Terlahir dari keluarga broken home membuat Nirmala yang kerap dipanggil dengan Mala, sangat susah diatur oleh sang ibu sampai akhirnya dia di masukkan ke pesantren dengan harapan bisa membuatnya dapat berubah. Tetapi saat di dalam pesantren bukannya berubah, tetapi tingkahnya menjadi-jadi membuat guru-guru sampai gusnya pun pusing akan tingkahnya. Sampai suatu hari terjadi tragedi diantara keduanya, mereka terpaksa dinikahkan takut terjadi fitnah. Akankah Mala berubah sikap setelah menikah dengan gusnya atau malah semakin Badung ?. Yuk ! Baca Selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Belalai Gajah
Ke esokkan paginya seperti biasa guus Ahtar Mandi terlebih dahulu karena kegerahan, karena cuaca begitu panas. Suara rintikkan air kini kian terdengar di telinga Mala yang membuatnya terbangun dan mengerjitkan keningnya siapa yang mandi sepagi ini.
Tok… Tok… Tok…
“Aa di dalam ?” Tanya Mala, yang membuat gus Ahtar mematikan keran tersebut dan menjawab pertanyaan dari Mala
“Iya kenapa ?, ada apa ?”Uca Gus Ahtar
Tak lama gus Ahtar bersura
“Mala !!! Tong ambilkan saya handuk” Pekik gus Ahtar
Mala yang baru saja mendudukan bokongnya di Kasur empuk miliknya namun kini kembali mendekati pinti kamar mandi tersebut ketika terdengar pekikan dari gus Ahtar.
“Hah ?” Tanya Mala sedikit mengeraskan suaranya
“Tolong ambilkan handuk saya !” Seru Ahtar dengan nada bergetar seperti menahan kedinginan, Mala yang mendengar itu pun langsung beranjak mengambilkan handuk untuk suaminya.
Tidak membutuhkan waktu lama, ia pun kembali dengan sebuah handuk ditangannya namun langkahnya terhenti ketika ia mentap pintu tersebut masih tertutup rapat dengan ragu ia mengetuk pintu kamar mandi tersebut dengan pelan akhirnya memutuskan untuk bersandar di pintu dengan kedua tangannya menyilang di dada.
Begitu pun dengan gus Ahtar yang tidak mengetahui jika istrinya berada di balik pintu kamar mandi tersebut. Karena ia sedari tadi sibuk dengan membasuk wajah nya membuat tidak mendengar itu sama sekali.
Gus Ahtar yang merasa Mala yang tida kunjung datang akhirnya, membuka sedikit pintu tersebut untuk mengintip gadis itu dari dalam amaun hal tak terduga terjadi diantar keduanya.
BUGH…
Mala tersungkur ke lantai ketika gus Ahtar membuka pintu tersebut secara tiba-tiba dengan kondisi ia sedang bersandar di depan pintu yang membuat tubuhnya menyentuh lantai dengan sempurna, tubuhnya kini di basahi oleh guyuran shower yang masih mengalir, membuat bajunya basah, ia mengalihkan pandangannya ke arah suaminya untuk protes dengan hal itu.
Matanya membulat ketika mendapati gus Ahtar yang masih mematung, dengan kondisi tidak memakai sehelai benang pun di tubuhnya, yang membuat dirinya berteriak hiteris.
“AAAAAAAAAAAAAAAAA !!!!!!!!!!!!!!!” Pekik Mala yang membuat gus Ahtar tersadar dengan cepat ia mengambil handuk di tangan istrinya, untuk menutupi barang berharga miliknya itu, rasa malu kini menyelimuti dirinya meskipun mereka sudah melakukan hubungan suami istri.
“AAAAA GAK MAU ! GAK MAU ! GAK MAU ! KAYAK BELALAI GAJAH !!!! UMA TAKUT !!!!” Pekik Mala yang membuat gus Ahtar melongo di buatnya, ia tidak habis fikir dengan perkataan sang istrinya yang mengatai miliknya seperti belalai gajah
“Lagian kamu kenapa nungguin di depan pintu kaya tadi, kenapa tidak langsung mengetuk pintu saja ?” Tanya gus Ahtar yang membuat Mala menatapnya denga tatapan kesal.
“Heh dari tadi aku udah ngetuk pintu, tapi aa aja yang gak denger” Omel Mala dengan berdiri membuat gus Ahtar menelan savalinya dengan susah payah ketika baju yang kini istrinyapakai dalam keadaan basah tersebut sangat membentuk tubuhnya, membuat apa yang ada didalamnya sangate terpampang jelas di matanya.
Mala yang menyadari pandangan mata suaminya yang mengarah kearah dada miliknya memutar bola matanya malas dan mendorong suaminya untuk keluar dari kamar mandi.
“Aa keluar dulu sana !! oh iya tolong ambilin handuk aku dong sekalian” Ucap Mala
“Hufhhhh baiklah” Jawab gus Ahtar hanya bisa menghela nafasnya berat untuk kedua kalinya, karena harus menahan nafsunya.
Mala menerima uluran handuk dari tangan gus Ahtar, dengan wajah di tekuk.
“Ngeselin banget dasar otak mesum, matanya nakal banget lagi liatin buah semangka aku. Terus buat aku mandi lagi sepagi ini dasar otak mesum” Ucap Mala kesal
“Saya mendengarnya Nirmala !!!” Seru gus Ahtar dengan nada dinginnya
“Aku kira aa gak akan denger” Jawab Mala dari dalam kamar mandi
Tidak berselang lama akhirnya adiba keluar dengan handuk melilit di badannya yang memperlihatkan dada mulusnya, dengan santai ia mendekat gus Ahtar mendekat kearah Mala dan langsung mencium wangi harum dari badan istrinya itu dan memeluknya.
“Lepasin a, aku mau pakai baju ini. Kan malu gak pakai baju” Ucap Mala masih merasa malu
“Kenapa masih malu kan, udah pernah lihat semuanya” Jawab gus Ahtar
“Ih mulutnya tolong di jaga ya” Ucap Mala kesal
“Ya udah kamu cepetan pakai bajunya, sayang. Aku keluar dulu ya” Ujar gus Ahtar
“Iya aa” Jawab Mala
Dan mereka pun melenggang ke luar kamarnya untuk melaksanakan sarapan bersama, di ruang makan keluarganya. Setelah itu Mala pergi ke asrama putri sedangkan gus Ahtar pergi ke asrama putra.