NovelToon NovelToon
Pendekar Bangau Emas

Pendekar Bangau Emas

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Harem / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Slyterin

Tang Xiao Tian seorang pemuda berasal dari Desa di puncak gunung Huang yang memiliki keinginan untuk melakukan tugas penting bagi seluruh dunia persilatan dari ketiga orang guru yang membesarkannya selain itu Ia juga ingin mencari tahu identitasnya yang selama 20 tahun di rahasiakan oleh para gurunya. Selamat datang dan membaca novel pertama ku di sini.. Follow, like, rate 5,komentar positif dan share ya😘terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan Ke Gunung Wu Tang bagian 4

Xiao Tian menempelkan telinganya di balik dinding kiri rumah kosong yang menjadi tempat penyanderaan dua orang murid muda dari sekte Wu Tang oleh kelompok bajak sungai desa kecil pesisir selatan sungai Huang yang ternyata dipimpin oleh Si Setan Tua Muka Sapi dan seorang gadis baju hitam yang dikenal sebagai Nona Kim dari Pulau Merak Hitam di kepulauan utara daratan tengah.

Zhang Wan Yi menghela napas dalam-dalam ketika Xiao Tian dan Xiao Lan yang berjalan di kedua sisi bersama-sama terlihat begitu tenang seakan-akan mereka tidak merasakan kegelisahan yang mendera batinnya saat ini. "Hmm, apa mereka benar-benar akan membantuku atau mereka hanya sekadar mempermainkan diriku karena mereka ingin aku menjadi pemandu jalan mereka ke Gunung Wu Tang." pikiran itu menyelinap ke otak kecil Zhang Wan Yi tetapi ia tak berani untuk mengungkapkan secara terbuka karena ia tahu betapa hebatnya bela diri yang telah di praktekan oleh Xiao Tian di depannya pada beberapa hari lalu.

"Dia bukan anak kecil biasa. Dia mungkin saja murid dari tokoh ternama yang selalu merahasiakan identitasnya." kembali Zhang Wan Yi memiliki pikiran yang membuat hatinya sedikit meragukan ketulusan hati Xiao Tian dan Xiao Lan untuk membantunya mencari dan menemukan kedua saudara seperguruannya yang telah hilang dari sisinya di desa kecil pintu keluar kota Huang Pusat.

"Kakak, sebaiknya kita cari penginapan terdekat untuk kita istirahat malam ini di desa ini." Xiao Lan terlihat lelah dan ingin membersihkan diri lalu makan malam dan tidur dari wajahnya yang cantik seperti sekuntum bunga mawar liar kecil yang menarik hati bagi Zhang Wan Yi yang ingin bersahabat baik dengan gadis kecil ini.

"Baiklah.Ayo kita pergi ke gubuk kosong sebelah rumah terdekat dengan hutan luar dari desa kecil ini." Xiao Tian yang telah mengetahui keberadaan kedua orang muda yang menjadi saudara seperguruan Zhang Wan Yi itu melalui pendengaran tajamnya segera menyetujui dan mengikuti keinginan adik angkatnya itu, maka ia telah memilih tempat istirahat yang paling aman bagi mereka saat ini.

"Gubuk kosong itu sepertinya tak ada penampungan air bersih untuk kita pakai mandi dan kita juga tak bisa menggunakannya untuk memasak air minum." kata Xiao Lan mengernyitkan kening saat kakaknya melangkah ke arah gubuk kosong yang tertutup alang-alang namun ia tetap mematuhi perkataan kakaknya. Zhang Wan Yi di dekat gadis kecil itu hanya bisa mengikuti kedua orang anak itu dengan diam.

Setibanya mereka di gubuk kosong. Xiao Tian pergi ke belakang lalu memeriksa keadaan sekitarnya dan ia menemukan sebuah sumur yang tertutup rapat di dekat pintu belakang gubuk kosong itu. Ia segera mendekat dan membuka tutupnya lalu melihat ada air jernih di dalamnya. "Lan, kata siapa di tempat kosong seperti ini tak ada air bersih." ia menengok ke pintu belakang dan Xiao Lan muncul di sana."Kemarilah.. "panggilnya.

Xiao Lan berlari kecil ke arahnya dan senyum lebar telah menghiasi bibir indah adik angkatnya saat melihat isi dalam sumur." Wah banyak air bersih di dalamnya." seru Xiao Lan sambil melompat-lompat di tempat.

