"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7
"Maaf?"bingung Zayn seolah sedang bertanya apa maksud dari Xavier
"Cuman nebak aja orangnya Zahra mungkin, tapi jika bukan sepertinya di sini aku yang-"
"Benar"balas Zayn membuat semua orang terkejut bukan main
Zahra ikut terbelalak ia tidak menyangka Zayn akan publish ke semua orang kalau pemuda itu pernah datang kerumah nya
Xavier terdiam membisu jika tebakan yang hanya ia tebak tebak benar adanya. Entahlah perasaannya campur aduk sekarang,
ia berusaha keras untuk bersikap profesional sebab ia tau saat ini ia datang hanya untuk menyebar beberapa ajaran agama yang sudah ia pelajari.
"Mas Zayn, mas beneran ngelamar mba Zahra!"
"wahhh ini bukan nge prank kan!"
"Masya Allah gak nyangka!"
"Mas klarifikasi dong!"tanya beberapa orang gadis
"Salsabila Khoirunnisa Azzahra yah itu namanya. Beberapa hari yang lalu mas datang kerumah sosok itu, mas ngumpulin niat buat seriusin mbak nya cuma sampai sekarang belum di jawab"ujar Zayn
"Aaa iri bangat"
"Wahhh kok belum di jawab mba"
"Kasian mas Zayn, nanti keburu ada yang ambil loh mbak."
Zahra hanya tersenyum menanggapi semua itu tapi jujur jauh dari dalam hatinya ia kecewa akan apa yang saat ini di lakukan oleh Zayn
"Baik, pertanyaan mas Zayn mungkin lebih tepatnya gimana cara nya biar si cewek ini segera nerima gitu yah mas yah?"tanya Xavier kemudian membuat Zayn mengangguk
"Kejar hatinya."balas Xavier dengan suara yang benar benar pelan namum terdengar sangat lembut
"Perempuan menyukai sosok pemuda yang akan selalu berusaha mengerti dan mengenal hatinya. Mas Zayn usaha lah untuk masuk kedalam hati si mbak nya."
"Pelajari lebih banyak tentang apa apa yang dia suka dan senangi. Saat ketika dia sudah merasa jatuh, saat itu pula kamu berhasil mengetuk pintu hatinya."
jelas Xavier membuat semua orang terdiam
"Allah menciptakan sabar dalam diri seorang manusia. Bila sewaktu waktu mereka mendapat musibah atau cobaan entah itu cobaan dalam keluarga, teman bahkan perasaan maka bersabarlah."
"Kita lahir gak langsung bisa jalan kan, ada yang namanya masa pertumbuhan. Sama hal nya dengan mas Zayn usaha mas perlu perjalanan. Semua butuh proses"senyum Xavier menepuk nepuk pundak Zayn
"Masya Allah"cicit mereka semua bahkan beberapa pengurus begitu kagum akan apa apa yang baru saja keluar dari mulut Xavier
***
***
"Mbaakkk"panggil seorang pemuda pada gadis yang hendak berjalan menuju halte
Gadis itu menoleh dan terdiam saat mendapati seorang pemuda bersama dengan seorang gadis lainnya berjalan ke arahnya.
"Assalamualaikum"senyum pemuda bernama Xavier itu
"Waalaikumsalam"balas gadis itu bukan lain adalah Zahra.
"Vier, kamu kenal dia?"tanya gadis lainnnya yaitu Miska gadis yang kemarin terlihat sangat terbuka meloncat kedalam pelukan Xavier
"Dia yang sering ak-"
"Mas Avi, langsung ke intinya aja. Kenapa manggil aku?"tanya Zahra
"Kamu kok gitu sih sama Vier!kamu kalau gak suka bilang dong!kita bisa pergi"kesal Miska
"Miska udah!"larang Xavier pada Miska gadis itu pun patuh dan langsung terdiam saat Xavier memerintahkan.
"Bukan maksud apa apa. Tapi, aku ada sedikit urusan makanya agak terburu buru"balas Zahra terdengar tidak enak
"Maaf menganggu waktunya. Zahra kamu berubah bangat sekarang"senyum Xavier. Zahra tau betul apa maksud Xavier
"Benarkah, sepertinya kamu jauh lebih berubah. Aku gak nyangka kamu bisa sejauh ini"senyum Zahra
"Dulu aku janji buat berubah dan sekarang beneran berubah kan haha. Oh maaf, maksud aku manggil kamu itu aku mau minta tolong sama kamu"ujar Xavier membuat Zahra mulai memfokuskan dirinya.
"Dia Miska teman aku, Miska baru aja tiba dari London aku mau kamu ajar dia, tuntun dia biar dia bisa jadi kayak kamu"
"Cuman kamu kenalan aku jadi aku benar benar berharap kamu bisa bantu."lanjut Xavier
"Seriusan aku bakalan di ajar sama dia?!lagian sebenarnya dia siapa sih Vier!"tanya Miska tampak merengek
"Kamu udah janji sama aku buat gak nge rengek Mis"
cicit Xavier
"Tapi ak-"
"Kamu yakin kamu mau belajar ilmu agama?"tanya Zahra kemudian
"Fuhh, iya aku yakin."balas Miska
"Niat karna apa?"
"Ya karna Allah!"balas Miska lagi
Zahra berjalan mendekat ke arah Miska menggapai hijab yang di selempangkan gadis itu hingga menutupi bagian dadanya
"Mulai dari hal yang kecil aja dulu. Kamu cukup jaga aurat dulu"senyum Zahra membuat Xavier ikut tersenyum
"Aku tau kamu bisa bantu"senyum Xavier
"Selama itu terkait sebuah kebaikan dan pahala aku selalu siap mas Avi. Ini nomor ku hubungi aku jika kamu butuh sesuatu assalamualaikum."ujar Zahra mulai membalikkan tubuhnya
Seketika air mata meluncur di pipi gadis malang itu ia benar benar tidak menyangka semua nya jadi seperti ini
"Kamu memang pantas jadi petinggi agama mas Avi. Kamu ingin menikahi gadis yang memiliki agama yang sama dengan kamu seperti peraturan dalam islam pada umumnya. Tapi kenapa harus aku yang kamu pilih untuk membuatnya faham agama"batin Zahra mengusap air matanya dan mulai masuk kedalam sebuah bis
...ΩΩΩΩΩΩ...