NovelToon NovelToon
I Love You Professor Handsome

I Love You Professor Handsome

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Dosen
Popularitas:18.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: desih nurani

Zainna Keisha Nugraha, seorang Mahasiswi kampus ternama di Jakarta harus menerima pernikahannya dengan seorang Profesor yang merupakan salah satu dosennya yang berstatus sebagai duda beranak satu. Inna menerima pernikahan ini karena sudah terlanjur sayang pada Putri kecil yang sangat manis dengan nasib yang sama dengannya yaitu ditinggalkan oleh ibu kandungnya. Namun Inna juga harus menelan pahit bahwa suaminya masih sangat mencintai istri pertamanya dan sangat sulit untuk Inna dapat menggantikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Puluh Empat

"Kamu tidak apa apa?" tanya Samuel menagkup wajah Inna yang berada di atas tubuhnya. Inna yang masih kaget pun cuma menjawab dengan gelengan. Inna bangun dari posisinya, lalu membantu Samuel untuk berdiri. Dan mengambil barang-barang mereka yang terjatuh. Semua orang hanya melihat, tanpa berniat membantu. Entah apa yang terjadi dengan jiwa sosial orang-orang saat ini?

"Mas tangan kamu berdarah?" Seru Inna saat melihat darah segar mengalir di lengan Samuel. Seketika perasaan bersalah menyelimutinya. Inna menangis sambil meneliti tangan suaminya yang terluka. Jika saja dirinya tidak ceroboh, ini tidak akan terjadi.

"Tidak apa-apa, Sayang." Samuel menangkup wajah istrinya yang semakin terisak. "Sebaiknya kita pulang. Sepertinya kamu capek." Ajak Samuel yang dijawab anggukan oleh Inna. Lalu mereka pun bergegas pulang. Inna menoleh ke belakang, ia masih mengingat wajah orang tadi. Itu benar-benar Mama. Aku tidak mungkin salah lihat.

Inna menatap punggung Samuel. "Mas, tadi Inna lihat Mama." Perkataan Inna berhasil membuat Samuel menghentikan langkahnya. Samuel berbalik dan menatap Inna lamat-lamat.

"Mungkin kamu salah lihat, Sayang. Kamu capek, kita pulang ya?" Samuel mengecup lembut kening istrinya. Inna meremas tangan Samuel dengan kuat.

"Tapi Mas, Inna beneran lihat Mama. Tadi itu jelas Mama, Mas." Kekeh Inna yang terus meneteskan air matanya.

"Ok, Mas percaya sama kamu. Mungkin benar itu Mama. Tapi sekarang kita tidak bisa mencarinya. Kamu butuh istirahat. Mas akan suruh orang untuk mencari Mama ya? Sekarang sebaiknya kita kembali ke kamar." Inna pun mengangguk tanda setuju. Samuel benar, ia sangat lelah.

Lalu keduanya langsung beranjak menuju resort. Sepanjang perjalanan Inna menunduk, memikirkan orang tadi. Apa benar itu Mama? Ma, Inna rindu, kapan Mama pulang?

"Istirahat lah." Perintah Samuel mengelus pipi Inna. Saat ini mereka sudah berada di kamar. Samuel menaruh barang belanjaan di atas meja. Dan kembali menghampiri Inna yang masih bengong. Tatapannya kosong.

"Sayang, sebaiknya kamu istirahat ya?" Suara Samuel berhasil membuyarkan lamunan Inna. Pandangan Inna pun jatuh pada lengan Samuel yang terluka.

"Luka Mas harus diobati." Kata Inna menyentuh lengan suaminya dengan lembut.

"Ini hanya luka kecil, Sayang. Nanti juga sembuh." Samuel tersenyum sambil mengusap pipi Inna dengan lembut.

"Tapi itu bisa Infeksi, Mas." Inna bergerak untuk mencari kotak obat. Beruntung resort ini menyiapkan segalanya begitu lengkap. Inna kembali menghampiri Samuel dan mulai mengobati tangan Samuel dengan begitu telaten.

Samuel terus memperhatikan wajah istrinya yang terlihat gusar. Kejadian tadi sepertinya berhasil mengguncang diri Inna.

