Doyama adalah segerombolan penjahat jenius yang diberi modal oleh salah satu perusahaan asing untuk mengubah limbah perusahaan nya menjadi ramuan yang dapat merubah karakter serta bentuk ras serupa manusia menjadi iblis dan monster kanibalisme.
Perusahaan tersebut mencampurkan DNA manusia terpilih dengan limbah serta bahan kimia yang ditemukan oleh peneliti untuk menciptakan ras baru yang berada dalam kendalinya yang dimana nanti nya ras baru tersebut menularkan racun kepada manusia normal sehingga menjadi mahluk yang sama yang berada di bawah kendalinya.
Iblis setengah monster setengah manusia itu dinamai Rambi. Rambi sendiri bisa bertindak anarkis bahkan bisa menghasut dan membunuh manusia sesuai dengan apa yang di isntruksikan oleh tuan nya.
Akankah ada pahlawan yang bisa menghentikan wabah buatan ini? Ataukah manusia akan benar-benar musnah dan bumi menjadi milik perusahaan tersebut secara tunggal beserta para budak iblisnya?
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kalimat Fiktif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekuatan Yang Lahir Dari Cinta
Bulu burung berwarna hitam itu sampai ke telinga tuan nya yang sedang menikmati observasi keangkuhan nya dibalik sebuah jendela besi bercorak mewah exspresinya yang seharian tadi terkesan sangat sumringah dan angkuh seketika berubah seperti menahan kesal, membendung murka setelah bulu burung itu tiba.
"Memang mesti dikasih pelajaran para pendekar berengsek itu" Gumam nya dengan penuh kesal di ikuti dengan kedua matanya yang melotot, geram.
Tak lama setelah mendengar kabar yang demikian pria itu menyuruh salah satu anak buahnya yang memang pekerjaan nya hanya diam mematung dibalik pintu kamarnya. Ia menyuruh orang itu untuk mengumpulkan semua petinggi dari perusahaan raskik lain nya untuk mengadakan konfrensi darurat.
"Cepat sampaikan kabar ini dan datanglah padaku tidak kurang dari satu jam kedepan dengan membawa kabar yang pasti" Ucapnya.
Pria yang menjadi asisten nya itu memagut patuh seperti seekor kelinci yang dikasih pakan wortel oleh majikan nya. Sebelum kemudian ia lenyap, dalam hitungan detik lalu merubah tubuhnya menjadi seekor burung gagak berwarna hitam yang terbang keluar jendela.
.......
"Rupanya benar, mereka (Para pendekar) itu bukanlah orang orang yang sembarangan, Awas saja tunggu pembalasanku dasar keparat!" Batin nya yang semakin menggerutu kesal.
Seekor kelinci yang berada di dalam kotak khusus dikamarnya kembali jadi pelampiasan nya untuk yang kesekian kalinya. Hewan yang sangat menggemaskan itu seperti tidak ada artinya ditangan nya, itu terlihat dari cara ia memperlakukan binatang tersebut yang padahal ia sendiri yang semula merawatnya.
"KRAK"
Tubuh kelinci yang awalnya masih hidup itu seketika mengejang setelah ia remas dan putar kepalanya hingga 80 derajad ke arah kanan.
Sesaat kemudian dua buah taring panjang bak seekor binatang omnivora keluar dari sisi kanan dan kiri mulutnya, kedua taring itu dengan sangat mudah merobek bagian leher daribkepala kelinci yang ia pegang, lalu kemudian darah merah segar dari hewan yang lucu itu perlahan masuk kedalam mulutnya dalam dengan kedua bola mata yang semakin terbelalak seram.
"SPRAKK"
tubuh hewan yang sudah tak bernyawa itu kemudian ia lempar keluar jendela seperti sebuah boneka mainan. Dan dibawah sana seketika puluhan anjing liar mulai bermunculan dari tiap semak belukar lalu saling mengonggong seolah memberi tau kawanan nya bahwa ada santapan lezat disitu kemudian kawanan anjing liar itu mulai berebut untuk memakan sisa dari bangkai hewan kelinci itu.
