Di usianya yang masih muda dia dinyatakan tidak bisa berkultivasi, semua orang menyebutnya sebagai sampah, pecundang. Tapi siapa yang mengira, setelah menjalani hidup di bawah bayang bayang hinaan dan makian selama bertahun-tahun dia akan mendapatkan sebuah berkah.
Menemukan sebuah peninggalan yang mengubah seluruh jalan hidupnya, peninggalan dari sesosok yang kemudian ia anggap sebagai guru.
Selalu berusaha menjadi lebih kuat, demi mempertahankan yang namanya keluarga. Melindungi orang tua dan juga orang terkasihnya.
Ini adalah perjalanan pemuda Klan Zhou, bernama Zhou Fan. Dengan pedang pusaka di punggungnya yang ia temukan di makam kuno, dia mengarungi dunia kultivator. Mulai mengukir namanya sebagai Legenda Petarung.
Pantengin terus kisah perjalanan Zhou Fan menuju puncak, jadilah saksi sebuah legenda tercipta...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Meninggalkan Gua
Hari berganti minggu bahkan bulan, tanpa terasa sudah 2 bulan setelah pertarungan antara Zhou Fan dengan kera sumbang yang berakhir dengan tewasnya beast itu.
****
Di dalam sebuah gua terdapat seorang pemuda tampan dengan pakaian hitamnya, pemuda tersebut terlihat sedang duduk berkultivasi di dekat kolam.
Selama 2 bulan ini Zhou Fan tidak berhenti meningkatkan kultivasinya, ia juga selalu meningkatkan penguasaan jurus dan juga tekniknya.
Zhou Fan sekarang telah mencapai petarung master bintang 4, Zhou Fan dapat menerobos beberapa bintang dengan hanya 2 bulan dikarenakan ia secara rutin mengkonsumsi pill tingkat tinggi dari cincin penyimpanannya.
Dengan kekuatan fisiknya yang sekarang beserta teknik bertarungnya, Zhou Fan dapat menahan imbang seorang tingkat petarung master bintang 8 bahkan bintang 9.
Beberapa saat kemudian, Zhou Fan membuka matanya.
"Sekarang aku sudah ditingkat petarung master bintang 4, mungkin sudah saatnya aku kembali, aku sudah sangat merindukan ayah dan juga ibu." Zhou Fan berkata pelan sambil mengingat sosok kedua orang tuanya.
"Ayah, ibu, lihat anakmu sekarang telah menjadi seorang kultivator tingkat master." Zhou Fan berkata dengan nada sedih, meskipun senyuman masih terukir di bibirnya.
Tiba tiba Zhou Fan teringat dengan kedua orang tuanya yang selalu memberikan semangat dan juga dukungan di saat semua orang menghina dan juga merendahkannya.
Kedua orang tuanya masih memperlakukannya dengan penuh kasih sayang meskipun Zhou Fan tidak bisa memenuhi keinginan mereka.
Zhou Hu dan juga Zhou Qian, sebagai orang tua Zhou Fan pasti mereka mempunyai harapan yang mereka bebankan padanya.
Mereka berharap Anak mereka dapat menjadi seorang kultivator hebat yang dapat mengharumkan nama mereka, tapi semua itu sirna saat mengetahui Zhou Fan tidak bisa menjadi seorang kultivator.
Setelah mereka mengetahui hal tersebut, mereka tidak lagi membebani Zhou Fan dengan harapan mereka, tidak hanya itu mereka juga menjadi lebih perhatian kepada Zhou Fan.
Mereka juga selalu memberikan semangat dan dukungan supaya Zhou Fan tidak menyerah.
Sudah cukup anak mereka menderita mendengar cacian dan sindiran dari seluruh Klan Zhou, mereka tidak mau menambah penderitaan Zhou Fan dengan beban yang diberikan kepada Zhou Fan, mungkin itulah yang difikirkan Zhou Hu dan juga Zhou Qian pada saat itu.
Zhou Fan merasa beruntung bisa dilahirkan dari orang tua seperti Zhou Hu dan Zhou Qian, Zhou Fan terharu saat mengingat perlakuan orang tuanya kepadanya.
"Di masa depan nanti, akan selalu aku pertahankan kehangatan itu." Zhou Fan berkata pelan.
Setelah berkata seperti itu Zhou Fan menghampiri makam gurunya, ia berniat untuk berpamitan.
"Guru, muridmu ini akan pulang, mungkin setelah ini aku tidak bisa menemanimu lagi, tapi muridmu ini berjanji akan mengunjungimu." Zhou Fan berkata sambil bersujud di depan makam gurunya.
Sebelum pergi Zhou Fan tidak lupa untuk mengambil semua tanaman herbal yang ada di gua, Zhou Fan juga mengisi tong yang ia bawa dengan air spiritual.