"Untuk masalah Mama, jangan terlalu dipikirkan. Kita akan cari Mama sama-sama ok? Mas tidak suka melihat kamu seperti ini."

Samuel menarik Inna dalam dekapan.

"Inna rindu Mama, Mas." Tangisan Inna pecah dipelukan Samuel.

"Mas tau itu." Samuel mengelus kepala Inna. Cukup lama Inna menangis dalam pelukan Samuel. Tetapi lelaki itu sama sekali tak keberatan. Ia membiarkan istrinya mengeluarkan segala aral dalam dadanya.

"Besok kita pulang ya?" Kata Samuel setelah tangisan Inna reda. Inna pun mengangguk pelan. Keduanya kembali terdiam, tenggelam dalam pikiran masing-masing.

***

Keesokan harinya, Samuel dan Inna kembali ke Jakarta.

"Mama..." teriak Elya saat melihat Inna turun dari mobil. Ia berlari menghampirinya dan langsung memeluk sang Mama. Sejak pagi tadi Elya menunggu kepulangan orang tuanya.

"Mama, kenapa Mama sama Papa ninggalin Elya? Elya kan kangen Mama sama Papa."

"Mama sama Papa minta maaf, Sayang. Mama sama Papa pergi karena ada urusan penting, Mama juga kangen banget sama Elya." Jelas Inna seraya mengelus kepala Elya.

Samuel menurunkan beberapa oleh-oleh dari mobil. Lalu menghampiri anak dan istrinya yang masih bercengkrama.

"Terus Papa tidak dipeluk?" tanya Samuel pada Elya. Elya yang mendengar itu pun langsung berlari menghampiri Samuel. Dengan sigap Samuel menggendong putrinya.

"Elya juga kangen Papa." Elya memeluk leher Samuel, lalu memberikan kecupan di pipinya. mengeratkan pelukannya.

"Ya sudah kalau begitu kita masuk ya? Kasian mama pasti capek." ucap Samuel menggendong Elya.

"Iya Pa." ucap Elya. Samuel menggenggam tangan Inna dan langsung beranjak masuk ke rumah. Diana yang dari tadi berdiri di depan pintu hanya tersenyum melihat keluarga kecil anaknya yang terlihat bahagia. Ada rasa hangat di dalam hati Diana saat melihat hal itu.

"Assalamualaikum Ma." ucap Inna yang langsung mencium tangan Diana.

"Wa'alaikumusalam." Balas Diana tersenyum.

"Ma." Sapa Samuel mencium pipi Diana seperti biasa.

"Iya Sayang, masuklah dan bawa Inna istirahat." Perintah Diana pada Samuel. Samuel mengangguk dan membawa Inna masuk ke dalam.

Di kamar, Samuel menurunkan Elya di ranjang. Lalu meletakkan beberapa barang bawaan mereka di sana. Sedangkan Inna, ia duduk tepat di sebelah Elya.

"Papa, kemarin Elya ketemu tante Rayya. Terus tante bilang sama Elya kalau Mama cantik itu jahat. Padahalkan Mama cantik gak jahat, Pa. Tante Rayya yang jahat." Celoteh Elya mengadu pada Samuel. Inna dan Samuel pun saling memandang.

"Jangan dengarkan ucapan orang ya, Sayang." Pinta Inna, mengelus pipi Elya penuh kasih sayang.

"Iya Mama, Elya sayang Mama. Mama baik." Kata Elya memeluk Inna.

"Mama juga sayang Elya." Inna mencium pucuk kepala Elya. Samuel yang melihat kemesraan antara anak dan ibu itu hanya bisa tersenyum.

"Papa tidak ada yang Sayang huh?" Tanya Samuel ikut duduk.

"Sayang kok." Sahut Elya tersenyum begitu lucu.

"Tapi gak ada yang mau peluk Papa." Kata Samuel berpura-pura merajuk. Elya yang melihat itu langsung memeluk Samuel. Inna tertawa renyah melihatnya.