.......
(Pusat Kota Emerlyd sehabis pertempuran)
"Apa kalian baik baik saja?" ucap garp, berjalan perlahan kearah wilis dan shoman yang separuh tubuhnya masih tertimpa reruntuhan tembok penyangga kios yang lalu diangkatnya.
"Iya kami cukup baik baik saja, Tapi entah dengan si ksatria itu!" timbal shoman yang mulai berdiri dengan sedikit meringis.
"Biar aku saja yang melihat keadaan nya!" balas garp, Setelahnya berjalan melewati puing puing bangunan.
"Tapi dia tidak ada disini!" Teriak Garp, menambahkan.
"Cari lebih jeli lagi, sudah jelas tadi ksatria itu disana!" Balas Wilis, sedikit kesal.
"Aku bisa memastikan hal itu wilis, dan jika kamu cukup kuat untuk berjalan lihatlah kesini" Timbal Garp kembali sambil mengangkat reruntuhan tembok yang berserakan di tempat itu dengan harapan menemukan tubuh ksatria itu dibawah reruntuhan.
"Aku tidak apa-apa, sudahlah kalian tak perlu cemas"
Suara misterius yang kedengaran tidak asing itu memecah pernyataan Garp dengan segera.
"Hey, apa kamu ksatria yang tadi menyelamatkan kami?" Balas garp dengan mengadahkan wajah karena sumber suara itu adalah dari seorang Pria ceking yang berdiri diatas puncak canopy.
"Iyaa itu aku!" timbalnya, yang kontan membuat garp langsung kaget karena tiba tiba saja pemilik suara itu sudah berdiri dibelakang punggung nya.
"Arsyin? Benarkah?" Teriak garp dengan mulut menganga penuh ketidak percayaan.
"Itu tidak mungkin, bagaimana mungkin bocah yang tidak tau apa apa soal magi bisa mempunyai energi yang diatas rata rata dari kami" Batin Shoman yang tidak kalah terkejut nya.
"Sudahlah ini semua tidak pentingkan? Ada hal yang lebih serius yang harus dengan segera kita lakukan detik ini" Tmbal Arsyin, "Kalian pahamkan apa maksudku?" Ucap Arsyin menambahkan.
"Tentu saja kami sangat paham akan hal itu, tapi apakah harus dengan cara yang terburu Buru seperti ini untuk menyelamatkan Oamin?" Balas Garp di depan nya yang coba untuk menurunkan kadar kekaguman nya.
"Aku sudah menyelamatkan kalian dari kematian apa kurang caraku seperti itu? Atau memang kalian yang tidak mengerti caranya berbalas budi?" Ucap Arsyin, kali ini raut wajah serta nada bicaranya terdengar agak meninggi.
"Bukan seperti itu Arsyin, tapi kamu tau kan orang yang menyandera Oamin itu mereka bukan manusia sembarangan, kita harus menyusun tekhnik terlebih dahulu agar tidak kembali termakan jebakan mereka!"
"Diam kau pria gempal!" Balas Arsyin memotong pembicaraan nya, kali ini dengan nada yang menghentak.
"Jika kalian semua tidak ingin membantuku tidak apa apa, karena aku yang sekarang sudah cukup kuat untuk membinasakan para bajingan itu seorang diri" Ucap Arsyin menambahkan dengan wajah yang mulai memerah kesal.
"Aku akan pergi seorang diri ketempat dimana perusahaan Raskik corp itu berada. Dan aku berharap semoga kalian semua paham caranya mau membalas budi!"
Kalimat terakhir yang menggebu-gebu dari Arsyin itu ia sampaikan dengan nada bicara yang kelewat marah sehingga seketika tubuh kurusnya meloncat ke angkasa lalu lenyap meninggalkan mereka.
"Tunggu Arsyin maksudku tidak seperti itu!" Teriak Garp yang kemudian disanggah oleh Wilis.
