penghianatan? kisah perjuangan? rasa sakit dari orang terdekat? seorang pria dari kalangan mahkluk abadi harus membangun kembali tiap menara pencapaiannya dari darah, keringat, dan air mata.
seorang yang dulunya di segani, terjatuh ke titik terendah hidupnya yang di mulai dari penghianatan orang-orang terdekatnya.
akankah long yi-chen melawan mimpi buruknya dan terus maju dengan identitas lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lang-ya 𓆉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 (Terobosan Cahaya Emas & Ilusi seorang wanita)
...༻𓆉༺...
Bai Yi-Chen yang tahu bahwa di ikuti oleh adik dan pelayanannya kemudian berbalik dan berkata. "berhenti....!!! Bai-Cuan kau jaga aku di halaman kediaman..., Qing-He kau teruslah meneliti tentang senjata rahasia. hari ini kita akan bersiap....!!!" titah Bai Yi-Chen.
Bai Qing-He dan Bai-Cuan berhenti di tempat terakhir mereka bergerak.
"kakak... " panggil Bai Qing-He
"tu.. tuan muda pertama... " panggil Bai-Cuan.
keduanya dengan rasa bingung hanya bisa menatap Bai Yi-Chen di hadapan mereka yang berjarak delapan meter.
Bai Yi-Chen kemudian berkata. "apa yang kalian lakukan..?!!, ayo lakukan dengan cepat sebelum ayah dan ibu kembali...!!!" titahnya yang membuat kedua orang itu tersentak kaget.
Bai Qing-He langsung pergi ke ruang obat untuk mengambil sesuatu, dengan tungku miliknya dia langsung pergi ke paviliunnya yang bersebelahan dengan Bai Yi-Chen untuk meneliti di ruang kerjanya.
sementara itu Bai Yi-Chen yang sudah duduk bersilang dan menyerap energi spiritual kini sedang di awasi oleh Bai-Cuan yang mengambil jarak sekitar lima meter.
mengingat kondisi Bai Yi-Chen yang tengah lemah. Bai-Cuan kemudian langsung memasang sebuah pembatas yang melindungi dirinya dan sang tuan di dalamnya.
kini Bai Yi-Chen yang menyerap energi spiritual langsung meraih belati di sampingnya. dalam batinnya dia berkata. "(tidak... tunggu beberapa saat lagi dan barulah aku akan melakukannya...)" batinnya yang kemudian langsung meletakkan kembali belati tajam di sampingnya.
sementara itu Bai Qing-He di dalam ruangkerjanya kini sedang berpikir keras mengenai senjata rahasia apa yang akan dia gunakan.
"huh..., bagaimana ini...? senjata rahasia apa yang bisa aku buat...?" tanyanya pada diri sendiri.
"aku tahu..., Racun...!!! sepertinya ide ini tidak terlalu buruk. aku bisa Mengekstrak Racun Laba-laba api yang dapat menimbulkan sensasi panas dan Racun kalajengking salju yang dapat menimbulkan sensasi dingin....!!!"
"sepertinya aku harus menyiapkan penawarnya...., Racun ini akan aku buat dalam bentuk gas dan pil..., untuk yang pil bisa ku gunakan ketika mengancam orang dan yang gas dapat membuat musuh kuat mati di tempat....!!!
"dan untuk waktu bekerjanya racun akan aku buat dalam lima menit sekali korban mengalami rasa sakit dengan durasi dua puluh menit....!!! oh ya ampun betapa cerdasnya diriku...!!!"
pikirnya dengan girang serta pujian yang di berikan untuk dirinya sendiri sehingga membuatnya seperti orang gila di ruang kerja paviliunnya.
kembali ke Bai Yi-Chen. setengah jam berlalu, ia kemudian meraih belati di sampingnya dan bersiap menusuk dadanya. Bai-Cuan yang melihatnya kemudian berlari dan memegang tangan kanan Bai Yi-Chen yang memegang belati.
