Pernikahan yang bermula dari sebuah perjodohan , Membuat Amira berpikir akan menjadi sebuah pernikahan yang langgeng...Karena dari pihak Amira maupun pihak Reza sama sama sepakat dan menyetujui akan perjodohan ini..
Namun siapa sangka pernikahan yang sudah berjalan tiga tahun akhirnya di terpa badai , dengan hadirnya orang ketiga...yang menjadikan pernikahan Amira menjadi neraka untuk dirinya sendiri.
Bagaimanakah Amira bisa menghadapi sebuah pernikahan yang bagaikan neraka dalam hidupnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wildat Dzi Wildat Dzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#9
Mobil yang membawa dua orang laki laki tampan itu melaju membelah jalanan kota.
"Apakah betulan jika mas tidak memiliki perasaan lebih terhadap Amira?" tanya Rendra dengan pandangan fokus menyetir.
Arga menghela nafas kasar.
"Dia milik orang lain, tidak pantas jika aku memiliki perasaan lebih padanya selain karena rasa kemanusiaan saja.!" Jawabnya seraya menatap ke arah jendela.
"Tapi dia sudah di sia siakan mas. bahkan, diperlakukan sedemikian rupa oleh suaminya!".
"Tetap saja Rend, dia itu masih sah istri orang!" tegas Reza.
"Kalau nantinya Reza menceraikannya?" pancing Rendra.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu!" jawab Arga dingin.
Rendra melipat bibirnya. Ya, dia tau kalau sang ipar ini memang memiliki perasaan lebih terhadap gadis desa itu.
"Itu mereka!" tunjuk Rendra dengan langsung memberhentikan kendaraannya.
mereka turun dari mobil dan berjalan menuju laki laki yang sedang duduk bersama kawan kawannya. Tanpa basa basi lagi.
Bugh...
Arga memberikan bogem mentahnya. Sudut bibir Reza sedikit robek oleh pukulan itu.
"Bajingan kau!!" maki Arga.
Reza tersenyum miring. Mengusap setitik darah yang ada pada sudut bibirnya. Lalu, Melihat ke arah Arga. "Pasti tentang Amira Kan?" tebak Reza. Dirinya memang sudah mengetahui kalau Amira berhasil kabur tadi. Alhasil, dirinya di suruh mengembalikan semua uang yang telah di terimanya. kepada juragan Odeng.
Arga menatap Reza dingin.
"Jadi, kau yang menggagalkan rencana ku!" Ucap Reza, Lalu tersenyum sinis.
"Benar dugaanku kalau kau menyukai Amira dari dulu" sambung Reza.
"Bukan urusanmu!" sahut Arga dingin.
ha ha ha...Reza tertawa bak orang tidak waras.
"Jelas itu menjadi urusanku, asalkan kau tau saja. Adikku Dania! bunuh diri karena cintanya di tolak berkali kali olehmu! lalu, sebagai gantinya. selama dua tahun ini, aku sudah membuat hidup Amira menderita! Dan tangan ini. sudah berkali kali memukul, menampar bahkan mencekiknya ha ha ha... Kau tau Arga kenapa? Karena dialah wanita yang kau cintai, yang secara tidak langsung pula wanita itulah yang menyebabkan adikku patah hati karena kau lebih memilih mencintainya dari pada menerima cinta adikku!" teriak Reza panjang lebar seraya memberikan tatapan bengis.
"Ku rasa, kau sudah gila! dengan ingin menderita kan istrimu sendiri!" kecam Arga tak habis pikir.
"Ya...aku memang sudah gila. karena aku ingin melihatmu juga menderita melihat wanita yang kau cintai itu tersiksa batin dan fisiknya. Asal kau tau saja Arga. Aku menikahnya memang hanya untuk membalaskan dendamku atas kematian adik ku itu!" ucap Reza di akhiri dengan tawanya.
Kedua tangan Arga mengepal kuat tatapannya menunjukkan sebuah kemarahan. Rendra menepuk bahunya.
"Kita tinggalkan tempat ini mas! Sepertinya dia memang sudah tidak waras!!" bisiknya.
Arga mengangguk setuju. Segeralah mereka meninggalkan tempat tongkrongan itu, menuju ke mobil mereka yang terparkir tidak jauh dari sana.
