anak seorang tukang becak
Nisa adalah seorang anak sangat baik, namun sayangnya dia memiliki kehidupan keluarga yang sangat miskin, sehingga keluarga dari ibunya pun tak mau mengakui mereka karena merasa malu jika memiliki keluarga miskin seperti Nisa hingga dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun Di usia yang terbilang masih sangat muda itu dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun harus mengurus kedua adiknya yang masih kecil, dan merelakan masalah kecilnya yang tak seindah teman-teman yang lain, bapaknya hanyalah seorang pria tua yng bekerja sebagai tukang becak Namun kehidupan Nisa berubah setalah bertemu dengan seorang pria kaya raya tempat Nisa mengikuti sebuah kompetisi, akan kah hubungan mereka mendapat restu dari keluarga sang pria ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Di dalam mobil yang sedang melaju, rio hanya terdiam karena merasa tak enak pada nisa dan juga merasa malu atas perbuatan omahnya. Dia ingin berucap tapi takut nisa akan marah, akhirnya dia memilih diam sampai mobil tiba di depan rumah Nisa, dia segera turun dan
mengucapkan terimakasih pada irfan
Setelah sampai di kantor..
" Kenapa lo bro, dari tadi kelihatan resah banget" tanya irfan pada sahabat nya sekaligus bosnya di kantor
" Gw pikiran nisa bro, gw gak enak sama dia, pasti dia malu banget karna ucapan omah"
" Mending lo balik ke rumah Nisa deh, lo minta maaf dan......" Saran Irfan sengaja tak
melanjutkan ucapannya
" Dan apaaa?"
" Ungkapin perasaan Lo, hahahaha"
" Sialan Lo, belum waktunya bro"
" Trus kapan? Mau nunggu Sampai Lo di kalah dulu sama cowok lain?"
Rio memikirkan ucapan irfan dan segera berlalu meminta kunci mobilnya pada irfan
Yahh, Rio memang telah menyimpan rasa pada Nisa sejak pertama kali mencoba masakan Nisa di kompetisi itu, dia pun merasa Nisa adalah gadis idamannya, yang pandai masak, manis, dan tentu saja senyuman Nisa yang membuatnya semakin jatuh cinta
Sejak saat itulah Rio mencari tau tentang nisa, dan sedikit informasi dia dapat dari buku catatan Nisa, makanya dia dengan sengaja ke rumah supir mamahnya di kampung yang sama dengan nisa, hanya untuk mencari tau seluruh informasi tentang nisa
Rio segera melakukan mobilnya ke rumah Nisa, dengan hati yang berdebar dia segera turun ke mobil, Namun dia ragu dan kemudian kembali masuk ke dalam mobilnya, dia bingung apakah harus masuk ke rumah nisa, atau pulang ke rumahnya?, Lama dia memikirkan dan akhir dia memilih kembali ke rumahnya
Rio kembali ke rumah dan mendapati omah lidia sedang duduk di depan tivi bersama papa nya yang bernama papa Basri, Melihat rio, omah lidia segera memanggil nya
" Rio, cucu omah" omah memanggil nya sama seperti biasa, Namun rio tak memperdulikan omahnya dan hanya berlalu ke kamarnya
" Rio,, rioooo....!!!" Teriaknya lagi namun tak di hiraukan oleh Rio
" Dasar anak kurang ajar" runtuk omah
" Kenapa sih Bu? Kok teriak teriak " ucap papa basri
" Itu lo anak mu rio, udah mulai kurang ajar sama ibu, di panggil gak ngejawab, Itu karna dia mulai dekat sama cewek miskin anak tukang becak makanya dia udah berubah kurang ajar kayak gitu" ucap omah kesal
" Mungkin Rio lagi capek Bu, Mending ibu istirahat aja lah, lagian udah malam juga" ucap Papa basri kembali ke kamarnya
" Sialan sih anak tukang becak itu, gara gara dia cucuku jadi marah padaku, Awas saja kamu ya wanita udik takkan ku biarkan kau mendekati cucuku" Gumamnya menahan marah
*******
Di dalam kamar, nisa membuat panggilan video kepada adiknya Arya, dia sangat merindukan bapak dan kedua adiknya itu, Namun sebelumnya dia harus mencuci muka agar bapaknya tidak mengetahui kalo dia telah menangis mengingat hinaan omah lidia padanya
Tuut... Tuut...