"tuan muda apa yang kau lakukan....?!! kau hampir saja melukai dirimu sendiri...!!!" tekan Bai-Cuan dengan rasa panik.
Bai Yi-Chen kemudian membuka mata dan berkata menatap wajah Bai-Cuan. "Bai-Cuan lepaskan aku...., aku akan baik-baik saja. tugasmu adalah melindungi ku dari serangan luar sementara aku akan melakukan terobosan... " balas Bai Yi-Chen mencoba menenangkan pelayanannya.
Bai-Cuan yang mendengarnya merasa tidak percaya dan kemudian berkata. "Tuan muda..., kondisi mu tidak memadai. aku telah bersama dirimu selama lima tahun..., kita telah belajar kultivasi bersama selama ini. walau pun aku masih jauh tertinggal di belakang mu di ranah pemurnian..., tapi setidaknya kau bisa berkembang secara perlahan... " timpal Bai-Cuan dengan rasa khawatir.
Bai Yi-Chen kemudian membalas. "Bai-Cuan..., aku tahu itu. aku melakukan ini untuk diriku..., untuk dirimu..., dan untuk Bai Qing-He adikku. hanya dengan beginilah aku bisa melindungi kalian..., kau sendiri tahu kekerasan dalam ujian masuk sekte Tian-xu. aku tidak bisa membiarkan kalian terluka oleh serangan para iblis atau kultivator lain... " belas Bai Yi-Chen panjang lebar.
"tapi tuan muda.... " jeda Bai-Cuan.
"aku akan baik-baik saja Bai-Cuan..., percayalah padaku dan aku berjanji padamu. tapi..., setelah kau melihatku naik tingkat maka kau harus sesegera mencari ibuku.... " titah Bai Yi-Chen.
"huh..., baik tuan muda... " balas Bai-Cuan dengan ekspresi tidak rela dan berdiri tegak kembali berjaga.
Bai Yi-Chen kemudian menutup kembali matanya dan kembali menyerap energi spiritual. setelahnya tangan Bai Yi-Chen yang membawa belati langsung menusuk dada Bai Yi-Chen.
"Jrok.... " suara tusukan terdengar dan membuat Bai-Cuan menutup mata dengan rasa khawatir.
Bai Yi-Chen kemudian mencabut belati itu dan langsung kembali berkultivasi. selang beberapa saat kemudian, cahaya keemasan keluar dari tubuh Bai Yi-Chen dengan sinarnya yang menembus cakrawala.
dari pusat tusukan belati keluar juga aura keemasan yang turut menembus langit. penghalang yang di buat oleh Bai-Cuan kemudian hancur.
mata Bai-Cuan terbelalak melihat pemandangan di hadapannya, dia kini hanya bisa menyaksikan dan memanggil Bai Yi-Chen. "tu... tuan muda, ka... kau...?!!" panggilnya dengan kebingungan.
mengingat pesan Bai Yi-Chen, Bai-Cuan kemudian pergi mencari Bai-Ning. dan kini di tempat itu hanya tersisa Bai Yi-Chen. para pelayan di kediaman hanya bisa menyaksikan pemandangan di hadapan mereka dan tak berani mendekat.
kini Bai Yi-Chen mulai masuk dalam ilusinya. di sana terlihat jelas sebuah pemandangan istana di atas awan yang mengapung diatas Pulau terapung. dalam ilusinya dia kini tengah mengenakan hanfu berwarna merah dan berada di aula istana kekaisaran yang megah namun sepi tanpa adanya siapapun.
"ini...? pemandangan ini begitu familiar...., apa aku pernah kemari....?" ujarnya dengan rasa takjub.
tiba-tiba sebuah panah muncul melesat hendak mengenainya. dan beruntung Bai Yi-Chen dapat menghindar dengan cepat.
