Karena sebuah tragedi, mengharuskan mereka menikah dan tinggal seatap, tragedi itu membuat sang wanita menjadi trauma ditambah dia harus tinggal dengan laki-laki jahat itu, bagaimana dia harus menjalaninya, apakah cinta itu akan datang seiring berjalannya waktu karena selalu bersama, wanita itu bernama Nala. Nala adalah seorang anak yatim piatu, Nala juga seorang mahasiswi semester awal, disalah satu kampus di indonesia. Nala berwajah manis, sederhana dan agak pendiam. Sebelumnya Nala ada gadis yang ceria, setelah kejadian yang menimpa kedua orangtuanya Nala menjadi anak yang pendiam.
Mr. Kim Joon, Dosen tampan, seksi, maskulin, ditambah dia adalah seorang CEO muda, pujaan setiap wanita. Sayangnya dia bersifat dingin, dan cuek. Mr. Kim mempunyai tunangan bernama Lisa, seorang foto model di Korea, dan Mr. Kim juga mempunyai sahabat dari masa kecil hingga dewasa, sahabatnya bernama Jackson, Jackson juga dipercayai sebagai asistennya untuk mengelola bisnis nya di Korea.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awahsara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian Pernikahan bab. 4
Di tengah malam, Nala terbangun karena lapar. Nala bangkit dari tempat tidur, dan melihat Kim tertidur di sofa. Nala menghampiri Kim yang sedang tertidur, dan memandangnya. Betapa tampannya seorang Kim, begitu sempurna wajahnya, batin Nala. Dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi padanya saat ini, kejadian kelam itu, pernikahan ini, membuatnya sangat dekat dengan Kim. Dulu dia hanya bisa melihat Kim saat mengajar, saat ini bahkan dia dapat melihat Kim saat tertidur. Bagaimana bila kedua sahabat nya ini tau, bahwa dia sudah menjadi istri dari seorang Kim Joon, yang notabene dosen nya sendiri, dan bagaimana kalau anak-anak dikampus tau. "Kampus..!?" astaga Nala teringat bila dia belum mengajukan cuti, setelah anak ini lahir dia akan melanjutkan kuliahnya sesuai yang dia impikan, surat perjanjian pernikahan dia belum melakukannya. " Kruuuk..!"bunyi perut nya lapar sekali. Nala berbalik ingin pergi ke dapur, tapi dia tidak sengaja menyenggol sebuah gelas, dak akhirnya membuat Kim terbangun.
Dengan kaget Kim melihat nala yang berdiri di dekat nya, kim beranjak bangun. " Nala...!?" ada apa? Kau ingin sesuatu!?"tanya Kim khawatir. " A..a..aku.." dengan gugup, dan sedikit takut. "kruuuk" Nala memegang perutnya. Kim tersenyum lembut, " kau ingin makan apa?" tanya kim. "Aku ingin makan pizza, pasta, burger dan orange jus" jawab Nala, sambil membayangkan semua makanan itu. Kim bingung tak percaya, baru kali ini dia mendengar Nala berbicara dengan lantang, dan makanan sebanyak itu, apa dia mampu menghabiskannya, batin Kim. Sedikit tertawa "baiklah..,apa kau yakin dapat menghabiskannya?"tanya Kim heran. Nala hanya mengangguk malu, saat ini dia lapar sekali, dan sepertinya rasa malunya hilang. Kim pun mengambil hpnya dan melihat-lihat di aplikasi on-line apa masih ada makanan yang buka. Untung saja masih ada beberapa restoran yang masih buka, Kim pun memesan nya. Karena Kim tau saat ini semua pelayan dan staf-nya sudah pada tidur, dia mengajak Nala ke bawah untuk menunggu pesanan nya datang. Di bawah Kim dan Nala duduk di sofa ruang tv, sambil menunggu pesanannya datang.
Nala dan Kim menunggu sambil menonton tv, mereka masih merasa canggung, jadi mereka masih sama-sama diam. Tak lama, "apa aku boleh ke kampus!?aku mau mengurus izin cuti ku!? Dan aku ingin bertemu sahabat ku!" ucap Nala. " boleh, lusa kau boleh ke kampus!" ucap Kim sambil melihat kearah Nala. Nala pun tersenyum, " terimakasih..!" ucapnya. Melihat Nala tersenyum membuat Kim berdebar-debar, senyum nya, cantik sekali, batin Kim terpesona senyum Nala. Dia cantik sekali, saat tersenyum, batin Kim lagi kikuk sambil mengangguk. Setengah jam berlalu, pesanan mereka pun datang diantar penjaga depan. Kim menaruh semua makanan nya di meja makan, dan menyiapkannya, dirasa sudah siap, lalu Kim memanggil Nala untuk kemeja makan. Kim duduk di seberang Nala, dan melihat Nala makan begitu lahapnya. Kim sungguh tidak percaya Nala dapat memakan itu semua dengan lahapnya, padahal tadi siang Nala sama sekali tidak makan, apa memang begitu orang hamil, batin Kim.
