Sequel
" Semerbak wangi Azalea."
" Cinta Zara."
" Sah."
Satu kata, tapi kata itu bisa berakhir membuatmu bahagia atau sebaliknya.
Zayn Ashraf Damazal akhirnya mengucap janji suci di depan Allah. Tapi mampukah Zayn memenuhi janji itu ketika sebenarnya wanita yang sudah resmi menjadi istrinya bukanlah wanita yang dia cintai?
Cinta memang tidak datang secara instan, butuh waktu dan effort yang sangat besar. Tapi percayalah, takdir Allah akan membawamu mencintai PilihanNya. Pilihan hati yang akan membawa mu menuju surga Allah bersama sama
" Kamu harus tahu bahwa kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang tidak di takdirkan untukmu." _Ali bin Abi Thalib.
" Perempuan perempuan yang baik untuk laki laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan perempuan yang baik pula." _ QS.An - Nur 26
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10 : Kemarahan Aretha
" KAU SUDAH SELESAI!!"
Aretha mengangkat kepalanya. Kalau tidak salah dia sedang mendengarkan nada nada yang asing di telinga. Terasa asing tapi masih bisa di ingat walau tidak banyak.
Zayn berdiri tepat di depan Aretha dengan Axel yang membelakanginya.
" Saya?" Tunjuk Aretha pada dirinya sendiri.
" Memangnya jika bukan kau siapa lagi.." Kesal Zayn.
" Ooo..tapi saya belum selesai makan." Lanjutnya cuek.
" Tinggalkan saja."
" Ihh, mana bisa begitu? Mubazir namanya."
Axel menoleh ke belakang dan segera berdiri ketika melihat Zayn sedang menatap tajam ke arahnya.
Axel mengenal pria tinggi berparas rupawan itu. Dua bulan sudah cukup baginya mengenal staf dan karyawan Brawijaya.
Axel juga mengetahui jika Zayn adalah putra dari pemilik rumah sakit tempatnya bekerja. Tapi satu yang belum di ketahui nya ialah wanita yang sedang bersama dengannya itu. Axel tidak tau jika Aretha punya hubungan erat dengan Zayn.
Aretha tidak menggubris panggilan Zayn, dia kembali melanjutkan makannya yang memang sisa sedikit.
" Dokter Zayn.." Ucap Axel sungkan.
Kening Zayn mengernyit. Dengan nada kesal, sebuah pertanyaan dia lontarkan sekenanya." Kau mengenalku?"
Axel melangkah menghampiri Zayn.
" Iya dok. Nama saya Axel dok, saya dokter spesialis neurologi. Saya baru dua bulan di sini. Mohon bimbingannya dok."
Minimal menjawab, tapi reaksi Zayn sungguh di luar dugaan, dia hanya berdiri mematung dengan tatapan membunuh. Tangan Axel yang terulur sejak tadi di biarkan menggantung di udara begitu saja.
Axel tersenyum aneh dan menarik kembali tangannya setelah mendapatkan penolakan dari Zayn.
" Ayo pulang!" Perintahnya pada Aretha.
Melihat wajah Zayn yang memerah, Aretha tidak lagi berani membantah.
" Aku pulang dulu ya kak Axel, nanti kapan kapan kita bisa berbagi cerita lagi." Pamit Aretha pada Axel dan di balas Axel dengan wajah bingung meski tetap memasang senyuman.
Axel di tinggal sendirian, tatapannya mengarah ke tempat di mana Aretha baru saja keluar bersama Zayn. Jelas dia berpikir dengan keras.
" Apa hubungan mereka berdua? Sudah lama aku mengenal Aretha, dan aku belum pernah melihatnya berpacaran. Lalu apa sekarang dia sudah berubah? Ku rasa tidak.. Aretha masih lah Aretha yang dulu. Atau mungkinkah mereka pasangan menikah?" Axel menggeleng." Ah pasti bukan, Aretha itu masih sangat muda. Lagian, mana mau dia menikahi modelan kanebo kering seperti Zayn? Tidak tidak ...." Axel berbicara sendirian seperti orang gila.
Berbeda dengan Axel yang masih memikirkan hubungan antar Zayn dan Aretha, dua makhluk berbeda jenis kelamin itu justru sedang berkompetisi memenangkan olimpiade untuk kategori siapa yang paling lama menahan diri agar tidak mengeluarkan sepatah katapun alias diam.