"ada yang aneh dengan tempat ini..." ujar Bai Yi-Chen.
kemudian muncul seorang wanita dari arah depannya yang melewati pintu. wanita itu berjalan mendekat ke arah Bai Yi-Chen dengan menggunakan hanfu ungu.
"(wanita ini..., bukankah adalah pemilik bayangan yang muncul di perairan kesadaran spiritual ku...!!!)" batin Bai Yi-Chen dengan rasa tak percaya.
wanita itu kemudian menyentuh dada Bai Yi-Chen dengan tangan lembutnya sembari berkata. "yang mulia...., izinkan lah aku untuk menjadi pendamping hidup mu... " ujarnya.
wajah Bai Yi-Chen langsung merah seketika dengan nafas yang tak teratur dan jantung yang berdebar kencang. "(siapa wanita ini...?!!, bagaimana bisa dia melakukan ini padaku..?!!)" batinnya.
Bai Yi-Chen kemudian menjawab. "aku tidak bisa.... " tolaknya dengan ekspresi tidak senang berharap akan mengakhiri ilusi ini dengan cepat.
wanita itu yang menyerupai Xue Bing-Chan kemudian berkata. "yang mulia..., jika kau menginginkan ragaku. aku akan memberikannya padamu... " ujar wanita itu dengan lembut dan membuka pakaian hanfu dalamnya berwarna ungu yang tipis dari pundak kanan.
tiba-tiba terdengar lagi suara seorang wanita yang terdengar tidak senang. "Xue Bing-Chan....!!! jaga batasan mu di hadapan kaisar alam dewa...!!!" tekan wanita itu.
Bai Yi-Chen dengan mata terpana hanya memfokuskan pandangan pada seorang wanita dengan hanfu merah, wanita itu memiliki paras yang cantik, bahkan dapat menandingi kecantikan Xue Bing-Chan.
wanita itu berjalan dengan elegan dan mengeluarkan aura kebijaksanaan dan kepemimpinan yang tinggi, kepalanya di angkat matanya menghadap lurus sempurna. pandangan yang tajam bagaikan pedang, bibir yang indah bagaikan kelopak mawar, dan hidung yang runcing, serta dengan penampilan yang indah membuat Bai Yi-Chen mematung di tempat bahkan tak berkedip.
wanita berhanfu merah itu kemudian mendekat dan berdiri di hadapan Bai Yi-Chen. "yang mulia..., kau harus memilih salah satu dari kami. jika kau memilihnya maka tebas lah kepalaku..., tapi jika kau memilihku maka kau harus menghabisinya... " ujar wanita itu menunjuk ke arah Xue Bing-Chan.
Bai Yi-Chen kemudian membatin. "(memilih di antara mereka...? tapi salah satu dari mereka yang maana yang harus ku pilih...? sepertinya jalan keluarku ada pada wanita ini...)" batin Bai Yi-Chen melirik wanita berhanfu merah.
sementara itu, di dunia nyata. Bai-Ning dan Bai Zi-Ling telah sampai di kediaman. di sana mereka melihat Bai Yi-Chen yang terluka bahkan hingga memuntahkan darah.
"YI-CHEN...!!!" panggil Bai-Ning dan Bai Zi-Ling.
Bai Zi-Ling yang menyadari sesuatu kemudian merasa ketakutan. "ning'er...., kita tidak bisa maju membantu Yi-Chen. dia sedang akan menerobos....!!" cegah Bai Zi-Ling menggenggam tangan istrinya.
Bai-Ning kemudian menoleh an berkata dengan mata berkaca-kaca. "apa yang kau bicarakan...?!!, dia putra kita...!!!" tekan Bai-Ning.
Bai Zi-Ling membalas dengan air mata dan berkata. "kita tidak bisa membantu putra kita ning'er..., itu adalah teknik terlarang kultivasi. menggunakan esensi darah jantung untuk menerobos..., sekalipun kau akan menolongnya kemungkinan hidupnya sangat kecil..." jelas Bai Zi-Ling.