"Elya sayang banget sama Papa." Elya mencium pipi Samuel cukup lama dan memeluknya dengan erat. Samuel menatap istrinya, lalu merangkul Inna. Ia sangat beryukur, karena rumah tangganya kali ini benar-benar sempurna. Memiliki anak lucu dan istri penyayang seperti Inna. Membuat Samuel tak henti-hentinya mengucapkan syukur. Harapananya hanya satu, semoga mereka terus bahagia sampai maut memisahkan. Samuel memang bukan tipe lelaki romantis, tetapi ia selalu berusaha untuk membahagiakan anak dan istrinya. Mungkin kegagalan di awal, akan menjadi pelajaran berharga untuknya.

Keesokan harinya, Samuel maupun Inna kembali ke aktivitas masing-masing.

"Jam berapa pulang?" tanya Samuel saat Inna hendak turun dari mobil. Pagi ini Inna memang sengaja berangkat bersama suaminya. Karena ia ada jadwal kuliah pagi.

"Hari ini sampai sore, Mas. Mungkin jam 4 sudah pulang." Jawab Inna menatap Samuel.

"Baik lah." Kata Samuel yang membuat Inna merasa bingung.

"Ya sudah, Inna pergi dulu, Mas. Assalamualaikum." Inna mencium tangan Samuel dan langsung beranjak keluar dari mobil.

"Wa'alaikumusalam." Balas Samuel menatap kepergian Inna. Lalu Samuel pun ikut turun dari mobil, dan tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang.

"Aku sangat merindukanmu, El. Kamu ke mana aja sih?" Samuel memejamkan matanya saat mendengar suara wanita yang tak asing lagi untuknya.

"Apa yang kamu lakukan Rayya!" Samuel berseru seraya melepaskan pelukan Rayya dengan kasar. Rayya kaget bukan kepalang.

"Aku hanya merindukanmu, El. Apa aku salah?" Kata Rayya kembali mendekati Samuel. Namun, Samuel langsung menjauh.

"Jelas salah! Aku suami orang, kau tahu itu bukan? Sikapmu sudah keterlaluan Rayya. Pergi dari sini sebelum aku panggil satpam." Hardik Samuel geram pada sikap adik iparnya itu.

"Aku tidak akan menyerah El, aku akan mendapatkan kamu bagaimana pun caranya. Aku mencintaimu El. Sangat mencintai kamu." teriak Rayya yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Samuel. Beruntung di sana tidak ada orang. Jika tidak, mungkin gosip panas tentang Samuel akan menyebar di seluruh kampus.

"Aku akan menyingkirkan semua penghalang untuk mendapatkan kamu El. Itu akan aku lakukan." Geram Rayya menyeringai ngeri. Lalu ia langsung beranjak pergi dengan perasaan kesal.

Inna berjalan dengan santai menuju kelas. Ia menyapa beberapa temanya yang berpapasan di tengah jalan.

"Nana." Panggil Jidan yang sedikit berlari menghampiri Inna. Inna menahan langkahnya, lalu menoleh dan menatap Jidan penuh tanya.

"Ada apa Kak?" tanya Inna penasaran.

"Kamu sehat kan? Kakak tidak melihat kamu beberapa hari ini."

"Nana sehat kok. Beberapa hari yang lalu ada urusan keluarga." Jawab Inna tersenyum tulus. Lalu pandangan Jidan berlalih pada kalung yang Inna pakai. Inna yang menyadari hal itu langsung menyentuh kalung yang melingkar di lehernya.

"Ini pemberian Mas El. Maaf Kak, Inna harus melepas kalung dari Kakak. Tapi jangan khawatir, sesekali Inna akan memakainya." Ujar Inna terus tersenyum manis.

Terlihat jelas kekecewaan di wajah Jidan. Tetapi Inna sama sekali tak menyadari itu.

"Tidak jadi masalah." Kata Jidan berusaha santai.

"Kalau begitu Inna ke kelas dulu, Kak. By." Inna langsung berlalu pergi.

Jidan hanya bisa menatap punggung Inna dalam diam. "Kamu terlihat sangat cantik Inna." Kata Jidan cukup lirih. Ya, apa yang dikatakan Jidan memang benar. Inna semakin cantik, karena wanita itu selalu menjaga penampilannya agar terlihat cantik di depan sang suami.

Sesampainya di kelas, Inna langsung disambut tatapan aneh semua orang. Bahkan ada yang berbisik sambil menatapnya. Tetapi ia tak menanggapi itu.