Di parkiran, Tanpa mengatakan apapun, Zayn membuka pintu mobil untuk Aretha.
Aretha menoleh dan menatap Mercedes-Benz miliknya yang teronggok tepat di samping mobil Zayn.
Zayn peka dan mengerti apa yang di pikirkan Aretha.
" Masuk!! Mobil mu nanti aku suruh sopir mengambilnya." Perintah Zayn terdengar sangat dingin dan mengintimidasi.
Terpaksa Aretha mengikuti perintah Zayn, duduk di samping kemudi dengan wajah tegang setegang kawat listrik bertegangan tinggi.
Sepanjang perjalanan pulang, tidak ada satupun kata yang terucap dari mulut keduanya. Masing masing sibuk dengan pikirannya sendiri.
Zayn terlihat marah, mungkin marah karena melihat Aretha duduk berdua dengan seorang pria, ataukah dia marah pada Aretha yang bisa tersenyum begitu manis pada seorang pria. Tidak ada yang tau apa penyebabnya, yang pasti Zayn tidak baik baik saja.
Tiba di rumah, Aretha berjalan lebih dulu ke arah kamarnya berada, namun langkahnya terhenti tatkala mendengar suara Zayn yang berbicara padanya dengan lantang.
" Tidak perlu aku perjelas status mu kan!!" Zayn setengah berteriak membuat suaranya menggema dan memantul ke telinga Aretha.
" Maksudnya?" Aretha menoleh.
" Wanita di keluargaku tidak pernah dekat dengan pria yang bukan mahramnya." Lanjutnya.
Aretha tersenyum sinis lalu menghampiri Zayn.
" Aku berbicara dengan pria bukan berarti aku dekat atau ada hubungan dengannya. Umi Aza hanya mengenal Abi karena lingkup sosial nya tidak mengharuskan umi untuk berinteraksi dengan banyak orang. Tapi aku dan mbak Zara berbeda, kami sama sama pelayan masyarakat, apa dokter yakin jika mbak Zara tidak pernah duduk dan berbicara dengan seorang pria? Ku rasa mas Ezar tidak mempersoalkan masalah itu, pekerjaan mereka sama. Lagian kak Axel hanya teman, tidak ada yang istimewa dari kami berdua."
" Kau mendikte ku!!"
" Tidak. Aku hanya berbicara sesuai kenyataan."
" Aku terangkan agar kau paham dan mengerti, selama aku masih terikat dengan mu, kau harus bisa menempatkan dirimu sesuai status yang kau sandang sekarang!!"
" Baiklah, terima kasih sudah mengingatkan. Tapi boleh kah aku juga meminta sesuatu?" Pinta Aretha menatap tajam ke arah Zayn. " Jangan pikirkan wanita lain saat dokter masih hidup seatap dengan ku!"
Deg... Zayn terperangah.
Aretha berbalik dan meninggalkan Zayn.
Aretha menutup pintu cukup keras. Jujur dia sangat kesal. Apa yang salah saat hanya berbicara saja dengan laki laki?
" Mungkin dia salah minum obat hari ini." Gumamnya lalu melangkah ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.
Lain lagi dengan Zayn, kata kata Aretha cukup mampu membuatnya tersinggung. Ia merasa jika Aretha adalah wanita yang pemarah dan pendendam.
Tapi sebenarnya, Zayn sendiri lah yang mengubah watak Aretha hanya dalam satu bulan. Zayn hanya belum mengenal dengan baik istrinya itu. Karena perbedaan yang cukup signifikan, Zayn kembali memikirkan Kanaya. Sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan.
Di mata Zayn, Kanaya adalah wanita lembut dan bersahaja. Teringat dengan senyumannya yang menawan dan tutur katanya yang sopan. Tidak sama seperti Aretha yang konfrontatif dan keras kepala.
Meski dengan segala sikap negatif yang di miliki Aretha, yang perlu menjadi pertanyaan adalah, kenapa Zayn tidak bisa menahan emosinya saat melihat Aretha berdua dengan Axel? Padahal secara terang-terangan Zayn sudah menyatakan dengan sikapnya kalau dia tidak menyukai Aretha.
