Rangga adalah seorang pemuda yang mendapatkan warisan sepasang mata sakti. mata sakti mampu menembus benda apapun, juga memberikan kemampuan medis dan ilmu beladiri.
Namun untuk mendapatkan mata sakti itu, Rangga menjadi bisu selama 5 tahun. tanpa di duga dia menikahi seorang wanita yang sangat cantik. Namun istrinya tidak mencintainya sama sekali.
Namun dirinya selalu di rendahkan oleh keluarga istrinya karena bisu dan tidak berguna.
Setelah 5 tahun berlalu, Rangga akan menggunakan mata saktinya untuk merubah takdirnya dan mendapatkan hati istrinya.
Bagaimana kelanjutannya bisa di baca di novel ini ya !!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 2 MUNCULNYA MATA SAKTI
Di bawah paksaan itu, Miranda justru mengambil keputusan untuk menikah dengan Rangga. Miranda hanya mengharapkan status saja, yang terpenting dirinya bisa terlepas dari paksaan keluarganya.
Dari pada dia menghabiskan hidupnya bersama orang yang tidak dia sukai, Miranda lebih memilih menjalani kehidupan dengan Rangga yang bisa di aturnya dan selalu menuruti kata-katanya.
Pada intinya ini, Miranda hanya mau hidup bebas dengan memanfaatkan Rangga saja.
Pada pagi hari, waktu menunjukkan pukul 9 pagi. Rangga kini sedang berada di sebuah kampus untuk menjemput adik dari Miranda yang bernama Sonia Darmawan.
Sonia adalah seorang gadis muda cantik yang tidak kalah dari Miranda. Rambut panjang dan kulit putihnya membuatnya semakin tampil mempesona. Pada intinya kakek beradik ini sama-sama cantik dengan ciri khasnya masing-masing.
Rangga kini sedang berdiri di dekat mobil yang di bawanya sambil menunggu Sonia keluar dari kampusnya.
"Kenapa orang bisu sepertimu yang menjemput ku?" ujar Sonia yang baru saja keluar dari gerbang universitasnya.
Terlihat raut wajah dari Sonia yang tidak suka dengan kakak iparnya ini. Sejak menikah dengan kakaknya, Sonia dan Rangga tidak memiliki hubungan yang baik. Sonia begitu membenci Rangga yang tidak berguna dan hanya membuat malu keluarganya saja.
"Itu bukannya kakak iparnya yang tidak berguna itu," ujar salah seorang teman satu kampus Sonia mengatai Rangga.
"Selain tidak berguna, aku dengar dia juga seorang pria yang bisu," ujar teman sekampus yang lain.
"Kabarnya sehari-hari dia tidak bekerja, dan hanya menumpang hidup di keluarga Sonia," ujar teman sekampus yang lain lagi.
"Tenyata masih ada seorang pria dewasa yang tidak tahu malu seperti itu," ujar teman sekampus yang lain lagi.
Teman-teman kampus Sonia juga mulai mengejek dan merendahkan Rangga. Hal ini tentu saja membuat Sonia juga menjadi malu dan kesal.
"Rangga, kamu bisa tidak jangan mempermalukan diri sendiri," ujar Sonia kepada Rangga dengan kesal.
Sonia mulai berjalan menuju ke mobil dan langsung melemparkan tasnya kepadanya Rangga.
"Kamu benar-benar menyusahkan keluarga saja," ujar Sonia.
"Cepat jalan, jangan biarkan teman sekampus ku semakin banyak yang melihat kita," sambung Sonia membuka pintu mobil.
Sonia duduk di kursi belakang dan menutup pintu mobil dengan keras. Rangga juga mulai masuk ke dalam mobil dan hendak menjalankannya.
"Kedepannya kamu tidak perlu menjemput ku, itu sangat memalukan bagiku," ujar Sonia dengan sinis di dalam mobil.
Rangga yang bisu juga tidak menjawabnya. Rangga hanya mencengkram dengan keras setir kemudi mobil untuk melampiaskan emosinya.
Di sepanjang perjalanan Sonia terus saja menghina Rangga dengan semaunya. Sonia bahkan mengatakan bahwa seharusnya kakaknya tidak menikahi orang tidak berguna sepertinya.
Selama ini Rangga tidak bekerja dan hanya mengerjakan pekerjaan rumah saja. Karena dia bisu, jadi sangat sulit untuknya mendapatkan pekerjaan di luar.
Sonia juga mengatakan bahwa Rangga hanya bermodal wajah tampan saja, tapi tidak memiliki kemampuan, itu lebih rendah dari seorang pengemis di jalanan.
Rangga juga sangat kesal sekali mendapatkan penghinaan seperti ini. Jika Sonia bukanlah adik dari istrinya, ingin sekali Rangga menamparnya dengan keras.
Setengah jam kemudian kini Rangga dan Sonia telah sampai di rumah keluarga Darmawan.
Rangga langsung menuju ke kamarnya dengan terburu-buru. Hari ini hanya kurang beberapa menit saja tepat 5 tahun setelah kejadian di penjara waktu itu.
