Kemalangan adalah hal biasa Riki dapatkan. Namun, kali itu berbeda.
Hanya dalam satu hari, dunianya telah berubah.
Dia baru saja mengetahui jika dia dijebak dan dipermalukan oleh seseorang. Lalu saat dia pulang, dia harus menghadapi kenyataan bahwa adiknya, satu-satunya keluarga yang tersisa harus meninggal karena bunuh diri.
Saat dia tahu apa yang terjadi, dia melaporkan semuanya pada pihak berwenang tapi lagi-lagi dia hanya pecundang.
Hanya kematian saja yang tersisa baginya, lebih baik mati daripada hidup penuh dengan kesengsaraan.
[Apakah anda ingin membalaskan dendam anda?]
Hah? Apa itu?
[Bergabunglah dengan sistem yang akan membantu anda mendapatkan keadilan dan kekayaan]
Kekayaan apa?
[Apakah anda setuju?]
Tapi, bukankah Riki sudah meninggal?
Saat dia bangun, kehidupan baru telah menunggunya.
Saatnya pembalasan dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Ide yang menarik
[Anton merasa terpojok, dia malu karena banyak orang yang menatapnya aneh]
[Karena ide anda yang cukup bagus, sistem memberikan hadiah uang tambahan sebanyak 50 juta rupiah]
Riki yang baru saja tersenyum senang melihat saldonya di rekening bertambah, kini harus memudarkan senyumannya melihat siapa yang datang.
Anton dan Andre.
Senyum Riki terbit lagi, kali ini berupa seringaian.
Riki yang saat itu baru saja menyelesaikan makan daging dada ayam rebus, sekotak susu 350 ml dan juga air mineral, akhirnya berdiri.
Dia menyambut kedatangan dua sepupunya dengan senang hati.
“Senang bertemu dengan kalian berdua disini, apakah kalian datang karena menyukai kejutanku?” tanya Riki, masih dengan seringaian tampannya.
“Persetan denganmu! Kau melakukan cara licik untuk mempermalukan aku, kan?” ucap Anton, dia meraih kerah seragam yang Riki kenakan.
Riki hanya tersenyum santai, lalu menyentak tangan Anton agar melepaskan kerahnya dengan sekali sentakan.
“Itu adalah ucapan paling konyol yang pernah ku dengar dari orang yang suka mempermalukan orang lain.”
Andre yang geram dengan tingkah arogan Riki pun melayangkan bogeman, yang dengan mudah ditangkap oleh Riki. Lalu dia menarik tangan Andre, membalikkan tubuh Andre hingga tangannya terpelintir.
Tentu saja Andre mengaduh kesakitan. Sementara Anton hanya melongo, tidak menyangka Riki bisa melakukan hal seperti itu pada Andre.
Riki pun melepaskan tangan Andre, lalu mendorongnya pada Anton.
Riki sangat menikmati raut wajah shock kedua sepupu laknatnya.
“Kenapa? Kalian kagum pada kemampuan kecilku ini? Ini tidak seberapa. Bukankah kalian sering melakukan hal yang lebih buruk dari ini padaku? Jangan bertingkah sok jadi korban.” ucap Riki.
“Kau… kau berubah! Apa kau bukan Ricky sepupu kami?” tanya Andre, yang membuat perut Riki tergelitik. Dia tertawa terbahak-bahak, sambil memegangi perutnya.
“Ke-kenapa kau tertawa? Aku benar, kan? Tidak mungkin sepupu kami bisa melakukan semua ini, kau bahkan sudah tidak takut dengan kami.” tambah Andre.
Riki berhenti tertawa, lalu mendekat pada mereka satu langkah, dan mereka pun mundur satu langkah.
Wow, mereka takut dengannya.
Sangat miris mengingat dulu Riki maupun Ricky yang berada di posisi itu, ketakutan.
“Apa kau tahu perasaan ku? Dendam. Dendam jauh lebih berbahaya dari yang kau bayangkan. jika perlu bukti lihatlah aku! Aku merubah diriku dengan usaha keras, meningkatkan kekuatanku sendiri, dan juga memperbaiki mental yang telah kalian hancurkan itu. Aku muak, aku ingin kalian merasakan apa yang dulu aku rasakan.”
Riki menepuk bahu keduanya, lalu melanjutkan ucapannya, “tapi santai aja, aku akan melakukannya sedikit-sedikit, agar terasa.”
Bel masuk kelas terdengar begitu nyaring, mengejutkan kedua sepupu Ricky.
“Lihat saja nanti, kami tidak akan kalah dari pecundang seperti mu, Ricky!“ Ucap Andre, sebelum pergi menjauh.