" Assalamualaikum mbak nisa" ucap Arya di seberang
" Wa'alaikum salam dek, gimana kabarnya? Bapak dimana?"
" Alhamdulillah mbak, kita semua baik kok. Bapak ada kok, ntar ya aku panggillin"
Terdengar suara Arya memanggil bapaknya Sedangkan ponsel telah berpindah tangan ke aulia
" Mbak nisa kapan mbak pulang? Aku kangen sama mbak" ucap aulia
" Mbak juga kangen sama kamu dek, kamu sabar dikit ya, ntar kalau mbak sudah libur pasti mbak pulang kok" jawabnya
" Janji ya mbak" nisa membalas dengan senyuman, tak lama ponsel berpindah lagi ke tangan bapaknya
" Nisa, gimana kabarmu nak?" Tanya bapak
" Alhamdulillah aku baik, bapak baik kan?"
" Iya bapak juga baik, kapan kamu rencana akan pulang nak?"
" Insyaallah nanti aku pulang kalau udah liburan ya pak"
" Oiya nisa, kapan hari bibi mu datang bersama mbak aura, katanya dia bertemu sama kamu di hotel? Dan katanya kamu dapat masalah dengan kepala restoran di sana, Apa memang begitu nak?" Tanya bapak khawatir
" Gak ada masalah kok pak, Kemaren aku memang sempat bertemu dengan mbak aura, aku cuma menyapa aja tapi dia malah marah pak. Dia mengaduh ke kepala resto sini bilang kalau aku menggangu karna merasa sok kenal sama mbak aura, Dia bilang gak kenal sama aku pak"
" Ya Allah nak, terlalu sekali mbak aura itu, Cuma karna kita miskin mereka tak mau
menganggap kita, Kamu yang sabar ya nak"
" Iya pak aku udah biasa kok"..
Kedua anak dan bapak itu bercerita tentang banyak hal, kemudian ponsel kembali ke tangan Arya
" Arya, gimana sekolahmu?" Tanya nisa
" Baik kak, aku sekarang sudah mulai belajar jadi montir mbak"
" Wahh hebat kamu arya, trus kamu belajar nya dimana?"
" Aku belajar di bengkel keluarga nya pak RT mbak, katanya gak apa-apa kalo mau belajar di sana, hehehe"
" Syukurlah dek kalo mereka mau mengajari kamu jadi montir, Nanti kalau mbak ada uang mbak beliin kamu motor ya, biar bisa anterin aulia ke sekolah "
" Gak usah mbak, uangnya mbak simpan aja buat keperluan mbak di sana"jawabnya
Setelah itu tiba-tiba hening tercipta. Dan tak lama arya mulai membuka percakapan
"Mbak, aku mau ngomong boleh?"
" Ngomong aja dek, gak apa apa"
" Mbak, kemarin bibi sama mbak aura datang kesini, mbak aura bilang kenapa bapak sampai membuat mbak kerja di kota padahal kerja mbak di sana cuma sebagai office girl, Saat bapak tanya OG itu apa. Mbak aura bilang OG tuh pekerjaan yang paling menjijikkan dan itu memang pantas untuk mbak Nisa katanya"
" Mbak aura bilang kalau mbak ketemu dia mbak gak usah menyapa dia, apalagi sok kenal sama mbak aura, karna mbak aura gak mau calon suaminya tau kalau dia punya keluarga miskin seperti kita mbak, Apalagi bapak cuma seorang tukang becak, bisa turun derajatnya nanti, Kalau gak nanti mbak aura ngaduh ke atasan mbak langsung biar mbak di pecat, Gitu mbak katanya"
" Astaaggaaaa.. biarin ajalah dek mereka mau ngomong apa, pekerjaan mbak di sini Halal dan gak menjijikkan Sama sekali. Dan iya mbak akan ingat gak akan menyapa ketika bertemu mbak aura, Udah lah dek, Manding kamu istirahat. Tolong jaga bapak dan aulia ya dek, mbak percayakan sama kamu" ucap Nisa langsung berpamitan pada adiknya sebab sudah tak tahan lagi mendengar suara adiknya terdengar sangat sedih
" Ya Allah apa salah nya jadi orang miskin, kami juga gak meminta untuk menjadi orang miskin, tapi kenapa mereka seperti alergi jika bertemu kami" Ucap nisa
*******
Jasmin mendapat kabar bahwa orang suruhan nya telah mendapat info tentang nisa
