Idzam Maliq Barzakh seorang pengusaha muda yang sukses dalam karir nya namun tidak dalam urusan asmara. Karena jenuh dengan kisah asmaranya yang selalu bertemu wanita yang salah, ia berganti profesi menjadi penjual kebab di sebuah mini market atas saran sahabatnya Davin. Ia ingin mencari Bidadari yang tulus mencintainya tanpa memandang harta. Namun perjalanan kisah cintanya ketika menjadi penjual kebab selalu mengalami kegagalan. Karena rata-rata orang tua sang wanita langsung tidak setuju ketika tahu apa profesi Izam sebenarnya. Mereka beralasan jika anak mereka menikah dengan Izam akan menderita dan melarat karena tidak punya harta dari menjual kebab tersebut. Karena hampir putus asa, ia di sarankan sahabatnya fahri untuk tinggal di sebuah pesantren sederhana untuk memperdalam ilmu agama dan di sana lah ia bertemu bidadari yang sesungguhnya yang mau menerimanya apa adanya bukan ada apanya.
Mohon untuk tidak Boomlike teman-teman, untuk menghargai karya para author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sah
Didalam masjid, Izam sudah bersiap-siap duduk di depan penghulu. Di samping kanan nya ada Ustadz Farhan sebagai saksi dari pihak Laki-laki. Dan di samping Ustadz Farhan ada Pakde Soleh sebagai saksi dari pihak perempuan. Sedangkan Pak lek Rohim duduk di samping Bapak penghulu bertindak sebagai penasehat pernikahan.
"Bismillahirrahmanirrahim... Lancarkan lisan hamba dalam mengucapkan akad nikah nanti ya Allah! " batin Izam dengan wajah sedikit cemas.
"Jangan grogi Mas, santai aja! Tarik nafas dalam-dalam, kemudian keluarkan! Dengan mengucap bismillah insyaallah semuanya berjalan lancar! " bisik Ustadz Farhan di telinga Izam.
"Aamiin Ustadz! Terimakasih sarannya, saya sedikit lega! " jawab Izam juga dengan berbisik.
Setelah merasa sudah siap, Pak Penghulu pun membuka acara ijab qabul malam ini dengan mengucap Bismillah.
"Baiklah, karena mempelai pria dan para saksi sudah siap, Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim acara Ijab qabul ini akan saya pimpinan langsung! Apakah ada yang keberatan? " ucap Pak penghulu seraya bertanya kepada semua yang hadir di acara tersebut.
Semua yang hadir kompak mengatakan tidak ada yang keberatan. Pak penghulu pun mengucap hamdalah dan meminta Izam untuk menjabat tangannya dan ijab qabul pun di mulai.
"Wahai saudara Idzam maliq Barzakh, saya nikah kan dan kawinkan engkau dengan seorang perempuan yang bernama Sumayyah Binti Rahman Atmanegara dengan Mas kawin uang tunai 10 juta rupiah dan surah Ar-Rahman ayat 1-20 di bayar tunai! " ucap Pak penghulu dengan keras.
"Saya terima nikah dan kawinnya Sumayyah Binti Rahman Atmanegara dengan Mas kawin tersebut di bayar tunai" jawab Izam dengan lantang.
"Sah... "
"Sah... "
"Sah... "
"Alhamdulillah, Barakallah... " ucap semuanya dengan penuh syukur.
Pak penghulu pun membacakan doa dengan di amini semua yang hadir di dalam masjid tersebut.
Di bagian Shaf perempuan, Amay meneteskan air mata ketika mendengar Izam menyebut namanya dengan lantang sewaktu ijab qabul tadi. Ia masih belum percaya jika saat ini ia sudah berstatus sebagai seorang istri.
Amay semakin menangis harus ketika mendengar Izam membacakan surah Ar-Rahman seperti permintaan nya dengan suara yang sangat merdu. Ia sangat tidak menyangka jika pria yang menjadi suami nya mempunyai suara yang sangat merdu sehingga siapapun yang mendengar nya meneteskan air mata harus dan bahagia.
"MasyaAllah Tabarokallah... Bulek gak nyangka kalau suami mu, Nduk mempunyai suara yang sangat merdu! Hati Bulek adem banget dengerinnya! " ucap Bulek Saroh sambil menghapus air mata haru.
"Iya Bulek! Suara nya menyentuh hati Aulia, bikin Aulia nangis bahagia karena Amay di jaga oleh pria yang seperti itu! " jawab Aulia mengiyakan ucapan Bulek Saroh.
"Terimakasih ya Allah atas karunia-Mu kepada hamba! Engkau berikan hamba suami yang mempunyai suara yang sangat merdu ketika membaca kitab-Mu! Mudah-mudahan pernikahan ini menjadi pernikahan yang pertama dan terakhir bagi kami berdua, sakinah mawaddah dan warahmah sampai ajal menjemput. Aamiin ya rabbal alamiin! " batin Amay dengan wajah penuh rasa syukur.