Di perjalanan pulang. Arga terus memikirkan ucapan Reza, dirinya tidak habis pikir kalau selama dua tahun terakhir. Amira yang dia pikir sudah bahagia dengan rumah tangganya ternyata menyimpan luka yang sangat dalam baik secara fisik maupun mental.
Tapi kenapa? Kenapa Amira selama ini berperan seolah olah tidak terjadi apa apa dengan rumah tangganya. Dan kenapa dia begitu menutupinya rapat rapat.
Rega masih berperang dengan pikirannya sendiri. Sampai tidak sadar kalau mobil mereka sudah sampai halaman rumah Rendra.
Dina dan Rendra memang tinggal di kota kabupaten. Namun mereka sesering mungkin berkunjung ke desa. Untuk bersilaturahmi sekaligus kumpul keluarga.
Sesampainya di dalam. Arga mendapati Amira terlelap di ruang tengah. Dina yang mengerti arti tatapan Arga hanya bisa mengedikan kedua bahunya.
Arga menghela nafas kasar. Pasti Amira kedinginan tengah malam nanti!.
Segera Arga berjalan menuju kamar, dan keluar dengan selimut di tangannya. Arga menyuruh Dina menyelimuti Amira melalui isyarat matanya.
Dina yang di suruh hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya gemas. Kakaknya ini malu malu tapi mau.
Akhirnya, Mereka semua masuk ke kamar mereka masing masing untuk beristirahat.
Di kamar. Sepasang suami istri itu masih terlihat berbincang.
"Sayang mau taruhan?" ajak Rendra.
"Apa?" tanya Dina.
"Tengah malam nanti, mas Arga keluar atau tidak untuk menjaga Amira! Kalau dugaanku salah. Kamu boleh meminta apapun padaku! Tapi, kalau dugaanku benar. Berarti aku boleh meminta jatahku setiap hari bahkan setiap waktu bagaimana sayang?" ucap Rendra sambil menaik bawah kan alisnya.
Dina langsung memukuli tubuh suaminya dengan bantal. Dia benar benar tidak habis pikir dengan suaminya itu. Begitu mesum!
"kenapa kamu meminta taruhan hal yang memang sudah pasti akan menguntungkan dirimu!!" geram Dina. Ya sudah pastilah kakaknya itu akan keluar nanti untuk menjaga Amira. bahkan, sekarang pun pasti sang kakak sudah memantaunya. Sang kakak hanya gengsi saja melakukannya di depan orang.
Benar saja Saat ini Arga sedang duduk di sofa ruang tengah. Tatapannya lurus menghadap Amira.
"beban seperti apa yang selama ini kamu pikul ? Luka seperti apa yang selama ini kamu rasakan ? Kenapa Diam saja ! Ini yang tak ku suka darimu. Kau akan diam saja menerima. di saat orang menyakiti bahkan memperlakukanmu sedemikian rupa!" Batin Arga bermonolog sendiri.
***
Keesokan harinya.
Amira di antar oleh Dina dan suaminya setelah mereka selesai sarapan bersama tadi. Arga tidak ikut bersama, dirinya tidak ingin kalau sampai ada yang melihatnya satu mobil dengan Amira. Yang mana, hal itu bisa membuat Amira menjadi bahan gunjingan warga desa Bunggaran. Karena, sudah bersuami namun masih satu mobil dengan laki laki lain! Nah, Arga tidak ingin itu sampai terjadi.
"Kita antar kamu kemana ini Mir?" tanya Dina.
"Kita ke rumah suamiku saja Din!" jawab Amira.
Dina terkejut karena Amira masih akan kembali ke rumah suaminya.
"kamu tidak lupa kan Mira! Dengan kejadian kemarin! Bagaimana kalau aku antar ke rumah ibu kamu saja!" tawar Dina.
Amira langsung menggeleng cepat. Dirinya tidak mau kalau harus pulang ke rumah ibunya. Meskipun dia jujur sekalipun, sang ibu pasti tidak akan pernah percaya dengannya. Dan berakhir dirinya di suruh kembali lagi ke rumah suaminya.
"Aku minta di antar ke rumah suamiku saja Din! Ada yang harus aku bicarakan dengannya!" pinta Amira.
