Valerie terpaksa menikah dengan Davin karena permintaan terakhir papanya sebelum meninggal. Awalnya, Valerie tidak tahu-menahu tentang rencana pernikahan tersebut. Namun, ia akhirnya menerima perjodohan itu setelah mengetahui bahwa laki laki yang akan dijodohkan dengannya adalah kakak dari Jean, pria yang diam-diam ia kagumi sejak SMA dulu, meskipun Jean pernah menolaknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Ceza Vs Jean
Valerie melangkah masuk kedalam ruang rawat inap Davin bersama dengan Jean, Davin, Jena dan juga Regan yang menemani valerie disana.
"Vin...."
"Lo baik baik aja kan? "
"Masih ada yang sakit gak? "
"Bagian mana yang masih sakit? " Tanya Valerie terlihat panik.
"Kan gue udah bilang gak usah ikut balapan motor itu. " omel valerie, tangan wanita itu menggenggam tangan Davin. mengecek apakah ada yang berubah dari suaminya itu.
"Lo diem aja? masih sakit ya? " tanya valerie cemas.
Davin menaikkan alisnya seolah tidak mengenal wanita di hadapannya sama sekali.
"Mas, dia mbak valerie. istri mas. " ucap Jean menyauti.
Davin menatap semua orang di hadapannya bingung, sorot matanya kabur. semuanya terasa membingungkan dan membuat kepalanya pusing.
"Jangan dipaksa. Davin masih tahap pemulihan. " sahut dilan.
"Dok. " panggil Regan.
seorang dokter datang untuk mengecek kondisi Davin.
"Saya harap kalian tidak memaksa pasien untuk mengingat kejadian yang setengah hilang dari ingatannya. Saya harap, kalian bisa mengerti keadaan pasien saat ini. " ucap dokter tersebut.
"Kalian bisa keluar dulu, biarkan pasien istirahat."
"T-tapi kan. "
"Dia udah makan dok? "
"Sudah, tuan Davin sudah makan tadi pagi sekali. ada perempuan yang datang membawakan makanan, katanya tunangannya." ucap salah satu suster disana.
Valerie yang mendengar hal itu sontak terkejut.
"Val, kita tunggu di depan ya. " Jena mengandeng tangan wanita itu.
"Hah? tunangan? dia punya tunangan?"
"Dia diam diam punya cewek lain gitu? " Valerie menatap laki laki itu tidak percaya.
"Siapa cewek yang dimaksud suster itu? " Jena menatap pintu ruangan yang tertutup itu bingung.
"Mas Davin gak pernah cerita apa apa soal ini. Gue rasa mas Davin gak mungkin ngelakuin ini. "
"Yang tau soal ruangan rawat inap Davin cuma beberapa orang kantor, apa salah satu diantara mereka yang ngambil kesempatan ini? "dilan menebak nebak.
"Ceza? " tebak regan secara spontan.
"Jangan ngaco lo," celetuk dilan tidak percaya.
"Ceza itu bisa ngelakuin apapun yang dia mau buat dapetin Davin, buktinya, waktu acara party kantor, dia masih sempet ngasih obat perangsang ke minumannya Davin. Biar apa coba, ya biar dapetin hatinya Davin. " kata Regan.
"Gue harus ke kantor, gue harus tanya masalah ini ke ceza. " ucap Jean .
"Gue ikut. " sahut Jena yang disetujui oleh Jean.
****
"Perempuan yang datang ke ruang rawat mas Davin pagi pagi itu Lo kan? " Jean menatap wanita di hadapannya secara intimidasi.
Ceza yang awalnya sibuk berkutik dengan laptop tiba tiba mengalihkan pandangannya. "Kenapa tiba tiba tanya soal itu? "
"Suster bilang, ada perempuan yang datang kesana pagi buta buat bawain makanan khusus buat mas Davin. dan dia bilang kalau perempuan itu ngaku ngaku jadi tunangannya mas Davin. " ucap Jean.
"Gue harap bukan Lo orangnya, kalau emang Lo orang itu, gak banget deh, emangnya perempuan yang ngaku ngaku kayak gitu gak punya malu ya" sindir Jena dari belakang sana .
"Pak Davin sakit kayak gini, harusnya di support, jangan bikin pak Davin tambah bingung dengan statemen gak jelas yang ada di otak Lo. " celetuknya.
"Kasian kan pasangan pak Davin yang sebenernya kalau misalnya dia tau suaminya punya tunangan lain, padahal aslinya cewek itu yang ngaku ngaku. " ujar Jena.
"Lo ngomong apa hah? "
"Za, gue gak maksa Lo buat jujur, tapi waktu gue kesana, mas Davin cuma inget nama Lo. " ucap Jean.
"Lo itu bahkan bukan anggota keluarga kita, tapi mas Davin cuma ingat sama nama Lo. "
"Ceza, tunangannya . " Jean menekankan ucapannya.
"Sejak kapan mas Davin ngelamar Lo, sejak kapan mas Davin ngajakin Lo nikah, dan sejak kapan mas Davin naksir sama lo hah." Jean menaikkan alisnya.
"Selama gue jadi adiknya, gue gak pernah denger mas Davin curhat masalah perempuan yang namanya ceza. " sindir Jean.
"Kalau Davin cuma inget nama gue, berarti dia emang sering mikirin gue. sampai sampai, waktu dia lupa ingatan, dia ingatnya cuma nama gue. sebagai tunangannya lagi. " sahut ceza santai.
"Brengsek juga cara main Lo. "
"smart game. "