Terdengar suara panggilan untuk Amay agar memasuki tempat berlangsung nya ijab qabul. Dengan di temani Aulia dan Bulek Saroh, Amay memasuki tempat tersebut dengan tersenyum bahagia.
Izam sempat terpana melihat penampilan perempuan yang telah menjadi istrinya itu dengan penampilan yang begitu memukau. Walaupun ia tahu pernikahan mereka sangat mendadak, namun tidak mengurangi kesakralan nya. Ia bahkan tidak tahu jika istrinya itu mempunyai baju pengantin yang sangat bagus meskipun dengan model yang sederhana, namun semua itu begitu cocok dengan pribadi istrinya yang sederhana yang membuat penampilan nya begitu sempurna melebihi bidadari.
"Silahkan mempelai perempuan untuk mencium tangan suaminya sebagai tanda bakti seorang istri kepada suaminya, dan mempelai laki-laki untuk membacakan doa di ubun-ubun istrinya serta mencium kening istrinya! " ucap Pak penghulu kepada pasangan pengantin baru tersebut.
Dengan malu-malu Amay menyentuh tangan suaminya dan menciumnya dengan takzim yang mana membuat jantung Izam berdetak lebih kencang dari biasanya. Amay yang baru pertama kali menyentuh laki-laki seketika berkeringat dingin dan grogi ketika melakukan semua itu.
Izam pun dengan lembut meraih kepala Amay dan membacakan doa di ubun-ubun istrinya itu, kemudian bibirnya menyentuh lembut kening istrinya yang putih dan mulus tersebut yang mana membuat hati keduanya berdesir hebat dan menghangatkan dengan perlakuan tersebut.
Mereka berdua kemudian di suruh menandatangani berkas-berkas pernikahan yang mana pernikahan mereka sudah tercatat baik secara hukum agama maupun hukum negara. Meskipun pernikahan mereka terkesan mendadak, namun Pak lek Rohim mempunyai teman yang bekerja di KUA sehingga bisa membantu nya mengurus pernikahan Amay dan Izam menjadi sah secara hukum negara dan tercatat di KUA setempat.
Amay dan Izam tersenyum bahagia menerima buku nikah mereka dan memamerkan buku tersebut untuk di ambil fotonya.
Setelah semuanya beres, Pak penghulu dan hadirin yang hadir di persilahkan untuk mencicipi hidangan yang sudah di sediakan oleh para khadamah yang membantu mempersiapkan nya di dapur umum pesantren.
"Maaf kan Abang, Zaujati! Jika pernikahan kita ini sangat sederhana, tanpa pesta yang mewah seperti kebanyakan impian para wanita yang hendak menikah! " ucap Izam pelan ketika mereka sedang menerima ucapan selamat dari para santri dan Ustadz ustadzah yang ikut menghadiri pernikahan mereka.
"Abang gak perlu minta maaf, karena itu bukan salah Abang! Lagi pula Amay senang jika pernikahan kita berjalan lancar dan sangat sakral dengan suasana yang seperti ini! " jawab Amay dengan lembut.
"Subhanallah... Sungguh beruntung Abang mempunyai istri yang mempunyai pemikiran yang sederhana seperti ini! " ucap Izam dengan tersenyum bahagia.
Amay tersenyum malu-malu mendapat pujian dari pria yang berstatus suaminya itu. Ia sungguh tidak menyangka jika suaminya begitu lembut dan mempunyai senyum yang teduh.
Tiba-tiba Haura datang mendekati mereka berdua dengan membawa sepiring penuh nasi lengkap dengan lauk pauknya.
"Kak, ini makan malam kalian dari Umi! Kata Umi harus dihabiskan berdua! " ucap Haura sambil menyerahkan piring tersebut ke tangan Amay.
"Astaghfirullah hal adzim, Bulek! Emangnya kita ini dikiranya gentong makan sebanyak ini! " ucap Amay dengan mata terbelalak kaget.
"Gak papa kok, sayang! Nanti Abang bantuin makan nya! " jawab Izam dengan lembut yang mana langsung membuat hati Amay klepek-klepek tersipu malu.
"Ya Allah, kenapa setelah halal Abang Iz jadi manis banget sih! Bisa-bisa abis ini aku jadi diabetes karena perlakuannya yang manis ini! " batin Amay sambil tersenyum malu hingga pipinya merona merah.
Bersambung...
Selamat membaca dan selamat beristirahat readers semuanya...
Semoga hari kalian menyenangkan 💕😍..
tulisannya juga nggak banyak yang salah.
sampai di sini belum kelihatan tanda-tanda mau tamat.
sebetulnya akan bagus kalau dibuat season 1,2,3 dst
begitu kak..
maaf ya 🙏🙏