"Tidak perlu meneriaki nya atau menghalangi jalan nya kita cukup mengikutinya saja setelah ini, kareka aku tau apa yang saat ini diarasakan, kecemasan yang mendalam yang disebabkan oleh keluarga tercintanya lah hingga ia juga memiliki kekuatan instan yang sangat luar biasa seperti ini"
"Ayo kita ikuti dia, kita harus tau caranya balas budi itu seperti apa" Balas Wilis yang kemudian juga meloncat keangkasa menghiraukan rasa sakitnya mengikuti Arsyin.
"Wanita memang sulit ditebak!" Ucap Garp setelah saling pandang dengan shoman dan mulai pergi mengikuti.
*****
(Laboratorium Rahasia Raskik. Corp)
Disana sedang berlangsung sebuah konfersi besar yang dihadiri oleh para petinggi dari perusahaan tersebut. Pengamanan extra ketat dari para bodyguard berbadan tinggi besar serta monster hasil observasi mereka terlihat berjejer dari awal pintu masuk hingga ke ujung lab tempat dimana konfrensi rahasia itu sedang berlangsung.
Mobil mobil mewah terlihat berderet menghiasi halaman parkiran yang luas, sedang dari angkasa kemudian Arsyin mendarat begitu saja diantara kerumunan body guard bersenjata lengkap yang tengah mengobrol satu sama lain dari arah depan.
"Kurang Ajar siapa kau?" Bentak salah satu bodyguard berkulit hitam kepada Arsyin dengan menodongkan senjata laras panjang ditangan nya.
Namun Arsyin tetap berjalan dengan santai seolah tidak memperdulikan ancamam senjata dari orang di depan nya hingga para bodyguard penjaga parkiran tersebut meletuskan senjatanya namun dengan kecepatan secepat kilat Arsyin bisa menghindari peluru dari pucuk senjata orang tersebut dan dengan sekejap mata ia bisa membantai ke 5 orang bodyguard itu dengan sangat mudah.
"Cihh cuma siput" Gumam Arsyin dengan Angkuhnya sambil melanjutkan langkah kakinya untuk menerobos masuk kedalam lab mengikuti instingnya.
Sensor darurat terdengar berbunyi nyaring saat langkah kakinya berjalan kearah loby laboratorium itu hingga membuat puluhan body guard lain dengan sangat gesit keluar dan menghujani nya dengan beberapa tembakan.
"Ada penyusup, tembak lebih banyak!" Teriak salah satu komandan bodyguard itu hingga dengan serempak puluhan peluru mulai mengincar kearahnya.
Sekali lagi dengan kekuatan Arsyin yang sangat jauh diatas level mereka Arsyin dengan sangat mudah menghindari puluhan peluru itu lalu dengan sekejap. Mata ia kembali membantai habis para bodyguard itu tanpa kesulitan sedikitpun, namun ada salah satu bodyguard yang berhasil melarikan diri atau lebih tepatnya Arsyin biarkan ia untuk melarikan diri. Dan dengan tergesa gesa Bodyguard tersebut merangsak masuk kedalam ruangan persidangan.
"Tu, tu, tuan ada penyusup yang sangat kuat datang!" Ucap bodyguard tersebut kepada para petinggi di sekitarnya yang sedang berada di persidangan.
"Kemana teman temanmu yang lain, suruh mereka yang memback up!" Bentak pak gempal padanya.
"Ssst sudah biar aku saja!" Balas salah satu orang bertopi cats yang kemudian terlihat berdiri dan langsung jadi pusat perhatian dari para petinggi yang lain.
"Dia itu lawanku, kalian Fokus saja disini, tanganku sendiri yang akan membinasakan nya!" Ujar pria tersebut dengan suara yang menggeram lalu tersenyum kecut dan berjalan keluar dari persidangan tersebut seolah memang sedari kedatangan nya ketempat ini ia sudah menunggu Arsyin untuk melampiaskan semua kemurkaan nya.
(Bersambung Ke Part 28)