"
"Yang Mulia,"
"Tidak akan ada artinya aku menjadi Kaisar, namun tidak bisa melindungi orang-orang yang sudah melakukan banyak hal untuk diriku. Kelak rakyat akan merasakan sendiri, dan juga Ibu Ratu..."
"Lalu, apa rencanamu selanjutnya?"
"Aku sudah melepaskan posisi Kaisar, jadi aku bisa pergi ke perbatasan denganmu dan pasukan khususmu, untuk melindungi kerajaan ini,"
Yun Li An menatap Pangeran kedua, "Laki-laki ini, bagaimana bisa dia dengan mudah melepaskan posisi Kaisar yang masih belum pasti bisa didapatkan oleh Putra Mahkota?"
semangat terus Thor