Ternyata mencintai seseorang tak selalu berakhir dengan indah , bertubi tubi cobaan harus ia lalui . Setelah tiga tahun berpacaran dia harus melihat kekasihnya bercinta dengan adik tirinya . Bersamaan dengan itu sang ayah harus mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya harus di operasi dan ibu tirinya sama sekali tidak mau membiayai dengan alasan tidak punya uang . Dan naasnya mau tidak mau ia menerima tawaran adik tirinya untuk menggantikan dirinya yang malam itu harus melayani nafsu seorang pria ! Pria yang akan mengubah hidupnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
" Mom tolong singkirkan dulu masalah pribadi kita , Daddy sedang butuh pertolongan ! Tadi aku baru saja mengurus administrasi untuk operasi lambung dan operasi yang yang akan di lakukan besok . Semua biayanya sebesar tiga puluh ribu euro ( setara lima ratus juta ) , aku mohon transfer uangnya ke rumah sakit sekarang agar operasi bisa di laksanakan besok ! "
Lorena tersenyum sinis melihat keputus asaan dari gadis yang sejak kecil di bencinya . Dua tahun setelah pernikahannya dengan William baru dia tahu jika delapan puluh persen dari keseluruhan total harta suaminya di wariskan atas nama putri sulungnya itu . Sedang dirinya dan Stacy hanya mendapat dua puluh persennya saja .
Sejak saat itu ada niat untuk membuat gadis itu tersingkir , dia ingin William lebih menyayangi putrinya . Mungkin dengan begitu suatu saat William bisa mengubah isi surat wasiatnya . Tapi sudah lima belas tahun berlalu , tidak ada tanda tanda pria itu mengubah isi wasiatnya .
" Kau pikir Daddymu meninggalkan banyak harta untuk kita hahh !! Dia hanya pejabat sok benar yang ingin di hormati rakyatnya , rasa hormat yang tidak akan bisa membuatnya kaya !! Sungguh memuakkan harus hidup belasan tahun dengan pria baik hati yang bahkan tidak pernah berpikir tentang kepentingan istri dan anaknya ! " sinis Lorena yang sekarang ini duduk dengan angkuhnya di sofa ruang tamu . Dia biarkan Jenni berdiri di depannya tanpa menyuruh gadis itu duduk agar bisa lebih tenang .
" Apa yang tidak di berikan Daddy pada lbu dan Stacy ?? Semua mau kalian selalu dituruti , Daddy menyayangi kalian bahkan lebih dari dia menyayangiku . Aku hanya minta tiga puluh ribu euro ! Aku pikir itu tidak akan membuat lbu ataupun keluarga ini jatuh miskin .... Atau anggap saja aku sedang meminjamnya , aku berjanji akan bekerja keras untuk dapat menggantikannya ! Aku berjanji !! " ujar Jenni masih berusaha memohon , jika saja ia punya tabungan sendiri sebesar itu maka dia tidak akan mengemis seperti ini .
Bukannya menjawab Lorena malah bangkit dan berjalan menuju tangga , Jenni sedikit lega mungkin wanita itu akan mengambil uang atau ponsel agar bisa mentransfer biaya operasi ayahnya kepada rumah sakit .
Tapi tangannya terkepal ketika Lorena membalikkan badan dan berkata sesuatu yang menyakitkan hatinya .
" Dia sudah terlalu tua untuk menikmati dunia ini , biarkan saja ia pergi dan tenang disana !! Jika hidup pun nantinya akan merepotkan aku . Jangan harap aku mengeluarkan uang untuk hal tidak penting , hidupku dan Stacy masih panjang !! Kami butuh uang lebih banyak untuk menikmati hidup .... "
PRAANNNGGG.....
Entah kekuatan dari mana , Jenni menyambar vas bunga yang ada di meja tamu dan melemparkannya ke arah Lorena . Amarahnya benar benar ada di pucuk kepalanya .
" LUCKNUT !!! Beraninya kau berkata seperti itu !! Apa kurangnya Daddyku pada kalian hahhhh !!! Lepaskan aku ... "
Seorang penjaga menahan tubuhnya yang sudah ingin merangsek maju ke arah ibu tirinya itu . Penjaga itu bergegas datang ketika mendengar suara barang yang dilempar , mereka sudah hafal akan terjadi pertengkaran jika Nona muda mereka bertemu dengan ibu tirinya .
" Seret dia keluar !!! "
Walau sebenarnya tidak tega tapi mereka terpaksa melakukannya .
" Nona Muda , maaf tapi tolong ikut kami . Jangan membuat ini jadi sulit untuk kami, " ujar seorang penjaga yang sudah bekerja lama di keluarga itu , sepertinya pria itu juga bisa merasakan kesedihan Nona Mudanya.
Dengan langkah tertatih Jenni berjalan keluar menuju mobil yang di bawanya tadi . Sampai di dalam mobil gadis itu hanya bisa menangis , bingung harus kemana ia mencari uang sebesar itu malam ini juga .
Jenni meraih ponselnya yang tadi dia letakkan di atas dasbor ketika terdengar bunyi notif pesan . Dahinya berkerut ketika mendapat sebuah pesan dari nomor yang sangat di kenalnya .
Temui aku di Hotel XXX