"apa...?!!" lantang Bai-Ning dan Bai-Cuan.
kini ketiga orang itu tengah berlutut dan memohon dalam hati mereka bahwa akan ada keajaiban yang terjadi.
Bai Zi-Ling kemudian berkata. "jangan ada yang mengganggu dirinya..." ujar Bai Zi-Ling menatap putra pertamanya.
Bai Qing-He yang selesai dengan temuannya kemudian berlari dengan girang ke halaman. langkahnya yang besar menggambarkan keberhasilan. dalam hatinya mungkin sudah tak sabar menunjukan temuannya pada keluarganya.
namun, langkah bocah itu terhenti seketika ketika melihat kakaknya yang berlumuran darah. matanya terbelalak, jantungnya berdetak dengan cepat. bocah itu kemudian berlari ke arah Bai Yi-Chen.
"KAKAK....!!!, APA YANG TERJADI PADAMU....?!!!" Teriaknya dengan keras hingga membuat Bai-Ning, Bai Zi-Ling, dan Bai-Cuan menoleh.
Bai-Cuan yang melihat Bai Qing-He hendak mendekati Bai Yi-Chen kemudian langsung berlari dan mendekap bocah itu dalam pelukannya. "tuan muda...., anda tidak bisa menemui tuan muda pertama sekarang.... " ujar Bai-Cuan dengan tatapan kosong melihat ke arah Bai Yi-Chen.
Bai Qing-He kemudian menanging dengan seruan memanggil sang kakak. "KAKAK....!!! KENAPA BEGINI...?!!" Raungnya yang tak kuasa melihat darah keluar dari dada Bai Yi-Chen.
sementara itu dalam ilusi. Bai Yi-Chen melihat sebuah pedang yang tiba-tiba muncul, dengan tangannya dia memegang erat pedang itu. dan dengan rasa yakinnya dia kemudian menusuk dada Xue Bing-Chan.
Xue Bing-Chan yang melihatnya memuntahkan darah dan berkata. "ke.. kenapa....?" tanyanya tak percaya.
Bai Yi-Chen tersenyum dan berkata. "ketika bayangan mu muncul di kesadaran spiritualku..., tatapan guruku di penuhi dendam dan amarah. sepertinya kau adalah dalang dari kematian kami...., dan ujian ilusiku ini bukan hanya tentang ingatanku. namun juga ingatan guruku.... " tegasnya yang kemudian mencabut pedang dari dada Xue Bing-Chan.
tubuh Xue Bing-Chan kemudian menghilang dan berubah menjadi butiran butiran mengkilap eperti debu yang terbang ke udara.
Bai Yi-Chen menatap wanita berhanfu merah dan bertanya. "siapa dirimu...? kenapa aku merasa sangat dekat dan nyaman ketika di dekatmu...?" tanya Bai Yi-Chen mengutarakan apa yang ia rasakan.
wanita berhanfu merah itu kemudian berkata. "kau akan tahu. balaskan dendamku..., balaskan dendamku..., balaskan dendam kita.... " ucap wanita itu yang meneteskan air mata lalu menghilang dari hadapan Bai Yi-Chen seperti Xue Bing-Chan yang tadi.
Bai Yi-Chen dengan rasa tak rela yang entah datang dari mana hanya bisa melihat wanita itu pergi. kini ia berkata. "ujianku sudah selesai..., tapi siapa wanita itu...?" tanyanya pada diri sendiri.
Tubuh Bai Yi-Chen dalam ilusi kemudian bersinar. sinar yang terang itu kemudian terbawa hingga dunia nyata hingga membuat silau mata yang melihatnya.
Bai Zi-Ling dengan rasa takjub dan tak percaya kemudian berkata. "Berhasil....? Berhasil....., Bai-Ning putra kita berhasil....!!!" seru Bai Zi-Ling dengan rasa syukur.