”Kau sangat berani, ya? Apa kau tidak ingat jika ayahmu masih tinggal dengan kami?“ ucap Anton, dia berusaha keras untuk membuat Riki merasa terancam. Tapi alih-alih takut, Riki malah tertawa.
”Ayahku? Orang penting yang menghasilkan banyak uang untuk mu itu? Oke, kita lihat apa yang bisa kau lakukan pada penghasil uangmu sendiri. Bukankah ayahmu sangat butuh uang ayahku, hmm? Coba saja lakukan sesuatu, dan kau akan miskin.“
Entah mengapa, Anton merasa merinding mendengar ucapan Riki.
Apa yang terjadi? Tidak mungkin Anton takut pada keroco macam Riki.
Anton selalu ada diatas Riki dalam hal apapun.
”Ayo pergi ke kelas, ketua kelas… tidak baik ketua kelas seperti mu membolos, apa kata dunia?“
Riki terus berjalan, mendahului Anton yang masih berdiri terpaku.
Ricky, apa yang terjadi pada sepupunya itu? Tiba-tiba saja dia sikapnya berubah?
Sejak kapan dia seperti itu?
Anton tidak menemukan jawaban apapun dalam kepalanya.
Ini semua sangat aneh.
***
Bruk!
Riki berteriak lega, tidak ada yang lebih baik dari kasur empuknya yang dingin dan nyaman.
Berada di sekolah dan bertemu dengan Anton dan Andre hanya membuat kepalanya pening.
Tapi… itu cukup menyenangkan, melihat raut wajah bingung mereka.
Sangat naif jika menganggap Riki akan terus bersikap seperti dulu setelah apa yang mereka perbuat padanya.
Kira-kira apa lagi yang bisa Riki perbuat untuk membuat mereka hidup dalam ketakutan?
Tunggu, bukankah Riki punya skill kamuflase atau apalah itu?
[Skill merubah penampilan secara instan, master!]
”Ah, pantes aku lupa, namanya terlalu panjang. Itu… bagaimana cara kerjanya? Aku ingin melakukan sesuatu dengan skill itu, untuk menakut-nakuti kedua sepupuku.“ tanya Riki.
[Itu adalah ide yang bagus, master]
[Skill merubah penampilan secara instan memanglah diberikan untuk digunakan seperti itu]
[Anda tidak perlu repot, cukup bayangkan anda berubah menjadi seperti apa, dan anda pun akan berubah]
[Anda bisa mempertahankan penyamaran hanya 12 jam]
[Skill hanya bisa digunakan dua kali sehari]
Riki menganggukkan kepalanya, ”lalu, untuk kembali ke tampilan semula bagaimana?“
[Anda tinggal pikirkan dalam kepala anda untuk berubah, itu sangat mudah, master]
Riki berdecak malas, ”bagimu mudah, tapi bagiku yang baru mencobanya itu memusingkan.“
[Anda tidak akan paham jika tidak dicoba]
Riki pun mencobanya, tapi dia masih bingung harus berubah menjadi siapa.
Namun karena dia tiba-tiba teringat adiknya, dia pun merubah diri menjadi Rena.
Dalam hitungan detik, tubuh Riki menyusut menjadi 160 cm, rambutnya berubah menjadi pajang dan bergelombang, bahkan seragamnya ikut berubah menjadi seragam siswi.
Riki terpaku menatap pantulannya di cermin.
Cantik…
”Rena…“
Riki pun mulai emosional, dia merindukan adiknya yang baik hati dan lemah lembut.
Rena adalah gadis yang cukup rajin. Dia selalu berkata dia bercita-cita menjadi desainer fashion.
Riki pun ikut bercita-cita agar bisa membuat adiknya kuliah, agar bisa jadi desainer fashion.
Namun, baru sebentar menjadi siswi SMA, hidupnya sudah dihancurkan oleh si brengsek Andre itu.
[Oh iya, anda tidak boleh menggunakan skill ini untuk tujuan tidak senonoh]
Riki pun berhenti emosional.
”Kamu ngrusak suasana banget, ah, sistem! Iya iya aku tahu! Kau pikir aku semesum itu? Dah lah, mending pergi ke rumah pak Beni aja.“
[Selamat latihan tinju, master!]
Riki hanya menyahuti dengan gumaman, setelah merubah tubuhnya menjadi sedia kala.
Baru saja Riki membuka kancing seragamnya, dia sudah punya sebuah ide bagus.
”Tunggu dulu… kenapa aku nggak nyoba itu aja malam ini? Andre itu sebenarnya takut hantu…“
Riki pun cekikikan sendiri di depan cermin.
[Master?]
”Iya iya, aku ganti baju dulu!“
[Jangan gila dulu, anda baru level satu]
“Diam, kau!“
mau lanjut atau nggak thor
lanjut thor