"Inna...." Dita sedikit berteriak melihat kehadiran sahabatnya.

"Kangen." Timpalnya seraya menarik Inna dalam dekapan. Inna tersenyum senang karena mendapat sambutan hangat dari sahabatnya itu.

"Kangen juga tahu." Kata Inna menarik diri dari Dita.

"Gimana bulan madunya berhasil?" bisik Dita yang berhasil membuat Inna terkejut. Pasalnya ia tak memberitahu siapa pun jika dirinya bulan madu bersama sang suami.

"Tahu dari mana?" Tanya Inna penasaran.

"Ck, gak usah nanya. Sejak Lo nikah sama Prof, semua aktifitas lo itu di awasi. Termasuk bulan madu lo sama Prof. Uh, pasti enak banget mesra-mesraan di Bali." Jelas Dita dengan mata berbinar. Berbeda dengan Inna, ia masih terkejut mendengar perkataan Dita.

"Pantes aja semua orang liatin gw kayak tersangka, ternyata gitu ceritanya." Ujar Inna acuh tak acuh.

"Abaikan mereka. Sekarang kembali ke topik utama. Gimana Prof. perkasa gak dia di ranjang? Secara liat ototnya, ya ampun...." Dita sengaja tak melanjutkan perkataanya. Ia membayangkan betapa gagahnya Samuel meski ia tak pernah melihatnya secara langsung. Karena ia hanya melihat tubuh kekar Samuel yang terbalut jas.

Wajah Inna seketika merona mendengar pertanyaan sahabatnya.

"Apaan sih? Itu rahasia gw dong. Jangan pernah sesekali lo bayangin suami gw, Ta. Gw sumpahin lo jomblo seumur hidup." Sahut Inna menatap Dita kesal. Ia tak suka jika wanita lain membayangkan betapa hebatnya Samuel, meski itu sahabatnya sendiri.

"Cie cie blushing... mana udah mulai posesif lagi. Ekhem, cinta banget kayaknya sama sang suami huh? Padahal dulu peduli pun enggak sama ketampanan Prof. Sam. Sekarang bucin kan lo?" Ledek Dita yang semakin membuat Inna merona.

"Ih apaan sih? Sana jauh-jauh." Kesal Inna. Dita pun tertawa lepas, betapa bahagianya karena berhasil menggoda Inna.

Inna duduk di sebelah Juju yang tenggelam dalam lamunan. "Woi... Kenapa Lo ngelamun?" tanya Inna membuat Juju terperanjat kaget.

Juju membulatkan matanya saat melihat Inna. "Inna, Lo udah balik?" Tanya Juju dengan wajah berseri.

"Udah dong." Kata Inna sedikit angkuh.

"Jadi gimana, berhasil?" Tanya Juju membuat Inna bingung.

"Berhasil apa?"

"Itu, diperut Lo udah ada dedek bayi belum? Gw gak sabar pengen liat dedek bayi." Pertanyaan konyol itu pun berhasil mengundang tatapan banyak orang.

Inna melotot mendengar pertanyaan Juju. Memangnya dia pikir buat mie instan bisa langsung jadi. Bahkan saat ini, ia merada terintimidasi dengan tatapan semua orang.

"Mulut Lo itu Ju, pingin deh gw kasih sambel." Geram Inna.

"Kok sambel sih? Udah ada kan dedek bayinya?" Tanya Juju lagi yang membuat Inna semakin kesal.

"Udah, dia beli di pasar kemaren." Sahut Dita yang ikut menimbrung.

"Emang ada bayi di pasar?" Tanya Juju dengan polosnya.

"Ada, banyak banget malah. Nanti Lo tanya deh sama nyokap Lo. Pasti Lo dapat dari pasar juga." Kata Dita yang berhasil membuat semua orang tertawa.

"Kok kalian malah tertawa sih? Kalian gak penasaran apa Inna udah hamil apa belum?" tanya Juju sambil melihat semua temannya.

"Karena Lo lucu, Ju. Mana ada orang buat bayi langsung jadi dalam satu malam." Sahut salah seorang mahasiswa yang berhasil membuat semua orang kembali tertawa. Juju yang mendengar itu hanya mengerucutkan bibirnya.