Kim sungguh takjub dengan Nala, dia dapat menghabiskan seluruh makanan yang ada di meja, padahal Nala itu badan nya sangat imut sekali. Melihat Nala sudah menghabiskan makanannya, kim mengajak nya kembali ke kamar. Nala ingin membereskan bekas makanannya tapi dilarang oleh Kim, " biarkan besok pagi pelayan yang membersihkannya" Ucap Kim mencegah Nala. Kim menggandeng tangan Nala menuju ke kamarnya, Nala hanya mengikuti nya dengan wajah malu. Setelah dikamar, " tidur lah, besok aku akan mengajakmu ke suatu tempat" ucap Kim sambil membaringkan Nala ketempat tidur lalu menyelimuti nya. " apa aku boleh tidur di sofa itu lagi? Aku janji tidak akan menyakitimu!" ucap Kim. Nala hanya mengangguk sambil memalingkan wajahnya malu, Nala sangat tersentuh dengan kelembutan Kim. " Terimakasih", ucap Kim senang. Karena merasa perutnya kenyang , Nala langsung tertidur, melihat nala sudah tertidur Kim pun mulai merebahkan badannya di sofa. Kim belum bisa terpejam, bayangan wajah Nala tersenyum kepadanya terus membuat jantungnya berdebar. Kim tidak mengerti dengan debaran perasaan yang mengganggu nya saat ini, dia melihat wajah Nala yang tersenyum sangat cantik. Karena merasa gelisah dia pun bangkit dan duduk, dia melihat Nala yang sedang tertidur. Kim pun menghampirinya dan duduk disampingnya, ingin sekali Kim membelai wajahnya. Nala yang tertidur pulas, terlihat sangat cantik. Kim tidak ingin egois dengan perasaan nya, dia juga sudah berjanji tidak akan menyakiti atau menyentuhnya. Tanpa sadar Kim membelai rambut Nala, tapi dia merutuki kesalahannya itu. Untung saja Nala tidak terbangun, astaga apa yang ku lakukan, batin Kim. Buru-buru Kim kembali ke sofa dan merebahkan badan nya kembali. Kim mencoba memejamkan matanya, dan memaksakan dirinya untuk tidur. Dan pada akhirnya Kim pun tertidur dengan lelapnya.
Pagi harinya, Kim mendengar suara air dikamar mandi, dan suara seseorang yang sedang muntah. Dia melihat kearah tempat tidur, dan melihat Nala tidak ada di sana. Kim dengan sigap ke kamar mandi karena dia tau itu pasti Nala sedang memuntahkan makanan yang dia makan tadi malam. Benar saja Nala sedang memuntahkan makanan yang dia makan tadi malam, wajahnya sangat pucat membuat Kim sangat khawatir. Dengan telaten dan penuh kelembutan Kim membantunya. Setelah selesai dengan muntahnya dan membersihkan nya dibantu Kim. Nala mencoba berdiri, tapi Kim dengan cepat sudah menggendongnya dan membaringkannya ditempat tidur. Kim memanggil seorang pelayan untuk dibuatkan teh hangat, dengan cepat. Kim sangat khawatir dengan nala, dia menelepon ke dokter kandungan dirumah sakit, dan berkonsultasi tentang yang terjadi pada nala, Setelah mendapat jawaban dari dokter, yang terjadi pada Nala ternyata itu memang umum terjadi pada ibu hamil di trimester pertama kehamilan. Dokter menyarankan untuk membuatkan air jahe hangat, untuk mengurangi rasa mualnya. Akhirnya Kim meminta pelayan untuk membuatkan air jahe hangat untuk Nala setiap pagi, agar Nala tidak mual. Nala melihat Kim begitu khawatir terhadapnya, Kim terlihat bolak-balik menelpon. Sedikit demi sedikit Nala meminum air jahenya, di temani Kim yang duduk disamping tempat tidur. Kim dengan telaten menjaga istrinya, Kim mengelap sedikit air jahe di bibir Nala. Melihat itu membuat jantung Nala berdebar-debar, dan wajahnya pun memerah. " kau harus makan, apa kau ingin sarapan roti?!" tanya Kim. Nala mengangguk sambil membuang wajah karena malu, Nala tidak ingin Kim melihat wajahnya yang memerah. Kim tersenyum melihat tingkah Nala yang malu-malu dan meminta pelayan untuk membawakan sarapannya ke kamar.