Bai Qing-He dan Bai-Ning berhenti menangis dan hanya bisa melihat cahaya yang menyilaukan terlihat, begitu pula dengan Bai-Cuan.
cahaya yang keluar dari tubuh Bai Yi-Chen terlihat dan memancarkan sinar dengan kuat yang menembus langit. pemandangan ini di saksikan oleh banyak sekali orang.
cahaya itu bahkan tampak dengan jelas hingga keluar dari kekaisaran Awan Biru yang memiliki kekuasaan di wilayahnya. namun, cahaya itu bersinar terang hingga kekaisaran api.
seorang gadis berusia remaja sedang bertarung dan lebih tepatnya berlatih di istana kekaisaran. wanita itu mengunakan cadar merah dan berhanfu merah. tatapannya bagaikan matahari yang bersinar di langit pagi, dengan hanfu berkibar dan pedang di tangan kirinya ia kemudian berkata. "aura ini... mengapa sangat Familiar.... " ujar gadis itu.
kembali pada Bai Yi-Chen. kini dari tubuhnya yang bercahaya, ia kemudian melayang di udara, secara mendadak terjadi perubahan fisik pada dirinya. Rambutnya mulai memanjang yang tadinya hanya sebahu menjadi sepunggung, otot ototnya terbentuk sempurna, bahkan aliran darahnya mengalir dengan deras, dan luka tusukan belati hilang dari dadanya.
Bai Yi-Chen juga mendapati tubuhnya yang semakin tinggi dengan bahu lebar. bahkan jika di lihat, kini dirinya tampak mirip dengan pria dewasa. bagaikan api yang panas, cahaya itu membakar pakaian atas Bai Yi-Chen. tubuh laki-laki itu kemudian terlihat dengan jelas, kemudian tubuhnya perlahan turun ke tanah.
kini Bai Yi-Chen terlihat sangat mirip dengan Long Yi-Chen dalam kesadaran spiritualnya. kini Bai Yi-Chen berdiri tanpa pakaian kecuali dengan celananya, ia kemudian membuka mata dan melihat ke sekeliling.
"apa yang terjadi...? apa kalian sedang menangis....?" tanya Bai Yi-Chen yang tersentum tipis sembari mengangkat setengah alisnya.
para pelayanan wanita yang melihat tubuh Bai Yi-Chen kemudian tersipu malu, ada yang mimisan, bahkan juga ada yang pingsan.
tentu saja mereka pingsan, bagaimana tidak? mereka saya melihat dengan jelas tubuh tuan muda pertama keluarga bai itu yang tampak sangat gagah dan rupawan. selain tubuhnya yang berubah, wajah Bai Yi-Chen juga turut berubah menjadi lebih tampan.
Bai Yi-Chen kembali melihat sekitar. dia merasa heran mengapa para pelayan wanita banyak yang pingsan, dan melihat sesuatu yang agak berbeda dia kemudian berkata. "Ayah..., sebenarnya kau yang lebih pendek atau aku yang lebih tinggi...?" tanyanya dengan heran melihat tingginya yang sejajar dengan sang ayah.
Bai Zi-Ling kemudian berkata. "semuanya tidak ada yang berubah..., tapi kaulah yang berubah.... " jawab Bai Zi-Ling tak berkedip.
Bai-NingBai Zi-Ling kemudian berkata. "Hei Yi-Chen..., apa kau tidak malu memperlihatkan tubuhmu seperti itu... " ujar Bai-Ning yang menunjuk ke arah Bai Yi-Chen.
"tubuhku...? kenapa dengan tubuhku...?" tanyanya dengan heran.
Bai-Cuan kemudian berkata. "tuan muda..., cobalah lihat dirimu.... " ujar Bai-Cuan yang mematung.
Bai Qing-He kemudian menyahut. "kakak tubuhmu keren sekali.... " timpalnya.