"Ya, ayo kita cari ember untuk menampung airnya." kata Xiao Tian tersenyum tipis kepada adik angkatnya seraya berjalan ke arah lain sisi belakang gubuk kosong itu dan ia menemukan gentong warna tanah kosong. Ia segera membawa gentong itu ke dekat sumur. Xiao Lan tak berdiri diam saja. Gadis kecil ini telah menimba air dari dalam sumur ke dalam gentong itu.

"Lantas dimana kamar mandinya?" tanya Zhang Wan Yi yang muncul dari tumpukan kayu kering dan jerami di samping gubuk kosong itu kepada Xiao Tian.

"Kita buat saja kamar mandi disini." jawab Xiao Tian tak pernah habis akalnya."Kalian tunggulah aku disini. Aku akan mencari sesuatu yang berguna untuk membangun kamar mandi kita disini." imbuhnya sambil meloncat ke arah hutan.

Zhang Wan Yi dan Xiao Lan saling bertukar pandang di dekat sumur setelah Xiao Tian kembali membawa lima batang pohon yang di ikat akar- akar kuat di punggung anak itu. Kemudian Xiao Tian melingkarkan batang- batang pohon di sekitar sumur dan gentong, lalu yang terakhir anak itu menaruh jerami yang juga ia ikat rapi dengan akar- akar pohon terkuat sebagai atap yang kini menutup atas sumur dan gentong.

"Sekarang kamar mandi telah selesai aku buat." Xiao Tian berdiri tegak di depan Xiao Lan yang bersorak- sorak senang dengan kecerdasannya itu.

"Wah, kakak kau memang hebat.." puji Xiao Lan bangga.

"Ya, terimakasih adikku.. Nah sekarang kau bisa mandi di kamar mandi ini." kata Xiao Tian menggunakan ibu jarinya menunjuk ke kamar mandi buatannya di samping kanannya kepada Xiao Lan.

"Iyaaa... Horee... " sorak Xiao Lan yang segera masuk ke dalam kamar mandi alternatif karya Xiao Tian.

Sementara itu, Xiao Tian mengumpulkan kayu bakar di beranda gubuk kosong itu sambil menunggu Zhang Wan Yi kembali dari sungai untuk tugas memancing ikan.Dan disaat itulah, ia mengamati setiap gerak- gerik orang-orang berpenampilan ala bajak sungai di rumah kosong yang berada di seberang gubuknya.

Malam itu ternyata ada seorang gadis muda berpakaian serba hitam berjalan masuk ke dalam rumah kosong itu dengan membawa bungkusan warna hitam di tangannya dan sikap gadis itu terlihat begitu angkuh sekali ketika orang-orang di depan rumah kosong itu memberikan hormat dengan membungkukkan badan mereka dan kepala mereka tertunduk.

"Hmm sepertinya gadis itu adalah ketuanya." pikir Xiao Tian.

"Xiao Tian, aku berhasil menangkap ikan dan aku juga sudah membersihkan ikan di air sungai." Zhang Wan Yi telah duduk di atas jerami samping sambil menunjukkan ikan- ikan yang telah di tusuk batang kayu untuk siap di panggang oleh Xiao Tian.

"Taruhlah di atas api unggun yang sudah ku siapkan. " kata Xiao Tian nada ramah kepada Zhang Wan Yi di sampingnya. "Oh ya, kau bisa memanggang ikan- ikan ini sambil menunggu aku selesai mandi di belakang." la telah melihat Xiao Lan yang sudah bersih dan rapi juga wangi telah datang ke beranda dari belakang kepala berambut panjang dan tebal Zhang Wan Yi.

"Oh, tentu saja. Aku bisa." sahut Zhang Wan Yi segera.

Xiao Tian memberikan tugas memanggang ikan- ikan kepada Zhang Wan Yi lalu berlari ke belakang. Di sana, ia sama sekali tidak menggunakan waktunya untuk ia pergi mandi melainkan menyelinap ke rumah kosong itu secara diam-diam. Gerakannya begitu halus sehingga tidak ada seorangpun dari orang-orang berpenampilan ala bajak sungai yang menjaga pintu rumah kosong itu melihat kedatangannya.