Rangga melihat ke arah jam dinding di kamarnya. Waktu menunjukkan pukul 9 lewat 58 menit, tepat pukul 10 nanti genap 5 tahun Rangga menjadi bisu.
Rangga sudah tidak sabar menunggu apa yang akan terjadi kepada dirinya setelah melewati masa sulit selama 5 tahun ini.
Tepat pukul 10 seketika Rangga merasakan matanya begitu sangat sakit. Seketika Rangga langsung memegangi kedua matanya sambil berguling di atas ranjangnya.
Rangga mulai merasakan dalam benaknya begitu sangat terang seolah cahaya yang dulu di berikan oleh kakek tua mulai keluar kembali.
Seketika muncul di benak Rangga berbagai macam pemandangan yang luar biasa. Rangga melihat berbagai macam teknik pengobatan legendaris, ilmu beladiri kuno dan mata yang dapat menembus gelapnya malam. Itu semua seolah melebur dan masuk ke dalam mata Rangga dengan sangat cepat.
Beberapa menit kemudian Rangga merasakan matanya sudah tidak sakit lagi dan bahkan terasa begitu hangat dan nyaman.
Rangga segera berdiri kembali dan merasakan kejadian yang dia alami barusan tampak begitu nyata.
"Apakah ini yang di maksud oleh kakek tua itu," ucap Rangga secara spontan.
Alhasil Rangga langsung menyadari bahwa dirinya kembali dapat berbicara seperti sebelumnya. Di tambah lagi kini Rangga merasakan tubuhnya seolah di aliri oleh energi yang begitu besar.
Rangga mulai berdiri menghadap ke cermin di kamarnya dan mendapati kedua matanya begitu bersinar dan berkilau. Bahkan boa matanya terlihat seperti bola api yang membara.
"Ini..." ucap Rangga mencoba memahami perubahan pada matanya.
Rangga kemudian mencoba mengibaskan telapak tangannya ke arah cermin dan seketika kibasan itu menghantar angin dan menghantam kaca cermin itu.
"Krak," kaca cermin itu langsung retak di semua bagian.
Rangga kemudian coba melihat ke arah sebuah guci kecil di kamarnya. Sekilas cahaya keemasan terlintas di matanya dan pandangan Rangga mampu menembus ke dalam guci itu. Rangga dapat melihat di dalam guci itu ada seekor semut merah yang sangat kecil.
"Ini hebat sekali," ucapan Rangga dengan takjub dan sangat bersemangat.
Rangga seketika menjadi sangat senang dengan kemampuan yang dia miliki ini. tidak di sangka semua yang di katakan oleh kakek tua itu dalam mimpinya, kini setelah 5 tahun lamanya telah terbukti.
Rangga duduk di atas ranjangnya, sangking senangnya hingga membuatnya tubuhnya bergetar hebat.
"5 tahun ini aku begitu menderita," ucap Rangga tanpa sadar air matanya mulai menetes.
"Dengan mata sakti ini, takdirku akan berubah," sambung Rangga.
Sementara itu di ruang tamu rumah keluarga Darmawan, terlihat ibu mertua dari Rangga yang bernama Ratih sedang mengobrol dengan seorang pria muda.
Pria muda itu bernama Lukas yang merupakan seorang pengusaha muda. Lukas terlihat begitu rapi dengan menggunakan stelan jasnya dan jam tangan mewah di tangannya.
"Lukas memang orang yang sangat berbakat, selama ini bibi tidak salah menilai mu," ujar Ratih begitu ramah kepada Lukas.
Di sini terlihat bahwa Ratih begitu sangat menyukai Lukas. Ratih melihat Lukas begitu luar biasa, dia sudah menjadi orang sukses di usianya yang masih begitu muda.
"Kalau bukan pada waktu itu aku harus keluar negeri untuk melanjutkan study ku, mungkin aku sudah menikah dengan Miranda," ujar Lukas.
Lukas merupakan teman sekelas dari Miranda saat masih di kampus dulu. Bahkan Lukas dan Miranda juga merupakan teman masa kecil. Lukas begitu sangat menyukai Miranda yang sangat cantik, namun dirinya justru harus pergi keluar negeri untuk melanjutkan pendidikannya.
Ketika berada di luar negeri Lukas terkejut mendengar bahwa Miranda telah menikah. Ketika sudah kembali dirinya memiliki tujuan untuk kembali mengejar Miranda.
"Bibi, dimana Miranda, aku tidak melihatnya?" sambung Lukas bertanya.
"Miranda masih bekerja di perusahaan, sekarang dia belum pulang," jawab Ratih.
"Dimana suami Miranda, aku dengar karena dia tidak bisa berbicara, maka dia selalu berdiam diri di rumah?" tanya Lukas.
"Aku ingin bertemu dengan seseorang menantu laki-laki yang tinggal di rumah mertuanya," sambung Lukas dengan sindiran menghina.
Jangan lupa untuk memberikan like ya, agar author lebih bersemangat menulis terima kasih.
Di gas ken
Mumpung lagi seru
Tetap Semangat
Bukannya rangga?