Bai Yi-Chen dengan rasa heran kemudian menunduk dan terkejut melihat tubuhnya yang berubah. dadanya menjadi bidang, otot perutnya terlihat sangat menonjol, dan lengannya terlihat sangat kuat dan berurat.
melihat dirinya sendiri dia kemudian merasa terkejut. "a... apa yang terjadi padaku....?!!" serunya merasa malu karena tida sadar bahwa dirinya tidak menggunakan hanfu bagian atas kecuali celananya. Bai Yi-Chen kini hanya bisa tersipu dengan hal yang di lihatnya.
Bai Zi-Ling melepas hanfu luarnya dan menyerahkannya pada Bai Yi-Chen. "cepat pakai ini dasar bodoh.... !!!" sarkas sang ayah.
kini Bai Yi-Chen mengurung diri di kamarnya sembari menunggu Bai-Cuan membelikannya hanfu baru. tentu saja semua hanfu lama miliknya sudah tidak muat lagi. di lihat dari postur tubuhnya itu tentu saja hanfu itu tidak akan cocok selain itu di pengaruhi juga oleh bahu Bai Yi-Chen yang basar dan lebar.
"huh...., aku tidak tahu kalau ini akan terjadi. tubuh ini bahkan menjadi tontonan wanita di pagi hari... " ujarnya dengan rasa malu mengingat kejadian itu.
dari arah pintu kemudian terdengar suara memanggilnya. "tuan muda..., ini aku Bai-Cuan aku sudah mendapatkan Hanfu yang sesuai dengan ukuranmu... " panggil Bai-Cuan dari luar.
Bai Yi-Chen yang ada di atas ranjang kemudian bergegas membuka pintu. kini dia melihat Bai-Cuan membawa dua tumpukan hanfu yang tiap tumpukan nya ada lima hanfu.
Bai Yi-Chen kemudian berkata. "cepat bawa masuk semua pakaian itu....!" bisik Bai Yi-Chen.
Bai-Cuan kemudian mengangguk dan menaruh tumpukan pakaian hanfu itu di atas ranjang.
Bai Yi-Chen kemudian berkata. "huh..., syukurlah. Baiklah Bai-Cuan...., kau bisa pergi ambilkan aku air mandi sekarang. aku akan mandi dulu dan menata semua pakaian ini di lemari... " titah Bai Yi-Chen.
Bai-Cuan kemudian bertanya. "tuan muda ingin air suhu biasa atau air hangat....?" tanyanya.
Bai Yi-Chen kemudian menjawab. "air hangat sepertinya lebih baik. sekarang pergi lah... " ujarnya.
beberapa menit kemudian.
bak mandi Bai Yi-Chen kini sudah penuh, Bai-Cuan kemudian langsung pergi dari kamar Bai Yi-Chen setelah melakukan tugasnya dan menutup pintu kaamar majikannya agar tidak ada yang sembarang masuk.
dalam kamar mandinya dia kemudian melepaskan hanfu luar yang di berikan ayahnya. kini dia berendam dalam air hangat itu untuk merilekskan tubuhnya.
kini dalam pikirannya tiba-tiba terbesit sosok wanita berhanfu merah yang ada dalam ilusinya. "siapa wanita itu..? apa aku pernah menemuinya...?" tanya Bai Yi-Chen.
dan akhirnya dia kemudian melanjutkan mandinya. setelahnya ia kemudian mengenakan pakaian barunya, yaitu hanfu berwarna putih dengan kombinasi kuning di kain hanfu dalamnya, menggunakan mahkota pengikat rambut dengan satu ikatan toncang kuda.
mengingat hari yang sudah sore dan mulai gelap, dirinya kemudian berbaring di ranjangnya karena lelah.
"(gadis cantik..., apakah kita akan bertemu...?)" batin Bai Yi-Chen yang menutup matanya dan membayangkan kembali wajah wanita di dalam ilusinya.
keren!