"Walaupun kau dan orang-orang mu membunuh kami di sini. Kami sama sekali tidak pernah takut padamu. Kau bisa memanggilnya kesini untuk menghadapi kami...!" suara pemuda sekte Wu Tang sungguh mengagumkan ketika gadis baju hitam yang membawa bungkusan di depannya menatapnya dengan tatapan mata yang keji.

"Cih! Kalian tak bisa semudah itu untuk mati karena aku ingin kalian merasakan penderitaan hebat terlebih dulu sampai kalian bisa merasakan betapa bahagianya mati.. " kata gadis baju hitam dengan nada kejam kepada dua orang sekte Wu Tang itu.

Bersambung!!"Gadis ular, kami sama sekali tidak takut disiksa olehmu!!" suara gadis sekte Wu Tang terdengar begitu mengagumkan di telinga Xiao Tian meskipun gadis itu terancam nyawanya oleh cambuk di tangan kiri gadis baju hitam yang dimaki gadis ular.

"Kurang ajar berani kau memakiku...!" hardik gadis baju hitam mengayunkan cambuk ke arah gadis sekte Wu Tang.

'Tar.. '

'Buk.. '

Cambuk mengenai tubuh dan wajah gadis sekte Wu Tang sehingga gadis itu meringis kesakitan tetapi ia tak mengeluarkan suara kesakitan.

"Nona Kim, jangan kau sakiti dia!" seru pemuda sekte Wu Tang yang merasa tak tega melihat gadis sekte Wu Tang dihujani cambuk oleh Nona Kim yang sadis itu.

"Guo Han, apa kamu merasakan sakit yang pernah aku rasakan karena ulah ayahmu dahulu meninggalkan aku setelah dia puas menipuku untuk mendapatkan pusaka peninggalan Kekaisaran Dai?!" Nona Kim melotot tajam kepada pemuda sekte Wu Tang seraya menarik tali dan kerah pakaian pemuda ini lalu menampar pipinya.

"Hahahaha.. Nona Kim, jika aku jadi kamu tidak akan membiarkan kedua bocah ini hidup lebih lama." Si Setan Tua Muka Sapi sudah datang ke rumah kosong itu dan pintu rumah terbuka lebar untuk pria berwajah brewok dan bermata garang melangkah ke depan kedua orang tawanan mereka bersama-sama dengan anak buah dari Nona Kim di belakang punggungnya.

"Senior, aku tak meminta pendapatmu. Lagipula mereka adalah tawanan ku meskipun aku menerima bayaran darimu dengan kau mengirim kepala salah satu musuh besarku kepadaku." ucap Nona Kim nada ketus kepada Si Setan Tua Muka Sapi tanpa mengalihkan tatapannya kepada kedua orang tawanannya.

Si Setan Tua Muka Sapi melangkah ke depan dan berdiri menatap kedua orang tawanan."Hmm, kalian berdua sungguh beruntung bisa hidup cukup lama selagi aku memenuhi janjiku untuk bayaran kalian kepada Nona Kim. "jari- jarinya telah siap mendekati leher kedua orang tawanannya tetapi ia terkejut karena pemuda sekte Wu Tang telah lebih dulu melintir jari- jarinya dan membuatnya harus memberikan pukulan ke arah gadis sekte Wu Tang, namun ia terperangah saat pukulan itu di halau oleh seorang anak laki-laki yang tahu- tahu berada di depan gadis sekte Wu Tang.

'Plak.. '

" Heii.. Kau lagi..!"

"Ya, aku lagi yang akan membuatmu jerah..! " balas Xiao Tian yang dengan kecepatan geraknya menekuk leher Si Setan Tua Muka Sapi lalu menendang kepala pria kejam itu ke arah para anak buah Nona Kim hingga menabrak pintu.

Nona Kim kaget luar biasa melihat anak kecil darimana yang telah membunuh Si Setan Tua Muka Sapi dengan mudahnya. Tetapi rasa kagetnya tak bisa terlalu lama karena sepasang muda mudi sekte Wu Tang telah maju menghadapinya.

'Wutt.. '

Para anak buah Nona Kim maju secara serentak dengan golok dan parang menyerang Xiao Tian yang berkelebat ke sana kemari dengan lincah dan tangan kanan Xiao Tian memukul ke arah punggung dan belakang kepala para anak buah Nona Kim dengan ilmu tenaga dalam panas sehingga ia membuat para anak buah Nona Kim menjadi mayat-mayat gosong yang berserakan di atas lantai rumah kosong.