Inna dan Dita ikut tertawa melihat kelucuan sahabatnya. Andai Juju tidak ada, mungkin kelas mereka akan sepi seperti kuburan. Ya, begitulah. Setiap kelemahan, pasti akan dibarengi kelebihan. Juju memang lemot, tetapi ia selalu berhasil membuat orang tertawa atau tersenyum karena kelucuannya.

1
Niken Hapsari
suami bodoh lepasin aja deh bentar2 minta maaf
meris dawati Sihombing
Mata kuliah kali thor mosok mata pelajaran..
Dedek Imutz
Luar biasa
kalea rizuky
perempuan tolol
74 Jameela
Inna jg udh jd istri tp sikap perilakunya gk bs menjaga batasan dlm berteman
74 Jameela
Buruk
74 Jameela
bagus
Furi Wijayanti Wijayanti
ada cerita rehan gak / Elya dewasa
Nina Wahab
menarik
Resnauli Simarmata
jdi perempuan ko lemah gitu ya thoor
butet sirait
wah mau nya perkataan jidan ini didengar oleh didi langsung biar kapok jg tuh jidan pea sama pea dgn sam
Rini Haryati
lanjut thor
ceritanya keren,bagus
dan mantap
sukses
semangat
mksh
anti pebinor pelakor
Episode 25
Ini kata Jidan pada Samuel
"Lepaskan dia kalau lo tdk bisa balas cintanya, karena gue yang akan mencintai dia, biarin dia bahagia, sudah cukup selama ini dia menderita"
Tau tidak Jidan itu kekasihnya didi dan di episode 28 dia melamar didi. Ini keistimewaan pebinor di novel2 egois, apapun kelakuannya selalu dibenarkan,

Kenapa novel harus egois dan tidak adil, pelakor dilakanat dibuat hina dan dihancurkan sedangkan pebinor begitu dipuja2, diistimewakan, dispesialkan, apapun salahnya selalu dibenarkan

Simple pertanyaan untuk author
Jika suami atau kekasihmu sangat perhatian dan membela mati matian istri orang lain, dan suami mengatakan seperti Jidan katakan pada samuel, (ini kata Jidan pada samuel "Lepaskan dia kalau lo tdk bisa balas cintanya, karena gue yang akan mencintai dia, biarin dia bahagia, sudah cukup selama ini dia menderita"). Apa kau akan bilang suamiku hebat karena perhatian dan mau merebut istri orang dan mencintai istri orang ituu
anti pebinor pelakor
Episode 25
Ini kata Jidan pada Samuel
"Lepaskan dia kalau lo tdk bisa balas cintanya, karena gue yang akan mencintai dia, biarin dia bahagia, sudah cukup selama ini dia menderita"
Tau tidak Jidan itu kekasihnya didi dan di episode 28 dia melamar didi. Ini keistimewaan pebinor di novel2 egois, apapun kelakuannya selalu dibenarkan,

Kenapa novel harus egois dan tidak adil, pelakor dilakanat dibuat hina dan dihancurkan sedangkan pebinor begitu dipuja2, diistimewakan, dispesialkan, apapun salahnya selalu dibenarkan

Simple pertanyaan untuk author
Jika suami atau kekasihmu sangat perhatian dan membela mati matian istri orang lain, dan suami mengatakan seperti Jidan katakan pada samuel, (ini kata Jidan pada samuel "Lepaskan dia kalau lo tdk bisa balas cintanya, karena gue yang akan mencintai dia, biarin dia bahagia, sudah cukup selama ini dia menderita"). Apa kau akan bilang suamiku hebat karena perhatian dan mau merebut istri orang dan mencintai istri orang itu
Debbie Teguh
enak dibaca, singkat, gak bertele2
Debbie Teguh
rayya sm joni wkwkwk
Debbie Teguh
ud mau mati msh minta macam2, nyusahin aj sih
Debbie Teguh
jd pengen mie instan
Debbie Teguh
nenek sihir mulai beraksi
Baby White
bagus sih tapi jelimet ceritanya alias ruwet
desih nurani: Thank you Kak udah kasih bintang. Mohon dimaklumi kekurangan ceritanya. Soalnya ini karya pertama aku. Jadi belum terlalu paham cara buat alur yang mantep
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!