Dia selalu di siksa dan selalu di abaikan oleh ayah kandungnya sendiri,Ayahnya lebih menyayangi kakak tirinya,Setiap waktu ibu tirinya selalu mengatur jodoh untuknya,Hingga tanpa sengaja dia mencium seorang pria,Yang tidak ia ketahui siapa pria tersebut,Sampai kemudian pria itu memintanya untuk menikah dengannya,Demi tidak mau mencari masalah dengan pria tersebut dia menerima tawaran pria tersebut.
Akankah suatu saat dia tahu bahwa ternyata pria itu adalah salah satu Milioner di negaranya.
Kalo kalian penasaran mending langsung baca aja ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Arlan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
SELANGIT,8 FEBRUARI 2024,KEC,SELANGIT.
Dengan ekspresi fokus, Anabella mengeratkan mouse di tangannya sambil menjawab.
"Aku akan mencoba menginstal perangkat lunak anti virus!"Jawabnya dengan santai.
Dinda menghela nafas dengan kecewa.
"Tapi, Anabella sepertinya percuma saja,Teknisi bilang sistem perusahaan di serang oleh peretas dengan tujuan tertentu,Perangkat lunak anti virus sepertinya tidak akan berguna!"Ujar Dinda dengan sedih.
Anabella mendongak sedikit,Lalu berkata sambil memberikan senyum tipis pada Dinda.
"Coba saja dulu siapa tahu ada keajaiban!"Jawab Anabella masih fokus terhadap komputer yang ada di depannya.
Dinda hanya merasa bahwa Anabella terlalu optimis,Sementara dia sendiri telah kehilangan harapan.
Rencana proyek yang sudah di rencanakan selama sebulan akan di batalkan begitu saja,Meski tak rela tidak ada yang bisa Dinda lakukan lagi.
Sambil menghela nafas dalam Dinda pergi kearah pantry.
"Anabella lanjutkan,Aku buatkan kopi biar lebih segar!"Ujarnya sambil berjalan kearah pantry.
"Ya,Terima kasih!"Ujar Anabella sambil tersenyum.
Anabella menjawabnya dengan samar,Pada saat yang sama sebuah laman progres berwarna merah muncul di layar hitam komputernya.
Setelah laman muncul sepenuhnya, Anabella dengan cepat memecahkan kata sandinya.Dia mengklik sebuah kota dialog tersembunyi.Menekan papan ketik dan memetik beberapa kata untuk di kirim.
"Ada dendam apaan sih?"Tanyanya pada orang yang ada di balik komputer.
Pihak peretas sangat terkejut dan membalas.
"Kamu....,Dewa macam apa kamu ,Sampai bisa melakukan serangan balik ke dalam sistem enkripsi level tertinggi aliansi Apolo kami?"Jawab sang peretas.
Ujung jari Anabella mengetik ringan.
"Tidak penting kamu tahu siapa aku,Intinya kenapa kamu menyerang perusahaan Marco.Kalau ada perihal dendam,Ya langsung saja cari orangnya cari saja dia dan selesaikan saja dengannya.Jangan hancurkan jerih payah semua orang yang tidak bersalah!"Ujar Anabella pada orang tersebut.
Peretas itu tidak luluh begitu saja dan dia segera membalas Anabella.
Namun dia berhasil di cegat oleh sistem pertahanan yang di hadang oleh Anabella yang telah dia siapkan dari awal.
Peretas itu tidak bisa menahan kekagumannya pada lawan misterius yang teknologinya lebih tinggi dari pada miliknya.
Ketika Dinda kembali membawa segelas kopi,Komputer sudah di perbaiki oleh Anabella,Dan semua dokumen di dalamnya telah kembali.
"Benar sudah di perbaiki?, Anabella kamu hebat banget,Bagaimana kamu melakukannya?"Tanya Dinda penasaran.
Anabella mengeluarkan USB dan memutarnya.Diujung jari telunjuknya.Anabella bersandar di kursinya dan menjawab sambil tersenyum.
"Aku membeli perangkat lunak anti virus ini di sebuah toko yang mengklaim kebal terhadap semua virus,Dan sepertinya benar aku akan memberikan ulasan positif setelah ini!"Ujarnya.
Alis Dinda bertaut dan dia mengatakan.
"Hah?,Apa?.Apa kamu benar - benar memperbaikinya hanya dengan mengunakan perangkat lunak anti virus?,Tapi setau yang aku tau teknisi bilang aplikasi anti virus itu tidak berguna,Atau mereka yang tidak berguna!"Ujar Dinda dengan bingung.
Anabella mengulurkan tangannya untuk mengambil secangkir kopi dari tangan Dinda dan mengangkat dagunya.
"Sudah cepat ambil salinan power points nya dan presentasikan kepada pak Prakasa dan lainya!"Jawab Anabella santai.
"Ya,Aku akan melakukan nya, Anabella aku mencintaimu!"Ujarnya sambil berlalu dari hadapan Anabella.
Dinda memberikan ciuman terimakasih sebelum dia melanjutkan pekerjaannya.
Buat Anabella itu hal yang kecil untuk membuka kunci sistem yang sudah dikacaukan sang peretas.