Memiliki Kakak tiri dengan segudang pesonanya membuat Neira berperang dengan perasaannya.!
Bagaimana bisa Neira harus menahan dirinya untuk tidak menyukai Kakak tirinya dengan semua perhatian yang dia dapatkan juga semua perlakuan manis darinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takut Hilang
Neira terus mengikuti langkah Gevan dengan tangan mereka yang masih saling genggam membuat semua tampak iri karena Neira bisa bersama cowok setampan Gevan walaupun beberapa dari mereka pun merasa jika Neira pun sangat cantik sangat serasi bersama Gevan.
Tidak ada yang tau jika Neira hanya adiknya, mereka mengira jika Gevan dan juga Neira pacaran.
"Kak"
"Hm"
"Kakak udah selesai, kok cepet jemput nya?"
Gevan menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Neira.
"Memangnya kenapa, Lo masih mau ngobrol dengan mereka?"
Neira menggeleng.
"Bukan gitu, tapi Kakak juga baru kirim pesan sekitar 45menit kalo kakak lagi ada urusan."
"Sudah selesai." Ucap Gevan kembali melangkah.
"Kak"
"Apa lagi Nei?"
"Kenapa kita gandengan?"
"Biar Lo gak ilang."
"Memangnya Nei anak kecil."
"Memang Lo masih bocil."
"Nei sudah SMA kalau Kaka Lupa."
"Iya Bocil SMA."
Neira kesal dan mendengar jawaban Gevan, namun Gevan malah terkekeh dan mengacak gemas rambutnya.
"Gak usah ngambek."
"Lagian Kakak Nyebelin tau gak."
"Lo mau es krim?"
"Engga usah kenyang kak."
Gevan mengangguk tanpa berniat melepas genggaman tangannya.
"Kita tuh kaya lagi pacaran tau gak Kak, cowok jemput ceweknya mana di gandengan pula."
"Lo mau pacaran?" Ucap Gevan menoleh dan menatapnya.
Neira memalingkan wajahnya, tatapan Gevan membuat jantungnya tidak aman.
"Sudah sore Kita pulang." Ucap Neira menarik tangan Gevan padahal dia sedang menormalkan jantungnya karena ucapan Gevan juga tatapan Gevan.
Gevan menggeleng dan tersenyum melihat tingkah Neira yang menggemaskan.
Nico masih berada di food court bersama Widi dan juga Mika.
"Oya gue boleh tanya sesuatu gak?" Ucap Nico.
"Mau tanya apa Kak."
"Tadi itu beneran Kakak Neira?"
Widi dan Mika saling pandang,
"Iya kak, tadi kakak tiri Neira kenapa memangnya Kak." Ucap Widi membuat Nico menggeleng.
"Gapapa, Oya gue duluan ya dan semua makanan kalian udah gue bayar juga."
"Serius, Makasih Lo kak."
"Gue duluan ya."
"Kayaknya Kak Nico bakal kejar Neira deh, secara semua tau gimana perasaan Kak Nico terhadap Neira."
"Gue kira Kak Nico udah gak suka Neira, tapi kayaknya dia masih menyimpan perasaan nya apalagi Neira sudah putus dari Alex bakal maju tuh."
Langkah Nico berhenti saat melihat Neira dan juga Gevan yang masih berada di parkiran.
Neira tampak langsung memeluk pinggang Gevan saat sudah naik di atas boncengan.
Semua itu tidak lepas dari tatapan Nico hingga motor besar Gevan keluar parkiran.
Selama perjalanan tidak ada obrolan, Neira masih terus memikirkan ucapan Gevan tadi sementara Gevan sesekali melirik Neira dari spion motornya.
"Nei."
Tidak ada jawaban, Neira tampak terdiam membuat Gevan menautkan alisnya.
"Neira."
"Hah Iya Kak kenapa?"
"Lo mau beli sesuatu?"
" Em, engga kak kita langsung pulang aja."
Gevan mengangguk dan melajukan motornya.
*******
Di tempat lain tepatnya di rumah mewah Alex bersama Elisa tampak saling diam.
Padahal Elisa sendiri lah yang sengaja datang menemui Alex ke rumahnya.
"Tumben Lo ke rumah kenapa?" Ucap Alex duduk di sofa rumahnya.
"Kok kamu bicara gitu sih sayang, aku pacar kamu loh aku kangen sama kamu Lex "
Alex terdiam dan membiarkan Elisa yang duduk di sampingnya dengan langkah memeluk lengannya.