Dina masih akan melarang. Namun, segera di tahan oleh sang suami dengan menggelengkan kepalanya tanda jangan ikut campur.
Dina menghela nafas kasar.
"Baiklah Mir! kalau itu yang kamu inginkan!" ucap Dina akhirnya mengalah.
Amira tersenyum hangat di jok belakang.
"Terimakasih Din" ucapnya.
Akhirnya Rendra menurunkan Amira di depan halaman rumah Reza.
setelah mengucapkan terimakasih Amira turun mobil dan menunggu mobil Rendra hilang dari netranya.
Dirinya masuk dan menghela nafas kasar. Sudah siap menghadapi sang suami.
"Bismillahirrahmanirrahim" lirihnya sebelum membuka pintu rumahnya.
Ceklek...
Pintu terbuka dan...
"Wah wah wah akhirnya, pulang juga seorang istri ini. Bermalam dengan siapa sayang ? Bisa laku berapa kamu di sewa semalaman menjadi jalang!" cecar Reza saat melihat Amira akhirnya pulang.
Genata hanya tersenyum miring melihat suaminya mencecar Amira. Dia sangat suka saat Reza bisa bertengkar dengan Amira.
Semalam, mereka memang bermalam bersama. Setelah pulang dari kota Reza langsung menghubungi sang kekasih untuk datang ke rumahnya. Dia sudah rindu goyangan panas Genata di atas ranjang.
Amira yang di cecar, hanya diam saja tak menghiraukan Dan terus melanjutkan langkahnya. Dia akan berbicara dengan sang suami mengenai nasib rumah tangga mereka. Tapi tidak sekarang, karena masih ada gundik suaminya.
Karena tidak mendapatkan respon Reza menghampiri istrinya menarik paksa lengan Amira yang sedang berjalan menuju ke kamarnya.
"Sini kamu! kenapa kamu kabur dari juragan Odeng?" tanyanya langsung.
"kenapa mas? jelas aku kabur lah mas! Siapa yang mau di tiduri oleh pria yang bukan suaminya!" jawab Amira tak habis pikir
"Asal kamu tau ya! Gara gara kaburnya kamu. Juragan Odeng meminta uangnya kembali!" jelas Reza.
"Jadi, kamu lebih mementingkan uang itu dari pada istri kamu sendiri mas ? Tega kamu Mas! Aku ini istri kamu mas! Kalaupun saat ini kamu sudah tidak menginginkan aku lagi. kembalikan aku kepada orang tuaku! bukannya malah menjualku kepada laki laki tua itu!" ucap Amira dengan lugas. Dia tidak ingin kali ini mengalah dari suaminya.
Plak...
Bugh...
Reza yang kesal, langsung menampar dan menendang Amira sampai terjatuh ke lantai. Tak sampai di situ.
Reza menyeretnya dan membuka hijab Amira paksa. menarik rambutnya dan memaksa Amira untuk bangun dengan masih menarik rambut Amira.
Amira berontak, dia tidak mau di siksa lagi oleh suaminya. apalagi, sekilas dia melihat Genata tersenyum melihatnya di siksa oleh Reza.
Namun, semakin Amira melawan semakin Reza menjadi jadi. Di pukulnya berkali kali wajah Amira.
dan setelah Amira terjatuh ke lantai. Di tendangnya tubuh Amira dan seretnya kembali lalu di hantamkan nya kepala Amira ke tembok berkali kali.
Setelah puas menyiksa Amira. Reza meninggalkannya begitu saja. Dan pergi dari rumah itu dengan sang kekasih. Semuanya sudah impas! siksaannya kepada Amira dengan uang yang harus di kembalikannya kepada juragan Odeng.
Darah segar keluar dari kepalanya akibat hantaman yang cukup keras. Kepalanya serasa berputar, pandangannya kabur.
Dengan sisa tenaga yang di miliki, Amira mencoba untuk meraih ponsel yang berada di saku gamisnya. Mencoba menelfon nomor seseorang. Namun, belum sempat panggilannya di jawab. Amira sudah kehilangan kesadarannya.
Assalamualaikum Sahabat semua...
Mohon like dan dukungannya ya...
Untuk karya receh aku ini🥰🥰
Mohon untuk like dan komen untuk karya pertama aku🤗🤗