*
*
Keesokan harinya kembali seperti keadaan pertama kali menikah, tidak ada bertegur sapa. Aretha tidak ambil pusing dengan hal itu, baginya sudah biasa melihat pria tampan yang berseliweran di depan matanya tanpa suara.
Tapi sedikit ada yang berubah dari kebiasaan Aretha, dulu dia tidak pernah membuatkan sarapan untuk Zayn. Tapi hari ini, walau kehidupan serasa di antartika, Aretha masih berusaha menjadi istri yang baik dengan menyiapkan makanan untuk Zayn.
Aretha sarapan lebih dulu, dia harus segera berangkat ke rumah sakit. Zayn baru saja turun dari lantai dua setelah melakukan olah raga pagi dan tanpa sengaja menangkap siluet tubuh Aretha yang sudah berada di depan pintu bersiap keluar.
" Tunggu..kita berangkat bersama."
Entah angin dari arah mana yang membuat Zayn mengucapkan kata kata yang sudah Aretha buang dari kamusnya.
" Aku ada operasi pagi ini." Jawab Aretha dingin.
" Kau marah padaku?"
" Tidak."
" Lalu kenapa nada bicaramu terkesan sedang kesal padaku?"
" Itu hanya perasaan dokter saja. Aku pergi.."
" Tapi mobilmu masih di rumah sakit."
" Kenapa semalam tidak di ambil?"
" Aku lupa."
Aretha menghela nafas panjang." Baiklah, aku bisa naik kendaraan umum. Assalamualaikum."
" Kau membantah ku lagi?!"
Aretha yang sudah kembali melangkah terpaksa berbalik arah.
" Dari sisi mana aku di anggap membantah?" Aretha bingung dengan sikap Zayn yang dia rasa semakin cerewet padanya. " Aku harus segera ke rumah sakit, sudah aku katakan tadi kalau aku ada operasi pagi ini. Dan dokter mengatakan mobilku masih di rumah sakit, lalu aku mengatakan akan naik kendaraan umum saja. Dari semua perkataan ku, bagian mana yang membantah?"
" Aku menyuruhmu menunggu agar kita berangkat bersama, tapi kau masih saja ingin pergi sendiri." Ketus Zayn.
" Bukan seperti itu, aku sedang buru buru, kalau aku menunggu, jam berapa aku tiba di rumah sakit? Aku ini masih sekolah dok, dan tidak usah aku jelaskan kan bagaimana beratnya menjalani residen?"
" Kalau berat tidak usah di lakukan, gampang kan?"
Kesabaran Aretha habis. Dia menghampiri Zayn dan berdiri tepat di depan tubuh tinggi tegap itu.
" Lakukan saja apa yang menurut mu baik, tidak usah meminta ijin padaku!! Itu yang dokter katakan padaku bukan? Sebagai seorang istri yang harusnya berbakti tentu aku harus meminta ijin terlebih dahulu. Andai hari itu dokter melarang ku, aku tidak perlu susah payah melanjutkan residensi ku." Aretha terbawa perasaan emosi hingga dia berbicara dengan netra yang sudah berkabut.
" Aku cukup tau diri, sebagai seorang pengganti, aku tau kalau dokter sangat membenciku. Aku juga sangat mengerti bagaimana perasaan dokter yang begitu terluka karena harus menjalani rumah tangga yang tidak dokter inginkan. Tapi, pernahkah dokter memikirkan bagaimana perasaanku ? Pernahkan dokter memikirkan kalau aku juga tidak baik baik saja dengan pernikahan ini? Jadi, aku minta tolong,,,enam bulan saja, hanya enam bulan, mari kita jalani dengan tenang tanpa ada perselisihan. Agar saat berpisah nanti, kita masih bisa saling melempar senyum saat tanpa sengaja kita bersua."
...****************...
🤭😍🤩
mudah sekali aslinya zaynnn
tinggalkan gengsi mu
punya kesempatan tium2
nanti jama'ah lagi za mas
5 waktunya setiap hari
lumayan, vitamin 5 kali 😃
halal iniii
😃🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂
" hallo pindah kan barang² nyonya Aretha di kamar utama sekarang "
nahh jadi tiap malam bisa bubu bareng teruss 🤣🤣
kamu tu dah jatuh cinta sama areta