"Kita tuh udah lama loh gak pergi, kamu selalu langsung antar aku pulang. Aku pengin kita jalan sayang. Kamu mau ya."
Alex menatap Elisa yang tersenyum menatapnya.
"Ya udah Tunggu gue ganti baju dulu."
Elisa mengangguk dan menatap Alex yang berjalan menuju kamarnya.
Elisa tersenyum dan menatap rumah mewah Alex rumah yang begitu besar karena memang Alex terlahir dari keluarga kaya raya.
Alex sendiri menatap penampilannya di depan cermin, entah bagaimana perasaannya kini terhadap Elisa yang jelas tidak seperti dulu.
Padahal saat masih bersama Neira, Alex begitu menyukai Elisa namun kini perasaannya biasa saja dan malah kini Alex merindukan Neira.
Dia lantas mengambil ponselnya dan melihat foto cantik Neira yang masih dia simpan di galeri ponselnya. hampir semua terisi foto-foto Neira. Senyuman terbit di wajah Alex mengingat bagaimana hubungan mereka dulu.
dia merindukan sikap manja Neira, dia merindukan Neira yang cerewet.
Dia pun menyimpan ponselnya dan berjalan turun.
Elisa tampak tersenyum dan langsung menghampiri Alex yang sudah bersiap.
Alex tidak kalah tampan dari Gevan, dia pun memiliki Postur tubuh yang juga tinggi dengan kulit putih dan juga Alex keturunan bule membuatnya semakin terlihat tampan.
Alex yang notabene Kapten Basket pun menjadi idola Sekolah.
"Ayo sayang." Ajak Elisa menarik tangan Alex keluar.
Mereka menuju motor sport warna hitam milik Alex, Elisa langsung naik dan memeluk erat perut Elex saat Alex melajukan motornya keluar.
"Kita mau kemana?" Ucap Alex
"Gimana kalau kita nonton, udah lama juga kan kita gak nonton."
Alex mengangguk dan melajukan motornya menuju sebuah Mall.
Widi juga Mika yang baru saja akan pulang lantas menghentikan langkahnya saat melihat Alex yang memboncengkan Elisa.
"Nenek lampir tuh" Ucap Wika membuat Widi menoleh.
Elisa yang baru saja turun dari motor pun tampak langsung memeluk lengan Alex.
"Kalian ngapain, sirik ya secara gue bareng pacar lah kalian masih berdua aja."
"Punya pacar juga karena nikung bangga."
"Lo,-
"Ayo Lo mau nonton kan " Ucap Alex menarik tangan Elisa pergi.
Sebenarnya Alex cukup malah mendengar perdebatan mereka. Walaupun sebenarnya dia yang salah tapi tetap saja dia malas karena ujug-ujug nya dia gang akan repot Elisa yang nantinya pasti akan merengek kepadanya.
"Ih kamu tuh kenapa sih."
"Kenapa gimana?"
"Udah lah, kamu berubah tau gak sih Lex. Kamu udah gak sayang aku lagi?"
Alex menatap sekitar, beberapa orang tampak menatap mereka apalagi Elisa yang bicara cukup keras.
"Sst pelan in suara kamu."
"Kenapa, memang benar kan kamu udah gak sayang aku lagi. Kenapa kamu mau balik lagi sama mantan kamu?"
"Engga sayang, aku masih sayang kamu. Jangan ngambek ya sekarang kita nonton."
Alex langsung memeluk Elisa, dia tidak mau malu karena Tingkah Elisa yang seperti anak kecil.
Sebenarnya Alex cukup kesal dengan tingkah Elisa namun dia masih menyayangi nya bahkan Elisa bisa membuatnya senang.
Elisa dan Neira memang sangat beda jauh, selama pacaran dengan Neira mereka hanya saling berpelukan bahkan Neira Selalu menolak saat Alex ingin menciumnya berbeda dengan Elisa yang selalu saja mencium dan juga membuangnya senang.
Namun walaupun seperti itu, Neira tetap saja masih berada di dalam hati Alex. Bagaimana pun Neira adalah cinta pertamanya dan mereka sudah pacaran dari jaman SMP kedua orangtuanya pun sudah saling mengenal.
semangat untuk karya novel lainya dan ehem jangan Lupa thor EXTRA PARTNYA YAA