NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemal

Di pulau kalimantan, Indonesia. Tujuh tahun kemudian 

Di rumah kecil yang terbuat dari kalsibot dengan atap menghitam itu, Ketukan pintu memburu mengejutkan Haira yang sedang membuat adonan kue. Ia juga mendengar suara seorang wanita yang tak asing sedang mengomel di depan pintu. 

"Ngapain lagi bu Jamilah ke sini?" 

Haira meletakkan mixer lalu mengambil sedikit adonan di cetakan dan membawanya keluar. Menyiapkan senjata untuk mengusir wanita itu jika berani mengoloknya.

Menyembunyikan satu tangannya ke belakang, sedangkan yang satunya lagi memutar knop. 

Nampak seorang wanita yang bertubuh langsing serta wajah dipenuhi jerawat itu mematung di teras rumahnya. Ia mencengkeram dengan kuat bocah laki-laki yang baru berusia enam tahun. Itu adalah putra Haira yang bernama Kemal.

Matanya melotot seolah-olah menunjukkan kemarahan yang amat besar.

Kali ini kesabaran Haira pun sudah habis saat melihat putranya meneteskan air mata dengan dada yang kembang kempis. Ia menarik Kemal hingga bocah itu berada di belakangnya. Kemudian menutup pintu. 

"Kamu tidak pernah mendidik anakmu?" Bu Jamilah berbicara dengan kedua tangan bersedekap. Seakan dirinya sudah lebih baik dari Haira.

"Memangnya apa yang dilakukan anakku, apa dia mencuri di rumahmu?" tanya Haira yang tak kalah ketus. 

"Bukan mencuri, lebih tepatnya merampok." 

Seketika itu juga Haira mengusap wajah Bu Jamilah dengan adonan kue yang ia bawa. Meratakan hingga seluruh wajahnya tak nampak sedikitpun.

Campuran tepung dan telur juga gula itu menghiasi wajah Bu Jamilah seperti topeng. 

Bu Jamilah yang merasa matanya tertutup itu pun menjerit. Tangannya meraba ke arah dinding untuk bersandar.

"Dasar wanita gila, berani-beraninya kamu melakukan ini padaku." Berusaha menunjuk ke arah Haira. Namun, ia malah menunjuk pak RT yang baru datang. 

"Awas ya, nanti aku adukan ke suamiku." 

"Silakan saja, kalau suamimu ke sini aku tinggal ajak dia ke kamar, pasti dia tidak menolak," ancam Haira. Dan itu pun sering diucapkan pada mereka yang selalu membullynya. 

Wajahnya yang sangat cantik membuat warga kampung menyukainya, termasuk para lelaki yang sudah beristri. Apalagi pak Salim, suami Bu Jamilah itu bahkan sering menggodanya yang membuat Haira jijik. Namun, ia merasa menang karena bisa memperalat mereka saat istrinya memarahinya dan juga Kemal. 

"Dasar wanita murahan, pantas saja punya anak bule, pasti itu hasil dari hubungan gelap," Imbuhnya tak mau kalah. 

Pak RT hanya menahan tawa melihat wajah Bu Jamilah yang sangat lucu. Namun, juga kasihan melihat Haira yang terus menjadi bulan bulanan warga dengan statusnya yang tidak jelas. 

Selama tinggal di tempat itu. Haira tidak pernah memberikan keterangan atau apapun tentang dirinya. Bahkan ia menyembunyikan nama ayah Kemal yang membuat warga menggunjingkannya.

"Terserah kata ibu, yang penting anakku lebih tampan daripada Toni, badannya gendut, hitam, rambutnya keriting, aku jadi nggak yakin kalau itu anak pak Salim, jangan-jangan ibu selingkuh ya."

Haira tak kehabisan akal. Ia selalu bisa membuat semua orang itu geram padanya. Meskipun terkadang rapuh, tetap saja ia memaksa kuat demi Kemal.

Bu Jamilah menghentak-hentakkan kakinya lalu pergi dengan hati yang lebih kesal. 

Haira menatap pak RT dengan tatapan sinis. Sebab, istri pria yang berdiri di depannya itu pun sering melabraknya karena alasan yang tak jelas. 

"Ada apa pak RT ke sini?" tanya Haira mengelap tangannya yang masih terdapat sisa tepung. 

"Saya cuma mau bilang, kalau pemilik tanah di sini akan menggusur semua bangunan, termasuk rumah kamu."

Seketika itu mata Haira membulat sempurna. Lidahnya terasa kelu dan tak bisa mengucap apapun. Ucapan pak RT bak petir yang menyambar membuat sekujur tubuh Haira mati.

"Besok pemilik tambang batu bara itu datang ke sini. Dia akan mengecek lokasi nya lagi."

Ini tidak boleh dibiarkan, kasihan Kemal. 

"Tapi, Pak. Bagaimana dengan saya dan Kemal?" tanya Haira dengan mata berkaca. 

Bagi dirinya, tidur di bawah kolong jembatan maupun di bawah pohon tak masalah, namun ia tak mungkin membiarkan Kemal merasakan seperti yang ia rasakan beberapa tahun yang lalu. 

Pak RT menghembuskan napas dengan berat. Ia tak mungkin menampung Haira dan Kemal di rumahnya yang pasti akan terjadi perang badar. Namun, ia harus menyampaikan apa yang harus disampaikan. 

"Maaf, Ra. Saya hanya menjalankan tugas. Permisi."

Haira menatap punggung pak RT yang mulai menjauh. Tetes demi tetes air matanya luruh membasahi pipi. 