Sekarang cincin penyimpanan Zhou Fan sudah penuh dengan tanaman herbal dari yang biasa sampai dengan yang langka, semua tanaman herbal yang ada di gua sudah ia masukkan ke dalam cincin penyimpanannya tanpa terkecuali.
"Sampai jumpa guru." Salam perpisahan yang Zhou Fan ucapkan sebelum ia meninggalkan gua itu.
****
Sekarang Zhou Fan sedang menuju ke Desa Permata yang menjadi desa terdekat dari tempat Zhou Fan berada.
Saat Zhou Fan tengah dalam perjalanan, langkah kakinya terhenti saat mendengar sebuah teriakan.
Yang membuat Zhou Fan menghentikan langkahnya, suara yang ia dengar merupakan suara seseorang sedang berteriak meminta pertolongan.
Zhou Fan mencoba memfokuskan pendengarannya, ia mencoba untuk memastikannya sekali lagi.
Beberapa saat kemudian terdengar teriakan yang sama dari dalam hutan mati.
"Ada orang lain di hutan ini?" Zhou Fan tidak bisa untuk tidak terkejut saat mendengar teriakan minta tolong seseorang dari dalam hutan mati.
Zhou Fan berfikir bahwa orang tersebut juga memiliki tujuan yang sama seperti dirinya, yaitu mencari kekuatan.
Oleh sebab itu Zhou Fan bergegas mencari keberadaan orang tersebut.
Dengan petunjuk suara tadi, Zhou Fan melesat cepat kearah sumber suara minta tolong tersebut.
"Semoga masih berada di lapisan terluar hutan mati." Zhou Fan berharap orang tersebut masih berada di lapisan terluar hutan mati.
Jika masih berada di lapisan terluar hutan mati, berarti kemungkinan yang menyerang orang tersebut adalah beast tingkat 3 dan Zhou Fan memiliki kemungkinan untuk membantunya.
Tetapi jika orang tersebut telah memasuki lapisan terdalam hutan mati, Zhou Fan hanya bisa mendoakan orang tersebut bisa keluar hutan mati dengan selamat.
"Dengan kultivasiku sekarang mungkin sedikit beast tingkat 3 yang bisa menyulitkanku." Zhou Fan berkata pelan.
Zhou Fan terus mencari keberadaan orang tersebut, tapi menghentikan pencariannya saat ia melihat beberapa mayat beast tingkat 2.
"Pasti telah terjadi pertarungan disini, banyak sekali mayat bergeletakan disini." Zhou Fan heran dengan keadaan saat ini.
"Kenapa tidak ada tanda tanda manusia di sini, aku sangat yakin yang melakukan ini pasti seorang kultivator," ucap Zhou Fan.
Zhou Fan sangat yakin yang membunuh para beast tingkat 2 ini adalah seorang kultivator, itu dapat dilihat dari luka yang masih terlihat di mayat beast seperti terluka karena sayatan sebuah pedang, setidaknya pedang tersebut setingkat dengan belatinya karena dapat melukai beast tingkat 2 dengan sangat dalam.
"Jika orang tersebut masih hidup, lalu kenapa ia tidak menyimpan mayat mayat beast ini untuk dijual,ataupun di konsumsi." Zhou Fan berkata sambil mengelus dagunya.
"Bukankah sangat disayangkan, jika mayat mayat beast ini tidak di ambil." Meskipun hanya beast tingkat 2, mayat ini juga bisa di jual.
Saat Zhou Fan berjalan mendekati mayat beast itu dan untuk memasukkannya ke dalam cincin penyimpanan, Zhou fan mendapati kristal beastnya masih terdapat di dalam mayat beast tersebut.
"Eh...yang lainnya juga masih ada," ucap Zhou Fan setelah memeriksa setiap mayat yang ada di sana.
Zhou Fan sekarang tahu bahwa beast ini tidak ditinggalkan orang tersebut, tetapi keadaan memaksanya untuk meninggalkan mayat mayat ini.
"Apakah orang tersebut dalam bahaya." Zhou Fan berkata sambil memeriksa keadaan sekitar.
Zhou Fan melihat jejak darah mengarah ke arah selatan, ia memutuskan untuk mengikuti jejak tersebut.
Tapi sebelum mengikuti jejak darah tersebut Zhou Fan memasukkan mayat puluhan beast kedalam cincin penyimpanan, ia juga tidak lupa untuk mengeluarkan kristal beastnya.
****
Zhou Fan saat ini sedang berjalan mengikuti jejak darah yang terdapat di depannya.
Setelah lama berjalan, akhirnya jejak darah itu sudah terlihat ujungnya dan jejak darah itu mengarah ke sebuah gua.
"Ternyata disini juga terdapat gua," batin Zhou Fan.
Setelah Zhou Fan sudah berada di dalam gua tersebut, Zhou Fan melihat......
Dan itu pasti putri tuan kota, awalnya aja marah2 tapi cuma modus untuk menutupi rasa malu ngintip cowo mandi ... SIAPA YG CABUL...???