Nona Kim mengeluarkan suara lengkingan marah ketika gadis itu melihat seluruh anak buahnya telah tewas di tangan anak kecil aneh itu maka ia menggunakan ilmu cambuk menyerang kedua orang murid dari sekte Wu Tang yang menyerangnya di kedua sisi.

Xiao Tian berdiri tegak membelakangi pintu masuk ke rumah kosong itu melihat jalannya pertarungan sengit antara kedua orang sekte Wu Tang menghadapi Nona Kim di tengah-tengah aula rumah kosong itu.

"Ilmu silat tangan kosong Wu Tang terkenal hebat, ku yakin mereka bisa mengalahkan Nona Kim yang hanya mengandalkan ilmu cambuk murahan." pikir anak kecil ini dengan senyum tipisnya.

Dan, benar saja.

Nona Kim terlilit cambuknya sendiri dan telapak tangan Pemuda sekte Wu Tang telah mengenai tengkuk Nona Kim dan kaki kanan gadis sekte Wu Tang dengan tepat mengenai rahang Nona Kim sehingga gadis baju hitam itu terjerembab ke lantai dengan darahnya bercucuran.

Setelah itu, kedua orang sekte Wu Tang menengok ke arah Xiao Tian. Keduanya menatap kagum anak kecil fi hadapan mereka dan Pemuda sekte Wu Tang mendekati anak kecil ini.

"Adik kecil, aku ucapkan terimakasih atas pertolongan yang tepat darimu. Bolehkah aku mengetahui siapa gerangan dirimu ini?" Pemuda sekte Wu Tang yang ramah ini menjura hormat dan bersahabat kepada Xiao Tian.

"Aku Xiao Tian. Aku adalah teman dari adik seperguruan kalian dan aku memang berniat untuk menolong kalian berdua dari mereka." jawab Xiao Tian dengan nada dan sikap sopan kepada kedua murid dari sekte Wu Tang di depannya.

"Kau teman dari adik seperguruan Zhang Wan Yi. Lalu dimanakah adik seperguruan kami berada?" Gadis sekte Wu Tang berbicara dengan ramah kepada Xiao Tian.

"Di gubuk kosong seberang. " jawab Xiao Tian menoleh ke arah luar rumah kosong yang gelap gulita.

"Oh.. "

Kedua orang sekte Wu Tang begitu senang mendengar kabar tersebut. Xiao Tian berbalik dan berjalan lebih dulu meninggalkan rumah kosong menembus jalanan yang sudah sepi. Kedua orang sekte Wu Tang segera mengikutinya.

Zhang Wan Yi dan Xiao Lan yang sedang berada di beranda gubuk kosong menunggu Xiao Tian selesai mandi itu menjadi risau di wajah keduanya karena Xiao Tian belum juga kembali kepada mereka untuk makan malam.

"Kak Tian, lama sekali mandinya." kata Xiao Lan mulai gelisah. Gadis kecil itu sudah berdiri di tempatnya dan siap berlari ke belakang untuk mencari Xiao Tian.

"Adik Lan, lihatlah ke depan sana.." kata Zhang Wan Yi meloncat kaget lihat kakak- kakak seperguruannya telah datang bersama Xiao Tian dari arah depan.

Xiao Lan menoleh ke arah depan, lalu wajahnya yang tadi cemas berubah cerah usai melihat Xiao Tian yang berjalan di depan melangkah masuk ke beranda gubuk kosong dengan diikuti oleh kedua orang sekte Wu Tang yang segera di hampiri oleh Zhang Wan Yi.

"Adik Yi..! " Gadis sekte Wu Tang berlari ke arah Zhang Wan Yi lalu memeluk adik seperguruannya dengan air mata yang bercucuran karena gadis itu benar-benar amat mencemaskan keselamatan adik seperguruan.

Bersambung!!

1
Ismaeni
cerita awal yang cukup menarik. ..bahasa nya enak tidak berat. semangat update-nya yaa thor
Bryan Kennedy
Cher ami, allez, j'ai hâte de lire votre roman, j'adore les histoires classiques
Bryan Kennedy
L'esprit Nami, L'histoire de ce roman est agréable à lire de nombreuses fois car j'ai l'impression d'entrer dans l'histoire.
anggita
iklan, like☝👍.. moga lancar novel barunya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!