"Apa yang harus aku lakukan? Tidak mungkin aku membawa Kemal pergi dari sini, bagaimana kalau tuan Mirza tahu keberadaanku. Aku tidak ingin ingkar janji padanya, tapi aku belum siap untuk berpisah dengan anakku." 

Haira masuk ke dalam. Menatap Kemal yang duduk dengan kepala menunduk. Haira tahu jika putranya itu menahan takut yang luar biasa. Tangannya yang saling terpaut pun bergetar saat ia mendekatinya. 

"Mommy," ucap Kemal ragu-ragu. Melirik Haira sekilas lalu menunduk lagi. 

"Sekarang katakan! Apa lagi yang kamu ambil dari anaknya bu Jamilah?" tanya Haira dengan suara lembut. Meskipun dadanya sudah ingin meledak, tetap saja ia menahannya. 

Kemal merogoh saku celananya dan menunjukkan sebuah mobil remot mini yang berwarna putih. 

"Besok kembalikan, atau kamu tidak akan jajan selama satu bulan."

Kemal mengangguk tanpa suara. Meletakkan mobil-mobilan itu di atas meja, lalu memeluk lutut Haira dengan erat. 

Maafkan mommy, Nak. Mommy janji akan membelikan mainan jika nanti kita punya uang. Mommy akan bekerja lebih keras lagi supaya kita bisa pulang ke rumah. 

"Mommy, apa aku boleh bertanya?" tanya Kemal lirih. Mendongakkan kepalanya, menatap Haira yang sibuk mengusap air matanya. 

"Boleh, memangnya Kemal mau tanya apa?"

Haira duduk di samping Kemal. Membawa bocah itu ke pangkuannya. Merapikan rambut yang menutupi keningnya.

"Apa aku nggak punya Daddy seperti Toni dan Rio. Mereka selalu dipeluk Daddy nya setiap hari, kenapa Daddy ku nggak pernah pulang?"

Haira terpaku. Apa yang harus ia katakan. Selama ini Haira sudah sering membohongi Kemal, dan rasanya ia tak sanggup lagi melakukan itu.

"Kemal tidak usah mengharapkan kehadiran Daddy. Sampai kapanpun, dia tidak akan pernah ada di antara kita. Jangan bertanya seperti itu lagi."

Kemal mengangguk mengerti.

Haira tak pernah melupakan kejadian di rumah Mirza. Meskipun sudah bertahun-tahun ia pergi menjauh, tetap saja ucapan pria itu masih terngiang-ngiang di telinganya. Pergi ke Indonesia dan meninggalkan Turki bukan tujuannya. Namun, takdir membawanya hingga kini ia bisa melihat putranya hadir ke dunia.

"Mommy, aku lapar?" Kemal mengelus perutnya yang mulai berbunyi.

Haira menggendong bocah itu menuju ruang makan. Membuka tudung saji lalu mendudukkan Kemal.

"Lauknya tempe lagi?" tanya Kemal malas.

Terdengar menyayat, namun Haira tetap tersenyum dan memberikan penjelasan yang masuk akal.

1
istripak@min
jgn heran klw diindo,,bnyak tukng gibah
istripak@min
lah ini cerita diturky ya thor? tdi katanya mirza turunan turki,,kupikir ini diindo,,pas baca haira meninggalkn turki dn pergi keindo
istripak@min
aku benci kmu mirza
Siti Nurbaidah
Luar biasa
istripak@min
kejamnya sang suami
istripak@min
mampir aku thor,,
aku ngerasa ayla ini banditnya,duri dlm daging
Nelsi Bengkulu16
sepertinya ayla yg mengarang cerita krn ingin mendekati mirzani
istripak@min: nikita nya jgn lupa kak
total 1 replies
aagnes
Luar biasa
Ines Kamore
Luar biasa bagus
Rahmawati Hulukiba
Is the Best
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Lusi Sabila
aku malah gak doyan seblak Mirza 🤣
Rieka Mawon
Luar biasa
Siti solikah
mantap erkan
Jessica
Luar biasa
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐣𝐥𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐨𝐧𝐠 𝐥𝐭𝐫 𝐛𝐥𝐤𝐠 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐭𝐝𝐤 𝐬𝐥𝐡 𝐩𝐡𝐦

𝐬𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐭𝐝 𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐢𝐫𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐢𝐬


𝐤𝐥𝐨 𝐬𝐦𝟐 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐤𝐧𝐩 𝐢𝐛𝐮 𝐭𝐝 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐭𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐛𝐬 𝐩𝐧𝐲 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐥𝐞

𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐦𝟐 𝐛𝐮𝐥𝐞 𝐲𝐚 𝐢𝐛𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐧𝐠 𝐠𝐢𝐭𝐮
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥: 𝐧𝐚𝐤 𝐢𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐤?
𝐢𝐲𝐚 𝐧𝐠𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐥𝐨 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐭𝐩 𝐲𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐮 𝐤𝐲𝐤 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐣𝐚𝐭𝐮𝐡𝐧𝐲𝐚 🤣🤣🤣
istripak@min: nah iya aku bru komen sm sperti kk,,ceritnya jauh ntah kemana,smpek kekalimantan
total 2 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐤𝐬𝐚 𝐂𝐂𝐓𝐕 𝐣𝐠 𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐢 𝐌𝐢𝐫𝐳𝐚 𝐢𝐧𝐢
Khusnul Khotimah
jg goblok jadi laki
Lilis Suryani
Luar biasa
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
𝚏𝚞𝚑𝚑𝚑 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚍𝚎𝚑.. 𝚔𝚎𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚗𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚒 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!