[ Nona, info tentang nisa sudah kami dapatkan] pesan orang suruhan pada Jasmin
[ Kirim ke ponsel gw]
Foto foto tentang nisa pun sampai di ponsel Jasmin beserta informasi tentang keluarga bibinya pun masuk
" Ini rumah apa gubuk sih, masih bagusan kandang ayam tetangga gw dari pada rumah gadis miskin itu " ucapnya tertawa
" Gw harus tunjukin semua ini pada omah".. Jasmin segera ke rumah rio untuk bertemu omah" ucapnya segera melakukan ke rumah keluarga rio
" Omaaah" ucap Jasmin begitu masuk ke rumah dan bertemu omah
" Halo sayang, darimana kamu Jasmin"
" Jasmin dari apartemen kok omah, Jasmin ke sini karna mau ketemu sama omah, Jasmin mau tunjukin sesuatu sama omah"
" Tunjukin apa sih, coba omah lihat" Jasmin memperlihat kan foto foto yang ada di ponsel nya pada omah,serta memberi sedikit api agar omah semakin gak suka pada nisa
" Ini foto rumah nya wanita itu? Jelek banget, trus ini adik adik ya dia? Apa jadinya Rio jika bersama wanita itu" ucap omah terkejut
" Jasmin yakin pasti dia cuma pengen harta Rio omah, biar kelurganya bisa menikmati kehidupan tanpa harus capek capek kerja omah" ucap jasmin
" Iya bener kata kamu, gimana kalau kita ke resto aja, buat dia yang melayani kita, sekalian kita beri pelajaran pada wanita miskin itu" ajak omah
" Ide bagus tuh omah, ya udah kita jalan sekarang omah, jam makan siang juga ini" ucap jasmin dan Mereka segera ke resto hotel Rismoyo
" Selamat datang nyonya, anda mau pesan makanan apa? Tanya pelayan memberi menu
" Saya mau di layani sama pelayan yang bernama nisa" ucap jasmin
" Mohon tunggu sebentar nyonya" pelayan itu masuk dan berbicara pada pak yoga dan tak lama Nisa segera menghampiri kedua pelanggan tersebut. Nisa merasa sangat terkejut dan merasa ada yang tak beres melihat mereka berdua
" Selamat siang nyonya, ada yang bisa saya bantu" ucap nisa sopan
" Saya mau makan kaviar dan jus jeruk " ucap jasmin
" Baik nyonya " jawab nisa mencatat pesanan jasmin
" Kalau saya mau pasta" ucap omah lidia
" Baik nyonya silahkan di tunggu sebentar"
Nisa segara berlalu menunjukkan pesanan kedua orang itu pada chef.. dan tak lama Nisa pun mengantar pesanan Jasmin, Namun jasmin menolak karena menu yang dia pilih sudah agak dingin
" Ganti... saya gak mau yang ini" Ucapnya mendorong piring yang berisi makanan pesanannya tersebut
" Maaf bukan nya ini pesanan nyonya?" Tanya nisa
" Iya tapi saya gak mau, makanan nya udah dingin, saya mau yang baru" bentak nya
Nisa mengalihkan pandangan ke arah pak yoga yang berdiri tak jauh dari sana, Pak yoga mengangguk bertanda setuju sebab dia tau bahwa Jasmin hanya ingin mencari kesalahan nisa
" Baiklah nyonya saya akan menggantinya dengan yang baru" ucap nisa
" Saya punya sekalian udah dingin juga" sambung omah lidia
Nisa hanya tersenyum.. beberapa menit kemudian Nisa kembali ke meja Jasmin dengan membawa pesanan mereka yang masih dalam keadaan panas
" Silakan nyonya" ucap nisa Sopan
" Cihh,, makanan apa yang kamu bawa ini" teriak Jasmin kepada nisa meludai makanannya
" Tapi itu kan pesanan nyonya"
" Dasar pelayan udik, gw gak terima dengan rasa makanan ini, Tangan lo sudah di cuci sebelum mengantar pesanan gw. Jangan sampai kuman kuman dari kampung masuk ke tubuh gw"
" Siapa yang bertanggung jawab di sini?" Teriak Jasmin
Pak yoga segera menghampiri wanita
yang sedang membuat keributan itu
" Maaf nyonya saya yang bertanggung jawab disini" ucapnya
" Gw mau Lo beri sanksi sama karyawan Lo yang ini, gw bisa sakit perut kalau cara pelayanan nya seperti ini" ucap jasmin menunjuk nisa
" Maaf nyonya pelayanan seperti apa yang anda maksud?" Tanya pak yoga
" Karyawan Lo yang udik ini jorok, Coba saja makanan ini rasanya seperti sampah"
" Maaf tapi saya yang membuat pesanan anda, karyawan saya hanya bertugas mengantarkan" jelas pak yoga dan Jasmin seperti kehabisan kata kata tak bisa menjawab
" Lo nantangin gw? Lo tau gak gw siapa? Lo semua bisa di pecat kalau gw laporin Lo semua ke atasan kalian Ayo omah kita pulang aja" Ajak Jasmin pada omah
" Bentar Jasmin " kata omah seraya mengambil gelas yang berisi jus dan menyiramkan pada wajah Nisa
" Ini buat kamu yang telah berani mendekati cucu saya. Ngaca dong pantes gak kamu sama cucu saya, Dasar anak tukang becak" ucapnya menghina Nisa dan menghampiri Jasmin, beberapa para pelanggan yang lain hanya menggeleng kan kepala melihat tingkah wanita paruh baya itu
" Tuan dan nyonya maafkan atas keributan yang sempat terjadi di resto kami, kami berjanji tidak akan ada lagi hal seperti itu" Ucap pak yoga membungkukkan setengah badannya
" Nisa kamu ikut saya" pinta pak yoga dan nisa segera mengekor di belakang pak yoga, setelah sampai di kantor pak yoga, nisa segera minta maaf
" Maafkan saya pak, saya tak bermaksud membuat kekacauan di resto"
" Kamu gak apa apa nisa? "
" Saya gak apa apa pak"
" Saya minta mulai sekarang kamu belajar lagi menjawab komplain para pelanggan. Baik itu sengaja atau tidak kamu harus selalu punya jawaban yang bisa mereka terima. Karna saya tau mereka datang hanya ingin membuat keributan,bukan untuk mencari makan, sekarang kamu boleh kembali"
" Baik pak, terima kasih" nisa kembali ke dapur dan mendapati mbak chika dan karyawan lain sedang bergosip
" Aduh duhh Nisa, situ kok gak bisa melawan sih, kalau eike tak siram balik tuh nenek tua, gemes Eike" Ucap mbak chika dengan ciri khasnya
" Mbak gak tau yang tadi tuh omahnya pak rio?" Ucap karyawan lain
" Astogeee... Yang bener ente" jawab mbak chika yang berubah jadi orang Arab sembari
menutup mulutnya dengan jari lentiknya
" Iya kalau yang cewek tuh katanya tunangan pak Rio" sambung karyawan lain
" Ihhh kalau yang cewek itu sih Eike sudah tau, tapi katanya dia cuma ngaku ngaku tunangan pak rio, padahal bukan Yee.. itu cewek memang dari dulu kayak gitu, angkuh terus sok cantik padahal cantikan Eike, Kalau tadi Eike di posisi nisa, eike udah robek-robek tuh mulutnya, ihh gemes banget deh Eike" ucapnya terlihat sangat kesal
" Nisa,, lain kali Lo jangan hanya diem dong, lawan juga pelanggan kayak gitu, biar kata dia keluarga nya sih bos kalau mereka yang salah lo jangan takut, Malah bos akan mendukung lo kalau kayak gitu, Tapi kalau kita diem mereka akan makin nginjak kita" Tambah mas tomi
" Iya bener tuh cin, jangan mau kalah sama orang kayak mereka, Kalau perlu balas semua perbuatan mereka, jadi orang jangan terlalu baik dan sabar cin, gak ada guna nya"
" Eheeemm.... Saya bayar kalian untuk kerja bukan bergosip" ucap pak Rio yang tiba-tiba
masuk tanpa ada yang menyadari kehadiran nya
" Maafkan kami pak rio" mereka semua bubar dan kembali ke tempat masing-masing
" Nisa, kamu ke ruangan saya sekarang" pinta pak rio
" Baik pak".. nisa memandang mas tomi
" Gak apa apa ikut aja" ucap mas tomi pada nisa
" Jangan lupa baca doa cin, takut khodamnya pak bos keluar, kelar hidup Lo cin " bisik mbak Chika sembari tertawa